Anda di halaman 1dari 5

Nama : Piraini

Kelas : ps7b

Nim : 181810018

Soal

1. Efek kebisingan pada pyyologis


(jelaskan & contohnya)
2. Efek kebisingan pada kesehatan
(jelaskan & contohnya)
3. Efek kebisingan pada aspek psikologis &interaksi social

Jawaban :

Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan
konsep ruang dan waktu sehingga menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan
dan kesehatan manusia. Sumber kebisingan dibedakan bentuknya atas dua jenis
yaitu sumber titik (sumber diam) dan sumber garis (sumber gerak) yang umumnya
berasal dari kegiatan transportasi (Wijayakusuma P, 2009).

Menurut Wardhana (2004), kebisingan adalah bunyi yang dapat mengganggu


pendengaran manusia. Menurut teori fisika, bunyi adalah rangsangan yang diterima
oleh syaraf pendengaran yang berasal dari suatu sumber. Apabila syaraf
pendengaran tidak menghendaki rangsangan tersebut maka bunyi tersebut
dinamakan sebagai suatu kebisingan. Kebisingan dapat dibagi menjadi tiga

macam, yaitu :

1. Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang datangnya tidak secara terus


menerus, akan tetapi sepotong-potong. Contohnya : kebisingan yang datang
dari suara palu yang dipukulkan, kebisingan yang datang dari mesin
pemasang tiang pancang.
2. Kebisingan kontinyu, yaitu kebisingan yang datang secara terus menerus
dalam waktu yang cukup lama. Contohnya : kebisingan yang datang dari
suara mesin yang dijalankan atau dihidupkan Kebisingan semi kontinyu, yaitu
kebisingan kontinyu yang hanya sekejap, kemudian hilang dan mungkin akan
datang lagi. Contohnya : suara mobil atau
pesawat terbang yang sedang lewat. Suara dengan tingkat kebisingan tinggi
dan nada tinggi sangat mengganggu, terlebih lagi bila datangnya secara
terputus-putus dan tiba-tiba. Pengaruhnya akan terasa amat mengganggu
apabila sumber kebisingan tidak diketahui (Wardhana, 2004).

Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan

Pengaruh utama dari kebisingan adalah kerusakan atau gangguan pada


indera pendengaran (Gabriel, 1996). Bising juga dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi
dan sebagainya.

1. Gangguan Fisiologis, pada umumnya, bising bernada tinggi sangat


mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba.
Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg),
peningkatan nadi, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.
Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal
ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam
telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,
susah tidur dan sesak nafas disebabkan oleh rangsangan bising terhadap
sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem
pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
Contohnya : kebisingan yang diakibatkan dari lalu lintas jalan raya atau bunyi
dari rel kereta api.
2. Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,
susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres,
kelelahan dan lain-lain.
Contohnya : kebisingan yang terlalu keras dan dalam waktu yang lama
sehingga menyebabkan jantung berdebar ,stress dan tekanan darah menaik.
Seperti suara music yang terlalu kencang
3. Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang
menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara.
Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan
ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan
terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya.
Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan
seseorang.
Contohnya : kebisingan dari mesin pabrik yang dimana dapat menghambat
komunikasi sehingga tidak mendengar secara jelas intruksi seperti , saya
sedang naik motor dengan teman saya kemudian teman saya mengajak
mengobrol dan saya tidak mendengar apa yang di maksud teman saya
sehingga hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan dalam komunikasi
sehinnga infornasi yang diterima kemungkinan salah.
4. Gangguan Keseimbangan, bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan
kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan
gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual (Prabu,
2009). Contoh : kebisingan yang disebabkan dari suara music yang terlalu
keras sehingga membuat merasa pusing dan mual jika terlalu lama .

EFEK KEBISINGAN PADA ASPEK PSIKOLOGIS DAN INTERAKSI SOSIAL

Orang yang sedang melakukan interaksi dengan adanya suara yang hising,
akan sangat terganggu. Mereka terpaksa melakukan komunikasi dengan suara yang
lebih keras, dan mungkin juga isi pembicaraan tidak tertangkap secara keseluruhan
dengan baik. Suara bising yang muncul secara tidak diduga atau tidak teratur akan
lebih mengganggu dibandingkan dengan suara yang teratur akan lebih mengganggu
dibandingkan dengan suara yang teratur. Suara bising yang tak diduga
pemunculannya menimbulkan keterkejutan bagi orang yang mendengar.
Keterkejutan tersebut dapat pula menimbulkan stres, karena suara tersebut akan
menyakiti terdengarnya, bila dibandingkan dengan suara yang dapat diduga. Selain
itu, suara yang tak dapat diduga kemunculannya akan membuyarkan konsentrasi
bagi orang yang mendengar.

Suara yang keras tekanannya dan tidak dapat dikontrol akan lebih
mengganggu bila dibandingkan dengan suara yang dapat kita control, misalnya
dengan mematikan sumber suara tersebut. Suara yang memberikan tekanan keras
apabila dapat diatur, maka tidak akan mengganggu. Dengan demikian, orang –
orang mengontrolnya dapat terhindar dari situasi stress, dan konsentrasinya tidak
terganggu. Suara yang tak dapat dikendalikannya akan menimbulkan stress dan ia
harus meningkatkan konsentrasi dalam berbagai hal.

Sumber :

PSIKOLOGI LINGKUNGAN Teori dan Konsep. Prof. Dr. Tb. Zulrizka Iskanda, S.
Psi., M. Sc. (Hal 152 - 153)

Fithri, Prima dan Indah Qisty Annisa. 2015. Analisis Intensitas Kebisingan

Lingkungan Kerja pada Area Utilities Unit PLTD dan Boiler di PT.Pertamina

RU II Dumai. Padang: Jurnal Sains, Teknologi, dan Industri. Vol. 12, No.

2:278-285.

Herawati, Peppy. 2016. Dampak Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Sultan Thaha

Jambi Terhadap Pemukiman Sekitar Bandara. Jambi: Jurnal Ilmiah. Vol. 16

No. 1.

Mukhlish, W.I.N, Yohanes Sudarmanto, dan Muhammad Hasan. 2018. Pengaruh

Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Nadi Pasa Pekerja Pabrik Kayu

PT. Muroco Jember. Jember: Jurna Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.

17 No. 2:112-118.

Rimantho, Dino dan Bambang Cahyadi. 2014. Analisis kebisingan terhadap

karyawan di lingkungan kerja pada beberapa jenis perusahaan. Jakarta:


Jurnal Teknologi. Vol. 7 No. 1.

Siswati dan Retno Adriyani. 2017. Hubungan Pejanan Kebisingan dengan Tekanan

Darah dan Denyut Nadi pada pekerja Industri Kemasan Semen. Surabaya:

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 16 No.1:29-36.

Syidiq Muhammad. 2013. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Kenaikan

Tekanan Darah Pada Pekerja Di PT. Pertanian (Persero) Cabang Surakarta.


Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Mulammadiyah Surakarta : Surakarta..

Anda mungkin juga menyukai