Anda di halaman 1dari 58

2022

2022
2022

ْ َ‫ِع ْل ُم ااْل َصْ و‬


‫ات‬
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr wb;
dengan mnyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang. segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan inayah-nya sehingga kita bisa menyelesaikan buku ini
tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
nabi agung Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliah
menuju zaman islamiah seperti sekarang ini.
Tak lupa kami mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar nya kepada
bapak Dr.Agung setiawan,S.pd,M.pd yang telah membimbing kita sehingga kita
bisa menyelesaikan buku ini dengan baik. Buku ini merupakan kumpulan materi
mata kuliah ilm Al-ashwat dari pertemuan pertama di awal semester satu hingga
akhir semester 1. Tujuan dibuat nya buku ini selain untuk memenuhi tugas akhir
semester 1 juga untuk membantu kami dalam mempelajari materi selama satu
semester ini.
Dalam penulisan buku ini tentu masih banyak kekurangan dan kekeliruan
baik dari segi sistematika penulisan hingga kelengkapan materi yang masih
kurang lengkap. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak
dosen khusus nya dan para pembaca umum nya. Kami harapkan karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca baik akademisi maupun masyarakat umum.
Semoga kita semua selalu dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT setiap saat.
Amiin
Wassalamualaikum wr wb.

Yogyakarta, 20 Desember 2022


Penulis

Kelas A PBA
BUNYI DAN SUARA

A. Pengertian Bunyi Dan Suara


Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar istilah

“bunyi” Definisi bunyi menurut para ulama berbeda-beda, bunyi menurut

ulama’ dahulu yang dituturkan oleh Ibnu Sina, sebagaimana dikutip oleh

Manaf mahdi Muhammad, bunyi adalah bergelombangnya udara dan

tertahannya udara karena kekuatan dan pukulan dari penyebab apa pun.

Adapun bunyi menurut ulama’ sekarang yang dituturkan oleh Ibrahim anis

adalah “tabiat dhohir yang diketahui bekasnya tanpa diketahui bentuknya”

1. Poerwadarminta 1985 : 169 ) Bunyi diartikan sebagai sesuatu yang

kedengaran atau dapat didengar. Bunyi biasanya dibedakan dengan

suara, bunyi biasanya dihasilkan oleh benda, binatang, dsb. Sedangkan

suara biasanya di hasilkan oleh manusia.

2. Dalam kamus linguistik bunyi diartikan sebagai akibat getaran gendang

telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan

udara.

3. Didalam ilmu fisika bunyi adalah “getaran yang merambat sebagai

gelombang akustik melalui media transmisi seperti gas, cairan atau

benda padat.” Dalam fisiologi dan psikologi suara adalah penerimaan

gelombang dan penerimaan ( persepsi ) mereka oleh otak.


4. Dalam ensiklopedia kebahasaan Indonesia (jilid 1, 2009 : 219)

disebutkan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat syaraf sebagai akibat

getaran gendang telinga yang bereaksi karena adanya perubahan-

perubahan dalam tekanan udara.

5. Menurut KBBI Definisi ini menyiratkan bahwa unsur utama dalam

bunyi adalah getaran. Getaran apa? Getaran udara. Kenapa udara

bergetar? Karena ada yang menggetarkan atau karena gesekan atau

benturan antar molekul udara tersebut. Getaran ini menyebabkan

terjadinya perubahan tekanan udara yang diterima oleh telinga.

Bunyi juga dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dihasilkan

oleh benda yang bergetar. Setiap getaran yang terjadi akan menggetarkan,

hal inilah yang menimbulkan bunyi. Benda yang menghasilkan bunyi

disebut dengan sumber bunyi.

Bunyi termasuk gelombang longitudinal, artinya bunyi

membutuhkan media dalam perambatannya, media tersebut bisa berupa zat

padat, zat cair atau gas, bunyi tidak dapat merambat pada ruang hampa.

Bunyi memiliki cepat rambat yang tidak terlalu kuat, oleh karena itu bunyi

membutuhkan waktu untuk berpindah dari satu tempat ke tempat

lain.Contohnya adalah ketika ada petir, maka yang lebih dahulu kita sadari

adalah cahaya dari petir tersebut, kemudian baru bunyinya terdengar,

fenomena ini dikarenakan cepat rambat gelombang cahaya jauh lebih cepat

dibandingkan cepat rambat gelombang bunyi.


Proses terjadinya bunyi pada manusia atau makhluk hidup

umumnya melalui empat tahapan, yaitu :

1. Proses mengalirnya arus udara keluar dari paru-paru atau dinamakan

tahap egresif. Tahap egresif disebut juga tahap inisiasi ( initiation )

atau proses arus udara

2. Proses hambatan pada pita suara atau dinamakan tahap fonasi.

3. Tahap hambatan pada rongga mulut oleh lidah atau dinamakan tahap

arti- kulasi.

4. Tahap hambatan pada rongga hidung oleh uvula ( anak tekak ) yang

disebut tahap oronasal.

Gelombang bunyi yang dapat terdengar manusia memenuhi empat

hal, yaitu

1. Tersedianya media perambat bunyi,

2. Frekuensi gelombang yang harus berada dalam jangkauan pendengar,

3. Amplitudo getaran yang cukup keras, dan

4. Jarak yang terjangkau oleh pendengaran.

B. Sifat – Sifat Bunyi

Energi bunyi mempunyai sifat yaitu dapat berpindah ke tempat lain

melalui cara merambat di media tertentu. Tak hanya itu, sebuah bunyi juga

bisa dipantulkan dan juga diserap. Di bawah ini adalah beberapa sifat

bunyi yang harus dipahami.


1. Bunyi Mampu Merambat Melalui Zat Cair, Gas, dan Padat. Getaran

bunyi akan merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi

yang bisa merambat akan disebut dengan gelombang

bunyi.Gelombang bunyi tersebut dapat merambat melalui zat padat,

gas, dan juga cair.

2. Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan. Perlu dipahami bahwa bunyi

bisa mengalami refleksi atau pantulan. Hal ini terjadi karena bunyi

termasuk ke dalam gelombang longitudinal. Saat merambat ke tempat

yang lain, bunyi bisa mengenai benda yang ada disekitarnya

3. Bunyi Bisa Dibiaskan. Salah satu sifat bunyi selanjutnya adalah bisa

mengalami pembiasan atau refraksi. Misalnya saja fenomena petir

yang akan terdengar lebih keras di malam hari dari pada di siang hari.

Hal ini terjadi karena suhu udara pada siang hari lebih dingin dari pada

suhu udara di malam hari. Sedangkan pada malam hari justru

sebaliknya.

4. Gelombang Bunyi Termasuk Dalam Gelombang Longitudinal.

Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah

rambatan sejajar atau sama dengan arah getaran bunyi itu sendiri.

Apabila arah bunyi ke kiri, maka bunyi juga akan merambat ke sebelah

kiri.

5. Bunyi Dapat Mengalami Pelenturan. Sifat bunyi yang kelima adalah

bunyi dapat mengalami pelenturan atau biasa disebut dengan istilah

difraksi. Hal tersebut terjadi karena gelombang bunyi mempunyai


panjang dalam rentang sentimeter hingga dengan beberapa meter.

Sehingga hal itu memudahkan gelombang bunyi untuk mengalami

pelenturan. Contoh dari sifat bunyi ini yaitu saat kita mendengar suara

sepeda motor ataupun mobil yang lewat di tikungan jalan. Walaupun

kita belum melihat motor ataupun mobil tersebut, tapi bunyi yang

dihasilkan dari mobil dan motor itu sudah bisa kita dengar terlebih

dahulu.

6. Bunyi Mengalami Perpaduan. Bunyi juga bisa mengalami perpaduan

atau interferensi yang dibedakan menjadi dua, yaitu interferensi

konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau

pelemahan bunyi. Misalnya saja saat kita sedang berada diantara dua

loudspeaker dengan frekuensi dan juga amplitudo yang sama, maka

kita akan mendengar bunyi yang keras dan juga lemah secara

bergantian.

7. Bunyi Membutuhkan Medium. Sifat bunyi selanjutnya adalah bunyi

membutuhkan medium untuk bisa merambat. hal tersebut terjadi

karena bunyi adalah gelombang yang bergerak. Maka dari itu, dalam

pergerakannya, gelombang bumi membutuhkan medium atau media

penghantar.

C. Syarat Di Sebut Bunyi

Sesuatu bisa disebut bunyi jika memiliki syarat-syarat berikut :

1. Dikategorikan sebagai gelombang, yaitu berupa hasil getaran yang

merambat.
2. Membutuhkan medium dalam perambatannya (tidak dapat merambat

dalam ruang hampa).

3. Cepat rambatnya dipengaruhi oleh medium perambatannya. Semakin

padat / rapat mediumnya maka semakin cepat perambatan bunyi.

4. Dapat mengalami resonansi dan pemantulan.

D. Jenis- jenis Bunyi

Adapun jenis-jenis bunyi sebagai berikut :

1. Audiosonik

Bunyi audiosonik merupakan jenis gelombang bunyi yang

frekuensinya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bunyi audiosonik

menjadi satu-satunya jenis gelombang bunyi yang dapat didengarkan

oleh manusia, karena frekuensinya berada dalam batas pendengaran

manusia secara normal. Dengan kata lain, semua bunyi yang kita

dengar dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam jenis bunyi

audiosonik, misalnya lagu yang kita dengar, obrolan teman, atau suara

kendaraan bermotor, semuanya merupakan contoh bunyi audiosonik.

2. Infrasonik

Bunyi infrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang

frekuensinya kurang dari 20 Hz. Jenis bunyi infrasonik tidak dapat

didengar oleh manusia karena gelombangnya tidak dapat ditangkap

oleh telinga manusia sebagai indera pendengaran. Contoh hewan yang


mampu mendengarkan bunyi infrasonik adalah anjing, jangkrik, gajah,

dan lumba-lumba. Bunyi infrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk

sejumlah keperluan, misalnya untuk mendeteksi aktivitas vulkanik

gunung berapi atau aktivitas pergerakan lempeng bumi dengan bantuan

alat seismograf.

3. Ultrasonik

Bunyi ultrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang

frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Jenis bunyi ultrasonik tidak dapat

didengar oleh manusia karena gelombangnya tidak dapat ditangkap

oleh telinga manusia sebagai indera pendengaran. Contoh hewan yang

mampu mendengarkan bunyi ultrasonik adalah anjing, kelelawar, paus,

dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk

sejumlah keperluan, terutama di bidang medis dan kesehatan, misalnya

untuk mendeteksi janin lewat program USG dan diagnosa berbagai

macam penyakit lewat gelombang ultrasonik, serta bisa juga

digunakan untuk mengukur kedalaman air laut.

E. Bunyi Dan Proses Terjadinya

Gelombang bunyi yang dapat terdengar manusia memenuhi empat

hal, yaitu

1. Tersedianya media perambat bunyi

2. frekuensi gelombang yang harus berada dalam jangkauan pendengar

3. amplitudo getaran yang cukup keras


4. jarak yang terjangkau oleh pendengaran.

Proses terjadinya bunyi pada manusia Berkaitan dengan bunyi

(suara) manusia. Menurut Suhendra Yusuf (1998 : 37), bunyi bahasa

dihasilkan dari empat bagian organ tubuh manusia, yaitu paru-paru,

pangkal tenggorok, rongga mulut dan hidung. Bunyi ini bermula saat

udara yang ada dalam paru-paru dihembuskan keluar secara kuat untuk

menghembuskan udara itu, paru-paru harus menekan udara agar

memalui batang tenggorok untuk dapat menghasilkan udara yang

mencukupi bagi pengucapan, diperlukan tingkatan tekanan udara yang

stabil dan tatap. Tekanan yang kuat dan stabil itu melibatkan otot-otot

disekitar tulang rusuk dan diafragma (Suhendra 1998 : 37) dengan kata

lain produksi bunyi dimulai dengan pemompaan udara dari paru-paru

melalui batang tenggorok ke pangkal tenggorok yang di dalamnya

terdapat pita suara. Pangkal tenggorok (laring) adalah ujung atas dari

pangkal tenggorokan (daerah jakun). Dipangkal tenggorok ini terdapat

pita suara. Pita suara adalah dua buah tulang rawan yang bingkas

terentang melintang di depan laring. Kedua pita suara itu Pengantar

Ilmu Ashwat dan dapat terentang atau menempel kedinding tenggorok.

Rentangan pita suara diatur oleh otot atas perintah saraf motorik

(Jonathan Rutland 1990 : 15). Ketika udara yang dihembuskan dari

paru-paru itu melewati daerah pita suara, pita suara dalam keadaan

agak menutup (menyempitkan celah) sehingga udara tadi melewati

ruang yang sempit. Diruang sempit inilah terjadinya benturan antar


molekul udara yang menyebabkan terjadinya getaran. Getaran ini yang

kemudian menjadi bunyi. Pada tahap selanjutnya udara (bunyi) tadi

keluar lewat mulut atau lewat hidung.

Pita suara adalah bagian putih pada gambar di atas. Celah yang

terdapat antara pita suara disebut glotis. Pita suara ini bertugas

mengatur hembusan udara dari paru-paru agar menghasilkan bunyi

dalam tingkat sonoransi yang berbeda-beda. Di pita suara inilah

berubahnya udara menjadi bunyi yang dihasilkan pita suara berupa

bunyi murni. Belum bisa ditentukan jenisnya. Bunyi itu akan jelas dan

dapat ditentukan jenisnya, jika sudah keluar dari mulut. Bunyi /a/,

/i/, /u/, /o/, dsb baru bisa diidentifikasi bila bunyi itu sudah keluar dari

mulut manusia. Mengapa demikian? Apa penyebabnya? Untuk

menjelaskan penyebab bervariasinya bunyi yang keluar dari mulut,

kita harus melihat bunyi itu dari berbagai sisi yang berkenaan dengan

rongga mulut dan rongga hidung (alat ucap).

F. Macam- Macam Bunyi

Bunyi yang ditangkap oleh indera pendengaran manusia dapat

diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu

1. noise
2. voice

3. sound

a. Noise adalah bunyi yang bukan bersumber dari getaran yang bersifat

teratur/berkesinambungan, seperti bunyi pukulan pada kayu, bunyi

tabrakan atau keramaian lalu lintas.

b. Voice adalah bunyi yang diproduksi oleh alat ucap atau organ wicara

manusia namun tidak dimaksudkan sebagai bunyi bahasa secara

material melainkan dipakai untuk memberikan sifat bunyi tersebut,

seperti “Orang itu suaranya bagus”.

c. Sound adalah bunyi bersifat umum meliputi bunyi bahasa dan bunyi

bukan bahasa. Bunyi ini bersumber dari getaran yang bersifat

teratur/berkesinambungan baik diproduksi oleh manusia maupun

alat-alat musik (Hassan, 2014: 73). Dengan demikian dapat

dikatakan sound adalah bunyi yang bersifat umum, tercakup di

dalamnya voice dan noise Voice adalah sebutan sifat bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia, Sedangkan noise adalah sebutan

untuk bunyi bising yang ditangkap oleh indera pendengaran

manusia.

G. Perbedaan Suara Pada Manusia

Suara yang diucapkan oleh manusia bervariasi antara mereka dan

derajat lapisannya. Hal ini karena mereka memiliki kemampuan lapisan

pengaturan suara yang bervariasi antara satu sama yang lain. Hal ini

memungkinkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan tingkat getaran


vibrator vokal masing-masing dengan meningkatkan atau mengurangi

stres, karena jika tegangan meningkat maka getaran meningkat dan jika

getaran meningkat maka lapisan atau derajat suarapun meningkat. Jika

ketegangan berkurang, getaran ikut menurun dengan lapisan suara dan

derajatnya pun menurun. Kemampuan manusia untuk menyesuaikan

lapisan suara dipengaruhi keadaan anatomi akustik yang sangat berbeda

antara wanita dan pria dan antara anak- anak dengan orang dewasa.

Perhatikan bahwa vokal pada anak-anak dan wanita lebih pendek dan lebih

kecil dari pada orang vokal orang dewasa dan pria yang mengarah ke

peningkatan kecepatan tegangan dan frekuensi getaran keduanya.

‫ وذهب إليه عالم اللغة إبراهيم أنيس انه‬. ‫ لغة كل ما يسمع‬b‫واألصوات‬

‫ظاهرة طبيعية ندرك أثرها دون أن ندرك كنهها أو بعبارة أخرى أنه اليدركه العين‬

‫ واليذوقه اللسان واليمسه اليد وال يشمه األنف بل يدركه السمع فقط‬1

b‫اما الصوت اللغوى عند علماء الصوت فهو" عملية حركية الجهاز النطقى وتصحبها‬
‫آثار سمعية معينة تأتى من تحريك الهواء فيما بين مصدر إرسال الصوت وهو الجهاز‬
‫أو األثر السمعى الناتج عن حركة من حركات عضو‬2 ‫ استقباله وهو األذن‬b‫النطقى ومركز‬
‫واحد أو عدد من أعضاء النطق‬3

‫ وصفا تها‬b‫ ومخارجها‬،‫وبيان األصوات العربية يشتمل على عددها وأقسامها‬

1
Abdullah Al Athas,Al Ashwat Al Arabiyah ‘inda Ibnu Janni wa Kamala Muhammad Ali
Basar,Jakarta 2007 M / 1428 H,Hlm 19.
2
)‫م‬1979 ،‫ الهيئة المصرية العامة‬:‫ (القاهرة‬،‫ اللغة العربية معناها ومبناها‬،‫تمام حسان‬
3
133 ‫ ص‬،‫ دط‬،)‫ دت‬،‫ مكتبة الشباب‬:‫ (القاهرة‬،‫ أصوات اللغة‬،‫عبد الرحمن أيوب‬
‫ للغة العربية‬b‫ كامل مشهور‬b‫ ذهب سيبويه إلى أن األصوات العربية هى نظام صوتى‬4

b‫فقد اثبت علماء الصوت بتجارب اليتطرق اليها الشك أن كل صوت مسموع يستلزم وجود‬
‫جسم يهتز على أن تلك الهزات آل تدرك بالعين في بعض الحاالت‬.5

‫ األصوات يعبر بها كل قوم عن غراضهم‬: ‫عند ابن جنى‬

Soal-soal Latihan

A. Soal Pilihan Ganda

1. Berikut adalah media perambatan bunyi,kecuali?

a. Padat

b. Cair

c. Nitrogen

d. Gas

2. Bunyi bisa mengalami perpaduan atau yang biasa

disebutinterferensi,interferensi dibagi menjadi berapa?

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

3. Dibawah ini merupakan sifat-sifat bunyi,kecuali?


4
51 ‫ ص‬،‫ المرجع السابق‬،‫ اللغة العربية معناها ومبناها‬،‫ام حسان‬
5
Dr.Ibrahim Anis,Al-Ashwat Al- Arabiyah,1975 M,Hlm 6
a. bunyi dapat diserap

b. bunyi dapat mengalami perpaduan

c. bunyi dapat mengalami pelenturan

d. bunyi dapat mengalami pelentukan

4. Bunyi dapat mengalami pelenturan yang disebut dengan?

a. Difraksi

b. Difusi

c. Fonasi

d. Frekuensi

5. Berikut adala jenis-jenis bunyi,kecuali?

a. Infrasonic

b. Ultrasonic

c. Extrasonik

d. Audiosonik

6. Apa yang dimaksud dengan bunyi infrasonik? dan sebutkan

contohnya!

a. Gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 hz (lumba-

lumba)

b. Gelombang bunyi yang frekuensinya lebih dari 20 hz (anjing)

c. Gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 hz (paus)

d. Gelombang bunyi yang frekuensinya lebih dari 20 hz(kucing)

7. Gelombang bunyi yang dapatterdengar oleh manusia harus memenuhi

4 syarat berikut,kecuali ?
a. Tersedianya media perambatan bunyi

b. Frekuensi gelombang berada dalam jangkauan pendengar

c. Amplitudo getaran yang lemah

d. Jarak yang terjangkau oleh pendengar

8. Apa yang dimaksud dengan tahap egresif/tahap inisiasi ?

a. Tahap hambatan pada rongga mulut oleh lidah

b. Tahap hambatan pada rongga hidung oleh uvula

c. Tahap hambatan pada pita suara

d. Tahap keluarnya bunyi dari paru-paru

9. Sebutkan salah satu organ yang menghasilkan bunyi Bahasa!

a. Pangkal tenggorokan

b. Ujung lidah

c. Kerongkongan

d. Trakea

10. Bunyi yang ditangkap oleh indra pendengaran manusia dapat

diklasifikasikan menjadi tiga,kecuali?

a. Noise c. Sound

b. Voice d. Nound

B. Soal Uraian

1. devinisi bunyi menurut ulama’itu berbeda-beda,apa pengertian bunyi

menurut ibnu sina ?

2. apa devinisi bunyi menurut Ibrahim anis?


3. apa perbedaan antara bunyi dan suara?

4. Ketika kita mengetahui adanya petir,maka yang terlebih dahulu kita

sadari adalah cahaya dari petir tersebut,kemudian baru terdengar

bunyinya,mengepa demikian?

5. bunyi termasuk kedalam gelombang longitudinal,apa yang dimaksud

dengan gelombang longitudinal?

ILMU ASHWAT

A. Pengertian Ilmu Al-Ashwat


Ilmu Al-Ahswat adalah ilmu tentang suara, yaitu bagaimana kita
mengucapkan bunyi suara dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.
Menurut Mukhtar ilmu al-ashwat adalah:
‫العلم الذي يدرس و يحلل و يصنف األصوات الكلمية من غير إشارة إلى تطورها التارخي‬,
‫وإنما فقط باالشارة إلى كيفية إنتا جها و إنتقالها و استقبالها‬
“Ilmu yang mempelajari, menganalisis dan mengklasifikasi-kan suara
(huruf) tanpa dikaitkan dengan perkembangan historisnya, dan hanya
membahas tentang cara memproduksi, menyampaikan dan menerima
semua (huruf).”6
Dengan demikian, fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam
linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia. Inti dari
mempelajari ilmu al-ashwat ini adalah kita bisa mengerti suara atau bunyi
tersebut, bisa membedakan antara satu bunyi dengan bunyi yang lain dan
bisa mengimplementasikannya dalam bentuk lain. Pokok masalah yang

6
Mohammad Kholison, Pengantar Linguistik Bahasa Arab, hlm. 71.
dibahas dalam ilmu al-ashwat adalah bagaimana cara mengucapkan abjad
Arab dengan fasih dan benar, baik ketika berdiri sendiri sebagai abjad
maupun setelah dirangkaikan dan diberi harakat sebagai sebuah kata.

B. Pembagian Ilmu al-Ashwat


Terdapat beberapa pembagian ilmu al-ashwat yang dilandaskan atas
beberapa dasar, yaitu :
1. Atas dasar luas cakupannya7:
a. Ilmu Al-Ashwat Umum (‫)علم األصوات العام‬
Ilmu ini membahas materi ilmu kebahasaan secara umum,
seperti organ bicara dan fungsinya, sifat-sifat, dan makhraj
bunyi.
b. Ilmu Al-Ashwat khusus (‫)علم األصوات الخاص‬
Ilmu ini lebih mendeskripsikan makhraj dan sifat
konsonan dan vokalnya, penggalan kata dan suprasegmentalnya,
yang dipelajari hanya dalam satu bahasa saja. Jadi, ilmu ini
mempelajari bunyi bahasa tertentu, berbeda dengan ilmu al-
ashwat umum yang mempelajari bunyi bahasa secara umum.
1. Atas dasar sifat8 :
a. Ilmu al-ashwat Teoritis (‫)علم األصوات النظري‬
Ilmu Al-Ashwat yang memfokuskan pembahasan pada
ilmiah murni, tanpa membicarakan tentang cara aplikasinya
dalam tataran praktis dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat
artikulasi dalam tataran praktis dengan tujuan untuk mengetahui
sifat-sifat artikulasi dan fisikal suatu bunyi.
a. Ilmu al-ashwat Standar (‫)علم األصوات المعياري‬

7
Sayuti Anshari Nasution, M. A., Mabadi’u Ilmi al-Ashwat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006),
hlm.4. Lihat juga: Wahab ; ilmu al-ashwat, hlm. 3-5, Verhaar ; asas-asas linguistik umum, hlm. 73.
8
Sayuti Anshari Nasution, M. A., Mabadi’u Ilmi al-Ashwat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006),
hlm.4. Lihat juga: ilmu al-ashwat, 3-5, Bunyi bahasa, hlm. 7.
Ilmu yang berkonsentrasi pada pembuatan kaidah-kaidah
bunyi bahasa tertentu, dengan tujuan agar mudah diaplikasikan
secara tepat dalam proses berbahasa.
1. Atas dasar metodologi penelitian9 :
a. Ilmu al-ashwat Deskriptif (‫)علم األصوات الوصفي‬
Ilmu bunyi yang dalam penelitiannya meletakkan bunyi
bahasa dalam satu waktu tertentu.
1. Ilmu al-ashwat Historis (‫)علم األصوات التاريخي‬
Ilmu yang meneliti perkembangan dan perubahan bunyi
bahasa yang terjadi pada bahasa tertentu dalam lintasan beberapa
masa.
2. Ilmu al-ashwat Komparatif (‫)علم األصوات المقارن‬
Ilmu yang dipelajari tidak terbatas pada bunyi satu bahasa
tertentu, tetap menyangkut perbandingan antara dua bahasa atau
lebih.
1. Atas dasar makna10 :
a. Fonetik

Yaitu Ilmu yang membahas tentang bunyi bahasa dengan


tidak mempertimbangkan fungsi dan makna yang di kandung oleh
bunyi itu.

1) Fonetik Artikulatoris ‫))علم األصوات النطقي‬


Fonetik artikulatoris adalah cabang fonetik yang
mempelajari tentang mekanisme alat-alat bicara manusia yang
bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-
bunyi bahasa itu diklasifikasikan.

9
Lihat Verhaar, asas-asas linguistik umum, UGM press, hlm. 70-73, lihat juga; Sayuti Anshari
Nasution, M. A., Mabadi’u Ilmi al-Ashwat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), hlm. 5. Lihat juga:
Bunyi bahasa, hlm. 9.
10
Sayuti Anshari Nasution, M. A., Mabadi’u Ilmi al-Ashwat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006),
hlm. 5. Lihat juga: Bunyi bahasa, hlm. 8.
‫علم األصوات النطقي هو العلم الذى يدرس حركات أعضاء النطق من أجل إنتاج األصوات اللغوية‬
‫أو هو الذى يعالج عملية إنتاج األصوات الكالمية وطريقة هذا اإلنتاج وتصنيف األصوات اللغوية‬
‫ وهو أقدم فروع علم األصوات وأرسخها قدياما‬.‫وفق معايير ثابتة‬.
2) Fonetik Akustik) (‫علم األصوات الفيزياءأو األكوستيكى‬
Fonetik akustik adalah cabang fonetik yang mempelajari
bunyi bahasa dari segi bunyi sebagai gejala fisik (frekuensi getaran,
amplitudo, intensitas, timbre). Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
pada fonetik akustik ini, yaitu: frekuensi, amplitudo dan resonansi.
‫ دراسة الموجات‬،‫ األول‬:‫علم األصوات الفيزياء أو األكوستي يختص بجانبين‬

‫ دراسة الوسيط الذي انتقل عبرة‬،‫ والثاني‬.‫والزبزبات الصوتية التي فى أحدثها المتكلم‬
‫الكالم إلى أذن السامع‬.
3) Fonetik Audiotoris(‫)علم األصوات السمعى‬
Fonetik audiotoris adalah cabang fonetik yang mempelajari
bunyi bahasa ketika bunyi tersebut sampai ke telinga pendengar.
‫علم األصوات السمعى يختص بدراسة االستماع إلى الموجات الصوتية‬
:‫ وهذه الدراسات ذات جانبين هما‬.‫واستالمها فى األذن وما يحيط بها من أجهزة السمع‬
.‫ األذن وما يرتبط بها من أجهزة السمع‬،‫جانب عضوى ويتركز فى دراسة فيسيولوجية‬
‫جانب نفسي ويتركز فى دراسة سيكولوجية االستماع من حيث العمليات العقلية التي‬
‫تجري فى ذهنه لتفسير الكالم‬.
b. Fonemik

Yaitu ilmu bunyi yang membahas tentang bunyi bahasa


tertentu dengan mempertimbangkan fungsi dan makna yang di
kandungnya.

No. PERBEDAAN
Fonetik/ Segi Contoh
Fonemik
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫)ت‬
1. Fonetik Tidak mempengaruhi Pengucapan ( dengan cara
atau mengubah makna apicoaveolar, yang seharusnya
dental, maka perbedaan yang
terjadi dalam kasus ini adalah
perbedaan bunyi, karena tidak
menimbulkan perubahan makna
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫)ط‬
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫)ت‬
2. Fonemik Mempengaruhi dan Perbedaan antara ( dan (
menyebabkan dalam bahasa Arab itu merupakan
perubahan makna perbedaan fonemik yang akan
menimbulkan perbedaan makna
Perbedaan Fonetik dan Fonemik:

C. Kedudukan dan Urgensi Ilmu al-Ashwat Dalam Pembelajaran Bahasa


Demikian ilmu al-ashwat itu terdiri atas unsur pokok terbentuk dari
unsur-unsur bahasa maka bentuk penilaian pembelajaran dalam ilmu
ashwat terdapat beberapa penjelasan yang berbasis pembelajaran dalam
unsur bahasa asing dan memperjelas fenomena linguistik pada semua
tingkatan, sebagaimana akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Ilmu al-ashwat memberikan penjelasan dalam pembelajaran
shorrof (morfologi). Ilmu al-ashwat sangat berperan khususnya
dalam penjelasan sebagian fenomena dalam dasar kalimat (binaul
kalimah) dan perubahannya, contoh perpindahan (‫ )ازتاد‬ke (‫)ازداد‬,
atau (‫)اذكر‬, atau perpindahan (‫ )اصتبر‬ke (‫)اصطبر‬, yang mungkin
penjelasan ini yang tampak dari segi suara yang disebut dalam
ilmu al-ashwat. Dalam ilmu al-ashwat juga dipelajari dengan
membandingkan huruf-huruf yang berdekatan makhraj dan sifat
hurufnya.
2. Ilmu ashwat memberikan keterangan untuk pembelajaran
nahwiyyah
(sintaksis). Khususnya dalam batasan dan fungsional keseluruhan
dan pembagiannya. Contohnya bagaimana membatasi jumlah
‫رهذااليوم‬bbbb‫( األستاذاليحض‬guru tidak hadir hari ini), apakah itu
merupakan jumlah khairiyyah taqririyyah (kabar penguat), atau
istifhamiyyah inkari, memungkinkan pembatasan tersebut dari
segi suara yang disebut ilmu ashwat dengan nada dan intonasi.
3. Dalam pembelajaran makna kalimat (semantik). Ilmu ashwat juga
memberikan peran dalam menjelaskan makna kalimat yang
memiliki makna berbeda-beda, contoh:‫ مديرة المدرسة الجديدة‬, kapan
kalimat ‫ الجديدة‬menjadi sifat ‫ مديرة‬dan kapan menjadi sifat untuk
‫ المدرسة‬, dalam ilmu ashwat bisa diketahui dengan mempelajari
jeda kalimat.
4. Fonologi memberikan pemahaman untuk kajian leksikologi dan
leksikografi. Karakteristik pengucapan kalimat kamus sangat
membutuhkan pada penulisan suara yang dalam begitu juga
penyusunan kalimat kamus itu membutuhkan pemerhatian dasar
suara agar susunannya itu berdasarkan tempat keluarnya berbagai
suara maka dimulai dengan suara yang paling jauh keluarnya
yaitu ‘ain. 11

Soal-soal Latihan
11
Lina Marlina, Pengantar Ilmu Ashwat, hlm. 29.
A. Pilihan Ganda.
1. objek kajian fonemik adalah....
a. fon
b. kalimat
c. fonem
d. Morfem
2. pernyataan manakah yang menjelaskan tentang fonem....
a. realisasi bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat
membedakan makna kata
a. satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsional atau dapat
membedakan makna kata
b. pelambangan fonem ke dalam transkripsi ortografis
c. perubahan dua buah fonem yang sama menjadi fonem yang
berlainan
3. fonetik artikulatoris adalah....
a. studi yang mempelajari fungsi bunyi untuk mengidentifikasi kata-
kata tertentu
b. studi yang berupaya menjelaskan bunyi-bunyi ujaran sebagai
proses fisik
c. studi yang mempelajari proses penerimaan bunyi-bunyi bahasa
oleh telinga
d. studi yang mempelajari bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan
oleh alat ucap manusia
4. Dibawah ini yang bukan termasuk macam- macam fonetik adalah....
a. fonetik akustik
b. fonetik auditoris
c. fonetik artikulasi
d. fonetik organis
5. Ilmu tentang suara, yaitu bagaimana kita mengucapkan bunyi suara
dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.Merupakan pengertian
dari....
a. ilmu Mantiq
b. ilmu Ashwat
c. Ilmu Nabawi
d. ilmu tafsir
6. Ilmu bunyi teoritis dan ilmu bunyi standar merupakan ilmu atas dasar
dari....
a. Dasar sifat
b. Dasar metodologi penelitian
c. Dasar makna
d. Dasar histori
7. Yang termasuk dalam ilmu linguistik adalah....
a. fonologi
b. fonemik
c. ashwat
d. auditoris
8. Berapa pembagian ilmu al-ashwat....
a. 5
b. 6
c. 3
d. 4
9. Apa pengertian dari Fonemik....
a. ilmu bunyi yang membahas tentang bunyi bahasa tertentu dengan
mempertimbangkan fungsi dan makna yang di kandungnya.
b. yang mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi sebagai gejala fisik
(frekuensi getaran, amplitudo, intensitas, timbre).
c. yang mempelajari tentang mekanisme alat-alat bicara manusia yang
bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-
bunyi bahasa itu diklasifikasikan.
d. Ilmu yang berkonsentrasi pada pembuatan kaidah-kaidah bunyi
bahasa tertentu, dengan tujuan agar mudah diaplikasikan secara
tepat dalam proses berbahasa.
10. Apa penegertian dai ilmu al-ashwat teoritis....
a. Ilmu yang dipelajari tidak terpatas pada bunyi satu bahasa tertentu,
tetap menyangkut perbandingan antara dua bahasa atau lebih.
b. Ilmu yang berkonsentrasi pada pembuatan kaidah-kaidah bunyi
bahasa tertentu, dengan tujuan agar mudah diaplikasikan secara
tepat dalam proses berbahasa.
c. Ilmu yang dipelajari tidak terbatas pada bunyi satu bahasa tertentu,
tetap menyangkut perbandingan antara dua bahasa atau lebih.
d. Ilmu Al-Ashwat yang memfokuskan pembahasan pada ilmiah
murni, tanpa membicarakan tentang cara aplikasinya dalam tataran
praktis dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat artikulasi dalam
tataran praktis dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat artikulasi
dan fisikal suatu bunyi.
B. Soal-soal Uraian.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ilmu ashwat!
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam fonetik!
3. Sebutkan macam-macam pembagian ilmu ashwat!
4. Ada beberapa pembagian ilmu ashwat? Sebutkan dan jelaskan
pembagiannya atas dasar luas cakupan dan atas dar metodologi
penelitian!
5. Jelaskan perbedaan antara fonetik artikulatoris dan fonetik auditoris!

ORGAN BICARA

A. Pengertian Organ Bicara

Alat ucap adalah istilah yang merujuk pada perangkat manusia yang
terdapat diantara dua bibir dan dua paru-paru yang berkontribusi sehingga
menyebabkan terbentuknya suara. Alat ucap mencakup dari organ biacara
yaitu, organ-organ yang menyertai secara langsung dalam proses
pengeluaran suara. Alat ucap dan organnya terdapat juga pada kepala,
punduk, dan dada.
Menurut pendapat Kamal Basyar, bahwasanya ada beberapa poin yang
dapat digunakan untuk mendeteksi hal apa saja yang mengenai organ
bicara yaitu:
1. Penamaan organ bicara bersifat majas. Organ bicara tidak
mengeluarkan bunyi perkataan melainkan fungsi lain yang juga
sangat penting. Umpamanya lidah, fungsi lidah yaitu merasakan
dan menggerakkan makanan dan juga gigi memiliki fungsi lain
yaitu menggigit dan mengunnyah. Hidung juga menghirup dan
bernafas, begitu juga dengan paru-paru.
2. Organ bicara terdiri dari organ-organ yang tidak banyak, tapi
mereka saling menyempurnakan. Ia merupakan sistem yang
memiliki sistem presisi dan disiplin yang tinggi. Bunyi
menjelaskan secara spesifik mengenai segala hal, seperti ba’
misalnya, karena ba’ itu merupakan suara yang timbul dari bibir,
dan bibir ini sendiri yang menjadi pra suara dari karateristiknya.
Maka ketika dikeluarkan huruf ba’, maka udara akan berhenti oleh
terkatupnya bibir dan kemudian dengan cepat. Pita suara cenderung
bergetar dengan cara tertentu dengan demikian bunyi digambarkan
sebagai stabil eksplosif lisani luar biasa.
3. Tidak semua organ bicara itu bergerak atau menerima pergerakan,
kebanyakan organ bicara itu tetap atau sedikit pergerakannya.
4. Alat ucap terhadap organ bicara dan struktur dasarnya itu sama
bagi setiap manusia tidak berbeda dari satu dengan yang lainnya
atau dari satu golongandengan golongan lainnya. Alat ucap terbagi
berdasarkan sifatnya pada organ yang bergerak dan organ yang
tidak bergerak. Organ yang bergerak yaitu, bibir, lidah, lagit-langit
lunak, anak lidah, dan pipa suara yang ada didalam tenggorokan.
Adapun organ yang tidak bergerak yaitu, gigi, gusi, dan langit-
langit keras.

B. Alat Ucap dan Organ Bicara

Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam alat ucap dan organ
bicara. Diantaranya : paru-paru, pipa udara, tenggorokan, rongga diatas
kerongkongan, lidah, langit-langit mulut, gigi, dan bibir.
1. Paru-paru
Paru-paru adalah organ yang bersifat elastis yang dapat
berkembang dan mengempis. Organ ini terdiri dari penampung udara,
saluran udara, dan pembuluh darah. Paru-paru yang terdiri dari bagian
kiri dan kanan dihubungkan dengan saluran udara oleh dua cabang
penyalur udara. Pengembangan dan pengempisan paru-paru terjadi
akibat tekanan yang dilakukan oleh rongga dada dan sekat rongga dada
secara serempak.12
Gerakan paru-paru ini terjadi sesuai dengan perimbangan
temperatur udara didalam rongga dada dengan temperatur udara di luar
tubuh manusia. Apabila temperatur didalam paru-paru lebih tinggi dari
temperatur diluar tubuh manusia maka pengeluaran udara atau
pengembusan napas akan terjadi leluasa. Sebaliknya, apabila
temperatur udara diluar tubuh manusia lebih tinggi dari temperatur
didalam rongga dadanya maka pengeluaran udara atau penghirupan
udara atau penarikan napas.

2. Pipa Udara
Pipa udara merupakan tabung yang terbuat dari tulang rawan
dalam bentuk cincin yang tidak sempurna, yang terhubung satu sama
lain melalui selaput lendir.

3. Tenggorokan
Tenggorokan adalah sebuah rongga yang terletak diantara
kerongkongan dengan mulut yang bentuknya mirip dengan pipa.
Tenggorokan ini merupakan makhraj dari beberapa bunyi arab, dalam
ilmu tajwid huruf-huruf yang bertempat di tenggorokan disebut huruf
halqiyah. Tenggorokan terdiri dari tiga kartilago, yaitu:
a. Tiroid, kurang membulat dari belakang, dan lebar menonjol dari
depan. Bagian yang paling menonjol itu disebut jakun, ia lebih
menonjol pada pria dibanding wanita.
b. Krikoid, bentuk cincin dan merupakan satu-satunya cincin lengkap
diseluruh saluran pernafasan. Bagian posterior lebih tinggi dari
pada bagian anterior dari cincin.
c. Aritenoid, ini merupakan dua buah diatas tulang rawan kedua dari
belakang dan dapat meluncur kebawah, dan memutar dalam posisi
berbeda.

Ketiga aspek ini, terdapat ditenggorokan pita suara. Tenggorokan dan


pita suara sebearnya adalah dua batang dari otot yang terhubung menjadi
suatu tekstur.keduanya memanjang secara horizontal dari belakang
kedepan, dimana mereka bertemu mereka terhubung ke jaringan luar
12
Kamal Muhammad bisyr. Al-Ashwat Al-Arabiyah.1991.hal 34
melalui jaringan hierarkis yang disebut jakun, keduanya dipenuhi oleh
gerakan horizontal.
Pita suara memiliki tiga situasi yang masing-masing menghasilkan
berbagai jenis suara yaitu :
a. Kondisi renggang (pembukaan laring). pita suara dalam keadaan
menjauh, udara masuk keparu-paru melalui tenggorokan tanpa
adanya halangan, dalam hal ini disebut tidak bersuara seperti
‫ث‬,‫ف‬,‫ت‬,‫ط‬,‫ص‬,‫ش‬,‫ك‬,‫خ‬,‫ق‬,‫ح‬,‫ه‬. Atau P,F,T,S,C,Sy,K,H dalambahasa
Indonesia.
b. Kondisi bergetar, pita suara berada dalam keadaan bergetar dan pita
dalam keadaan ini tidak terkatup dan udara dari dua paru-paru
akan dibuka dan ditutup oleh glottis dengan mudah. Maka dalam
keadaan ini disebut bersuara seperti ‫ز‬,‫ب‬,‫م‬,‫و‬,‫ذ‬,‫ظ‬,‫ض‬,‫د‬,‫ز‬,‫ل‬,‫ن‬,‫ر‬,‫ج‬,‫غ‬,‫ع‬.
Atau N,L,Z,D,V,W,M,B,G,J,R dalam bahasa Indonesia.
c. Kondisi rapat, pita suara tertutup, udara dari paru-paru tidak bisa
keluar kecuali apabila ditekan dengan kuat, maka dalamkeadaan
ini disebut tekanan kuat, suara keras, seperti hamzah dalam bahasa
Arab dan K dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

4. Rongga di atas kerongkongan


Ini merupakan titik dering yang menguatkan bunyi setelah
melewati pita suara di tenggorokan. Dan rongga yang terletak diatas
tenggorokan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Rongga hidung
b. Rongga mulut
c. Rongga tenggorokan

5. Lidah
Lidah merupakan organ yang terdiri dari sejumlah besar otot yang
memungkinkannya untuk bergerak, menyusut, merenggang, dan
memelintir kesetiap arah. Fleksibilitas lidah menjadi titik fokus untuk
mengeluarkan sebagian besar suara linguistik ketika bertemu dengan
organ manapun. Lidah memiliki 5 unsur yaitu :
a. Ujung lidah
b. Pinggir lidah
c. Tengah lidah
d. Pakar lidah
e. Akar lidah

6. Langit-langit mulut
Langit-langit mulut merupakan bagian yang setara dengan lidah
dan terkait dengannya dalam situasi tertentu dalam menghasilkan
bunyi tertentu. Langit-langit termasuk organ yang pasif, kecuali
langitlangit lunak yang bisa bergerak mundur ke belakang dan bekerja
sama dengan tekak untuk membuka dan menutup saluran udara ke
hidung.
a. Gusi
b. Langit-langit keras
c. Langit-langit lunak
d. Anak lidah / tekak, yaitu bagian terakhir dari langit langit mulut, ia
bergerak ketika bertemu dengan dinding tenggorokan yang
menyempurnakan pemblokiran rongga helum, maka keluarlah semua
udara dari paru-paru melalui mulut. Dan ketika suara itu jatuh, biarkan
udara melewati rogga hidung itu menyebabkan keluarnya suara yang
bersumber dari hidung.
Empat bagian dari langit-langit mulut ini ialah organ bicara yang
tetap yang saling membantu dengan organ bicara yang lain dalam
pembentukan suara.

7. Gigi
Gigi yaitu gigi atas yang merupakan organ bicara yang tetap. Dan
gigi bawah merupakan organ bicara yang bergerak, setiap dari
keduanya memiliki tugas yang penting dalam pembentukan suara atau
bunyi. Fungsi gigi sebagai organ bicara sangat jelas karena merupakan
penghambat udara yang datang dari paru-paru,sehingga tidak keluar
secara serentak dari rongga mulut. Maka suara tidak akan ada hanya
dengan satu organ saja dari organ-organ yang lainnya, melainkan
saling membantu dengan organ bicara yang lain.

8. Bibir
Merupakan organ bicara yang dapat bergerak ke setiap arah dan
memiliki situasi berbeda-beda ketika berbicara. Maka ketika bibir
merapat udara tidak mungkin keluar kemudian udara dilepaskan secara
sekaligus dan udara bertiup keluar melalui bibir, menghasilkan suara
yang eksplosif seperti halnya ketika mengucapkan huruf ‫ ب‬. Dan
melingkar ketika dalam keadaan pengucapan dhomah, maka yang
lainnya terbuka dengan besar ketika mengucapkan fathah dan kasroh.
Bibir telah menjadi tempat keluarnya beberapa suara karena
keduanya secara langsung berkontribusi dalam pembentukan suara
yang bersumber dari bibir yaitu ‫ ب‬dan‫ م‬. Kadang keduanya bergerak
mengambil bentuk dan situasi tertentu yang menjadikan pembentukan
sebagian suara seperti membulat ketika mengucapkan wawu dan
dhommah, dan terbuka ketika mengucapkan fathah dan kasroh.

C. Pembentukan Bunyi Bahasa

Pembentukan bunyi bahasa terjadi melalui 4 tahapan utama yaitu


sebagai berikut:
1. Proses Pembentukan (initiation)
Proses pembentukan ini di sebut juga dengan proses arus udara(air
stream mechanism), proses ini terjadi dengan memasukkan udara keparu-
paru sebagai akibat pembesaran rongga dada dan turunya sekat rongga
dada sehingga mengakibatkan paru-paru mengembang dan udara dari
luar masuk kedalam paru-paru.13
Setalah paru-paru penuh dengan udara, posisi rongga dada dan sekat
rongga dada kembali dengan teratur pada posisi semula yang
mengakibatkan udara di dalamnya tertekan, keluar sedikit demi sedikit
sesuai tekanan yang dibuat.
Proses keluarnya udara dari paru-paru inilah yang di anggap sebagai
proses pembentukan bunyi bahasa, mengingat karena kebanyakan bunyi
bahasa di dunia (termasuk Indonesia dan Arab) terjadi dengan udara yang
keluar dari paru-paru (eksplosif), walapun ada beberapa bahasa, seperti
bahasa Zolo di Afrika Selatan, Jawa, dan Melayu di Indonesia yang
menggunakan udara yang masuk dari luar (implosif) sebagai
pembentukan beberapa bunyi bahasanya, di samping udara yang keluar
dari paru-paru.

Diantara makhraj bunyi implosif terdapat di daerah langitlangit keras


dan lunak serta di daerah kerongkongan yang dapat mengeluarkan bunyi
yang mirip dengan d, b, k, ts . Sudan disebut dengan istilah bahasa
Taktakah sedangkan di Afrika Selatan disebut dengan Click.
Tampaknya tidak ada satu bunyi pun yang keluar dengan cara seperti
ini yang dapat digunakan dalam membaca Alquran.Oleh karena itu,
ulama tajwid sangat konsisten agar dalam membaca Alquran sifat-sifat
bunyi harus diperhatikan dan tidak diperkenalkan mengambil
napas .Kemungkinan hal ini pula yang membuat ahli tajwid menyebutakn
bahwa kata “ hawa” dengan maksud udara yang keluar dari paru-paru,
bukan yang ke paru-paru.

2. Proses pembunyian (phonation)

13
Ahmad Mukhtar Umar. 1991. Dirasat Ash-shaut Al-Lughowi. Hal 140
Proses pembunyian ini terjadi di daerah kerongkongan , organ
bicaranya yang paling utama adalah dua buah pita suara. Jenis
pembunyian yang terjadi berbeda-beda sesuai dengan kondisi pita suara
dalam menghadapi udara yang datang dari paru-paru.
Seperti diketahui bahwa paling tidak terdapat empat kondisi pita suara
dalam menghadapi udara yang datang dari paru-paru, yaitua.
a. Kondisi rapat (tertutup), yang menghasilkan bunyi letupan.
b. Kondisi bersentuhan, yang menghasilkan bunyi bersuara.
c. Kondisi berjauhan, yang menghasilkan bunyi tidak bersuara.
d. Kondisi berdekatan , yang menghasilkan bunyi bisikan.
Sedangkan kondisi terbuka lebar adalah kondisi untuk bernapas biasa.
Perbedaan antara pengeluaran udara dari paru-paru untuk tujuan bicara
dengan pengeluaran udara dari paru-paru untuk tujuan istirahat/diam.

3. Proses Nasalisasi (Oro Nasal)


Lewat proses inilah ditentukan apakah suatu bunyi tergolong bunyi
mulut murni atau bunyi hidung termasuk salah satu unsurnya. Apabila
langit-langit lunak atau anak lidah (tekak)menutup saluran yang
mengarah ke rongga hidung, maka bunyi yang akan terjadi adalah mulut
murni, seperti bunyi( ha, kha, kaf, jim, ta, sin, tsa, ta) dalam bahasa Arab
dan seperti bunyi b, t, s, j, h, d dalam bahasa Indonesia. Apabila langit-
langit lunak atau anak lidah tidak menutup lubang rongga hidung, maka
bunyi yang terjadi akan menjadi bunyi hidung, seperti bunyi (mim-nun)
dalam bahasa Arab dan bunyi ng dan ny dalam bahasa Indonesia.
Apabila sebagian udara keluar dari rongga mulut dan sebagian keluar
dari rongga hidung , maka akan menjadi bunyi dengung (ghunnah)
seperti bunyi paduan dari nun dan ya pada kalimat : ‫من يعمل‬

4. Proses Artikulasi (Articulation)


Setelah udara yang keluar dari paru-paru mengambil bentuknya di
kerongkongan ,kemudian menetukan arahnya ,apakah akan keluar dari
rongga hidung atau semi, udara tersebut meneruskan prosenya kepada
prosesartikulasi final, sesuai dengna bentuk dan sifat dari bunyi yang
akan dituturkan.
Proses ini terjadi dengan kerja sama antara organ bicara aktif
dengan organ bicara pasif. Termasuk organ bicara aktif adalah bibir
bawah, lidah, tekak dan tenggorokan, sedangkan yang termasuk organ
bicara pasif adalah belahan mulut atas termasuk gigi atas, gusi, langit-
langit keras.
Dalam proses ini peran organ bicara yang terdapat di rongga mulut
sangat signifikan dalm menetukan corak bunyi yang akan
dihasilkan .Apabila organ bicara menghadapi menghadapi udara yang
datang dari paru-paru tersebut dengan hambatan yang kuat dan
menyeluruh, maka terjadilah bunyi letupan, seperti bunyi (da, qof, tho, ta,
ba), jika dihadapi dengan hambatan parsial ,akan terjadi bunyi geseran
seperti bunyi( ha, ghoin, kho, shod, fa, dza, tsa).
Adapun jika dihadapi dengan hambatan akan memberi peluang
untuk udara keluar dari tempat lain di bagian mulut , akan terjadilah
bunyi sampingan , seperti bunyi (dhad-lam) dan seterusnya.

Soal-soal Latihan

A. Pilihan Ganda
1. Organ yang termasuk alat ucap artikulasi, kecuali....
a. Bibir
b. Gigi
c. Lidah
d. Hidung

2. Dimana proses pembunyian terjadi?...


a. Mulut
b. Hidung
c. Paru-paru
d. Kerongkongan

3. Berikut yang termasuk organ bicara aktif adalah...


a. Bibir bawah, lidah, tenggorokan
b. Bibir bawah, gigi, hidung
c. Tenggorokan, paru-paru, tangan
d. Gigi, mata, hidung

4. Bagaimana cara pergerakan bibir ketika membunyikan huruf ‫? ظ‬


a. Bibir tertutup rapat
b. Bibir terbuka lebar
c. Bibir melingkar
d. Bibir terbuka setengah
e. Bibir miring
5. Berikut yang termasuk bagian yang terdapat di tenggorokan pita suara
adalah...
a. Asteroid
b. Tiroid
c. Faring
d. Rahang
6. Berikut pernyataan yang benar tentang organ bicara...
a. Organ bicara tidak mengeluarkan bunyi perkataan melainkan ia
memiliki fungsi lain yang juga sangat penting, organ bicara
bersifat majas.
b. Organ bicara tidak mengeluarkan bunyi perkataan apapun tanpa
terkecuali, organ bicara bersifat majas.
c. Organ bicara mengeluarkan bunyi perkataan, organ bicara bersifat
hiperbola
d. Organ bicara tidak mengeluarkan bunyi perkataan, organ bicara
bersifat hiperbola.
7. Ada berapa tahap pembentukan bunyi bahasa?...
a. 5 tahap
b. 4 tahap
c. 3 tahap
d. 2 tahap

8. Berikut yang termasuk organ bicara pasif, kecuali...


a. Gigi
b. Gusi
c. Langit-langit keras
d. Paru-paru
9. Berikut yang termasuk unsur-unsur lidah kecuali...
a. Ujung lidah
b. Pinggir lidah
c. Pangkal lidah
d. Langit-langit lunak
10. Organ yang berkontribusi ketika membunyikan huruf ‫ق‬....
a. Pangkal lidah berkrontribusi dengan anak lidah
b. Anak lidah berkontribusi dengan pingiir lidah
c. Pangkal lidah berkontribusi dengan langit-langit
d. Pinggir lidah berkontribusi dengan pinggir lidah

B. Essay

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ucap?


2. Berapakah kondisi yang bisa menghasilkan berbagai jenis suara,
serta sebutkan kondisi santuy aja
3. Lewat proses apakah suatu bunyi bisa tergolong bunyi mulut murni
atau bunyinya sepatu
4. Proses keluranya udara dari paru-paru, ini merupakan proses dari?
5. Apakah fingsi dari gigi dalam organ berbicara.

DESKRIPSI BUNYI BAHASA ARAB

A. Deskripsi Bunyi Bahasa Arab

Tempat keluarnya fonologi bahasa arab sendiri terbagi menjadi 4 bagian:


1. Tempat keluar bunyi/makhraj
2. Cara keluar udara ketika mengucapkan bunyi
3. Keadaan vital bunyi ketika mengucapkan bunyi
4. Keadaan ujung lisan ketika mengucapkan bunyi

1. Deskripsi bunyi menurut tempat keluarnya


Tempat keluar didefinisikan sebagai posisi dimana udara
terperangkap atau menyempit Ketika berbicara14. Contohnya dua bibir
adalah tempat keluar huruf ‫( ب‬ba) karena ketika mengucapkan bunyi ini
kedua bibir melebur kemudian udara naik dari paru paru terperangkap
dibelakang bibir. Bibir dan gigi adalah tempat keluar huruf ‫( ف‬fa) karena
ketika mengucapkan bunyi ini bibir bawah saling berdecatan dengan gigi
atas sehingga sempit untuk lewatnya udara dari paru-paru.
Tempat artikulasi tidak lain dari pada alat ucap yang digunakan
dalam pembentukan bunyi itu, berdasarkan tempat-tempat
artikulasinya kita mengenal, antara lain, konsonan:
a. Bilabial
b. Labiodental
c. Laminoalveolar
d. Dorsoveral

2. Sifat suara dari arah bagaimana keluarnya udara seperti


yang diucapkan / cara artikulasi.
Bunyi konsonan menurut cara artikulasi yaitu bagaimana perlakuan
terhadap arus udara yang baru keluar dari glottis dalam menghasilkan
bunyi konsonan itu, dan kriteria suara ini terbagi sebagaimana berikut :

a. Bunyi Letupan, Hambatan


Yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara arus udara ditutup sehingga
udara terhenti seketika, lalu dilepaskan kembali secara tiba-tiba. yaitu ada
8 suara , ‫ب ت د ض ط ك ق ء‬

b. Bunyi geseran, frikatif


Yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara arus udara ditutup dan dibuka
berulang-ulang secara cepat. ada 13: yaitu suara, ‫ث ح خ ذ ز س ش ص ظ ع غ‬
‫فه‬

c. Bunyi Paduan
14
Mahdi Muhamad 1998:42
Yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara arus udara ditutup rapat
kemudian dikeluarkan secara berangsur angsur, contoh bunyi “ja” ‫ج‬
Bunyi Samping.Yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara arus udara
ditutup sedemikian rupa sehingga udara masih bisa keluar melalui salah
satu atau kedua sisinya, contoh huruf “Lam” ‫ل‬.

d. Bunyi Nasal
Yaitu bunyi yang dihasilkan dengan cara arus udara yang lewat rongga
mulut ditutup rapat tetapi arus udara dialirkan lewat rongga hidung,
contoh huruf : “mim” ‫ م‬dan “nun” ‫ن‬. Catatan: Dalam pelafalan ba’
infijariyah , rongga hidung menutup dan udara keluar dari rongga
mulut.Sedangkan pada pelafalan mim anfiyah, rongga hidung
memancarkan udara.

e. Suara diulang atau disempurnakan (bunyi bergetar).


Ini adalah suara yang terjadi ketika pengetatan tidak stabil dan diulang
dengan lidah licin menyentuh gusi. Dengan kata lain, itu adalah suara
bahwa pukulan lidah yang menusuk
diulang ke gusi ketika mereka menyentuh gusi dalam posisi yang
memungkinkan udara untuk lewat pada titik pertemuan. Dan itu adalah
satu-satunya suara berulang dalam bahasa
Arab, contoh bunyi “ja” ‫ ج‬Bunyi Samping Yaitu bunyi yang dihasilkan
dengan cara arus udara ditutup sedemikian rupa sehingga udala masih
bisa keluar melalui
salah satu atau kedua sisinya, contoh huruf “Lam” ‫ل‬.

3. Sifat suara dalam hal keadaan vokal dari vibrator vokal (pita
suara).
Kriteria ketiga untuk mendeskripsikan bunyi Arab adalah keadaan
vokal dari vibrator vokal. Dalam hal ini, suara-suara Arab dibagi menjadi
berikut :
a. Bunyi-bunyinya mikroskopik (bunyi bersuara, hidup).
Bunyi yang menggetarkan senar vokal ketika diucapkan, yang berarti
bahwa vibrator vokal selama suara bunyi-bunyian ini dalam kasus kontak
dan penghindaran yang sering terjadi. Yang 13 suara adalah:( ،‫ ج‬،‫ ض‬،‫ د‬،‫ب‬
‫ ر‬،‫ ل‬،‫ ن‬،‫ م‬،‫ ع‬،‫ غ‬،‫ ظ‬،‫ ز‬،‫)ذ‬. Semua suara atau gerakan ditambahkan ke
suara(diam) ini.

b. Bunyi tidak bersuara.


Suara yang tidak digetarkan dua senar yang bunyi ketika diucapkan,
yang berarti bahwa selama pengucapan bunyi-bunyi ini ‫فتح المزمار‬dalam
keadaan keterbukaan tidak menyatukan
‫ الوتران‬suara.

4. Deskripsi suara dalam keadaan bagian belakang lidah saat


diucapkan.15
Ada empat deskripsi suara dalam bahasa Arab dalam keadaan
bagian belakang lidah saat diucapkan. Pembagian kriteria suara Arab
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Suara yang diterapkan (yang tebal).


Yaitu suara yang mengangkat bagian belakang lidah saat
mengucapkan huruf yang dituju bagian yang lembut langit-langit mulu.
Dan hal ini disebut dengan velarisasi. Velarisasi mengarah kepada
amplifikasi suara, dan hal ini disebut juga fenomena amplifikasi. Dan
velarisasi terjadi dengan mempersempit tenggorokan, dan hal tersebut
disebut dengan ‫بالتحليق الظاهرة‬.Dan daerah suara dengan cara ini disebut
bunyi yang diterapkan, yang tebal, dan hurufnya itu ada empat . yaitu /
‫ظ‬/‫ط‬/‫ض‬/‫ص‬/

Catatan: dalam pengucapan dha /‫ ض‬/suara yang diterapkan mengangkat


bagian belakang lidah ke bagian atas lidah yang lembut bersamaan
dengan pengucapan di tempat keluarnya (gigi dan gusi). Adapun
pengucapan ghain /‫ غ‬/verals maka mengangkat bagian belakang lidah ke
bagian atas lidah yang lembut seperti proses pengucapannya dan bukan
bersamaan proses pengucapan bunyi di tempat keluar yang lain.

b. Bunyi yang tipis.


Adalah bunyi yang ketika pengucapannya tidak mengangkat bagian
belakang lidah bertemu langsung dengan bagian atas lidah yang lembut.
Bunyi yang tipis adalah semua bunyi kecuali empat suara yang
disebutkan tadi.

c. Bunyi pertengahan.
Adalah suara yang keadaan amplifikasi dan menipis sama saja, yaitu
ada tiga huruf; /‫خ‬/ ,/‫غ‬/ ,/‫ ق‬,/asalnya adalah huruf yang pengucapannya
tipis karena bukan termasuk bunyi yang empat tadi, akan tetapi
pelafalannya tebal dalam konteks yang khusus. Dari konteks yang khusus
15
Dr.Lina Marlina,M.Ag., Ilmu ashwat
ini pelafalannya harus tebal apabila diikuti fathah atau dhammah (baik
pendek atau pun panjang) Seperti. ‫ خلص – غفر – قتل – مأخوذ – بلغوا – يقول‬.
Dan pelafalannya harus tipis apabila diikuti tanda kasrah, seperti; .– ‫خيار‬
‫ غالف – قتال – بخيل – رغيب – شقيق‬Adapun sebagian ulama menggabungkan
atau mengkombinasikan bunyi pertengahan ke suara yang diterapkan dan
semua hurufnya ‫ق‬/ ,/‫غ‬/ ,/‫ خ‬/,/‫ظ‬/ ,/‫ط‬/ ,/‫ض‬/ ,/‫ ص‬tergabung dalam ucapan ‫قظ‬
‫ خص ضغط‬dan disebut juga dengan ” ‫ ” أصوات االستعاالء‬tanda mengangkat
bagian belakang lidah ke bagian atas lidah yang lembut ketika
pengucapannya.

B. Definisi Fonologi
Fonologi merupakan cabang linguistic yang membahas tentang
bunyi. Bunyi yang di maksud adalah tuturan. Tuturan yang baik dan
benar tenty akan di pahami oleh pendengar. Ketettapan pengucapan
dalam sebuah tuturan adalah hal penting karena dapat mempengaruhi
makna yang di maksud oleh penutur. Fonologi menurut beberapa ahli :
2. Menurut Abdul Chaer Fonologi atau Fonem adalah satu kesatuan
bunyi terkecil yang dapat membedakan makna.16
3. Menurut Samsuri Fonem adalah bunyi bunyi yang membedakan arti
4. Menurut J.W.R Verhaar fonem merupakan bunyi yang mempunyai
fungsi memedakn kata dari kata lainnya.
5. Menurut Harimukti Kridalaksana fonem merupakan satuan bunyi
terkecil suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna.
6. Menurut Widi Fonologi adalah tata bahasa yang dipelajari dalam
cabang ilmu bahasa.

a. Identifikasi fonem bahasa Arab dan bahasa Indonesia


Ada cara untuk mengetahui sebuah bunyi itu sendiri bahwa itu fonem
atau bukan dengan cara mencari bahwa itu pasangan minimal. Pasangan
minimal ini dengan dua buah bentuk kata yang bunyinya mirip dan nada
perbedaaannya sedikit. Menurut Edi Subroto pasangan minimal adalah
pasangan yang berupa kata tunggal atau akar dengan perbedaan sebuah
unsur bunyi. Untuk tanda fonem ditulis dalam tanda dua garis sejajar /…/ .

16
Ali Al-Khouli, Muhammad. Mu’jam Ilmu Al-Aswat. Riyadh: Universitas Riyadh. Cet I, 1982
Muslich,Masnur..Fonologi Bahasa Indonesia; Tinjauan Dekriptif Sistem Bunyi Bahasa, 2014
Data 1

Bahasa
Makna Prounountation Konsonan
Arab
‘anjing’ /‫كلب‬/ kalbun ‫ك‬
1
‘hati’ /‫قلب‬/ qolbun ‫ق‬
musim panas /‫سيف‬/ saifun ‫س‬
2
pedang /‫صيف‬/ shoifun ‫ص‬

Sebagai contoh ada kata b‫ب‬b‫ل‬b‫ ك‬dan b‫ب‬b‫ل‬b‫ ق‬Perbedaan dari kedua kata
tersebut adalah menyangkut bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ك‬/
bunyi bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ق‬/
kedua/ dan / oleh karena itu dalam
pasangan kedua ini sama, maka pasangan tersebut disebut pasangan
minimal. Perbedaan di pasangan tersebut adalah “minimal”. Maka dari itu,
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ك‬/
perbedaan bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ق‬/
antara / dan / tersebut menjadi apa yang bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ق‬/
membedakan /
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
dan /‫ك‬/ Dengan demikian dapat dibuktikan bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb bahwa bunyi ‫ ك‬adalah sebuah
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb‫ق‬
fonem, karena kalau posisinya diganti oleh bunyi maka maknanya
bukan “anjing” tetapi berubah menjadi “hati”

Bahasa
Makna Prounountation Konsonan
Arab
‘jilbab’ /‫خمار‬/ khimar ‫خ‬
1
‘keledai’ /‫حمار‬/ himar ‫ح‬
‘menyembelih’ /‫نحر‬/ nahar ‫ح‬
2
‘sungai’ / ‫ نهر‬/ nahar ‫ه‬

Data 2
Pada data 2 diatas merupakan contoh pasangan minimal /‫خ‬/ dan /
‫ح‬/ , /‫ح‬/ dan /‫ه‬/ jika diperhatikan yang membedakan antara satu dengan kata
lain adalah bunyi /‫خ‬/ dan /‫ح‬/ , /‫ح‬/ dan /‫ه‬/ sedangkan huruf lainnya memiliki
bunyi yang sama. Dengan kata lain perbedaan antara bunyi /‫خ‬/ dan /‫ح‬/ , /‫ح‬/
danbbb‫خ‬/
/ terceminkan dari perbedaan bunyi pada kata / ‫خمار‬/ dengan / ‫ حمار‬/
dan / b‫ر‬b‫ح‬b‫ن‬/ dengan / b‫ر‬b‫ه‬b‫ ن‬/ . Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa
bunyi /‫خ‬/dan /‫ح‬/ dalam Bahasa arab adalah fonem karena jika posisinya di
ganti oleh bunyi /‫ح‬/ dan /‫ه‬/ maka makna katanya akan berubah seperti pada
contoh di atas.

‘nama’ /‫اسم‬/ /ismu/ ‫س‬

3 ‘dosa’ /‫ اثم‬/ /itsmu/ ‫ث‬

‘mengalir’ /‫سال‬/ /saala/ ‫ل‬

4 ‘berjalan’ /‫ سار‬/ /saaro/ ‫ر‬

Data 3

Pada data 3 diatas merupakan contoh pasangan minimal /‫س‬/ dan /


†††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††††‫ر‬/
†‫†ل‬/ †, †/†‫ث‬/ dan / , jika diperhatikan dari contoh diatas yang membedakan
antara satu kata dengan yang lain adalah pada bunyi /‫س‬/ dan /‫ل‬/ , /‫ث‬/ dan /‫ر‬
/ sedangkan huruf lainnya memiliki bunyi yang sama. Dengan demikian
dapat dibuktikan bahwa bunyi tersebut dalam bahasa arab adalah fonem,
karena jika posisinya di ganti oleh huruf tersebut akan berubah seperti
contoh di atas.

C. Pembagian Bunyi Menurut Sumber Arus Udara


Dalam hal ini konsonan dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Konsonan dengan arus egresif (eksplosif)
Adalah konsonan yang dalam pembentukannya menggunakan arus
udara pernapasan yang datang dari paru-paru, kemudian melewati
saluran udara seperti kerongkongan, lokasi pita suara, tenggorokan,
rongga mulut, dan rongga hidung.
2. Konsonan dengan arus ingresif (implosif)
Adalah konsonan yang dalam pembentukannya menggunakan arus
udara yang datang dari luar, kemudian dibentuk ditempat saluran
udara. Konsonan jenis ini misalnya: .‫ظ‬.‫ط‬.‫ض‬.‫ص‬

Secara sederhana semua alat ucap manusia dapat dibandingkan


dengan alat musik tiup seperti seruling, suara-suara yang dihasilkan
dengan menghembuskan udara yang dihambat, dihalangi, atau lainlainnya.
Di dalam alat manusia udara itu diproduksi oleh paru-paru yang diatur
oleh gerakan-gerakan teratur dari pada sekat rongga dada. Bila udara ini
mengalir ke atas melalui larynx dan farinx lalu ke depan dan keluar mulut
atau hidung atau keduanya, arus udara itu dapat dihambat pada berbagai
tempat seluruh jalan itu, dan bentuk dari ruangruang yang dilaluinya dapat
diubah-ubah dengan permainan udara ini, ketika mengalir dari paru-paru
sampai ke lubang hidung atau bibir akan menghasilkan semua bunyi,
namun ada suara-suara tertentu yang dihasilkan dengan arus udara terhirup
ke paru-paru dari luar. Untuk memudahkan pengertian, maka artikulasi ini
akan dibagi menjadi dua bagian:
1. Vokoid atau Majhur Bila secara relative tidak ada hambatan antara
paru-paru dan udara keluar maka akan menghasilkan bunyi Vokoid atau
Majhur. Penggolongan vokoid atau majhur ditentukan oleh tiga macam
kriteria:
a. Lidah sebagai articulator, yaitu posisi lidah yang mana yang
melakukan kegiatan. Lidah dibagi menjadi tiga artikulator, yaitu
ujung, tengah, dan belakang. Untuk menghasilkan vokoid maka
bagian depan dan belakang yang memegang peran.
b. Rahang bawah yang menentukan posisi lidah saja. Posisi lidah
dengan rahang bawah yang bermacam-macam secara vertikal
membagi vokoid menjadi vokoid atas, tengah-atas, tengah-bawah,
dan bawah dengan semua tingkatan antara keempatnya.
c. Posisi bibir sebagai ko-artikulator, dengan dua macam posisi yaitu
apakah lubang antara bibir atas dan bawah berbentuk bulat atau
tertarik kedua belah sisi dan merupakan sebuah lekah dan panjang.
Adapun Sifat-Sifat Vokoid:
a. Penyengauan/Nasal Dapat diketahui bahwa arus udara dapat
keluar melalui mulut atau rongga hidung atau keduanya.
Dalam hal menghasilkan vokoid maka tentulah mulut terbuka
dan ketika bersama itu anak tekak berjuntai ke bawah,
sehingga lubang ke rongga hidung terbuka, maka keluarlah
pula arus udara sebagian melalui rongga hidung. Vokoid yang
diproduksi dengan seperti itu merupakan nasal atau sengau.
b. Tegang – Kendur Lidah terjulur ke depan dan tertarik ke
belakang, ke atas atau ke bawah. Vokoid yang diproduksi
dengan cara seperti ini disebut tegang. Jika vokoidnya
diproduksi secara enak tanpa adanya lidah tertarik atau terjulur
maka vokoid itu dinamakan kendur.

2. Kontoid atau Mahmus Apabila ada hambatan maka akan


menghasilkan bunyi Kontoid atau Mahmus. Suara kontoid dibagi lagi
menjadi lima macam, yaitu:
a. Apabila ada hambatan-hambatan total pada salah satu tempat antara
paru-paru dan udara luar, sehingga jalan udara tertutup. Suara-suara
ini dinamakan HAMBAT.
b. Arus udara di mulut tetapi dengan membuka jalan ke rongga
hidung. Artikulasi semacam ini akan menghasilkan suara yang
disebut NASAL.
c. Arus udara yang mungkin dihalangi pada salah satu tempat
sehingga hanya merupakan sebuah lubang ke kecil yang berbentuk
sebagai lembah panjang atau celah yang dilalui oleh udara itu.
Suara semacam ini dinamakan SPIRAN.
d. Garis tengah jalan di mulut mungkin tinggal selama sebelah atau
kedua belah sisi yang dilalui arus udara. Suara yang dihasilkan
disebut LATERAL.
e. Arus udara yang lalu itu mungkin menyebabkan sebuah alat yang
elastis bergetar dengan cepat. Suara yang dihasilkan disebut
GETAR.
Ada beberapa versi tentang bahasan sifat-sifat bunyi dalam bahasa
Arab, seperti hamas, jahr, ithbaq, isti’la’, dan sebagainya. Menurut Imam
Sibaweih pada awalnya, dalam sifat bunyi bahasa Arab itu tidak ada
sifatsifat yang memiliki lawan dan yang tidak memilki lawa, berbeda
dengan pendapat Ibnu Janiy, menurutnya terdapat perbedaan antara sifat
yang memilki lawan dan sebaliknya, sehingga terdapat pembagian antara
jahr dan hams, syiddah dan rochwah, ithbaq dan infitah, isti’la’ dan
inhifadl, dan sebagainya. Menurut al-Barkawi menyatakan ada empat
belas, al-Sakhawi menyatakan ada enam belas, Al-Jazari dan Al-Mur’isyi
menyatakan bahwa sifat huruf ada tujuh belas, menurut Nashr al-Juraisyi
kebanyakan para ulama sepakat bahwa sifat bunyi bahasa Arab itu ada
tujuh belas. Sedangkan sekurang-kurangnya ada 13 sifat. Dan digolongkan
menjadi enam golongan.
1. Jahr dan Hamas Jahr
yaitu kuatnya tekanan huruf pada tempat (makhrojnya), sehingga
tidak mungkin bersama-sama. Hams yaitu tidak kuatnya tekanan
huruf pada makhroj sehingga bisa dikeluarkan sambil bernafas.
2. Syiddah, Rochwah, dan Tawassuth Syiddah
yaitu terkurungnya huruf dengan kuat, ketika dimatikan. ..‫ ط‬.‫ د‬.‫ ت‬.‫ب‬
‫ ق‬.‫ ك‬.‫; ض‬yaitu tujuh ada huruf-Huruf Rochwah yaitu ketika sesuatu
huruf dimatikan, masih bisa berjalan dengan bebas, jadi tidak
terkurung. Hurufnya adalah huruf-huruf yang tidak termasuk pada
golongan syiddah dan tawassuth. Tawassuth yakni tengah-tengah
antara syiddah dan rochwah, .‫ ل‬.‫ ع‬.‫ د‬.‫ ر‬.‫ ي‬.‫ م‬.‫; ا‬yaitu delapan ada
hurufnya
3. Ithbaq dan Infitah Ithbaq yaitu terkurungnya huruf (suara) antara
lidah dan langitlangit yang tepat di atasnya sebagai akibat
menempelnya lidah di atas langit langit tersebut. Hurufnya ada
empat yaitu; ‫ص‬.‫ض‬.‫ط‬.‫ظ‬. Infitah yaitu kebalikan dari ithbaq, dan
huruf-hurufnya yang tidak termasuk dalam ithbaq.
4. Isti’la dan Inkhifadl Isti’la yaitu menaik kelangit-langit yang
tertinggi. Huruf-hurufnya ialah huruf-huruf ithbaq ditambah huruf .‫خ‬
‫ ق‬.‫ع‬. Inkhifadl disebut juga ishtiful, yakni kebalikan isti’la, dan
hurufhurufnya ialah huruf-huruf yang tidak termasuk dalam huruf
isti’la.
5. Dzalaqoh dan Ishmat Dzalaqoh yaitu ringannya huruf-huruf ketika
diucapkan adapun huruf-hurufnya ada enam terkumpul dalam kata-
kata ‫ل مر‬bbb‫ بنف‬.yakni huruf-huruf ‫ ل‬.‫ ف‬،‫ ن‬،‫ ب‬،‫ ر‬،‫ م‬.Sebab ringannya
huruf tersebut ialah karena tiga huruf diantaranya keluar dari ujung
lidah yaitu hurufhuruf ‫ ر‬،‫ ل‬،‫ ن‬.Dan yang tiga lainnya dari bibir yaitu
huruf-huruf ،‫ب‬. ‫ م‬،‫ ف‬Ishmat secara bahasanya adalah tercegah yaitu
dicegah hanya menggunakan hurufnya untuk menyusun kalimat
bahasa Arab yang lebih dari tiga huruf yang menjadi huruf akar pada
kalimat. Merupakan kebalikan dari dzalaqah, hurufnya juga selain
dari huruf dzalaqoh.
6. Shafir dan Lojjin Shafir adalah suara yang menyerupai suara unggas
atau hewan karena menyebut hurufnya dengan suara berdesir dan
kuat dari antara dua bibir mulut. Hurufnya ada tiga yaitu ‫ ص‬،‫ ز‬،‫س‬
.Perbedaan safir dan hams adalah desiran napas yang lebih kuat
dibandingkan hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan
hembusan nafas yang lebih ringan. Lojjin atau Liin yakni lunak, dan
menjadi sifat huruf mad yang tiga, yaitu: ‫و ا ي‬
KONSONAN

A. Pengertian Konsonan
Konsonan (consonant)/(‫واكن‬bb‫الس‬-‫اكن‬bb‫ الس‬,‫وامت‬bb‫الص‬-‫امت‬bb‫ )الص‬adalah
kelompok huruf yang dihasilkan dari hambatan rongga resonasi
manusia oleh artikulator aktif, yaitu lidah pada titik-titik tertentu
yang menyebabkan saluran udara tertutup atau menyempit
sehingga udara tidak dapat keluar leluasa. Artikulasi bunyi
konsonan relative mudah mudah dirasakan sehingga dapat
digambarkan tempat dan cara artikulasinya. Konsonan memiliki
tingkat kenyaringan bunyinya di bawah bunyi vokal.
Konsonan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “ ‫روف‬bb‫ح‬
‫امتة‬bb‫ ” الص‬dan “‫اكنة‬bb‫روف الس‬bb‫”ح‬. Kamal Muhammad Bisyr menilai
bahwa istilah “ ‫ ” حروف الصامتة‬sebagai padanan kata dari konsonan
lebih tepat disanding dengan istilah “‫”حروف الساكنة‬. Karena istilah “
‫ ”حروف الساكنة‬bisa berkonotasi kepada “huruf-huruf yang tidak ber-
harakat” atau huruf yang diberi harakat sukun. Agar lebih speifik,
maka digunakanlah istilah “ ‫” حروف الصامتة‬.
Menurut Harimurti Kridalaksana17 konsonan adalah bunyi bahasa
yang dihasilkan dengan menghambat aliran udara pada salah satu
tempat di saluran suara di atas glotis. Dalam ungkapan lain disebut
juga sebagai bunyi bahasa yang terjadi karena udara yang keluar
dari paru-paru mendapat hambatan/rintangan. Sedangkan menurut
Lina Marlina18 konsonan adalah kondisi penyumbatan dalam keluar
pengucapan nya atau bunyi bahsa yang dihasilkan dengan
menghambat aliran udara pada salah satu tempat disalurkan suara.
Konsonan atau huruf mati adalah fonem yang bukan vokal dan
dengan kata lain direalisasikan dengan obtruksi. Jadi aliran udara
yang melewati mulut dihambat pada tempat-tempat artikulasi.
Konsonan dalam sistem bahasa arab berperan sebagai input
utama dalam pembentukan kata arab. Satuan konsonan yang
umumnya terdiri dari tiga konsonan (triliteral) atau empat konsonan
(kuardilateral) berperan sebagai akar kata. Akar kata memuat suatu
makna yang darinya diturunkan berbagai kata yang terkait dengan
makna tersebut. Satuan konsonan yang berperan sebagai akar kata
disatukan dengan vokal berpola untuk membentuk berbagai kata
tersebut. Satuan konsonan tersebut dalam pembentukan kata
direpresentasikan dala model yang disebut dalam tradisi arab
dengan wazan (‫ )الوزن‬atau mizan sharfiy (‫)الميزن الصرفي‬. Konsonan
pertama akar direpresentasikan dengan konsonan /‫ف‬/. Konsonan
kedua dinyatakan dengan /‫ع‬/, dan konsonan ketiga dinyatakan
dengan konsonan /‫ل‬/. Model tersebut disatukan dengan pola vokal
untuk membentuk kata baru dalam proses morfologis introfleksi
atau modifikasi internal, yaitu penyatuan dua komponen berupa
berupa konsonan dan vokal yang masing-masing berstatus sebagai
morfem terikat menjadi kata baru.
B. Pembagian Konsonan Menurut Makhrajnya

17
Nasution, S. Pengantar Linguistik Bahasa Arab. Hal.79
18
Marlina, L. Pengantar Ilmu Ashwat. Hal. 72
Makhraj merupakan tempat tertentu di saluran udara yang mengalami
pengejangan lebih keras dari yang lain dan merupakan tempat penuturan
suatu konsonan. Sebagaian pakar fonetik bahasa Arab merinci makhraj
konsonan Arab menjadi sebelas macam yaitu:
1. Konsonan labial (‫ )ثفوية‬yang terdiri dari ‫ و‬,‫ م‬,‫ب‬
2. aKonsonan labiodental (‫أسنانية‬-‫ )شفوية‬yang terdiri dari ‫ف‬
3. Konsonan interdental (‫ )بين األسنانية‬yang terdiri dari ‫ظ‬-‫ذ‬-‫ث‬
4. Konsonan alveodental (‫لثوبة‬-‫ )أسنانية‬yang terdiri dari ‫ن‬-‫ل‬-‫ض‬-‫د‬-‫ط‬-‫ت‬
5. Konsonan alveolar (‫ )لثوبة‬yang terdiri dari ‫س‬-‫ص‬-‫ر‬-‫ز‬
6. Konsonan alveopalatal (‫حنكية‬-‫ )لثوبة‬yang terdiri dari ‫ج‬-‫ش‬
7. Konsonan palatal (‫ )طبيقية‬yang terdiri dari ‫ي‬
8. Konsonan velar (‫ )حنكية‬yang terdiri dari‫خ‬-‫غ‬-‫ك‬
9. Konsonan uvular (‫ )لهوية‬yang terdiri dari ‫ق‬
10. Konsonan pharyngal (‫ )حلقية‬yang terdiri dari ‫ح‬-‫ع‬
11. Konsonan glottal (‫ )حنجرية‬yang terdiri dari ‫ه‬-‫ء‬

C. Pembagian Konsonan Menurut Organ Bicara Aktif


Konsonan menurut organ bicara aktif dibagi menjadi beberapa
bagian. Yang dimaksud dengan organ bicara aktif adalah bibir
bawah (labial), ujung lidah (apiko), tengah lidah (medio), pinggir
lidah (lamino), dan belakang lidah (dorso). Dalam sudut pandang
organ bicara aktif yang difungsikan dalam menghambat atau
menekan saluran udara Ketika mengartikulasiannya. Konsonan dari
sudut pandang ini dibagi menjadi sebelas macam, yaitu:
1. Konsonan bilabial, yang terdiri dari ‫و‬-‫م‬-‫ب‬
2. Konsonan labiodental, yang terdiri dari ‫ف‬
3. Konsonan apikointerdental, yang terdiri dari ‫ظ‬-‫ذ‬-‫ث‬
4. Konsonan apikodental, yang terdiri dari ‫ن‬-‫ل‬-‫ض‬-‫د‬-‫ط‬-‫ت‬
5. Konsonan apikoalveolar, yang terdiri dari ‫ص‬-‫س‬-‫ر‬-‫ز‬
6. Konsonan apikopalatal, yang terdiri dari ‫ج‬-‫ش‬
7. Konsonan mediopalatal, yang terdiri dari ‫ي‬
8. Konsonan dorsovelar, yang terdiri dari ‫خ‬-‫غ‬-‫ك‬
9. Konsonan uvular, yang terdiri dari ‫ق‬
10. Konsonan pharyngal, yang terdiri dari ‫ح‬-‫ع‬
11. Konsonan glottal, yang terdiri dari ‫ه‬-‫ء‬
D. Pembagian Konsonan Menurut Pengartikulasiannya
Dasar pertimbangan dalam pembagian ini adalah tingkat
hambatan yang terjadi terhadap arus udara, hambatan total, atau
hambatan parsial dan distorsi yang terjadi terhadap jalan keluar
udara sebagai akibat kuatnya hambatan yang terjadi terhadap arus
udara, sehingga udara terpaksa mencari jalan keluar melalui rongga
hidung atau melalui celah-celah dipinggir mulut. Dalam sudut
pandang ini konsonan bahasa arab dibagi menjadi tiga macam.
1. Konsonan letupan (‫)الصوات االنفجارية‬
Konsonan letupan adalah bunyi yang Ketika diartikulasikan
mendapat hambatan kuat dari organ bicara dan tidak terdapat
jalan keluar udara baik dari hidung atau samping kiri dan kanan
mulut sehingga udara terkepung dibelakang organ bicara
tersebut. Organ bicara tersebut kemudian mumbuka jalan udara
dengan cepat yang mengakibatkan bunyi terdengar seperti
letupan. Huruf-huruf yang termasuk dalam konsonan ini adalah .
‫ء‬-‫غ‬-‫ق‬-‫ك‬-‫د‬-‫ط‬-‫ت‬-‫ب‬
2. konsonan geseran (‫)االصواتاالحتكاكية‬
Konsonan geseran adalah bunyi yang Ketika diartikulasikan
organ bicara tidak merapat kuat, tapi memberikan peluang untuk
udara agar dapat lewat dengan leluasa di areal itu, walaupun
harus mengakibatkan terjadinya semacam getaran. Adapun
huruf-huruf yang termasuk konsonan geseran adalah.-‫ظ‬-‫ذ‬-‫ث‬-‫ف‬
‫ه‬-‫ع‬-‫ح‬-‫غ‬-‫خ‬-‫ز‬-‫ش‬-‫ص‬
3. konsonan gabungan (‫)االصواة المركبة‬
Konsonan gabungan adalah bunyi yang Ketika diartikulasikan
udara yang datang dari paru-paru mendapat hambatan kuat dari
organ bicara, tetapi Ketika organ bicara tersebut memberikan
kesempatan untuk lewatnya udara, hal tersebut tidak terjadi
secara cepat sehingga tidak terjadi semacam letupan. Yang
termasuk dalam konsonan ini adalah‫ ج‬.
E. Pembagian Konsonan Menurut Posisi Pita Suara
Dalam sudut pandang ini, konsonan dibagi menjadi dua bagian.
1. Konsonan bersuara (‫)األصواة المهجورة‬
Konsonan bersuara adalah bunyi yang terjadi Ketika udara yang
dating dari paru-paru disambut oleh dua pita suara yang dengan
kondisi bersentuhan (tidak merapat) sehingga udara tetap saja
bisa keluar masuk diantara kedua pita suara tersebut, tetapi
dengan mengakibatkanterjadinya gesekan yang teratur antara
dua pita suara tersebut. Konsonan bersuara dalam bahasa arab
adalah‫و‬-‫ب‬-‫ي‬-‫خ‬-‫ر‬-‫ز‬-‫ض‬-‫ل‬-‫د‬-‫ن‬-‫ م‬.
2. Konsonan tidak bersuara (‫)األصوات المهموسة‬
konsonan tidak bersuara adalah konsonan yang terjadi dengan
tidak ada hambatan terhadap udara yang dating dari paru-paru,
karena kedua pita suara menyambutnya dengan kondisi
berjauhan sehingga udara dengan leluasa keluar masuk tanpa
mengakibatkan adanya pergesekan antara dua pita tersebut.
Konsonan tidak bersuara dalam bahasa arab adalah-‫س‬-‫ط‬-‫ت‬-‫ث‬-‫ف‬
‫ء‬-‫ه‬-‫ح‬-‫ق‬-‫خ‬-‫ك‬-‫ش‬-‫ص‬.
F. Pembagian Konsonan Menurut Sumber Arus Udara
Dalam sudut pandang ini, konsonan dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Konsonan dengan arus udara egresif (eksplosif)
Konsonan arus udara egresif adalah konsonan yang dalam
pembentukannya menggunakan arus udara pernapasan yang
dating dari paru-paru, kemudian melewati saluran udara seperti
kerongkongan, lokasi pita suara, tenggorokan, rongga mulut
dan rongga hidung.
2. Konsonan dengan arus udara ingresif (implosif)
Konsonan arus udara ingresif adalah konsonan yang dalam
pembentukannya menggunakan arus udara yang datang dari
luar, kemudian dibentuk di tempat saluran udara. Konsonan
jenis ini misalnya .‫ظ‬-‫ط‬-‫ض‬-‫ص‬

Soal-soal Latihan

A. Pilihan Ganda

1. Istilah kata dalam bahasa arab yang lebih tepat disanding


dengan “huruf konsonan” menurut kamal Muhammad bisyr
adalah ….
a. ‫حروف اللين‬
b. ‫حروف الساكنة‬
c. ‫حروف الصامتة‬
d. ‫حروف االنسانى‬
2. Perhatikan tabel berikut!
Tabel pembagian konsonan menurut makhrajnya.
No. Nam Huruf
a konsonan konsonan
1. Konsonan ‫ف‬
labiodental
2. Konsonan ‫ج‬-‫ش‬
alveopalatal
3. Konsonan ‫خ‬-‫غ‬-‫ك‬
uvular
4. Konsonan ‫ه‬-‫ء‬
glottal
Dari tabel berikut, yang termasuk pernyataan yang benar
adalah ….
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 2, dan 4
3. Berikut pernyataan yang benar mengenai pengertian
konsonan, kecuali ….
a. bunyi bahasa yang terjadi karena udara yang keluar dari
paru-paru mendapat hambatan/rintangan.
b. bunyi yang dihasilkan dengan getaran pita suara, dan
tanpa penyempitan dalam saluran suara di atas glotis.
c. kelompok huruf yang dihasilkan dari hambatan rongga
resonasi manusia oleh artikulator aktif.
d. bunyi bahasa yang dihasilkan dengan menghambat
aliran udara pada salah satu tempat di saluran suara di
atas glotis.
4. Setiap bahasa memiliki satuan-satuan yang membentuknya
menjadi sempurna. Satuan-satuan tersebut bisa dilihat dari
sisi bunyi dan struktur. Dari segi bunyi, satuan terkecil
bahasa disebut ….
a. paragraf
b. huruf
c. kalimat
d. kata
5. berikut yang termasuk organ bicara aktif adalah …
a. bibir bawah, ujung lidah dan belakang lidah
b. tenggorokan, ujung lidah, dan atas lidah
c. bibir bawah, bibir atas, dan pinggir lidah
d. pangkal lidah, tenggorokan, dan pinggir lidah
6. ‫ء‬-‫غ‬-‫ق‬-‫ك‬-‫د‬-‫ط‬-‫ت‬-‫ب‬. Huruf-huruf tersebut termasuk ke dalam
konsonan …
a. Letupan
b. Geseran
c. Bersuara
d. Tidak bersuara
7. Konsonan yang dalam pembentukannya menggunakan arus
udara yang dating dari luar, kemudian dibentuk di tempat
saluran udara merupakan pengertian dari ….
a. Konsonan eksplosif
b. Konsonan letupan
c. Konsonan implosif
d. Konsonan getaran
8. ‫س‬-‫ص‬-‫ر‬-‫ ز‬merupakan huruf-huruf dari konsonan ….
a. Alveopalatal
b. Interdental
c. Alveolar
d. Uvular
9. Konsonan yang terjadi dengan tidak ada hambatan terhadap
udara yang dating dari paru-paru merupakan pengertian dari
….
a. Konsonan gabungan
b. Konsonan letupan
c. Konsonan eksplosif
d. Konsonan tidak bersuara
10. Berikut yang termasuk pembagian konsonan berdasarkan
organ bicara aktif, kecuali ….
a. Konsonan uvular
b. Konsonan interdental
c. Konsonan apikointerdental
d. Konsonan dorsovelar

B. Essay

1. Apa perbedaan antara vocal dan konsonan?


2. Apa peran konsonan dalam system bahasa arab?
3. Apa yang menjadi dasar pertimbangan dalam pembagian
konsonan menurut pengartikulasiannya?
4. Apa yang dimaksud dengan organ bicara aktif dan
difungsikan sebagai apa dalam pembagian konsonan?
5. Sebutkan pembagian konsonan menurut sumber arus udara
VOKAL

A. Pengertian Vokal
Menurut (Muhammad 1998 M:91) bunyi vokal adalah bunyi-bunyi jelas yang
ketika dilafalkan udara keluar secara terus-menerus dari hulu kerongkongan dan
mulut tanpa adanya hambatan yang menghalangi udara keluar dari kerongkongan
dan mulut19. Dari pernyataan di atas bisa dipahami bahwa vokal adalah bunyi-
19
Muhammad 1998 M:912.
bunyi jelas yang keluar dari kerongkongan tanpa ada penghalang yang
menyebabkan suara tak jelas atau bisa dikatakan sebagai gumaman (suara yang
tertahan di mulut). Huruf atau suara vokal sangat lah penting dalam pelafalan
suatu kata atau kalimat, karena tanpa huruf atau suara vokal suatu kata tak
mungkin bisa diucapkan.
Menurut pendapat lain vokal dapat diartikan sebagai bunyi yang dihasilkan
dari getaran pita suara, tanpa ada penyempitan saluran suara di atas gloris 20.
Sedangkan menurut Fatima Ali
‫ مثل الضمة والفت‬، ‫لحروف المتحرك في اللغة العربية هي تلك الحروف المعربة ذات الرموز المعروفة‬
‫حة والكسرة‬21.
(Vokal dalam bahasa Arab adalah huruf Arab dengan simbol terkenal, seperti
dammah, fathah dan kasrah)
Menurut laily Jibril

‫حرف متحرك هو عندم فوقه عالمة فتحح ( َ ) او تحته عالمة كسرة ( ِ ) او فوقه ايض عالمة‬
‫ضمة‬22 ( ُ )

(Huruf vokal adalah ketika di atas nya terdapat tanda fathah, atau di bawah nya
terdapat tanda kasroh,atau juga di atas nya terdapat tanda dhomah)

B. Macam-Macam bunyi Vokal dalam Bahasa arab


Bunyi vokal dalam Bahasa arab ada enam yaitu:
1. Fathah pendek
2. Kasrah pendek
3. Dhomah pendek
4. Fathah Panjang

20
Harimurti karida laksana,kamus linguistic,hal 228
21
2022 ,24 0‫ل‬0‫بري‬0‫ أ‬:‫ديث‬0‫ تح‬0‫ آخر‬0‫لي‬0‫ ع‬0‫مة‬0‫اط‬0‫ ف‬:0‫طة‬0‫ بواس‬0‫ تمت الكتابة‬https://mqaall.com/vowels-arabic-
consonants/
22
5,2021‫ ديسمبر‬:‫ ليلى جبريل آخر تحديث‬:‫ تمت الكتابة بواسطة‬Ibid,
5. Kasrah Panjang
6. Dhomah panjang
Mengapa dalam bahasa arab terdapat harakat yang bisa menjadi panjang atau
pendek? Tentunya karena ada huruf yang disebut sebagai huruf munasibah,
yaitu huruf yang menyebabkan terjadinya panjang pendek suatu huruf. Atau
karena terdapat pertemuan antar dua huruf yang di dalamnya berlaku hukum
tajwid. Seperti huruf ( b‫ُ و‬b‫ )ي‬terdapat pertemuan antara harakat dhomah dan
wawu yang menjadikan hukum tajwid mad, akhirnya huruf ya pun dibaca
panjang.

C. Padanan vokal dalam Bahasa arab


Padanan vokal ada 2 antara lain :
1. Harakat
Harakat sering disandingkan dengan mad, karena fungsinya yang hampir
sama yaitu sebagai tanda bunyi vokal. Hanya saja antara kedua nya
memiliki perbedaan yaitu harakat yang berfungsi sebagai penanda vokal
pendek dan mad yang sebagai penanda bunyi vokal panjang. Selain itu ada
bunyi vokal yang sebenarnya tidak ada pada harokat yaitu bunyi imalah.
Bunyi yang diakibatkan dari tarik-menarik antar harokat. Contoh nya ( ‫َجوع‬
) pada huruf ja terdapat harakat fathah, akan tetapi saling tarik-menarik
harokat dhomah yang terjelma pada huruf wawu. Orang arab membaca ini
dengan bunyi (jo)

2. Mad
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa mad adalah tanda vokal
panjang. Huruf mad ada 3 yaitu alif, wawu, dan ya. Mengapa mad dibaca
Panjang? karena artikulasinya yang luas dan mudahnya arus keluar udara
dari dalam rongga mulut. Menurut Ibnu Jinny, mad memiliki tempat
artikulasi yang luas, dan vokal dapat dilafalkan dengan durasi panjang
hingga artikulasi nya selesai.

D. Sejarah vokal dalam Bahasa arab


Tokoh pertama pencetus tanda bunyi vokal dalam khot arab adalah
Abu Ashwat Al-dualy, beliau adalah murid dari khalifah Ali bin Abi Thalib
RA. Pemberian tanda vokal dalam naskah Al-Qur’an adalah perintah dari
khalifah Ali bin Abi Thalib yang sekaligus guru beliau. Abu Ashwat Al-
dualy memberi tanda baca vokal dengan memberi titik pada atas dan
bawah tulisan. Beliau memberi tanda baca sesuai dengan keadaan mulut
beliau ketika membaca Al-Qur’an. Ketika mulut beliau terbuka lebar dan
bersuara jelas beliau memberi titik tepat di atas tulisan sebagai fathah.
Sementara untuk kasrah nya beliau memberi titik di bawah tulisannya.
Dan yang terakhir ketika mulut beliau menutup (monyong) beliau
memberi titik di atas sebelah kiri huruf untuk menandakan dhomah.
Sedangkan harakat yang kita kenal sekarang adalah ciptaan dari Al-Alim
billah Syekh Kholol Al-ashwad Al-faroidi.
Beliau lah yang menciptakan harokat seperti yang kita kenal sekarang
berupa garis miring di atas tulisan (َ ) Garis miring di bawah tulisan (ِ ) dan
garis melengkung membentuk angka Sembilan di atas tulisan (ُ)23

Soal-soal Latihan

A. Pilihan Ganda
1. Vokal dalam bahasa Arab adalah huruf Arab dengan simbol terkenal,
seperti dammah, fathah dan kasrah adalah pengertian huruf vocal
menurut…
a. Fatima Ali
b. Laily Jibril
c. Abu Ashwat Al-Dualy
d. Syekh Kholol Al-Ashwat Al-Faroidi

23
Kuswardono,singgih.2018 “Kajian bunyi bahasa dalam tradisi arab
tokoh,peradaban,dan pemikiran nya” malang:prosiding konfrensi nasional bahasa arab
IV
2. Menurut Laily Jibril, huruf vokal adalah ketika di atas nya terdapat tanda
fathah, atau di bawah nya terdapat tanda kasroh, atau juga di atas nya
terdapat tanda…
a. Tasydid
b. Saktah
c. Sukun
d. Dammah
3. Yang bukan merupakan bunyi vokal dalam Bahasa arab yaitu…
a. Dammah pendek
b. Kasrah panjang
c. Tasydid
d. Fathah pendek
4. Yang menyebabkan harakat dammah akan menjadi hukum tajwid mad,
jika bertemu dengan…
a. Nun mati
b. Ya mati
c. Wawu mati
d. Alif
5. Harakat adalah…
a. Penanda vokal pendek
b. Penanda vokal Panjang
c. Penanda huruf mati
d. Penanda vokal dengung
6. Mad adalah….
a. Penanda vokal pendek
b. Penanda vokal Panjang
c. Penanda huruf mati
d. Penanda vokal dengung
7. Yang bukan termasuk huruf mad adalah…
a. Wawu
b. Ya
c. Alif
d. Nun
8. Tokoh pertama pencetus tanda bunyi vokal dalam khot arab adalah…
a. Fatima Ali
b. Laily Jibril
c. Abu Ashwat Al-Dualy
d. Syekh Kholol Al-Ashwat Al-Faroidi
9. Pemberian tanda vokal dalam naskah Al-Qur’an adalah perintah dari
khalifah…
a. Abu Bakar Ash-Shiddiq
b. Umar bin Khattab
c. Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Thalib
10. Tokoh yang menciptakan tanda harakat seperti yang kita kenal sekarang
adalah…
a. Fatima Ali
b. Laily Jibril
c. Abu Ashwat Al-Dualy
d. Syekh Kholol Al-Ashwat Al-Faroidi

B. Essay
1. Apa pengertian dari “vokal”?
2. Sebutkan macam-macam bunyi vokal dalam Bahasa arab!
3. Apa yang dimaksud dengan huruf munasibah?
4. Apa saja padanan vokal dalam Bahasa arab?
5. Bagaimana pemberian tanda baca yang dilakukan oleh Abu Ashwat Al-
dualy?

Anda mungkin juga menyukai