Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IPA FISIKA SD

BUNYI
Di Susun Oleh :

Kelompok 2

Ketua : Annisa Muthmainnah

Anggota : Nadila Rahmi

Fitriani

Safiratul Maizar

Fara Ziba

Dosen Pembimbing :

Rahmani ,S.pd,M,pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH 2021
KATA  PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini memuat tentang “ Gelombang Bunyi ” dan berbagai penjelasannya. 
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang bunyi, yang kami sajikan
berdasarkan dari berbagai sumber. Ucapan terimakasih kami sampaikan setinggi-tingginya
kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini, diantaranya :
1.      Ibuk Rahmani, Spd.Mpd selaku dosen pembimbing
2.      Kedua orangtua yang selalu memberi motivasi baik moral maupun materiil
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
khususnya kepada penyusun sendiri. Segala saran dan kritik yang membangun masih kami
harapkan agar makalah ini tersusun lebih baik.

BANDA ACEH, 08 MARET 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II Pembahasan ................................................................................... 3
2.1 Pengertian Bunyi................................................................................ 3
2.2 Syarat Bunyi………………… ………………………………… 3
2.3 Sifat Bunyi …………….................................................................... 3
2.4 Klasifikasi Bunyi............................................................................... 6
2.5 Karakteristik Gelombang Bunyi........................................................ 7
2.6 Menghitung Cepat Rambat Bunyi..................................................... 7
2.7 Penerapan Gelombang Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari……….. 9

BAB III Penutup ......................................................................................... 11


3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
3.2 Saran.................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ............................................................................................ 12

ii
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang


Gelombang adalah getaran yang merambat, baik melalui medium ataupun tidak melalui
medium. Perambatan gelombang ada yang memerlukan medium, seperti gelombang tali
melalui tali dan ada pula yang tidak memerlukan medium yang berarti bahwa gelombang
tersebut dapat merambat melalui vakum ( hampa udara ) , seperti gelombang listrik magnet
dapat merambat dalam vakum. Perambatan gelombang dalam medium tidak diikuti oleh
perambatan media, tapi partikel-partikel mediumnya akan bergetar. Perumusan matematika
suatu gelombang dapat diturunkan dengan peninjauan penjalaran suatu pulsa. Dilihat dari
ketentuan pengulangan bentuk, gelombang dibagi atas gelombang periodik dan gelombang
non periodik.
Berdasarkan sumber getarnya, tanpa disertai dengan medium perantaranya, gelombang
dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya
sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal).
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal”. Hal ini berarti bahwa
bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium perambatan bunyi dapat berupa zat
padat ataupun fluida(zat alir, meliputi zat cair dan gas). Partikel-partikel bahan yang
mentransmisikan sebuah gelombang seperti itu berosilasi di dalam arah penjalaran
gelombang itu sendiri.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat dihasilkan gelombang mekanis
longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi oleh jangkauan frekuensi yang dapat
merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran. Jangkauan ini adalah kira-
kira 20 siklus/ detik ( atau 20 Hz) sampai kira- kira 20.000 Hz dan dinamakan jangkauan
suara yang dapat didengar (audible range).Persepsi manusia terhadap bunyi terkait dengan
karakteristik bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum ada dua karakteristik bunyi yang
mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–lemahnya bunyi dan tinggi rendahnya bunyi.
keras–lemahnya bunyi terkait dengan amplitude dan energy gelombang bunyi tersebut.
1.2     Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian bunyi?
2.         Apa syarat terdengarnya bunyi?
3.         Apa saja sifat sifat bunyi?
4.         Apa klasifikasi bunyi?
5. Apa karakteristik gelombang bunyi?
6. Bagaimana menghitung cepat rambat?
7. Penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari har

1.2     Tujuan Penulisan


Mengetahui pengertian tentang gelombang bunyi,syarat bunyi,sifat bunyi,klasifikasi
bunyi,karakteristik gelombang bunyi,menghitung cepat rambat,dan penerapan gelombang
bunyi dalam kehidupan sehari-hari.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bunyi

Pengertian bunyi adalah salah satu jenis gelombang dalam fisika yaitu gelombang
longitudinal yang bisa dirasakan oleh indera pendengaran (telinga). Di dalam fisika,
Pengertian bunyi yaitu sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang
menghasilkan suatu bunyi tersebut dinamakan sumber bunyi.

Sumber bunyi yang bergetar tersebut akan menggetarkan molekul-molekul udara yang berada
disekitarnya. Dengan hal tersebut, syarat terjadinya bunyi adalah adanya benda yang bergetar.
Pada perambatan bunyi tersebut juga memerlukan medium, Anda bisa mendengar bunyi
apabila terdapat medium yang bisa merambatkan bunyi.

2.2 Syarat Bunyi

Baerikut ini adalah syarat terjadi dan terdengarnya bunyi, yaitu:

 Terdapat benda yang bergetar (sumber bunyi).


 Terdapat medium yang merambatkan bunyi.
 Terdapat penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi.

2.3 Sifat-sifat Bunyi


Bunyi mempunyai beberapa sifat tertentu, sifat gelombang bunyi tersebut, antara lain yaitu :

 Merupakan gelombang longitudinal.


 Tidak bisa merambat pada ruang hampa.
 Kecepatan dari rambatnya itu dipengaruhi oleh kerapatan dari medium
perambatannya (padat, cair dan gas). Kecepatan paling tinggi yaitu pada medium
yang memiliki kerapatannya tinggi juga.
 Dapat mengalami resonansi serta pemantulan.
 Memerlukan medium dalam perambatannya atau tidak bisa merambat dalam ruang
hampa.

 Refleksi
Kamu tahu arti lainnya dari refleksi tidak? Yap, refleksi atau pemantulan adalah sifat bunyi
yang akan pertama kita bahas. Ketika bunyi merambat melalui mediumnya, maka bunyi akan
dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras. Misalnya, bunyi tersebut
mengenai permukaan batu, kaca, ataupun besiSudut bunyi yang datang sama dengan sudut
bunyi yang terpantulkan.
 Arah datang, arah pantulan, dan garis normal bunyi di antara keduanya berada dalam
satu bidang yang sama.

Ilustra
si pemantulan bunyi

 Refraksi
Sifat selanjutnya adalah refraksi atau pembiasan. Sifat ini terjadi ketika ada bunyi yang
melewati dua medium perambatan yang berbeda, misalnya melewati air dan udara, maka
bunyi tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan.

 Difraksi
Sifat difraksi atau pelenturan ini berlaku apabila ada bunyi yang melewati celah sempit, maka
bunyi tersebut akan dilenturkan. Contohnya begini, ketika kamu melewati gang sempit, kamu
akan tetap bisa mendengar orang-orang berbicara dari dalam ruangan atau di seberang gang,
karena bunyi bisa melewati celang-celang sempit.

4
 Efek Dopler
Sifat yang satu ini bakal menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi atau mendekati
pendengar, maka frekuensi yang didengar oleh si pendengar akan naik turun (perubahan
frekuensi).
Berikut ini rumusnya:

Keterangan:
Fp: frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).
Fs: frekuensi sumber bunyi (Hz).
v: cepat rambat bunyi di udara (m/s).
vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati sumber bunyi,
negatif kalau pendengar menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau pendengar diam.
vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau sumber bunyi
menjauhi pendengar, negatif kalau sumber bunyi mendekati pendengar.
Nah, efek dopler itulah yang menyebabkan frekuensi sirine ambulance berubah ketika
mendekati atau menjauhi kita sebagai pendengar.

 Interferensi
Interferensi atau perpaduan ini terjadi apabila ada dua bunyi yang saling padu. Kalau
keduanya memiliki frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan akan semakin kuat.
Namun, jika salah satu bunyi tersebut frekuensinya lebih rendah, maka bunyi yang akan
terdengar hanya satu, yaitu yang lebih nyaring atau frekuensinya tinggi. Rumusnya adalah
sebagai berikut:

 Pelayangan Gelombang
Sifat yang terakhir adalah pelayangan bunyi. Jadi, sifat ini akan menjelaskan kalau ada dua
bunyi yang berbunyi secara bersamaan, tetapi memiliki frekuensi yang berbeda. Berikut ini
merupakan ilustrasi bunyi yang memiliki frekuensi berbeda.

Pelayangan bunyi dengan frekuensi berbeda,Di bawah ini aku tulis rumusnya.

Frekuensi layangan (fL) = |f1 – f2|

Karena mutlak, jadi hasil dari frekuensi layangan selalu positif.

2.4.Klasifikasi Bunyi
 Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Normalnya, manusia tidak bisa
mendengar bunyi ini. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah hewan seperti anjing,
jangkrik, gajah, hiu, dan laba-laba. Selain itu, bunyi infrasonik juga dimanfaatkan oleh
seismometer untuk mendeteksi gempa bumi.

 Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz. Nah, bunyi inilah
yang bisa didengar oleh manusia.

 Ultrasonik: bunyi yang memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah, tinggi banget
frekuensinya! Berhubung bunyi ini sangat tinggi, jadi kita tidak bisa mendengarnya.
Yang bisa mendengar bunyi ini adalah kelelawar dan lumba-lumba. Selain itu, bunyi ini
juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi) yang digunakan untuk mendiagnosa
janin di dalam kandungan.

6
7
2.4 Karakteristik Gelombang Bunyi
Bunyi memiliki karakteristik, yaitu:
 Bunyi merupakan gelombang longitudinal.
 Hanya merambat melalui medium padat, cari, dan gas. Dengan kata lain tidak dapat
merambat pada ruang hampa.
 Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya. Bunyi akan
lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan tinggi, yaitu medium
padat.
 Bunyi dapat memantul kalau gelombangnya mengenai suatu benda.
 

2.6 Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang setiap satu-satuan
waktu. Konsep cepat rambat gelombang sama dengan kecepatan pada umumnya. Cepat
rambat gelombang merupakan besaran vektor dengan nilai kecepatan yang tetap atau konstan.

Rumus Cepat Rambat Gelombang Bunyi

v=s/t

Keterangan :

 v = kecepatan ( m/s )
 s = jarak ( m )
 t = waktu ( s )

Untuk materi kecepatan pada rambatan gelombang, nilai dari variabel jarak (s) diganti
dengan panjang gelombang ( λ ) dalam satuan meter (satuan SI) dan nilai dari vaiabel waktu
(t) diganti dengan frekuensi (f) atau peiode (T).

Nilai 1 panjang gelombang λ (m) setara dengan nilai jarak s (m) yang ditempuh oleh benda.
Nilai dari 1 frekuensi (Hz) sama dengan 1/t (sekon), dan nilai dari 1 periode (sekon) sama
dengan t sekon, sehingga dengan mengunakan variabel λ , f atau T maka cepat rambat cahaya
adalah sebagai berikut:

v = λ x f atau v = λ / f

Keterangan :

 v = kecepatan ( m/s )
 λ = panjang gelombang ( m )
 f = frekuensi ( Hz )
Seperti yang sudah kita bahas di atas, kalau bunyi melalui medium perambatannya terlebih
dahulu sebelum sampai ke gendang telinga kita

 Medium Padat
Medium padat ini akan lebih cepat merambatkan bunyi dibandingkan dengan medium
lainnya, karena penyusun zat padat itu sangat rapat.  Persamaan dari cepat rambat bunyi yang
melalui medium padat adalah sebagai berikut:

Keterangan:
v (cepat rambat bunyi),
E (modulus young),
 ρ (massa jenis).

 Medium Cair
Medium selanjutnya adalah cair. Contohnya apa nih kira-kira? Yap, ada air tawar, air laur, air
raksa, dll. Kecepatan rambat bunyi yang melalui medium cair lebih rendah dibandingkan
dengan medium padat. Kenapa? karena, kerapatan molekul penyusunnya lebih longgar. Jadi,
simpelnya bunyi yang diterima oleh pendengar akan lebih lama sampai dibandingkan melalui
zat padat. Rumus persamannya begini:

Keterangan:
v (cepat rambat bunyi),
E (modulus young), 
ρ (massa jenis)

8
 Medium Gas
Terakhir adalah medium gas. Contohnya adalah udara. Medium ini merupakan medium yang
memiliki kecepatan rambat paling rendah dibandingkan kedua medium di atas. Hal ini
dikarenakan molekul penyusun gas berubah-ubah dan menyebar.

Keterangan:
v (cepat rambat bunyi),
y (konstanta laplace),
R (konstanta gas umum),
T (suhu gas),
M (massa molekul relatif gas).
 

2.7.Penerapan Gelombang Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari.

 Ultrasonografi (USG)
Di awal kita sudah bahas kalau USG ini salah satu penerapan dari gelombang bunyi yang
memanfaatkan frekuensi ultrasonik, yaitu yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz atau setara
dengan 20 KHz.
Alat ini digunakan untuk melihat gambaran dari organ dalam, contohnya untuk melihat janin
dalam kandungan. Kerja alat ini yaitu dengan menempelkan transducer ke permukaan tubuh
yang akan dilihat gambaran dalamnya. Kemudian, pada alat tersebut akan disalurkan listrik
yang dapat menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi dan panjang gelombang
tertentu. Nah, di sini juga memanfaatkan sifat gelombang bunyi yaitu pemantulan atau
refleksi, di mana gelombang ultrasonik tersebut akan dipantulkan kembali
menuju transducer. Selanjutnya, gelombang tersebut akan diproses oleh mesin USG,
sehingga akan muncul gambaran organ pada monitor.

9
 Menghitung Kedalaman Laut
Menghitung jarak kedalaman laut itu dengan memanfaatkan gelombang bunyi, yaitu
ultrasonik. Gelombang ultrasonik akan dipancarkan ke dalam lautan secara garis lurus hingga
mengenai penghalang, sehingga gelombang bunyi tersebut akan dipantulkan kembali ke
kapal sebagai gema. Nah, waktu yang dibutuhkan gelombang tersebut untuk bergerak turun
ke bawah hingga memantul lagi dan kembali ke atas itulah yang akan dihitung untuk
mendapatkan jarak kedalaman laut.

Menghitung kedalaman laut menggunakan gelombang ultrasonik


Begini persamaannya:

Keterangan:
s (kedalaman laut
v (kecepatan gelombang ultrasonik),
t (waktu tiba gelombang ultrasonik).

10
11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik longitudinal. Gelombang bunyi
dikelompokkan menjadi 3, yaitu gelombang infrasonik, gelombang audio dan
gelombang ultrasonik.
 2.  Karakteristik bunyi dicirikan oleh keras dan tingginya bunyi. Keras lemahnya
bunyi tergantung pada besar kecilnya amplitude gelombang bunyi itu. Gelombang
bunyi dapat dipantulkan (mengalami refleksi), dibiaskan, dilenturkan dan diserap.
 3. Sifat-sifat bunyi meliputi : merambat membutuhkan medium, merupakan
gelombang longitudinal, dapat dipantulkan.

3.2 Saran
 Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bisa memberikan kritik
membangun bagi penulis.
 Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam
pembelajaran.
 Untuk lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang lebih
baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.zenius.net/blog/24927/kupas-tuntas-materi-gelombang-bunyi

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2019/09/bunyi.html

http://rizkapratiwijaya.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_25.html

Anda mungkin juga menyukai