Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“Gelombang Bunyi dan Cahaya”

GURU MATA PELAJARAN :


Bapak Supri Ediarto, Sp

Disusun oleh : Chantika Puspita Anggraini

MADRASAH ALIYAH AS-SYAFI'IYAH 02


Jl. Raya Jatiwaringin No. 08, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Gelombang Bunyi
dan Cahaya”. Penulis berterima kasih kepada Bapak Supri Ediarto, Sp selaku guru mata
pelajaran Fisika yang memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai gelombang bunyi dan cahaya. Penulis juga menyadari bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan,
dan memohon kritik dan saran yang membangun.

Bekasi, 19 Maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................,.................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................................
BAB II ISI............................................................................................................................
2.1 Pengertian Gelombang Bunyi dan Cahaya........................................................
2.2 Jenis Gelombang Bunyi.....................................................................................
1. Berdasarkan Frekuensi...............................................................................
2.3 Jenis Gelombang Cahaya...................................................................................
1. Berdasarkan Frekuensi...............................................................................
2.4 Gejala Gelombang Bunyi dan Cahaya...............................................................
1. Gejala Gelombang Bunyi...........................................................................
2. Gejala Gelombang Cahaya........................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair, atau padat sering menimbulkan
gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/getaran dari molekul.
Molekul zat dan saling beradu satu sana lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi
menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi
pemindahan partikel. Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi
dan penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan
energi mekanik. Cahaya sendiri pada hakikatnya tidak dapat dilihat, kesan adanya cahaya
apabila cahaya tersebut mengenai benda. Melalui pendekatan cahaya sebagai gelombang
dan partikel maka peristiwa refraksi, difraksi, dispersi dan refleksi dapat dijelaskan
dengan teori gelombang sedangkan peristiwa panas yang ditimbulkan oleh cahaya dapat
di jelaskan melalui teori foton kwatum atau partikel.

1.2 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian gelombang bunyi dan cahaya?
2. Untuk mengetahui jenis-jenis gelombang bunyi dan cahaya?
3. Bagaimana mengetahui gejala-gejala gelombang bunyi dan cahaya?

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Gelombang Bunyi dan Cahaya

Gelombang Bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu.


Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang
longitudinal. Berdasarkan rentang frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi:
Infrasonik, gelombang bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz.
Gelombang cahaya merupakan gelombang transversal, yang arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarannya. Gelombang cahaya dapat dipantulkan jika mengenai sebuah
bidang, baik rata ataupun tidak. Gelombang cahaya dapat diteruskan melalui medium gas,
air, ataupun padat.

2.2 Jenis Gelombang Bunyi

1. Audiosonik
Gelombang bunyi audiosonik adalah jenis gelombang bunyi yang frekuensinya antara
20 Hz sampai 20.000 Hz. Bunyi audiosonik menjadi satu-satunya jenis gelombang
bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia karena frekuensinya berada dalam batas
pendengaran manusia secara normal. Adapun contoh gelombang audiosonik ialah
lagu yang kita dengar, obrolan teman, atau suara kendaraan bermotor, dan lain
sebagainya.
2. Infrasonik
Bunyi infrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang frekuensinya kurang dari 20
Hz. Jenis bunyi infrasonik tidak dapat didengar oleh manusia karena gelombangnya
tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia sebagai indra pendengaran. Namun, jenis
bunyi tersebut bisa didengar oleh hewan. Beberapa hewan yang mampu
mendengarkan bunyi infrasonik adalah anjing, jangkrik, gajah, dan lumba-lumba.
Bunyi infrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk sejumlah keperluan, seperti untuk
mendeteksi aktivitas vulkanik gunung berapi atau aktivitas pergerakan lempeng bumi
dengan bantuan alat seismograf.
3. Ultrasonik
Bunyi ultrasonik merupakan jenis gelombang bunyi yang frekuensinya lebih dari
20.000 Hz. Jenis bunyi ultrasonik tidak dapat didengar oleh manusia karena
gelombangnya tidak dapat ditangkap oleh telinga manusia sebagai indra pendengaran.
Bunyi ultrasonik bisa didengar oleh hewan. Adapun hewan yang mampu
mendengarkan bunyi ultrasonik adalah anjing, kelelawar, paus, dan lumba-lumba.
Bunyi ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia untuk sejumlah keperluan, terutama di
bidang medis dan kesehatan, misalnya untuk mendeteksi janin lewat program USG
serta diagnosis berbagai macam penyakit lewat gelombang ultrasonik. Selain itu,
bunyi ultrasonik juga juga sering digunakan untuk mengukur kedalaman air laut.

2.3 Jenis Gelombang Cahaya

1. Sinar Gamma
Jenis gelombang elektromagnetik dengan frekuensi paling besar adalah sinar gamma.
Frekuensi yang dimiliki sinar gamma berada dalam rentang 1018 Hz sampai 1022 Hz.
Sinar gamma dihasilkan melalui proses di dalam inti atom (nuklir).
2. Sinar X
Di urutan kedua, ditempati oleh Sinar-X, yang dikenal juga dengan nama sinar
Rontgen. Sinar-X berada pada rentang frekuensi 3 x 1013 Hz dan 5 x 1019 Hz. Sinar-
X dihasilkan melalui proses transisi internal elektron di dalam atom atau molekul.
3. Sinar Ultraviolet (UV)
Urutan ketiga ditempati oleh sinar ultraviolet (UV). Rentang frekuensi sinar
ultraviolet berada pada kisaran 8 x 1013 Hz sampai 1017 Hz. Sinar ultraviolet berasal
dari matahari.
4. Cahaya atau Sinar Tampak
Urutan keempat ditempati oleh cahaya atau sinar tampak. Spektrum frekuensi sinar
tampak berada pada rentang 4 x 1013 Hz sampai 8 x 1013 Hz. Sinar tampak
dihasilkan melalui proses dalam skala atom dan molekul berupa pengaturan internal
dalam konfigurasi elektron.
5. Sinar Inframerah (Infrared/IR)
Sinar inframerah (infrared/IR) berada di urutan kelima. Rentang frekuensi sinar
inframerah berada pada kisaran 3 x 1011 Hz sampai 4 x 1013 Hz. Sinar inframerah
dihasilkan oleh proses di dalam molekul dan benda panas akibat getaran atomik dan
molekuler.
6. Gelombang Mikro
Gelombang mikro ada di peringkat keenam. Frekuensi gelombang mikro berada pada
kisaran 3 x 109 Hz sampai 3 x 1011 Hz. Gelombang mikro dihasilkan pada sistem
radar untuk mendeteksi keberadaan objek.
7. Gelombang Radio
Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi paling kecil ditempati oleh gelombang
radio. Rentang frekuensi gelombang radio berada pada kisaran 5 × 105 Hz sampai
109 Hz.

2.4 Gejala Gelombang Bunyi dan Cahaya

1. Gejala gelombang bunyi


a. Pemantulam Bunyi
Pemantulan bunyi juga memenuhi hukum pemantulan bunyi, yaitu sudut
datang sama dengan sudut pantul. Pemantulan bunyi di dalam ruang tertutup
dapat menimbulkan kerdam atau gema. Kerdam merupakan bunyi pantul yang
terdengar bersamaan bunyi asli. Sedangkan gema adalah bunyi pantul yang
terdengar setelah bunyi asli.
b. Interferensi Bunyi
1. Interferensi penguatan (konstruktif) terjadi jika selisih jarak (beda
lintasan) yang ditempuh oleh kedua gelombang sama dengan kelipatan
bulat dari panjang gelombang bunyi.
2. Interferensi pelemahan (destruktif) terjadi jika selisih jarak (beda
lintasan) yang ditempuh kedua gelombang sama dengan kelipatan
ganjil dari setengah panjang gelombang bunyi.
c. Pelayangan Bunyi
Pelayangan bunyi terjadi saat dua gelombang yang mempunyai amplitudo
sama dan frekuensi berbeda sedikit berinterferensi.
d. Efek Doppler
Jika pendengar (P) dan sumber (S) bunyi bergerak saling mendekati maka
frekuensi yang didengar lebih besar dari frekuensi sumber bunyi, sedangkan
jika pendengar dan sumber bunyi bergerak saling menjauhi maka frekuensi
yang didengar pendengar lebih kecil daripada frekuensi sumber bunyi.
e. Difraksi Bunyi
Gelombang bunyi mudah mengalami difraksi dibandingkan gelombang cahaya
karena gelombang bunyi memiliki panjang gelombang lebih panjang
dibanding gelombang cahaya.
f. Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh
getaran benda lain yang memiliki frekuensi yang sama atau satu kelipatan
yang lain.

2. Gejala Gelombang Cahaya


a. Pemantulan Cahaya (Refleksi)
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi
medium asalnya, setelah menumbuk sebuah bidang pantul. Secara sederhana,
pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari bidang
pantul.
b. Pembiasan Cahaya (Refraksi)
Pembiasan adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya yang bisa terjadi
ketika cahaya yang melewati suatu bidang batas antara dua medium yang
berbeda.
c. Interferensi Cahaya
Interferensi cahaya adalah perpaduan dua atau lebih sumber cahaya sehingga
menghasilkan keadaan yang lebih terang (interferensi maksimum) dan
keadaan yang gelap (interferensi minimum).
d. Dispersi Cahaya
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik menjadi cahaya-
cahaya monokromatik pada prisma lewat pembiasan atau pembelokan. Hal ini
membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi berbagai cahaya
warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
e. Difraksi Cahaya
Cahaya sebagai gelombang dapat mengalami peristiwa yang disebut difraksi.
Difraksi merupakan suatu peristiwa pembelokan gelombang ketika menjalar
melalui celah sempit atau tepi yang tajam.
f. Polarisasi Cahaya
Polarisasi adalah sebuah cahaya mengalami kejadian dimana berubahnya satu
gelombang cahaya atas dasar arah getar dari segala arah atau random menjadi
atas dasar satu arah saja.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
❖ Pengertian Gelombang Bunyi dan Cahaya
Gelombang bunyi adalah penjalaran dari getaran dan perubahan tekanan
dalam media elastik. Gelombang cahaya merupakan gelombang transversal,
yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya.
❖ Jenis Gelombang Bunyi :
a) Bunyi Audiosonik
b) Bunyi Infrasonik
c) Bunyi Ultrasonik
❖ Jenis Gelombang Cahaya :
a) Sinar Gamma
b) Sinar X
c) Sinar Ultraviolet (UV)
d) Cahaya atau Sinar Tampak
e) Sinar Inframerah (Infrared/IR)
f) Gelombang Mikro
g) Gelombang Radio
❖ Gejala Gelombang Bunyi :
a) Pemantulan Bunyi
b) Interferensi Bunyi
c) Pelayangan Bunyi
d) Efek Doppler
e) Difraksi Bunyi
f) Resonansi
❖ Gejala Gelombang Bunyi :
a) Pemantulan Cahaya (Refleksi)
b) Pembiasan Cahaya (Refraksi)
c) Interferensi Cahaya
d) Dispersi Cahaya
e) Difraksi Cahaya
f) Polarisasi Cahaya

3.2 Saran
Adapun saran kami sebagai penulis adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran membangun


bagi penulis.
2. Kritik dan saran kepada pembaca apabila ada kekurangan di dalam makalah
kami demi kesempurnaan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai