Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM FISIKA LANJUTAN

GELOMBANG MIKRO
Dosen Pengampu :

Bpk. Drs. Hasian Pohan, M.si.

Disusun Oleh :
Anantha Ivan Wijaya (11180163000030)
Ambar Shinta Hapsari (11180163000040)
Qatrunnida Fatimatu Zahrah (11180163000041)

PUSAT LABORATORIUM TERPADU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020

0
Kata Pengantar

Dengan menyebut Nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih dan lagi Maha
penyayang. Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memeberikan berkat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktuya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran. Makalah ini menyelesaikan tentang “Gelombang Mikro”.
Dan adanya makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ilmu bagi
pembaca, khusuunya bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Bpk. Drs. Hasian Pohan, M.si, selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Kami menyadari atas segala kekurangan atas hasil dari kinerja kami dalam
membuat makalah ini. Kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk memperbaiki serta menyempurnakan makalah kami ini. Harapan dari kami
adalah semoga para pembaca dapat memahami serta mengamalkan dan memenuhi
harapan dari berbagai pihak.

Ciputat, 11 Maret 2020

                                                                                    Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian Gelombang Mikro....................................................................................................4
B. Sifat-sifat Gelombang Mikro.....................................................................................................5
C. Alat Dan Bahan.........................................................................................................................8
D. Langkah Kerja.........................................................................................................................10
Daftar Pustaka...................................................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang elektromagnetik pertama kali di bangkitkan dan dideteksi secara
eksperimental oleh Heinrich Hertz (1857-1894) di tahun 1887. Hertz menggunakan
perangkat celah-bunga-api dimana muatan digerakkan bolak-balik dalam waktu
singkat, membangkitkan gelombang berfrekuensi sekitar 109 Hz. Ia mendeteksi
gelombang tersebut dari suatu kejauhan dengan menggunakan loop kawat yang bisa
membangkitkan ggl jika padanya terjadi perubahan medan magnet. Gelombang ini
kemudian dibuktikan merambat dengan kelajuan cahaya 3,00×108 m/s dan
menunjukkan karakteristik gelombang seperti pemantulan, pembiasan, polarisasi,
difraksi dan interferensi (Giancoli,2001).
Seiring perkembangan teknologi pemanfaatan gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan hal yang baru lagi. Salah satu jenis
spektrum gelombang elektromagnetik yang sering dimanfaatkan adalah gelombang
mikro gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
super tinggi yaitu diatas 3 GHz dengan panjang gelombang sekitar 1 sampai 30 cm.
Salah satu bentuk pemanfaatan gelombang mikro terdapat pada radar yang digunakan
untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda bentuk pemanfaatan gelombang
mikro lainnya adalah GPS pemanfaatan oven radio wireless dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka kami menyimpulkan
beberapa rumusan masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang mikro?
2. Apa saja sifat-sifat dari gelombang mikro?
3. Bagaimana cara mengukur distribusi medan gelombang mikro tranversal dan
logitudal?
4. Bagaimana cara menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan?

C. Tujuan
1. Mempelajari sifat-sifat gelombang mikro
2. Mengukur distribusi medan gelombang mikro tranversal dan logitudal
3. Menentukan polarisasi gelombang mikro yang dipancarkan.

D. Hipotesis

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gelombang Mikro


Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang memancar tanpa
melalui medium yang membawa energi listrik dan magnet (elektromagnetik).
Gelombang elektromagnetik tidak menggunakan media rambat, seperti pada jenis
gelombang yang lain. Karena tidak menggunakan media perambatan, gelombang
elektromagnetik biasa disebut juga dengan radiasi elektromagnetik.
Ada empat teori yang menjadi dasar terdapatnya gelombang elektromagnetik
yakni:
 Muatan listrik yang membuat adanya medan listrik (dikemukakan oleh
Coulomb)
 Adanya medang magnet pada sekitar arus listrik (dikemukakan oleh Oersted)
 Perubahan fluks magnet/medan magnet bisa menimbulkan medan magnet
listrik (dikemukakan oleh Faraday)
 Perubahan medan listrik bisa menimbulkan medan magnet (dikemukakan oleh
Maxwell)
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society
mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory
of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan
1865.
Percobaan James Clerk Maxwell (1831 – 1879) seorang ilmuwan
berkebangsaan Inggris (Scotlandia) menyatakan bahwa cepat rambat gelombang
elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu 3×10 8 m/s, oleh karena itu
Maxwell berkesimpulan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Kesimpulan Maxwell ini di dukung oleh :
 Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman, Heinrich Rudolph Hertz (1857 –
1894) yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang tranversal. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa cahaya dapat
menunjukkan gejala polarisasi.
 Percobaan seorang ilmuwan berkebangsaan Belanda, Peter Zeeman (1852 –
1943) yang menyatakan bahwa medan magnet yang sangat kuat dapat
berpengaruh terhadap berkas cahaya.

Penerapan gelombang elektromagnetik yaitu berupa gelombang mikro


gelombang radio, Sinar tampak, sinar inframerah, sinar UV, sinar X, sinar Gamma.
Gelombang mikro (microwave) merupakan gelombang radio yang memiliki frekuensi
paling tinggi (super high frequency atau JHF) yaitu antara 300 MHz- 300 GHz. Jika
gelombang mikro diserap benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda
tersebut. Definisi yang luas ini mencakup UHF dan EHF (gelombang millimeter) dan

4
berbagai sumber menggunakan batas – batas yang berbeda. (Romalis.2001: 155).
Gelombang ini tidak dapat dilihat dengan mata kita, karena panjang gelombang yang
sangat pendek (walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio), dan jauh lebih
besar daripada panjang gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya
sama-sama terdapat dalam spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang
cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10 -9 m); sedangkan kisaran panjang
gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2m).Gelombang mikro juga
dimanfaatkan pada radar. radar digunakan untuk mencari dan menentukan jejak suatu
benda dengan gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

B. Sifat-sifat Gelombang Mikro


a) Polarisasi
Polarisasi hanya dapat terjadi untuk gelombang transversal dan tidak
untuk gelombang longitudinal. Polarisasi adalah peristiwa tercapainya sebagian arah
getar gelombang sehingga hanya tinggal memiliki satu arah getar saja. Gelombang
mikro diramalkan oleh teori elektromagnet sebagai gelombang transversal, yaitu
vektor listrik dan magnet bergetar adalah tegak lurus kepada arah penjalaran. Arah
polarisasi pada gelombang elektromagnetik yang terpolarisasi bidang diambil sebagai
arah vektor medan listrik.
Gambar 1 menujukkan penempatan pelat pemolarisasi kedua P2. jika P2
dirotasikan terhadap arah penjalaran, maka ada dua kedudukan yang terpisah sebesar
1800, dengan intensitas gelombang yang ditransmisikan hampir sama dengan nol.

Gambar 1
Jika amplitudo dari gelombang terpolarisasi bidang yang jatuh pada P2 adalah Em
maka amplitudo gelombang yang keluar adalah:
Em cos θ
Dengan θ adalah sudut diantara arah polarisator P1 dan P2. dengan mengingat bahwa
intensitas yang ditransmisikan I berubah dengan θ menurut Snellius:
I = Im cos2 θ (3)
Dengan Im adalah nilai maksimum dari intensitas yang ditransmisikan, nilai
maksimum tersebut terjadi bila arah polarisator P1 dan P2 adalah sejajar, yaitu bila θ
= 1800.

5
Para ilmuwan yang pertama kali menemukan gejala polarisasi adalah
Thomas Young Dominique Francois argo dan Juan Fresnell. Thomas yang berhasil
meletakkan dasar eksperimen untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
transversal, sedangkan demikian Francois argo dan Juan Fresell berhasil menunjukkan
adanya seberkas cahaya atau sinar yang jatuh pada kristal kalsit, menghasilkan dua
buah sinar yang terpisah. Salah satu sifat gelombang mikro yaitu polarisasi. Polarisasi
merupakan peristiwa tercapainya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya
tertinggal satu arah getar saja. Arah polarisasi pada gelombang elektromagnetik yang
terpolarisasi bidang diambil sebagai arah vektor medan listrik (Sutrisno, 1979).

b) Refleksi (Pantulan) dan Refraksi (Pembiasan)


Dalam percobaan, gelombang mikro dapat direfleksikan oleh suatu
lempeng logam. Refleksi pada logam bisa terjadi jika rata-rata dari ketidakteraturan
permukaan pemantul (reflektor) jauh lebih kecil daripada panjang gelombang yang
datang. Syarat kekasaran permukaan seperti ini memiliki pengertian yang berlainan
untuk spektrum elektromagnetik yang berbeda. Syarat kedua bagi adanya berkas
refleksi adalah ukuran rentang reflektor harus lebih besar daripada panjang
gelombang berkas datang. Dengan kata lain refleksi adalah ketika gelombang baik
fisika maupun elektromagnetik memantul dari permukaan dan kembali ke sumbernya.
Refleksi gelombang terjadi
pada saat sebuah gelombang
yang merambat dalam
suatu media sampai di bidang
batas-batas medium tersebut
dengan media lainnya.
(Purbawato,2001).

Gambar 2

Pembiasan gelombang atau refraksi adalah peristiwa pembelokan arah


perambatan suatu gelombang. Hasil ini dapat terjadi jika gelombang tersebut
melewati bidang batas dua medium yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks
bias menyatakan kerapatan suatu medium. Misalnya cahaya merambat dari udara ke

6
air sehingga arah perambatannya akan mengalami pembelokan. Berdasarkan hukum
snellius tentang pembiasan yaitu:
1. Sinar yang dipantulkan dan dibiaskan terletak pada suatu bidang yang
dibentuk oleh Sinar datang garis normal dinding batas di titik dating.
2. Untuk pemantulan berlaku yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul
3. Sinar yang datang dan medium dengan indeks bias kecil ke indeks bias yang
lebih besar dibiaskan mendekati garis normal dan sebaliknya
4. Untuk pembiasan berlaku yaitu perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
sudut bias harga konstan.
Pernyataan 1 dan 2 dinamakan hukum pemantulan snellius sedangkan 1, 3, dan 4
dinamakan hukum pembiasan snellius. (Giancolli,2001)

Pada pembiasan oleh prisma, indeks bias n zat prisma segitiga dapat ditentukan
dengan mengukur sudut deviasi minimum Dmin prisma dalam vakum (atau udara).
Sudut deviasi D ditunjukkan pada Gambar 3.
1
sin ( A +D min )
2
n=
1
sin A
2 (1)
Hal ini didasarkan oleh rumus umum pembiasan Snellius

n1 sin θ1 =n2 sinθ 2 (2)

c) Interferensi dan difraksi


Jika dua gelombang bergabung maka akan terjadi interferensi gelombang.
Interferensi yang terjadi akan bersifat saling menguatkan atau saling melemahkan.
Hal ini berlaku untuk gelombang mikro.
Gelombang-gelombang menyebar sewaktu merambat dan ketika menemui
penghalang, gelombang ini berbelok mengitarinya dan memasuki daerah berikutnya.
Fenomena ini disebut difraksi. Besarnya difraksi bergantung pada panjang gelombang
dan ukuran penghalang. Sebagai aturan praktis, hanya jika panjang gelombang lebih
kecil dari ukuran benda, akan ada bayangan yang cukup besar.
Difraksi adalah ketika gelombang yang berjalan melalui lubang kecil dan
menyebar keluar. Gelombang ini merambat ke luar dengan karakteristik kecepatan
gelombang. Gelombang yang dipancarkan oleh semua pada muka gelombang saling
beradu satu sama lain untuk menghasilkan gelombang berjalan. Prinsip Huygens juga
berlaku untuk gelombang elektromagnetik seperti jika seseorang berteriak di sebelah
dinding maka suara akan paralel ke dinding. Dinding mungkin diam tapi tidak dengan
suara-suara akan mengarah ke setiap sudut di dinding (Suminta, 2003).

7
C. Alat Dan Bahan
No. Gambar Jumlah Nama Alat dan
Bahan
1. 1 buah Osilator Gunn

2 1 buah Corong antena besar

3. 1 buah 1 E-field probe

4. 1 buah Gunn power supply


dengan amplifier

5. 2 buah Kabel BNC, 2 m

8
6. 2 buah Kabel Penghubung

7. 1 buah Adaptor 12 V AC

8. 1 buah 1 Voltmeter, DC, U


_ 10 V

D. Langkah Kerja
Persiapan :
Susunan peralatan seperti ditunjukkan pada gambar 1.

9
Gambar 1. Susunan peralatan gelombang mikro
1. Posisikan corng antenna secara horizontal pada tiang penyangga dan landasannya.
2. Hubungkan osilator Gunn dengan soket GUNN-OUT dan E-Field probe dengan soket
AMP-IN pada Gunn Supply menggunakan 2 kabel BNC.
3. Aturlah fungsi micrometer untuk pengukuran tegangan DC, kemudian hubungkan
degan AMP-DC OUT dan ground pada Gunn Supply degan meghubungkan kabel
penghubung.
4. Letakan E-Field probe tepat dibagian tengah depan corng antenna.
5. Nyalakan Gunn supply dengan menghubungkan adaptor AC ke catu daya listrik.
6. Aturlah frekuensi modulasi degan pengatur frekuensi GUNN-∆f sehingga sinyal
tegangan yang diterima multimeter maksimum
7. Pasanglah peyerap gelombang mikro di bagian depan dan samping E-Filed probe.
A. Distribusi Medan Memanjang
1. Letakan E-Field probe tepat di bagain tengah depan corng antenna (y0 = 0
cm).
2. Ukur dan catat nilai tegangan U pada mikromete ketika E-Field probe
diletakan pada jara x = 10 cm sampai x = 25 cm, setiap pergeseran sejauh
0,2 cm.
B. Distribusi Medan Melintang
1. Letakan E-field probe depan corng antenna jarak x0 = 10 cm.
2. Ukur daan catat setiap nilai tegangan U pada micrometer ketika posisi E-
field probe dilletakkan pada posisi y = -20 cm sampai y = 20 cm, setiap
pergeseran sejauh 1 cm.
3. Ulangi lagi pengukuran x0 = 20 cm.

Gambar 2

C. Polarisasi
1. Letakan E-field probe kira kira 30 cm di bagian tengah depan corng
antenna yang dipasang secara horizontal seperti gambar 2.
2. Letakkan polarisator di antara corong antena dan E-fiield probe dengan
posisi segaris.
3. Catatlah nilai tegangan yang terukur pada multimeter ketika polarisator
dirotasikan dari sudut θ=0ο sampai θ=1800 setiap kenaikan suhu sebesar
100 .

10
4. Putar osilator Gunn dan E-field pada posisi vertikal pada tiang penyangga,
dengan menjepit, dan setting pengukuran pada jarak yang sama seperti
sebelumnya .
5. Catatlah kembali nilai tegangan yang terukur pada multimeter pada posisi
tersebut ketika polarisator dirotasikan mulai dari sudut 00 sampai 1800
dengan kenaikan sudut sebesar 10 derajat.

E.DATA PERCOBAAN
Pengukuran Distribusi Medan Memanjang.
No. x (cm) U (Volt) No. x (cm) U (Volt) No. x (cm) U (Volt)

1 10,0 27 15,2 52 20,2

2 10,2 28 15,4 53 20,4

3 10,4 29 15,6 54 20,6

4 10,6 30 15,8 55 20,8

Pengukuran Distribusi Medan Melintang.

x0 = 10 cm x0 = 20 cm
No. y (cm) U (Volt) No. y (cm) U (Volt) No. y (cm) U (Volt) No. y (cm) U (Volt)

1 -20 22 1 1 -20 22 1

2 -19 23 2 2 -19 23 2

3 -18 24 3 3 -18 24 3

Pengukuran Polarisasi.

Posisi Osilator Gunn Horisontal Posisi Osilator Gunn Vertikal

No. () U (Volt) No. () U (Volt) No. () U (Volt) No. () U (Volt)

11
1 0 11 100 1 0 11 100

2 10 12 110 2 10 12 110

3 20 13 120 3 20 13 120

Daftar Pustaka

12

Anda mungkin juga menyukai