Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN KONSEP DAN PRINSIP GELOMBANG BUNYI PADA TEKNOLOGI


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

SMAN MODEL TERPADU MADANI PALU


KELAS : XI MIPA 1

Disusun oleh : Kelompok 17


Yuliana Zahratunnisa D.M
Yunisa Azzahra
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
BAB l.......................................................................................................................................................3
GELOMBANG BUNYI........................................................................................................................3
A. Pengertian Gelombang bunyi.....................................................................................................3
B. Komponen Gelombang bunyi....................................................................................................3
C. SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI...............................................................................................4
i. Pemantulan (refleksi).............................................................................................................4
ii. Pembiasan (refraksi)..............................................................................................................4
iii. Pelenturan (difraksi)..............................................................................................................5
iv. Perpaduan (interferensi)........................................................................................................5
v. Efek Doppler..........................................................................................................................5
vi. Pelayangan Gelombang.........................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
Penerapan gelombang bunyi dalam teknologi kehidupan sehari-hari....................................................6
1. Mengukur Kedalaman Laut........................................................................................................6
2. Kacamata Tuna Netra................................................................................................................7
3. Terapi medis dengan bunyi ultrasonik.......................................................................................7
4. Radio..........................................................................................................................................8
5. Saat bernyanyi di kamar mandi.................................................................................................8
6. Pengeras suara (Speaker)..........................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................10

2
BAB I
GELOMBANG BUNYI

A. Pengertian Gelombang bunyi


Gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium. Gelombang bunyi merupakan
salah satu contoh gelombang mekanik karena gelombang dalam perambatannya menggunakan
medium atau perantara berupa zat padat, zat cair, dan zat gas. Gelombang bunyi juga termasuk
gelombang longitudinal karena arah getar dan rambatnya sejajar.

B. Komponen Gelombang bunyi


Gelombang bunyi juga memiliki komponen gelombang pada umumnya seperti amplitudo, frekuensi,
periode, fase gelombang, Panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang.
Amplitudo (A)
Amplitudo pada gelombang suara merupakan faktor yang menentukan keras atau tidaknya bunyi yang
dihasilkan. Karena gelombang merupakan hasil dari sesuatu yang bergetar maka objek getarannya
akan mempengaruhi besar kecilnya bunyi yang dihasilkan. Semakin besar amplitudo getaran maka
akan menghasilkan gelombang bunyi yang lebih keras. Pada manusia besar atau kecilnya amplitudo
bergantung pada pita suara dan struktur rongga tenggorokan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Amplitudo sebagai besaran yang menyatakan simpangan merupakan nilai yang menyatakan jarak
sehingga satuan dari amplitudo adalah sama halnya dengan satuan jarak (Panjang) yaitu meter.
Frekuensi (f)
Suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar maka secara tidak langsung akan
memiliki frekuensi. Frekuensi sendiri merupakan besaran yang menyatakan “ jumlah getaran atau
gelombang yang terjadi dalam rentang waktu satu detik (second)” Frekuensi pada gelombang bunyi
menentukan tinggi atau rendahnya nada yang dihasilkan. Klasifikasi gelombang bunyi berdasarkan
frekuensinya terdiri atas tiga jenis :
1) Infrasonik, bunyi dengan frekuensi <20 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti jangkrik,
laba-laba, gajah, anjing dan lumba-lumba.
2) Audiosonik, bunyi dengan frekuensi 20 Hz - 20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh manusia dan
kebanyakan hewan lainnya.
3) Ultrasonik, bunyi dengan frekuensi >20.000 Hz. Bunyi ini dapat didengar oleh hewan seperti
kelelawar dan lumba-lumba.
Periode (T)
Gelombang bunyi sebagai salah satu hasil dari sesuatu yang bergetar (vibrasi) juga memiliki perioda
1
getaran. Secara matematis periode didefinisikan sebagai : T = T adalah periode getaran dengan
f
satuan second dan f adalah frekuensi getar dengan satuan Hz.

3
Fase Gelombang (ϕ)
Gelombang bunyi dihasilkan oleh suatu getaran yang kemudian merambat melalui medium tertentu.
Ketika gelombang mulai merambat tentunya memiliki awalan yang tidak selalu sama antara satu dan
yang lainnya. Sebagai contoh ketika kamu memainkan gitar, tentunya arah dan tahanan yang
diberikan pada senar gitar tersebut tidak selalu sama. Fenomena tersebut dapat dijelaskan melalui
pendekatan fase gelombang. Fase gelombang menyatakan keadaan suatu titik uji (gelombang dari
masing-masing senar gitar) yang berkaitan dengan simpangan dan arah getarannya. Berkaitan dengan
itu maka dapat diklasifikasikan bahwa ada gelombang bunyi yang memiliki fase gelombang yang
sama (sefase) dan yang tidak (beda fase).
Panjang Gelombang (λ)
Panjang gelombang merupakan besaran skalar. Panjang gelombang memiliki hubungan yang inversi
terhadap frekuensi gelombang. Pada gelombang bunyi panjang gelombang merupakan jarak dari satu
rapatan kerapatan berikutnya ataupun jarak dari satu regangan keregangan berikutnya.
Cepat Rambat Gelombang
Gelombang sebagai sesuatu yang merambat tentunya memiliki kecepatan selama proses rambatannya.
Pada gelombang hal ini disebut dengan istilah cepat rambat gelombang yang dinyatakan dengan
notasi (c, ataupun v). Sama halnya dengan kecepatan pada umumnya cepatrambat gelombang
memiliki satuan m/s dengan dimensi [L]¿ sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai
λ
berikut : v = atau v = 𝜆.f dimana :
T
𝜆 = Panjang gelombang (m)

v = Cepat rambat gelombang bunyi (m/s)


T = Periode (s)
f = Frekuensi (Hz)

C. SIFAT-SIFAT GELOMBANG BUNYI


i. Pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada
gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat
menimbulkan gaung.

ii. Pembiasan (refraksi)


Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini
disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada di lapisan bawah.
Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil dari pada suhu panas maka kecepatan bunyi
di lapisan udara atas lebih kecil dari pada di lapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih
rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari
bunyi petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.

4
iii. Pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui,
bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi
misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat
mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.

iv. Perpaduan (interferensi)


Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan menjadi
dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi) dan interferensi destruktif (pelemahan bunyi).
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang
sama atau hamper sama, maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian
merambat membutuhkan medium.

v. Efek Doppler
Sifat yang satu ini akan menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi atau mendekati
pendengar, maka frekuensi yang didengar oleh si pendengar akan naik turun (perubahan frekuensi).
Misalnya seseorang sedang berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba mendengar suara sirine ambulance dari
kejauhan. Nah, ketika ambulance tersebut berjalan menjauh, maka suara sirine yang di dengar akan
lebih rendah. Berikut ini rumusnya :
v ± vp
fp = v ± vs fs Ket :

fp : frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).


fs : frekuensi sumber bunyi (Hz).
v : cepat rambat bunyi di udara (m/s).
vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati sumber bunyi, negatif
kalau pendengar menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau pendengar diam.
vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau sumber bunyi menjauhi
pendengar, negatif kalau sumber bunyi mendekati pendengar.

vi. Pelayangan Gelombang


Sifat yang terakhir adalah pelayangan bunyi. Sifat ini akan menjelaskan kalau ada dua bunyi yang
berbunyi secara bersamaan, tetapi memiliki frekuensi yang berbeda. Berikut ini merupakan ilustrasi
bunyi yang memiliki frekuensi berbeda.

Cara mencari frekuensi layangan :


Frekuensi layangan (fL) = |f1 – f2|
Karena mutlak, jadi hasil dari frekuensi layangan selalu positif
5

Penerapan gelombang bunyi dalam teknologi kehidupan sehari-hari

1. Mengukur Kedalaman Laut


Untuk mengetahui kedalaman laut yang dangkal mungkin dapat menggunakan tali atau tambang. Tali
yang telah diberi tanda satuan dimasukkan kedalam laut kemudian dapat diketahui dalamnya. Akan
tetapi apabila untuk mengukur kedalaman laut dalam akan susah jika hanya menggunakan tambang.
Untuk itu digunakan peristiwa cepat rambat bunyi yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur
kedalaman laut. Metode yang telah ada sampai saat ini ada dua macam yaitu :
A. Batu duga
Batu duga adalah suatu sistem pengukuran dasar laut menggunakan kabel yang dilengkapi bandul
pemberat yang massanya berkisar 25-75 kg. Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum fisika
tentang perambatan dan pemantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang dikeluarkan dari sebuah
peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki kecepatan merambat rata-rata 1600 meter perdetik
sampai membentur dasar laut.setelah membentur dasar laut, bunyi dipantulkan dalam bentuk gema
dan ditangkap melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal.

Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai
kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih praktis, cepat, dan akurat. Namun tidak dapat memperoleh
informasi tentang suhu, jenis batuan, dan tanda-tanda kehidupan di dasar laut.
B. Gema Suara
Gema suara yaitu metode pengukuran dasar laut dengan menggunakan gema suara yaitu Echo sounder
(sonar) dan hidrofon. Echo sounder adalah alat pengirim suara, sedangkan hidrofon adalah penerima
gema suara. Dasar perhitungan kedalaman laut dengan gema adalah cepat rambat bunyi dalam air
yaitu 1500 meter per detik. Mendeteksi Retak-Retak Pada Struktur Logam Untukmendeteksi retak-
retak pada struktur logam atau beton digunakan scanning ultrasonik. Inilah yang digunakan untuk
memeriksa retak tersembunyi pada bagian- bagian pesawat terbang, yang nantinya bisa
membahayakan penerbangan pesawat.Dalam pemeriksaan rutin, bagian-bagian penting dari pesawat
di scanning secara ultrasonik. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonik dari retakan akan
dapat dideteksi.
6

2. Kacamata Tuna Netra


Kacamata tuna netra dilengkapi pengiriman dan penerimaan ultrasonik, sehingga tuna netra dapat
dapat menduga jarak benda yang ada di depannya. Gelombang ultrasonik dipancarkan frame
kacamata dan mengenai objek disekitarnya, gelombang ultrasonik dipantulkan dan diterima kembali
oleh penerima pada kacamata.
Informasi akan langsung dikirimkan pada computer kecil seukuran ponsel, yang tersimpan di dalam
saku. Informasi ini diterjemahkan menjadi titik-titik yang beragam.
Lalu, layar LED yang ada didalam lensa akan menyala,dan memberikan informasi pada pemakai jika
ada di depannya, melalui earphone yang dipakai di telinga.
Kacamata bagi tunanetra, membantu untuk membaca teks, mengenali wajah, bahkan menuntun
perjalanan sebagai alat untuk membantu mengetahui jarak dari suatu objek, lubang, dan benda hidup.

3. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG) merupakan teknik pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi medis didalam
tubuh. Meski teknik ini paling umum digunakan untuk memeriksa kondisi kehamilan seperti
mengetahui jenis kelamin janin dan memonitor kesehatannya, USG juga sering digunakan untuk
memeriksa kondisi organ dalam tubuh lainnya seperti jaringan pembuluh darah, sendi serta otot.
Dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi teknologi ini memungkinkan dokter
untuk membuat diagnosa tanpa membuat sayatan pada tubuh.
Ultrasonografi menggunakan alat khusus yang disebut transducer. Alat ini berfungsi sebagai
transmitter gelombang berfrekuensi tinggi, yang diarahkan ke organ-organ maupun cairan dalam
tubuh di area tertentu. Gelombang suara tersebut akan terpantul kembali dalam bentuk sinyal listrik.
Kemudian sinyal tersebut akan diterjemahkan oleh mesin menjadi gambar yang dapat disaksikan
melalui layar monitor secara real-time.
Terdapat 3 jenis USG berdasarkan metodenya, yaitu :
●USG Eksternal, merupakan jenis USG yang menggunakan alat bantu dengan sensor pada ujungnya.
Alat bantu atau yang disebut transducer ini mampu menangkap gelombang suara dari permukaan
kulit. Umumnya, USG eksternal digunakan untuk memeriksa ginjal, hati, persendian, serta kondisi
janin saat kehamilan.
●USG Internal, dilakukan dengan memasukkan transducer dengan ukuran selebar dua jari melalui
vagina. USG jenis ini digunakan untuk pemeriksaan organ daerah panggul, seperti rahim dan indung
telur.
●USG Endoskopi, adalah jenis USG yang menggunakan alat khusus bernama endoskopi. Berbeda
dengan transducer, endoskopi berbentuk selang panjang tipis yang dilengkapi dengan kamera, lampu,
dan sensor pada ujungnya. USG endoskopi khusus dioperasikan untuk pemeriksaan organ bagian atas,
seperti kerongkongan hingga lambung dengan cara dimasukkan melalui mulut.
Alat yang digunakan untuk mengamati perkembangan bayi di dalam rahim ini memanfaatkan
gelombang ultrasonik. Alat ini memancarkan gelombang ultrasonik ke rahim ibu hamil dan melacak
perubahan frekuensi bunyi pantul dari jantung yang berdenyut dan darah yang mengalir. Selain itu
USG juga digunakan untuk mendeteksi pertumbuhan jaringan tumor, kondisi otak, dan lain-lain.

4. Terapi ultrasound
Terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi yang menggunakan gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi gelombang suara yang
tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi >20.000 kali per detik/Hertz (Hz)
PRINSIP KERJA TERAPI ULTRASOUND :
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial, dan
efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek
pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel
sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan). Efek terapi ini tentunya
bergantung pada diagnosis penyakit seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang
berbeda-beda untuk setiap individu.
Manfaat yang diperoleh dari terapi Ultrasound yaitu dapat meningkatkan sirkulasi darah, relaksasi
otot, mengurangi nyeri, serta mempercepat dalam proses penyembuhan jaringan.
5. Pengeras suara (Speaker)
Seiring dengan kemajuan zaman gelombang bunyi diciptakan sebagai pengeras suara. Gelombang
bunyi yang digunakan untuk pengeras suara adalah gelombang bunyi audiosonik.
Speaker adalah sebuah transduser yang dapat mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara
yang dapat didengar oleh manusia. Speaker bekerja dengan cara menggetarkan komponen membran
pada speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Tidak semua suara dapat didengar oleh manusia. Suara yang dapat didengar oleh manusia adalah
bunyi atau suara yang memiliki frekuensi 20 Hz - 20.000 Hz. Suara pada rentang frekuensi tersebut
dikenal dengan suara atau bunyi audiosonik.
Speaker dapat kita temukan dalam berbagai bentuk. Berdasarkan fungsi dan bentuknya, speaker dapat
dibedakan menjadi speaker radio, speaker corong, speaker komputer, megaphone, speaker handphone,
earphone, speaker televisi, home theater, speaker laptop, dan sebagainya.

Pada dasarnya speaker terdiri dari atas beberapa komponen utama yaitu cone, suspension, magnet
permanen, voice coil dan juga kerangka speaker. Untuk dapat mengubah gelombang listrik menjadi
gelombang suara yang dapat kita dengar, speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri
dari kumparan yang disebut dengan voice coil. Komponen ini digunakan untuk menghasilkan medan
magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen yang mampu menggerakan cone speaker maju dan
mundur.
Gelombang listrik yang melalui voice coil akan mengakibatkan arah medan magnet berubah secara
cepat sehingga terjadi tarik menarik dan tolak-menolak dengan magnet permanen. Sehingga terjadilah
getaran maju dan mundur pada Cone Speaker yang dapat menghasilkan suara. Suspension yang ada
pada speaker berfungsi untuk menarik cone speaker ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan
mundur. Selain itu, suspension juga berfungsi sebagai pemegang cone dan voice coil.
6. Microphone
Microphone atau biasa disebut dengan mic adalah alat yang bisa mengubah getaran bunyi
menjadi getaran listrik dan hasilnya dapat kita dengar pada speaker melalui proses suatu alat
yaitu sound system atau amplifier. Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang
suara dan menuju ke Microphone. Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan
menabrak diafragma (diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis.
Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya. Sebuah Coil atau
kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar
sesuai dengan getaran diafragma. Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang
dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet seiring
dengan gerakan Coil. Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal
listrik. Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat)
atau alat perekam suara.

7. Pembersih Ultrasonik
Pembersih ultrasonik adalah proses yang menggunakan ultrasound (biasanya dari 20-400
kHz ) dan larutan pembersih yang tepat (terkadang air keran biasa) untuk membersihkan
barang.
Prinsip kerja pembersih ultrasonic Pembersih Ultrasonik menggunakan proses gelembung
kavitasi yang diinduksi oleh tekanan frekuensi tinggi (suara) yang mengagitasi
cairanProses Agitasi menghasilkan tekanan besar pada bahan bahan yang melekat pada
sampel seperti logam, plastik, gelas, karet atauu keramik. Tekanan ini juga masuk ke
lubang lubang atau bagian terdalam dari sample. Tujuan utama adalahmembersihkan
segala kontaminasi pada sample padat.
Air atau cairan pembersih lainnya dapat digunakan tergantung dari jenis kontaminan dan
bahan yang akan disonifikasi. Kontaminan dapat berupa debu, minyak, pigmen, karat,
lemak, ganggang, jamur, bakteri, pengapuran.
Pembersihan Ultrasonic dapat digunakan untuk berbagai ukuran, jenis dan material alat
bantu kerja. Dan tidak perlu memisahkan bagian bagian pada saat pembersihan. Sample
tidak boleh diletakkan dibagian bawah alat selama proses pembersiahan, karena akan
mencegah proses cavitasi pada sampel yang tidak terkena dengan air. Karena itu
dibutuhkan rak atau keranjang untuk menahan objek diatas bagian bawah..
9

Daftar Pustaka

Rizki Zakwandi (2017). Fisika (Bahan ajar Gelombang Bunyi untuk SMA/MA/Sederajat),
UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
H. Mahludin, S.Pd., M.Si (2022) Buku Fisika SMA Kelas XI Semester Genap. Palu,
Sulawesi Tengah. Magama (anggota IKAPI)
Indar Dewi (10 November 2014) Makalah Gelombang Bunyi. STKIP
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS.
Uchy Nurfauzia Ferdiansyah (2017/2018) Makalah “Pemanfaatan Gelombang Bunyi
dalam kehidupan sehari-hari”
Maulia Indriana Ghani (13 Juli 2022) Materi Gelombang Bunyi – Karakteristik, Ciri,
dan Penerapan, ZENIUS.
Wardani N Annisa (2019) Makalah Fisika "Aplikasi Gelombang Bunyi Di kehidupan
sehari-hari", ID SCRIBD.COM
Agus Dwianto (19 Juli 2015) Mengenal Speaker dan Cara Kerja nya
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/bunyi_fis3_1
10

Anda mungkin juga menyukai