“ BUNYI “
DOSEN PENGAMPUH:
Dr. ANDI WAHYUDI, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
1. SIGIT RAHMAWAN 211300250
2. NUNGGAL DWI NURYANTI 211300243
3. OKTRIANA 211300278
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini memuat tentang “ Bunyi ” dan berbagai penjelasannya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Kompetensi Dasar Fisika
dengan dosen pengampu Bapak Dr. Andi Wahyudi, M.Pd. Pada kesempatan ini tak lupa
penulis mengucapkan terimakasih kepada semua anggota kelompok yang telah ikut
berperan aktif dan bekerjasama dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat menyadari akan kekurangan dari karya kami ini oleh sebab itu saran dan
kritik senantiasa kami harapkan. Seiring terciptanya makalah ini, semoga dapat
bermanfaaat serta memberikan pengetahuan yang baru kepada pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
Daftar Pustaka 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bunyi merupakan salah satu energi yang ada di dunia ini, bunyi diciptakan dari
berbagai benda dan hampir setiap makhluk hidup dapat menciptakan suatu bunyi. Bunyi
juga membiri manfaat banyak bagi kehidupan manusia, sebagai contohnya kita dapat
menegtahui apa yang disampaikan seseorang kepada kita dengan adanya bunyi.
Dari itu semua sehingga manusia pastinya tidak akan terlepas dengan adanya
bunyi. Adapun bunyi yang kita dengar sehari-hari seperti ada yang menyenangkan dan
ada pula yang membisingkan. Ada bunyi yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan
sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat music. Selain itu dengan adanya
bunyi, maka duniapun tidak akan sepi. Sehingga dalam makalah ini akan dikaji
mengenai bunyi.
1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas matkul Fisika yakni
mengenai “Bunyi” serta sifat-sifatnya dan kaitannya dalam kehidupan manusia sehari-
hari dan juga dalam teknologi.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan
pembaca tentang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut
mencoba memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada kaitannya dengan
bunyi itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bunyi dalam ilmu fisika yaitu sebuah gelombang longitudinal yang merambat
melewati suatu medium tertentu, bunyi terjadi karena adanya suatu getaran sehingga
mewujudkan suatu metode bunyi yang membuat bunyi tersebut dapat didengar oleh
indra pendengaran manusia. Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut
merambat dari sumber bunyisampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan
menggetarkan udara disekitarnya,selanjutnya molekul udara yang bergetar akan
menjalar sampai telinga kita. Getaran molekuludara membentuk rapatan dan regangan.
Adapun pengertian bunyi menurut kamus besar bahasa indonesia yakni sesuatu
yang terdengar atau didengar oleh alat pendengaran (Kustaman, 2018). Setiap bunyi
memiliki karakteristik tertentu, dipandang dari frekuensi, amplitudo, cepat rambat,
waktu dengung, dan lain lain. Setiap sel dalam tubuh setiap orang, batu dan pohon juga
memiliki frekuensi resonansi natural yang idealnya serasi dengan segala kesatuannya.
Setiap bunyi,mulai dari yang lembut seperti nada-nada musik yang murni hingga
dengan nada kasar seperti tembakan pistol, mengelurakan gelombang energi (Trever,
2014). Bunyi dapat dikategoriakan kedalam bentuk tipe bunyi positif dan tipe bunyi
negatif yang dapat memberi pengaruh makhluk hidup.
3
2.2 Syarat Terdengar Bunyi
Syarat terjadinya bunyi salah satunya terdapat sumber bunyi. Secara umum, bunyi
dihasilkan oleh adanya benda yang bergetar. Kemudian merambat melalui perantara dan
tertangkap oleh indera pendengaran. Semua getaran yang bisa menghasilkan bunyi, kita
kenal dengan sebutan sumber bunyi.
Terjadinya bunyi ada beberapa syarat. Untuk mengeahui apa saja syarat mengenai
terjadinya bunyi, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Bunyi
Terjadinya bunyi tentu karena adanya sumber bunyi. Sumber bunyi merupakan
segala benda yang akan menghasilkan bunyi. Bunyi tersebut berasal dari getaran
suatu benda. Apabila tidak ada sumber bunyi, maka tidak akan menghasilkan
gelombang bunyi.
2. Media Penghantar
Media penghantar bunyi misalnya udara, zat cair, juga benda padat. Dengan
adanya media tersebut, maka akan terdengar. Namun, merambatnya bunyi
melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas daripada dengan
bunyi yang merambat melalui udara.
Sementara itu, udara memiliki peranan penting dalam keberadaan bunyinya.
Sehingga manusia dapat berkomunikasi dengan mudah dengan adanya udara.
Berbeda dengan luar angkasa, komunikasi sulit terjadi karena tidak adanya
udara.
Bunyi juga merambat melalui benda cair. Hal itu dapat kita ketahui dengan
adanya suara lumba-lumba dari radar kapal selam. Sedangkan bunyi yang
merambat melalui benda padat dapat diketahui dari suara kereta api. Meskipun
jaraknya jauh akan terdengar saat menempelkan telinga pada rel kereta api.
3. Penerima Bunyi
Proses terjadinya bunyi juga berkaitan erat dengan adanya pihak penerima
bunyi, seperti indera pendengaran. Apabila tidak ada penerima, maka bunyinya
tidak akan terdengar. Manusia memiliki indera pendengaran, yakni telinga.
Adanya telinga membuat Anda mudah mendengar bunyi dan suara.
Syarat terjadinya bunyi dapat terjadi berdasarkan oleh 3 hal tersebut. Apabila
salah satu syaratnya tidak terpenuhi, bunyi tersebut tidak akan timbul.
4
Berbagai bunyi yang bisa terdengar sebenarnya memiliki sifat- sifat atau
karakteristik tertentu hingga bisa berpindah dan merambat ke media tertentu. Sifat- sifat
bunyi tersebu diataranya, yaitu:
5
Hal ini bisa terjadi karena suhu udara di atas saat siang hari lebih lebih rendah
dibandingkan suhu udara di bagian bawah. Sebaliknya jika terjadi di malam hari
yang suhu udaranya lebih tinggi di atas dibandingkan di bawah.
4. Dapat mengalami Pelenturan
Gelombang bunyi juga bisa mengalami pelenturan atau difraksi dengan mudah
karena memiliki panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter
perambatannya.
5. Bunyi Dan gelombang Bunyi Mengalami Perpaduan
Gelombang bunyi juga bisa mengalami perpaduan atau interferensi konstruktif
atau penguatan bunyi dan destruktif atau pelemahan bunyi. Sifat bunyi yang bisa
mengalami perpaduan bisa ditemukan saat menggunakan dua loudspeaker
dengan frekuensi dan amplitudo yang sama pasti akan menghasilkan bunyi yang
keras dan lemah secara bergantian.
Dari berbagai macam sifat- sifat bunyi di atas maka bisa menghasilkan berbagai
macam jenis bunyi pula. Jenis- jenis bunyi tersebut diantaranya:
1. Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik ini merupakan bunyi yang tidak bisa didengar oleh telinga
manusia. Namun, bagi beberapa hewan seperti anjing, gajah dan lumba-lumba,
bunyi ini masih dapat mereka dengar. Frekuensi yang dimiliki oleh bunyi
infrasonik ini kurang dari 20Hz (Heartz). Bunyi infrasonik mampu merambat
dari jarak yang sangat jauh. Selain itu, bunyi ini mampu menembus hambatan
tanpa mengurangi besaranya frekuensi yang dihasilkan. Jikapun ada,
pengurangan besaran frekuensi, itu terjadi tidak terlalu signifikan. Maka dari itu,
getaran gempa dan aktivitas gunung berapi pun dapat diketahui dengan
menggunakan alat Seismograf.
2. Bunyi Audiosonik
Bunyi audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia
tanpa alat bantu apapun karena besar frekuensi bunyi berkisar 20 Hz hingga
20.000 Hz. Selain manusia, jenis bunyi ini juga bisa dengar oleh hewan.
3. Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik adalah jenis bunyi yang levelnya sangat kuat di atas bunyi
audiosonik dengan frekuensi bisa lebih dari 20.000 Hz (20KHz). Bunyi
ultrasonik ini sulit untuk menembus hambatan dengan struktur padat/keras. Jadi,
bunyi tersebut hanya bisa dipantulkan. Bunyi jenis ini juga tidak bisa didengar
oleh manusia dan hanya bisa didengar oleh hewan, seperti kelelawar dan lumba-
lumba.
6
2. 5 Cepat Rambat Bunyi
Nilai kecepatan dari gelombang bunyi bervariasi. Hal ini tergantung dari medium
rambatnya. Secara umum, cara menghitung cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:
Keterangan :
s = jarak (m)
t = waktu (s)
Cepat rambat bunyi memiki beberapa medium untuk perambatanya dan untuk medium
rambat yang berbeda akan berbeda pula. Berikut adalah cepat rambat bunyi untuk tiga
medium yang berbeda:
1. Medium padat
Gelombang bunyi dapat merambat melalui medium padat. Contoh medium
rambat zat padat yaitu alumunium, baja, kaca, dan lain-lain. Rumus menghitung
cepat rambat bunyi yang merambat melalui zat padat adalah sebagai berikut:
Modulus young (E) merupakan ukuran kekakuan suatu bahan zat padat. Nilai
modulus young zat padat berbeda-beda.
2. Medium Cair
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium cair. Medium zat cair
dapat berupa air, raksa, helium cair, dan lainnya. Rumus untuk menghitung
cepat rambat bunyi dalam zat cair adalah sebagai berikut:
Modulus Bulk (B) merupakan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk
ke segala arah ketika diberi suatu tegangan ke segala arah.
7
3. Medium Gas
Gelombang bunyi juga dapat merambat melalui medium gas. Rumus untuk
menghitung cepat rambat bunyi dalam gas adalah sebagai berikut:
Konstanta laplace adalah perbandingan antara kapasitas kalor gas pada tekanan
tetap dengan kapasitas kalor pada volume tetap. Konstanta laplace dapat dipakai
untuk gas monoatomik atau diatomik. Konstanta laplace untuk gas monoatomik
adalah:
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas yang ada
kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dihasilkan dari
benda-benda yang bergetar bunyi memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu. Dalam
perambatannya bunyi memerlukan waktu dan medium untuk merambat dari sutu benda
menuju benda yang lainnya. Tiap medium memiliki waktu yang berbeda dalam
perambatannya. Perambatan bunyi tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan adanya
bunyi, kehidupan dapat terbantu.
3.2 Saran
9
Daftar Pustaka
Nilawanti, L. (2021). Pengertian Sumber Bunyi: Sifat, Jenis, Ciri-Ciri Dan Manfaatnya.
Diakses pada 07 Maret 2022, dari https://www.gramedia.com/literasi/sumber-bunyi/
Murniaseh, E. (2021). Rangkuman Materi Bunyi: Proses-Syarat Terjadi, Sifat, & Ciri-
Ciri. Diakses pada 07 Maret 2022, pada https://tirto.id/rangkuman-materi-bunyi-proses-
syarat-terjadi-sifat-ciri-ciri-ghhq
10