ENERGI BUNYI
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
Bab II Pembahasan.........................................................................................3
A. Pengertian Bunyi....................................................................................3
B. Energi Bunyi..........................................................................................3
C. Manfaat Bunyi........................................................................................7
D. Sifat-Sifat Bunyi....................................................................................7
E. Karakteristik Bunyi................................................................................8
F. Syarat Terdengarnya Bunyi....................................................................9
G. Cepat Rambat Bunyi...............................................................................9
H. Pemantulan Bunyi...................................................................................10
I. Kekuatan Bunyi........................................................................................10
J. Rumus-Rumus Bunyi...............................................................................11
Bab III Penutup..............................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam bahasa
IPA disebut bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang menyenangkan da nada pula
yang membisingkan. Ada bunyi yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan
sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat music. Alat music akan
mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam keadaan diam, alat music tidak
mengeluarkan bunyi.
Energi merupakan kebutuhan pokok yang esensial bagi perikehidupan
manusia. Manusia hidup memerlukan energi. Energi tidak saja digunakan untuk
menggerakkan sistem yang ada dalam tubuhnya seperti peredaran darah, dan
pencernaan makanan. Energi dibutuhkan oleh manusia bahkan oleh semua
makhluk hidup dalam upayanya mempertahankan kehidupan mencari makan dan
berkembang biak.
Manusia tidaklah sekedar ingin mempertahankan hidupnya.Ia
menghendaki sesuatu yang lebih dari itu. Manusia ingin dapat terbang seperti
burung, ingin mempunyai baju yang bagus, ingin dapat bergerak baik di darat, air
maupun di angkasa. Manusia mempunyai keinginan yang tak terbatas, dan itu
semua membutuhkan energi. Sehingga dalam makalah ini akan dikaji mengenai
energi bunyi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui pengertian dari bunyi
2. Untuk mengetahui apa syarat terdengarnya bunyi
3. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat bunyi
4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik bunyi
5. Untuk mengetahui bagaimana cepat rambat bunyi
6. Untuk mengetahui bagaimana bunyi dapat memantul
7. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi kekuatan bunyi
8. Untuk mengetahui rumus-rumus apa saja yang ada kaitannya dengan bunyi ?
9. Untuk mengetahui apa manfaat bunyi dalam kehidupan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bunyi
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut
berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan
perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber
bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber
bunyi sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara
disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai
telinga kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar
gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka
getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di
petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar
bergetar terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah,
akhirnya bunyi pun menghilang. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan
berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yangdiukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
B. Energi Bunyi
3
Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda
lain. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang
udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang
dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik,
akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan
bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi
inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat. Bunyi akan terdengar kuat
ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika
kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang
kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah.
Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi.
Satuannya frekuensi adalah Hertz (Hz). Suatu benda bergetar dengan frekuensi
rendah akan menghasilkan bunyi yang rendah. Getaran berfrekuensi tinggi akan
menghasilkan bunyi yang tinggi atau melengking.
Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang
dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya
hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, dan anjing yang dapat
mendengarkannya.
b. Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah
getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.
c. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran
bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita
dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan
lumba-lumba.
4
a. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi
yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat
melalui zat padat, cair, dan gas. Perambatan berlangsung paling cepat melalui
udara. Gelombang bunyi tersebut mirip seperti gelombang air.
Jika kita melempar kerikil ke dalam air yang tenang, terbentuklah
gelombang air. Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi
merambat ke segala arah. Ketika lonceng sekolah berbunyi, bunyi lonceng
merambat melalui udara. Udara merupakan benda gas. Pada saat lonceng bergetar,
getarannya mendorong molekul udara di sekitarnya. Molekul udara ini kemudian
menabrak lebih banyak molekul udara lainnya sehingga gelombang bunyi dapat
berpindah tempat. Ketika gelombang bunyi mencapai telinga kita, terdengarlah
bunyi.
2) Perambatan bunyi melalui benda cair, bunyi juga dapat merambat melalui benda
cair. Ketika dua batu diadu di dalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita
dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat
bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk
mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu,
komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan
sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar.
4) Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
sebuah bel listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa udara. Jika
5
disembunyikan, bunyi bel dapat kita dengar. Namun, jika udara dalam wadah
yang udaranya dikeluarkan, bunyi bel tidak terdengar walaupun bel itu digetarkan
terus menerus. Bunyi juga memerlukan waktu tertentu untuk menempuh suatu
jarak. Namun, cepat lambat bunyi akan berubah apabila melalui medium yang
berbeda. Makin rapat atau padat medium perantara, cepat rambat bunyi makin
besar. Dengan kata lain, cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium yang
dilaluinya.
1) Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat
bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul
jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter).
2) Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas bunyi
aslinya. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Gaung dapat
terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh
karena itu, untuk meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan
perlu dipasangi bahan peredam bunyi.
3) Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli, gema terdengar jelas
seperti bunyi aslinya Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi
jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi
pantul lain adalah bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu
memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang
bunyi adalah :
6
menyerap bunyi yaitu karpet. Benda-benda yang dapat menyerap
bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding
sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi
peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu,
pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.
C. . Manfaat Bunyi
D. Sifat-Sifat Bunyi
7
pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam
ruang tertutup dapat menimbulkan gaung.
E. Karakteristik Bunyi
8
F. Syarat terdengarnya bunyi
3. Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
9
H. Pemantulan Bunyi
Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada
kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu
jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin
memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat
rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak. Jenis-Jenis Bunyi
Pantul Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan gema. Bunyi pantul
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat
bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul
jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli.
Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli
menjadi tidak jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sangat merugikan sehingga
gaung harus diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan untuk dapat
mencegah terjadinya gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada
jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu
permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah
bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah dari bunyi
asli.
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak
ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya;
amplitudo, resonansi, dan jarak. Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar
yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getarannya, semakin kuat pula
bunyinya. Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya
dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini
akan menambah kekuatan getar sumber bunyi. Contoh gitar; walaupun sumber
bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak
kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih
kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator.
Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik
resonansi dibuat oleh proses elektrik.
10
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara
sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan
semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat
diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disngkat db. Angka petunjuk
antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola
selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db.
Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95
db.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu
tempat ke tempat lainnya. jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon
disebut Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang ditempuh bunyi s dan waktu yang
diperlukan t, cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan :
V = s/t
V= cepat rambat bunyi (m/s) s = Jarak tempuh bunyi (m)
t= waktu yang diperlukan (s) .
Pada pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu gelombang
adalah: Periode t =
T sedangkan jarak tempuh bunyi adalah panjang gelombang s = λ, sehingga :
V = s/t=
Tλ =λ.f karena f = T
Dimana : V = cepat rambat bunyi (m/s)
T= Periode (s)
λ = Panjang gelombang (m)
f = frekuensi gelombang (Hz)
Contoh soal :
1. Pada suatu saat terlihat kilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar
gunturnya. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s. berapa jarak
asal suara dengan pengamat ?
Diketahui : V = 340 m/s
t = 20 sekon
Ditanyakan : S = …….?
Jawab : S=V . t
= 340 m/s . 20 s
= 6.800 m
S = 6,8 km
11
2. Berapakah panjang gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 2 KHz yang
merambatdi udara. Jika cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ?
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh
bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan
bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari
radio, tape, dan tv juga merupakan bunyi.
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat
cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air,
kayu, atau udara. Alam kita terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi),
Bunyi adalah energi yang berubah menjadi gelombang. Gelombang merambat
kesemua jurusan, untuk merambat melewati ruang dia memerlukan materi. Materi
yang diperlukan bunyi untuk merambat adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang)
--> merambat melalui udara (materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen
telinga bergetar --> diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.
B. Saran
Demikian pokok pembahasan makalah ini dapat kami paparkan besar harapan
kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun semagat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14