Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BUNYI

Disusun Oleh :

NAMA : SHAKILA KHAIRA ARDIANI

NIM : (4191151009)

KELAS : PENDIDIKAN IPA B 2019

DOSEN PENGAMPU : Dr.Nurdin Siregar, M.Si

MATA KULIAH : GELOMBANG DAN OPTIK

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MARET 2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Bunyi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Gelombang Dan Optik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Bunyi” bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Nurdin Siregar,


M.Si yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


              Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting.
Teknologi dapat memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang
sebenarnya ribuan mil, misalnya dengan menggunakan telepon. Salah satu hal
penting yang mendukung keberadaan teknologi adalah sarana, misalnya
energi atau gelombang sebagai media.
              Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang,
misalnya sifat gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan
manusia untuk membuat bolam lampu dimana ruang dalam bolam tersebut
adalah ruang hampa.
            Banyak alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya
memanfaatkan gelombang, namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya
tahu dan paham. Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau
dalam bahasa IPA disebut  bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang
menyenangkan da nada pula yang membisingkan. Ada bunyi yang keras,
lemah, tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat
music. Alat music akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam
keadaan diam, alat music tidak mengeluarkan bunyi.
Pada saat bicara, pita suara yang terdapat di dalam tenggorokan kita
bergetar. Itu merupakan tanda jika bunyi dikeluarkan oleh benda yang
bergetar. Tanpa bunyi manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi. Maka
dari itu, bunyi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita sehari-
hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN BUNYI


Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi
tersebut berasal dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut
gelombang. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara
perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta
ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber
bunyi sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan
udara disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar
sampai telinga kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada
senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita
pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk
dipukul, atau gitar di petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu
dibunyikan. Saat senar bergetar terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah
jika getarannya melemah, akhirnya bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi
suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi ataufrekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyidengan pengukuran dalam desibel.

2.2. Karakteristik Bunyi


Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain  :
- Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
- Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
- Timbre adalah warna bunyi,  berupa keseluruhan kesan pendengaran
yang kita peroleh dari sumber bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan
zat pengantar. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya sama
tetapi terdengar berbeda.
- Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar
mendadak.

2.3. RESONANSI DAN FREKUENSI SUMBER BUNYI


Bunyi  yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi
tidak ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain,
khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber
bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya
dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini
akan menambah kekuatan getar sumberbunyi. Contoh gitar, walaupun sumber
bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak
kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru
lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak
resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada
gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak
antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat,
akan semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga
dapat diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan;
bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang
20 db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya
mencapai 95 db.
2.4. CEPAT RAMBAT BUNYI
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya.
Medium udara, air, zat  padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi
yang berbeda-beda.  Semakin padat suatu medium makin rapat pula partikel
dalam medium dan makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut.
Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan menyebabkan bagian
lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium,
makin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses
perpindahan getaran semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang  maka bunyi mempunyai cepat
rambat yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan
partikel medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi
merambat paling cepat pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin
cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam
persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat
pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.
Bunyi bedasarkan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu
- Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz.
Makhluk yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
- Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai
dengan 20 kHz.
- Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk
yang dapat mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi
merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara
tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000
km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di
udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang
Gelombang bunyi dan t waktu.

2.5. INTENSITAS GELOMBANG BUNYI


Gelombang dapat merambat dari satu tempat ke tempat lain melalui
medium yang bermacam-macam. Gelombang dapat merambatkan energi.
Dengan demikian, gelombang mempunyai energi. Jika udara atau gas dilalui
gelombang bunyi, partikel-partikel udara akan bergetar sehingga setiap
partikel akan mempunyai energi sebesar:

E = 1/2 kA2,

dengan k = tetapan, A = amplitudo

E = ½ mω2A2 = 2π2mf2A2

dengan:

E = energi gelombang ( J)
ω = frekuensi sudut (rad/s)
k = konstanta (N/m)
f = frekuensi (Hz)
A = amplitudo (m)
1. Intensitas Gelombang Bunyi

Intensitas bunyi menyatakan energi bunyi tiap detik (daya bunyi) yang
menembus bidang setiap satuan luas permukaan secara tegak lurus,
dirumuskan dalam persamaan:

I = P/A ............................................................ (1)

dengan I adalah intensitas bunyi (watt/m 2), A adalah luas bidang permukaan
(m2), dan P menyatakan daya bunyi (watt).

2. Taraf Intensitas Bunyi

Intensitas gelombang bunyi yang dapat didengar manusia rata-rata 10-


12 watt/m2, yang disebut ambang pendengaran. Sementara itu, intensitas
terbesar bunyi yang masih terdengar oleh manusia tanpa menimbulkan rasa
sakit adalah 1 watt/m2, yang disebut ambang perasaan. Hal itu menyebabkan
selang intensitas bunyi yang dapat merangsang pendengaran itu besar, yaitu
antara 10-12 watt/m2 sampai 1 watt/m2. Oleh karena itu, untuk mengetahui
taraf intensitas (TI ) bunyi, yaitu perbandingan antara intensitas bunyi dengan
harga ambang pendengaran, digunakan skala logaritma, yang dirumuskan
dalam persamaan:

dengan TI menyatakan taraf intensitas bunyi (dB), I0 adalah harga ambang


intensitas bunyi (10 watt/m2), dan I adalah intensitas bunyi (watt/m2).
Besaran TI tidak berdimensi dan mempunyai satuan bel, atau jauh
lebih umum desibel (dB), yang besarnya 1/10 bel (1 bel = 10 dB). Taraf
intensitas inilah yang memengaruhi kenyaringan bunyi.

2.6. INTERFERENSI DAN PELAYANGAN BUNYI


Pelayangan bunyi merupakan fenomena saat terjadinya pengerasan
bunyi serta pelemahan bunyi. Hal ini terjadi karena adanya efek interferensi
gelombang suara. Interferensi merupakan salah satu sifat gelombang yang
terjadi jika ada dua gelombang yang merambat secara bersamaan di dalam
sebuah medium dengan frekuensi yang hampir sama.

Fenomena interferensi berhubungan erat dengan prinsip superposisi.


Berikut merupakan ilustrasi pelayangan bunyi akibat superposisi dua buah
gelombang dengan nilai frekuensi yang berbeda.

Terlihat adanya pelemahan bunyi yang diakibatkan oleh interferensi


destruktif, lalu muncul pengerasan bunyi yang dihasilkan oleh interferensi
konstruktif. Nilai pelayangan bunyi dapat dihitung menggunakan selisih
antara dua frekuensi sumber bunyi (f1 dan f2) yang dinyatakan dengan :

△f=f1−f2
2.7. EFEK DOPPLER
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang suatu
gelombang pada seorang penerima yang sedang bergerak relatif terhadap
sumber bunyi.

Efek Doppler da

Pe
makaian tanda positif dan negatif untuk sumber suara dan pendengar

Perhatikan rumus diatas, tanda ± di atas dapat berarti + (positif) ataupun –
(negatif) tergantung kondisi si pendengar dan juga sumber suara. Berikut ini
perjanjian mengenai pemakaian tanda plus dan minus tersebut:

 vp bernilai + (positif) jika si pendengar mendekati sumber suara, dan


bernilai – (negatif) jika menjauhi sumber suara

 vs bernilai + (positif) jika sumber suara menjauhi pendengar, dan


bernilai – (negatif) jika mendekati pendengar
BAB III

PENUTUP

3.1   KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas
yang ada kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal
yang dihasilkan dari benda-benda yang bergetar. bunyi memiliki sifat-sifat
dan karakteristik tertentu.
Dalam perambatannya bunyi memerlukan waktu dan medium untuk merambat
dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap medium memiliki waktu
yang berbeda dalam perambatannya. Perambatan bunyi tidak dipengaruhi oleh
frekuensi. Dengan adanya bunyi, kehidupan manusia dapat terbantu.

3.2   SARAN
Pemanfaatan bunyi seharusnya perlu mempertimbangkan sisi yang
lain. Tidak hanya hal Positif yang diambil tapi perlu adanya pemikiran
terhadap dampak negatifnya. Dalam pemanfaatan bunyi tidak mengganggu
aktifitas manusia yang lainnya seperti ketika mendengarkan music atau yang
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ahwal/552c93f66ea83453718b4576/macammac
am-bunyi-berdasarkan-frekuensi
https://www.zenius.net/prologmateri/fisika/a/160/pelayangan-bunyi
https://www.nafiun.com/2014/06/energi-dan-taraf-intensitas-gelombang-bunyi-
pelayangan-bunyi-rumus-contoh-soal-jawaban-persamaan-fisika.html
https://pendidikan.co.id/bunyi-pengertian-syarat-kecepatan-sifat-jenis-dan-
rumus/
https://www.gurupendidikan.co.id/gelombang-bunyi/

Anda mungkin juga menyukai