Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH FISIKA TEKNIK

BUNYI

M. Dhony Febriansyah
TS20100073

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Subhanahu wa ta'ala yang senantiasa melimpahkan rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Bunyi” dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada:

1. Bapak Sukaryo, S.T, M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Teknik.

2. Kedua Orang Tua terima kasih atas masukan, motivasi dan dukungan yang diberikan

3. Rekan-rekan S1 Program Studi Teknik Sipil terima kasih atas dukungan yang diberikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan rujukan makalah selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu saran dan masukan dari pembaca diharapkan menjadi bahan perbaikan untuk
makalah selanjutnya.

Semarang, 17 Januari 2021

M. Dhony Febriansyah P
TS20100073
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3 Maksut dan Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Pengertian Bunyi ......................................................................................... 3

2.2 Proses Terdengarnya Bunyi ......................................................................... 4

2.3 Syarat Terdengarnya Bunyi ......................................................................... 4

2.4 Sifat-sifat Bunyi .......................................................................................... 5

2.5 Jenis-jenis Bunyi ......................................................................................... 6

2.6 Cepat Rambat Bunyi ................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan alam memberikan definisi dan berbagai penjelasan tentang
bunyi. Ilmu pengetahuan alam modern mengungkapkan bahwa bunyi bukanlah sarana
berkomunikasi bagi manusia saja. Beberapa hewan bahkan menggunakan bunyi sebagai
alat untuk Mencari makan. Beberapa menggunakan pendengaran pada bunyi untuk
menghindari pemangsa. Informasi dan komunikasi bagi perkembangan manusia dapat
terjadi karena adanya peranan bunyi, hal ini menunjukkan betapa pentingnya bunyi bagi
kehidupan manusia. Betapa sunyinya kehidupan ini tanpa adanya bunyi. Bunyi bukan
hanya dikeluarkan oleh manusia dan hewan, tapi juga beberapa benda yang tidak
bernyawa, pada saat benda itu dipukul maka terdengarlah suara, sedangkan jika benda
itu tidak dipukul maka benda itu tidak akan mengeluarkan suara. Proses keluarnya suara
pada manusia dan hewan terjadi saat pita tenggorokan bergetar, sehingga mengeluarkan
bunyi.
Bunyi memiliki keterkaitan erat dengan gelombang. Wawasan tentang kejadian
di lingkungan yang menyangkut bunyi, getaran dan gelombang dapat kita dapatkan dari
mempelajari teori-teori tentang getaran dan bunyi. Pembelajaran tentang bunyi tidak
hanya dapat digunakan oleh orang yang masih bersekolah saja tapi lebih bersifat
terbuka, luas untuk semua kalangan. Karna dengan mempelajari bunyi kita dapat
menerapkan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari, dan tentunya bermanfaat bagi
aktifitas hidup manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari bunyi ?
2. Bagaimana proses terjadinya bunyi sampai ke kita ?
3. Apa sajakah syarat-syarat terdengarnya bunyi?
4. Apa saja sifat-sifat bunyi itu?
5. Apa sajakah jenis-jenis bunyi ?
6. Zat apa sajakah yang menjadi perambatan bunyi ?
1.3 Maksut dan Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Fisika yakni mengenai bunyi serta-sifatnya
dan kaitannya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adahalah untuk memperkaya wawasan
pembaca tentang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut
mencoba memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada kaitannya
dengan bunyi itu sendiri.

.
BAB. II
PEMAHASAN

2.1 Pengertian Bunyi


Bunyi (sound) adalah sebuah gelombang longitudinal yang merambat dalam
suatu medium (padat, cair atau gas). Sears & Zemansky (2004: 58).
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi sampai
telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya,
selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai ke telinga kita. Getaran
molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Semua alat musik menggunkan prinsip geteran dalam menimbulkan suara, baik
itu alat musik pukul, petik, tiup, ketuk, gesek dan lain-lain. Pada dasarnya saat alat
musik pukul seperti gendang dipukul maka permukaan benda yang dipukul itu akan
bergetar, seiring melemahnya geteran pada permukaan gendang maka gelombang
suaranya pun akan melemah. Demikian halnya seperti kecapi, gitar dan sebagainya.
Sebagian besar suara adalah gabungan dari banyak sinyal, tetapi suara murni
dapat dijelaskan secara teoritis dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur
dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
desibel. Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu tempat ke tempat lain.
Adapun yang dimaksud dengan cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh bunyu
setiap detiknya.
Hubungan antara cepat rambat bunyi (v) dengan frekuensi (f) dan panjang
gelombang (λ) adalah:
V=f.λ
Keterangan:
- f = frekuensi (Hz)
- λ = oanjang gelombang (m)
- v = kecepatan rambat (m/s)

Ketika merambat pada medium yang homogeny, bunyi akan merambat ke segala arah
dengan kecepatan rambat yang tetap. Meskipun persamaan di atas seolah-olah
menunjukkan bahwa kecepat rambat bunyi bergantung pada frekuensi dan panjang
gelombang, sesungguhnya ini tidak benar.
Kecepatan rambat bunyi bergantung pada kerapatan partikel zat medium yang
dilaluinya. Sementara itu, kerapatan partikel ditentukan pula oleh susunan partikel,
temperature dan kandungan partikel lain dalam zat, seperti misalnya kandungan titik-
titik air dalam zat gas (tingkat kelembababn relating). Bunyi merambat lebih cepat pada
medium dengan partikel yang stabil, dan sebaliknya. Pada zat dengan susunan
partikelnya stabil, sentuhan antar partikel lebih mudahn terjadi dan lebih teratur,
sehingga perambatan gelombang yang terjadi lebih cepat. Oleh karena itu bunyi
merambat lebih cepat pada medium padat, dibandingkan dengan medium cair dan gas.

2.2 Proses Terdengarnya Bunyi


Bunyi dapat terdengar sampai ketelinga hingga diolah oleh otak membutuhkan
beberapa tahapan dan beberapa syarat tertentu. Proses sampainya frekuensi suara ke
telinga adalah dengan melalui perantara atau medium diantaranya adalah zat cair, zat
gas dan zat padat. Sedangkan gelombang sendiri adalah gangguan yang merambat pada
medium tertentu atau tanpa medium. Gelombang yang merambat pada frekuensi
tertentu akan menggetarkan gendang telingamu, lalu memberikan informasi ke otak
sebagai suara atau bunyi tertentu.

2.3 Syarat Terdengarnya Bunyi


2.3.1 Terdapat medium
Bunyi dapat merambat melalui zat gas seperti udara. Misalnya saja suara kilat yang
dapat kita dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200C adalah
343 m per detik.
Bunyi dapat pula merambat melalui zat cair seperti proses komunikasi antara ikan paus
melalui gaung suaranya, proses pencarian kapal yang tenggelam, poses pencarian harta
karun dan seterusnya. Cepat rambat bunyi di air pada kira-kira 1.500 m per detik.
Selain itu, bunyi dapat merambat melalui zat padat seperti jika kita memukul gendang,
mengetuk pintu dan lain-lain.

2.3.2 Ada sumber bunyi


Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Misalnya : suara gitar, suara bonang dan sebagainya.
2.3.3 Ada pendengar
Pendengar bunyi adalah hewan dan manusia.

2.4 Sifat-sifat bunyi


Sifat-sifat bunyi meliputi:
a. Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat
getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang
merdu. Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa
tertutup. Jadi0 resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas air

¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ, resonansi ke tiga 5/4 λ, dan seterusnya.

b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)


Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi
juga dapat mengalami hal ini. Hukum pantulan gelombang: sudut dating = sudut
pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Gema dapat
timbul jika jarak antara sumber bunyi (biasanya sekaligus pendengar) 55 meter dari
dinding pemantul. Jika diketahui kecepatan perambatan bunyi di udara rata-rata
340 m/s, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu suku kata !
¼ s, maka jarak yang ditempuh gelombang bunyi dari sumber bunyi ke dinding
pemantul sampai ke pendengar sebesar:
340 m/s x 1/3 s = 113.33 m
Segingga 133.33 m : 2 = 56.67 m
- Gaung yaitu, sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli terdengar tidak
jelas. Misalnya di ruangan auditorium seandainya dindingnya tidak dilapisi dengan
bahan kedap suara.
- Gema yaitu, bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi yang asli selesai diucapkan.

c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi)


Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan
dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih
keras dari pada siang hari. Hal ini di sebabkan karena pada siang hari udara lapisan
atas lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas
lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih
rapat dari medium lapisan bawah.
Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisaan udara atas kelapisan udara bawah.
d. Gelombang bunyi mengalamu pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi
diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa
meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih
mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar
suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang oleh bangungan tinggi dipinggir tikungan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interfeerensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi) dan
interferensi destruktif (pelemahan bunyi). Contoh interferensi bunyi misalnya,
waktu kita berada diantara dua buah lod-speaker dengan frekuensi dan amplitude
yang sama atau hamper sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan
lemah secara bergantian.

2.5 Jenis-jenis bunyi


Bunyi berdasakan frekuensinya dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk yang bisa
mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
2. Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz.
Manusia dapat mendengarkan bunyi audiosonik.
3. Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. makhluk yang dapat
mendengar ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.

2.6 Cepat rambat bunyi


Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air,
zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda. Semakin
padat suatu medium makin rapat pula partikel dalam medium dan makin kuat gaya
kohesi diantara partikel medium tersebut. Sehingga suati bagian dari medium yang
bergetar akan menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara cepat.
Demikian pula denga suhu medium. Makin tinggi suhu suatu medium, makin cepat
getara partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses perpindahan getara
semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang maka, bunyi mempunyai cepat rambat yang
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
1. Kerpatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel
medium maka semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling
cepat pada zat padat.
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v= v0
+ 0.6 x t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derasat dan t adalah suhu
medium.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas yang ada
kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dihasilkan
dari benda benda yang bergetar. bunyi memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu.
Dalam perambatannya bunyi memerlukan waktu dan medium untuk merambat
dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap medium memiliki waktu yang berbeda
dalam perambatannya. Perambatan bunyi tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan
adanya bunyi, kehidupan manusia dapat terbantu.
DAFTAR PUSTAKA

http://pustakafisika.wordpress.com/2011/09/14/apa-itu-bunyi diakses pada tanggal 11


februari 2015

Lasmi ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV.Yrama Widya


Mediastika. C.E, 2010

https://jhonaizppgt.wordpress.com/2015/01/11/makalah-ipa-bunyi/

Anda mungkin juga menyukai