Anda di halaman 1dari 15

BUNYI

TUGAS KONSEP IPA LANJUT


Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mulyaningsih, M.S

Nama Kelompok 3 2018 – C :


1. Elda Rizky H (188000061)
2. Melly Nur Eka (188000145)
3. Juwita Dewi (188000152)
4. Ella Aprilia (188000237)
5. Mya Salsabilla (188000238)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat-NYA

kami dapat menyelesaikan makalah tentang “BUNYI” yang meliputi “ Pengertian Bunyi,

Rambatan Bunyi, Jenis Bunyi, Karakteristik Bunyi, Frekuensi Bunyi, dan Efek Doppler” ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep IPA

Lanjut Fisika .Dan harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah

wawasan dan pengalaman serta manfaat lainnya bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan kami, kami menyadari bahwasannya makalah ini

belumlah sempurna masih ada kekurangan dari susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memberpaiki

kesalahan yang ada.

Surabaya, 17 Juni 2019

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
FENOMENA 1
BAB 1 PENDAHULUAN 2
BAB 2 PEMBAHASAN Pengertian Bunyi 5 Rambatan Bunyi 5
Medium Bunyi 5 Jenis Jenis Bunyi 6
Frekuensi Bunyi 8 Karakteristik Bunyi 9
Efek Doppler 10
BAB 3 KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12

iii
SUARA SEMUT

Bagaimana semut bersuara ?

BAB 1

1
PENDAHULUAN

Latar Belakang

1. ) Perbedaan Hewan Suara Tak Terdengar dan Hewan Suara Terdengar

Semut dan Harimau merupakan kelompok organisme yang diklasifikasikan

dalam animalia atau metazoa yang biasa disebut dengan binatang dan merupakan
salah satu dari berbagai makhluk hidup dibumi. Umumnya hewan memiliki sistem
indera yang meliputi penglihatan, pendengaran penciuman pengecapan dan peraba.
Dalam pendengaran dua hewan tersebut sangatlah berbeda, semut memiliki
pendengaran yang tidak terdengar sedangkan harimau memiliki pendengaran yang
terdengar. Oleh karena pendengaran harimau yang sangat tajam, membuatnya
menjadi pemburu yang efisien. Sedangkan pendengaran semut kurang dipergunakan
hewan tersebut dalam beraktivitas lebih menggunakan aroma kimia atau yang biasa
disebut dengan feromon.

2. ) Mengapa Suara Semut Tak Terdengar

Didalam pendengaran terdapat 3 macam pendengaran yaitu Bunyi tak


terdengar ( Infrasionik ), Bunyi Terdengar ( Audiosionik ), dan Bunyi lebih Terdengar
( Ultrasionik ). Semut termasuk pendengaran Infrasionik atau lebih disebut dengan
Bunyi tak terdengar karena semut memiliki frekuensi kurang dari 20hz yang
merupakan ciri ciri dari Bunyi tak terdengar ( Infrasionik ).

3. ) Suara yang Merusak Pendengaran

2
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara
dan organ kompleks yang terdiri dari :
a. telinga paling luar yang mengumpulkan getaran dan lansung menuju telinga
bagaian tengah
b. gendang telinga yang meneruskan pergerakan ini menju tulang kecil yang diberi
nama tulang martil, incus ( landasan ) dan stapes ( sanggurdi ). Tulang – tulang ini
memperbesar getaran dan mengirimnya ke telinga bagian dalam tempat cairan yang
berada didalam rumah siput mulai bergerak dan meransang ujung saraf. Saraf
membawa informasi ke otak dan dapat mengenali suatu bunyi. Suara keras yang
didengar akan diterima telinga dalam bentuk gelombang suara. Gelombang suara ini
kemudian akan menggetarkan gendang telinga dan dapat mengganggu sistem
pendengaran halus dalam proses masuknya bunyi ke telinga.

Jika manusia sering mendengar suara keras, gendang telinga akan mengalami
kerusakan atau robek hal inilah yang membuat manusia mengalami gangguan
pendengaran. Tingkat
kebisingan suara dapat diukur

3
dengan desibel (dB). Semakin tinggi kebisingan suara, semakin tinggi ukuran desibel,
semakin bisa pula kemungkinan suara tersebut bisa merusak telinga, contohnya :

Pada saat pergantian tahun semua orang meayakannya dengan melihat pesta kembang
api. Suara kembang api tersebut sangatlah berbahaya bagi pendengaran telinga kita
sebab suara tersebut termasuk kategori Suara Menyakitkan dengan tingkat kebisingan
150db. Oleh sebab itu manusia diharapkan menjaga jarak sekitar 2m dari kembang api
tersebut

BAB 2
PEMBAHASAN

4
Pengertian Bunyi

Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda
yang menghasilkan bunyi adalah sumber bunyi.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari
sumber bunyi sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan
menggetar udara disekitarnya, selanjunya molekul udara yang bergetar akan
menjalar sampai telinga kita.
Rambatan Bunyi
Rambatan bunyi merupakan peristiwa merambatnya suatu gelombang
yang sejajar dengan arah getarannya melalu media zat padat, cair, gas sampai
ketelinga kita.
Rambat Bunyi adalah sebagai hasil bagi antara jarak sumber bunyi ke
pendengar dan selang waktu yang dibutuhkan bunyi untuk merambat sampai
ke pendengar. Rambat bunyi tidak bergantung pada tekanan udara. Jadi, jika
terjadi perubahan tekanan udara, cepat rambat bunyi tidak berubah.

Medium Bunyi
Bunyi memliki rambatan yanng terbagi menjadi 3 yaitu :
 Rambatan Bunyi pada Zat Padat
Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidak sama.
Perambatan bunyi melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada
melalui benda cair atau gas. Dapat dicontohkan dengan gambar
dibawah ini :

Terdapat dua orang anak, anak yang pertama berada diujung meja
sebelah kanan dan anak yang kedua berada di ujung meja sebelah kiri
anak pertama mencoba mengetuk meja tersebut sedangkan anak kedua
menempelkan telinga diatas meja tersebut. Lalu anak kedua
mendengarakan ketukan meja si anak pertama.
Kesimpulannya adalah buyi ketukan terdengar di ujung meja karena
ada rambatan bunyi melalui media kayu/zat padat . Bila ketukan pelan
makan suara yang terdengar lebih kecil dan bila ketukan keras maka
suaranya akan kencang.

 Rambatan bunyi pada zat cair

5
Perambatan bunyi dapat melalui air. Terdapat anak anak sekolah dasar
sedang melakukan percobaan rambatan pada zat cair melalui batu.
Seorang anak dengan peci membawa batu dan ember berisi air yang
telah disiapkan lalu anak tanpa peci tersebut menempelkan telinganya ke
dalam corong yang telah disiapkan dan anak dengan peci tersebut
mengetuk ember dengan batu yang dipegangnya dan anak tersebut
mendengarkan bunyi pada saat batu diketukkan kedalam ember tersebut .
Jadi dapat disimpulkan bunyi dapat merambat melalui zat cair.
 Rambatan Bunyi pada zat gas

Salah satu benda gas adalah udara. Bunyi dapat melalui udara, seperti
ketika jam istirahat selesai pak kebon melaksankan tugasnya yaitu
membunyikann lonceng untuk memerintahkan anak anak masuk
kedalam kelas ketika lonceng tersebut di goyangkan tekanan udara
berubah yaitu naik turun. Perubahan tekanan ini terus berpindah melalui
tumbukan bagian – bagian kecil molekul udara. Dengan demikian
gelombang bunyi merambat ke segala penjuru dan terdengar dari
berbagai arah.

Jenis Jenis Bunyi

 Nada
Nada adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur atau jumlah getaran
pada setiap detiknya sama. Contoh nada dalam kehidupan sehari-hari yakni
bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat musik seperti gitar, piano, seruling, dan
harmonika.

6
Pada gitar ini memiliki jarak senar gitar yang berbeda beda jarak Nada
memiliki tinggi (deret) nada dan interval nada. Tinggi atau deret nada adalah
urutan dari nada-nada yang memiliki frekuensi terendah hingga frekuensi
tertinggi.
 Gema
Terdengarnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai diucapkan.

Contohnya terdapat seorang laki laki yang berada di sebuah tebing, dan laki
laki tersebut mencoba berteriak lalu bunyi tersebut memantul ke pendengar.

mer – de - ka
mer – de - ka

jadi kesimpulannya bunyi yang diucapkan akan merambat di udara dan akan
dipantulkan oleh tebing. Jarak tebing dengan sumber bunyi jaraknya jauh
maka hasil bunyi patul akan merambat ke pendengar memerlukan jarakyang
jauh sehingga bunyi pantul akan terdengar setelah bunyi asli diucapkan.

 Gaung
Bunyi pantul yang datangnya hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi
asli sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas.

7
Contohnya pada saat kita menonton di bioskop suara yang ditimbulkan
sangatlah keras akan tetapi suara tersebut tidak terdengar sampai diluar sebab
didalam dinding dinding ruangan tersebut dilapasi bahan yang dapat meredam
bunyi disebut bahan akustik.

Frekuensi bunyi

Bunyi yang didengar oleh manusia dan hewan pada dasarnya memiliki
frekuensi yang berbeda. Berdasarkan frekuensinya bunyi dibagi menjadi tiga
macam yaitu :
a. Bunyi infrasonik
bunyi infrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz.
Jadi bunyi infr asonik ini sangat lemah dan kita sebagai manusia tidak bisa
mendengar bunyi ini.
Contoh hewan yang dapat mendengar suara bunyi infrasionik :

Anjing Jangkrik Semut


b. Bunyi audiosonik
bunyi audiosonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 Hz sampai dengan
20.000 Hz. Bunyi ini yang dapat didengar oleh manusia, adapun hewan yang dapat
mendengar suara bunyi audiosonik yaitu :

8
Ayam Kucing Harimau

c. Bunyi ultrasonik
bunyi ultrasonik adalah bunyi yang memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Contoh
hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik :

Ikan Paus Ikan Lumba Lumba Kelelawar

Karakteristik Bunyi
Saat mendengar bunyi kita dapat
membedakan sumber bunyi karena setiap
gelombang bunyi memiliki frekuensi dan
amplitude yang berbeda meskipun
perambatannya terjadi pada medium yang
sama.

Contoh garpu tala yang digetarkan pelan-pelan menghasilkan simpangan yang


kecil, sehingga amplitudo gelombang yang dihasilkan juga kecil. Hal ini
menyebabkan bunyi garpu tala terdengar lemah. Pada saat garpu tala digetarkan
akan menghasilkan simpangan yang besar dan amplitudo gelombang yang
dihasilkan juga besar sehingga bunyi garpu tala terdengar keras. Kuat lemahnya
suara ditentukan oleh amplitudonya.
untuk mengetahui suatu kecepatan bunyi tersebut bisa menggunakan rumus
dibawah ini :

9
Efek Doppler
Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang suatu
gelombang pada seorang penerima yang sedang bergerak relatif terhadap
sumber gelombang. Efek Doppler dinamakan berdasarkan seorang ilmuwan
Austria, Christian Doppler, yang pertama kali menjelaskan fenomena tersebut
pada tahun 1842. Efek Doppler dapat ditemukan pada segala jenis gelombang,
seperti gelombang air, gelombang suara, gelombang cahaya, dan lain-lain.

Jika kita (pendengar) sedang diam dan mendengar suara dari sumber suara
yang juga diam, maka suara yang kita dengar akan memiliki frekuensi yang
sama dengan sumber suara. Namun, Efek Doppler akan terjadi saat sumber
suara bergerak terhadap pendengar ataupun sebaliknya. Contohnya adalah
ketika kita mendengar mobil bersirine yang sedang melaju ke arah kita, maka
kita akan mendengar bunyi sirine yang makin meninggi (pitch atau frekuansi
suara makin tinggi); kemudian saat mobil tersebut telah melewati kita dan
makin menjauh, bunyi sirine akan makin mengecil (pitch makin rendah).
Inilah fenomena Efek Doppler, yakni perubahan frekuensi suara yang
dihasilkan oleh sumber suara yang bergerak.

Vp ( kecepatan pendengar )bernilai + (positif) jika si pendengar mendekati


sumber suara, dan bernilai – (negatif) jika menjauhi sumber suara
Vs ( kecepatan sumber suara ) bernilai + (positif) jika sumber suara menjauhi
pendengar, dan bernilai – (negatif) jika mendekati pendengar

10
BAB 3
KESIMPULAN

Bunyi dihasilkan oleh sebuah sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar.
Bunyi atau suara dapat kita dengar karena adanya tiga hal, yakni adanya
sumber bunyi, adanya penerima bunyi, dan adanya medium perantara.
Dimana dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perambatan.
Medium perambatan bunyi bisa berupa zat padat, cair, dan gas. Cepat rambat
bunyi bergantung pada bahan atau jenis medium perambatannya dan suhu
medium perambatannya.
Berdasarkan frekuensinya bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu frekuensi bunyi
Infrasionik, Audiosonik, Ultrasionik. Frekuensi bunyi Infrasionik merupakan
bunyi yang frekuensinya berada dibawah 20 Hz, Frekuensi bunyi Audiosonik
merupakan bunyi yang frekuensinya 20.000 Hz atau berada pada rentang
pendengaran manusia, Frekuensi bunyi Ultrasionik merupakan bunyi yang
frekuensinya diatas 20.000 Hz.
Perulangan bunyi yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi dari
sumber bunyi dinamakan Gaung, gaung biasanya timbul ketika sumber bunyi
itu berada di sebuah ruangan. Sehingga bunyi itu memantul oleh dinding dan
atap ruangan tersebut.
Perulangan bunyi yang terdengar setelah bunyi ditimbulkan dinamakan
Gema, gema biasanya timbul bila sumber bunyi berada ditempat yang luas
atau tinggi seperti disebuah tebing atau mulut gua.
Efek Doppler merupakan efek berubahnya frekuensi yang didengar oleh
pendengar karena sumber bunyi atau pendengar yang bergerak. Fenomena ini
terjadi ketika ada sumber bunyi mendekati pendengar yang diam, atau
pendengar mendekati sumber bunyi yang diam, atau kedua – duanya
bergerak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tutor Dunia Cerdas. 2013. RUMUS SAKTI FISIKA SMP/MTS kelas 7, 8, 9.


Jakarta Timur: Dunia Cerdas
Moh Syamsul Hidaya. 2007. RPAL UNTUK SD KELAS III, IV, V, VI.
Surabaya : APOLLO Surabaya
Setiawan Eko. 2016. Top Sukses Olimpiade Fisika SMP/Mts. Jakarta : PT
Grasindo
Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SD Kelas 4,5,6. Wahyumedia
Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama
Widya Mediatika. C. E,2010
Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganecca Exacts
https://id.wikipedia.org/wiki/Gendang_telinga

http://forum.detik.com/apa-saja-ciri-ciri-gejala-penyebab-gendang-telinga-pecah-
boleng-t1380268.html

https://www.dosenpendidikan.com/cepat-rambat-bunyi/
http://www.pakmono.com/2017/10/jenis-jenis-bunyi-dan-sifat-sifat-bunyi.html

http://www.mikirbae.com/2016/01/karakteristik-bunyi-dan-pemantulan
bunyi.html?m=1

https://mafia.mafiaol.com/2014/11/pengertian-nada-desah-gema-dan-
gaung.html?m=1
http://fennytachrista.blogspot.com/2017/04/karakteristik-bunyi-saat-
mendengar.html
https://www.studiobelajar.com/efek-doppler/

12

Anda mungkin juga menyukai