Anda di halaman 1dari 12

= MAKALAH ENERGI BUNYI =

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) MI/SD

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Safinatun Najah NIM : 2020791260387
2. Dewi Shofiyah Nabila NIM : 2020791260352

Dosen Pembimbing:
Resty Rahmatika, M.Pd
NIDN : 2102099001

FAKULTAS TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY
BUDURAN-SIDOARJO
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

kepada seluruh makhluk yang ada diatas bumi ini.

Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW

yang telah memberi syafa`atnya kepada kita semua, sehingga kita bisa hidup di zaman kemajuan

seperti saat ini.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Yang Terhirmat Ibu Resty Rahmatika, M.Pd

selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan makalah ini, serta teman-teman yang telah

mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini,

karena memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran dari pembaca sungguh kami

harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Harapan penulis semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dimanfaatkan sebagai mana semestinya.

Penyusun

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 4

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Bunyi 5
B. Energi Bunyi 5
1. Sumber Bumyi 5

C. Syarat Terdengarnya Bunyi 6


D. Sifat-Sifat Bunyi 6
E. Karakteristik Bunyi 7
F. Cepat Rambat Bunyi 7
G. Pemantulan Bunyi 8
H. Kekuatan Bunyi 8
I. Rumus-Rumus Yang Berhubungan Dengan Bunyi 9
J. Manfaat Bunyi 10
K. Ayat Tentang Energi Bunyi 10
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan 11
Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam bahasa IPA disebut bunyi. Bunyi
yang kita dengar ada yang menyenangkan dan ada pula yang membisingkan. Ada bunyi yang keras,
lemah, tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat musik. Alat musik akan
mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam keadaan diam, alat musik tidak mengeluarkan bunyi.
Energi merupakan kebutuhan pokok yang esensial bagi kehidupan manusia. Manusia hidup memerlukan
energi. Energi tidak saja digunakan untuk menggerakkan sistem yang ada dalam tubuhnya seperti
peredaran darah, dan pencernaan makanan. Energi dibutuhkan oleh manusia bahkan oleh semua makhluk
hidup dalam upayanya mempertahankan kehidupan mencari makan dan berkembang biak.
Manusia tidaklah sekedar ingin mempertahankan hidupnya. Ia menghendaki sesuatu yang lebih dari itu.
Manusia ingin dapat terbang seperti burung, ingin mempunyai baju yang bagus, ingin dapat bergerak baik
di darat, air maupun di angkasa. Manusia mempunyai keinginan yang tak terbatas, dan itu semua
membutuhkan energi. Sehingga dalam makalah ini akan dikaji mengenai energi bunyi.

B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang mengenai energi bunyi, sehingga akan ada rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari bunyi ?
2. Apa syarat terdengarnya bunyi ?
3. Apa saja sifat-sifat bunyi ?
4. Apa karakteristik bunyi ?
5. Bagaimana cepat rambat bunyi ?
6. Bagaimana bunyi dapat memantul ?
7. Apa saja yang mempengaruhi kekuatan bunyi ?
8. Rumus-rumus apa saja yang ada kaitannya dengan bunyi ?
9. Apa saja manfaat bunyi dalam kehidupan ?
10. Apa saja landasan ayat yang menjelaskan tentang Energi Bunyi di dalam Al-Qur’an?

C Tujuan dan Manfaat Penulisan


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Alam yakni pada mengenai
bunyi serta kaitannya dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca tentang bunyi
dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut mencoba memecahkan permasalahan-
permasalahan yang timbul pada kaitannya dengan energi bunyi itu sendiri.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunyi
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut berasal dari benda yang
bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang
merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh
sumber bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi sampai telinga
kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang
bergetar akan menjalar sampai telinga kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi.
Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk
dipukul, atau gitar di petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar bergetar
terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah, akhirnya bunyi pun menghilang.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat
dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau
kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.[1]

B. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah
getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi.
Suara musik atau lagu-lagu dari radio, tape, dan tv juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan
oleh suatu sumber bunyi.[2]

1. Sumber Bunyi
Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi. Kita juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika kita bercakap-
cakap pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar. Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi.
Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi.
Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan
menghasilkan bunyi. Gendang dan drum akan menghasilkan bunyi ketika dipukul.
Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Sebagian besar alat musik
dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat
musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi
getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar.
Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat.
Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah
jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah,
melengking, atau bernada rendah.

5
Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. Satuannya frekuensi adalah
Hertz (Hz). Suatu benda bergetar dengan frekuensi rendah akan menghasilkan bunyi yang rendah.
Getaran berfrekuensi tinggi akan menghasilkan bunyi yang tinggi atau melengking.
Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per
detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, dan anjing
yang dapat mendengarkannya.
b. Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara
20 sampai 20.000 getaran per detik.
c. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari
20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini,
misalnya kelelawar dan lumba-lumba.

C. Syarat terdengarnya bunyi


Syarat terdengarnya bunyi ada 3 macam:[3]
1. Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur dapat kita dengar karena
ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200° C adalah 343 m/detik.
Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun atau kapal yang
tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500 m/detik.
Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk meja dengan pensil.
Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m/detik.
2. Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Contohnya : bunyi
gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.
3. Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.

D. Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi meliputi :[4]
1. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya .
Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang
bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
2. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada
gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat
menimbulkan gaung.
3. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi).

6
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa pembiasan dalam kehidupan
sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari. Hal ini
disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena
cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan
udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari
medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat
pada gambar dibawah.
4. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa
gelombang yang lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat
kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.
5. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan
menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguatan bunyi) daninterferensi destruktif (pelemahan
bunyi). Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang
sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian
Merambat membutuhkan medium

E. Karakteristik Bunyi
Karakteristik Bunyi ada beberapa macam antara lain :[5]
1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
3. Timbre adalah warna bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita peroleh dari sumber
bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar. Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya
sama tetapi terdengar berbeda.
4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.

F. Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis medium perambatannya. Medium udara, air, zat padat
dan suhu akan menghasilkan cepat rambat bunyi yang berbeda-beda. Semakin padat suatu medium
makin rapat pula partikel dalam medium dan makin kuat gaya kohesi diantara partikel medium tersebut.
Sehingga suatu bagian dari medium yang bergetar akan menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara
cepat.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium, makin cepat
getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses perpindahan getaran semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang dipengaruhi oleh 2
faktor yaitu :
1. Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi. Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga bunyi merambat paling cepat pada zat padat.

7
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin cepat bunyi merambat.
Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat
rambat pada suhu nol derajat dan t adalah suhu medium.[6]

G. Pemantulan Bunyi
Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada kecepatan 340
meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu
udara yang lebih panas atau lebih dingin memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu
udara makan cepat rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
Jenis-Jenis Bunyi Pantul Terdapat beberapa jenis bunyi pantul yaitu, gaung, dan gema
Bunyi pantul dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli.
Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang
dari 10 meter)
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Biasanya terjadi
pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas. Timbulnya gaung didalam
gedung sangat merugikan sehingga gaung harus diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan untuk
dapat mencegah terjadinya gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari
20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan
kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah
dari bunyi asli.

H. Kekuatan Bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak ditentukan oleh
frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar
getarannya, semakin kuat pula bunyinya.
Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda atau bagian
terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan getar sumbe rbunyi.[7]
Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari
kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada
sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya
berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat
pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras bunyinya. Sebagaimana frekuensi,
kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi biola selembut-
lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes
besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.

8
I. Rumus-rumus yang berhubungan dengan bunyi
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat melalui medium udara dari satu tempat ke tempat
lainnya. jarak yang ditempuh bunyi dalam waktu satu sekon disebut Cepat Rambat Bunyi. Jika jarak yang
ditempuh bunyi s dan waktu yang diperlukan t, cepat rambat bunyi v dapat dirumuskan :[8]

V = s/t
V = cepat rambat bunyi (m/s)
s = Jarak tempuh bunyi (m)
T = waktu yang diperlukan (s) .
Lalu pada pembahasan gelombang waktu yang diperlukan untuk satu gelombang adalah Periode t = T,
sedangkan jarak tempuh bunyi adalah panjang gelombang s = λ, sehingga :
V = s/t
Tλ = λ.f karena f = T
Dimana :
V = cepat rambat bunyi (m/s)
T = Periode (s)
Λ = Panjang gelombang (m)
F = frekuensi gelombang (Hz)

Contoh soal :

1. Pada suatu saat terlihat kilat dan 20 sekon kemudian baru terdengar gunturnya. Jika cepat rambat bunyi
di udara adalah 340 m/s. berapa jarak asal suara dengan pengamat ?
Diketahui : V = 340 m/s
t = 20 sekon
Ditanyakan : S = …….?
Jawab : S=V.t
= 340 m/s . 20 s
= 6.800 m

S = 6,8 km

2. Berapakah panjang gelombang bunyi yang memiliki frekuensi 2 KHz yang merambat di udara. Jika
cepat rambat bunyi diudara adalah 340 m/s ?
Diketahui : f = 2 KHz = 2000 Hz
V = 340 m/s
Ditanyakan : λ = …….?
Jawab : λ=f.V

9
= 2000.340
= 0,17 m

J. Manfaat Bunyi
Beberapa Manfaat adanya bunyi, antara lain :
1. Sifat-sifat gelombang bunyi, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi ultrasonik,
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan adanya tangga nada, umat manusia menjadi lebih
“manusia”. Nada-nada dilantunkan sebagai ekspresi pemikiran, motivasi, dan emosi.
2. Mendeteksi adanya tumor, menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan batu ginjal.
3. Tentu kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi) sebagai
metode untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang ultrasonik kalah akurat
dengan sinar-X (rontgen), namun belum pernah ditemukan hingga saat ini efek samping dari
penggunaan gelombang ultrasonik dibandingkan dengan penggunaan sinar-X.
4. Penggunaan bersama-sama gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan digunakan dalam
alat yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging) bermanfaat untuk mengukur kedalaman
laut, mendeteksi ranjau, kapal tenggelam, letak palung laut, dan letak kelompok ikan.
5. Selain di laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi
kandungan minyak dan mineral dalam bumi.
6. Pemantulan bunyi dapat digunakan untuk mengukur panjang lorong gua, atau menyelidiki
kerusakan logam.

K. Ayat Tentang Energi Bunyi


Energi bunyi/suara adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergetar. Jadi semua benda yang
bergetar akan menghasilkan bunyi. Allah Swt Berfirman : di dalam Surah
Al-Hujurat ayat 2.

َ‫ْض أَ ْن تَحْ بَطَ أَ ْع َمالُ ُك ْم َوأَ ْنتُ ْم ال تَ ْش ُعرُون‬ ِ ‫ت النَّبِ ِّي َوال تَجْ هَرُوا لَهُ بِ ْالقَوْ ِل َك َجه ِْر بَع‬
ٍ ‫ْض ُك ْم لِبَع‬ َ ْ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ال تَرْ فَعُوا أَصْ َواتَ ُك ْم فَو‬
ِ ْ‫ق صَو‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan
janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu
terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.

Perlu untuk kita ketahui, salah satu penerapan energi bunyi adalah ketika kita berbicara, jika kita sedang
berbicara maka bunyi yang kita dengar memiliki energi, energi itulah yang disebut energi bunyi. Ayat di
atas mengatakan agar jangan berkata kepada Nabi dengan suara yang keras. Walaupun berbicara dengan
keras, pelan, maupun sedang, tetap saja akan menghasilnya energi. Tetapi yang berbeda adalah besarnya
energi yang dihasilkan, karena semakin keras bunyi maka akan semakin besar pula energi yang
dihasilkan.
Jika kita lihat di Al-Quran, banyak contoh lain yang bisa kita pakai. Sebagaimana firman Allah di bawah
ini.

10
ِ َ‫صي َْحةُ فَأَصْ بَحُوا فِي ِدي‬
َ‫ار ِه ْم َجاثِ ِمين‬ َّ ‫َوأَخَ َذ الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ال‬

Artinya : Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati
bergelimpangan di rumahnya, (Q.S. Huud : 67)
Pada Ayat tersebut menunjukkan “suara keras”. Sedangkan suara itu adalah termasuk energi bunyi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi
dapat merambat misalnya di dalam air, kayu, atau udara. Alam kita terdiri atas energi, materi dan
gelombang (frekuensi), Bunyi adalah energi yang berubah menjadi gelombang. Gelombang merambat
kesemua jurusan, untuk merambat melewati ruang dia memerlukan materi. Materi yang diperlukan bunyi
untuk merambat adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang) --> merambat melalui
udara (materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen telinga bergetar --> diterjemahkan oleh otak
menjadi bunyi.

B. Saran
Pemanfaatan bunyi seharusnya perlu mempertimbangkan sisi yang lain. Tidak hanya hal Positif
yang diambil tapi perlu adanya pemikiran terhadap dampak negatifnya. Dalam pemanfaatan bunyi tidak
mengganggu aktifitas manusia yang lainnya seperti ketika mendengarkan musik atau yang lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SD KelAS 4,5,6. Wahyumedia
Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi, Omegawati, Rohana ,Kusumawati. 2009. BSE IPA IV Salingtemas.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
http://senensis.blogspot.co.id/2011/05/ipa-bunyi-dan-pemanfaatannya.html
http://www.informasi-pendidikan.com.2015/01
http://zakiul.com/2013/09
Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama Widya
Mediastika. C. E, 2010
Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.
www.adfal86.blogspot.com.2012/05
http://education-fisika.blogspot.com/

[1] Alif Yanuar Zukmadini. 2015. Superbook IPA SD KelAS 4,5,6. Wahyumedia Hal 56

[2] Ibid
[3] Azmiyawati, Choiril, Wigati Hadi, Omegawati, Rohana ,Kusumawati. 2009. BSE IPA IV
Salingtemas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

[4] http://senensis.blogspot.co.id/2011/05/ipa-bunyi-dan-pemanfaatannya.html

[5] http://www.informasi-pendidikan.com.2015/01

[6] Lasmi Ketut. 2007. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: CV. Yrama Widya
Mediastika. C. E, 2010 hal 45

[7] Umar Efrizon. 2007. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact. Hal 70

[8] www.adfal86.blogspot.com.2012/05 rumus soal bunyi.

12

Anda mungkin juga menyukai