Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Belajar
dan Pembelajaran

Oleh Kelompok 4 :

1. Dewi Shofiyah Nabila NIM :2020791260352


2. Naila Rizkiyah NIM :2020791260375
3. Nayla Farihatul Ummah NIM :2020791260377
4. Ummu Sa’idah NIM :2020791260401

Dosen Pembimbing:
Resty Rahmatika, M.Pd
NIDN : 2102099001

FAKULTAS TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY
BUDURAN-SIDOARJO
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih
baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang
“Sumber-Sumber Belajar”. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dalam makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang
pengembangan program pengajaran fisika kepada kita semua.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, tak ada gading yang tak retak.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki
makalah kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

Sidoarjo, Desember 2021

Penyusun

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar 2

B. Tujuan Pengembangan Sumber Belajar 2

C. Manfaat Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran 3

D. Jenis Sumber Belajar 5

E. Merancang Sumber Belajar 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kesuksesan suatu bangsa. Dalam


melaksanakan program pendidikan diperlukan peran guru dalam proses pembelajaran agar
tercapai tujuan pendidikan. Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari. Di masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar
membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi
penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan tak
mudah diamati, seperti, belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar
berumahtangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri dan sejenisnya.

Bia kita ingin mengkaji lebih dalam mengenai pendidikan dan belajar, hal yang perlu
untuk tidak dilupakan adalah mengenai sumber belajar, semua kegiatan dalam belajar
maupun dalam dunia pendidikan perlu adanya sumber belajar untuk mewujudkan pendidikan.
Oleh karena itu penulis ingin mengkaji dan memahami apa sebenarnya sumber belajar dalam
dunia pendidikan itu. Dalam makalah ini penulis ingin menguraikan tentang pengertian
sumber belajar, jenis-jenis sumber belajar dalam pendidikan, fungsi sumber belajar, kriteria
memilih sumber belajar, bagaimana memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar,

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian sumber belajar?
2. Bagaimana manfaat sumber belajar dalam proses pembelajaran?
3. Apa saja jenis sumber belajar?
4. Bagaimana merancang sumber belajar?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana pengertian sumber belajar?
2. Mengetahui bagaimana manfaat sumber belajar dalam proses pembelajaran?
3. bbMengetahui apa saja jenis sumber belajar?
4. Mengetahui bagaimana merancang sumber belajar?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar

Belajar adalah suatu proses pribadi yang tidak harus dan/atau merupakan akibat
kegiatan pembelajaran. Guru melakukan kegiatan pembelajaran tidak selalu diikuti terjadinya
kegiatan belajar pada siswa. Sebaliknya, siswa dapat melakukan kegiaatan belajar tanpa harus
ada guru yang membelajarkannya. Namun dalam kegiatan belajar, siswa ini ada kegiatan
membelajarkan , misalnya yang dilakukan penulis buku bahan ajar, atau pengembangan paket
belajar.

Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam
diri siswa sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Siswa seharusnya tidak
hanya belajar dari guru atau pendidik saja, tetapi dapat pula belajar dari berbagai sumber
belajar yang tersedia di lingkungannya. Oleh sebab itu, sumber belajar adalah suatu sistem
yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat
agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Jadi, konsep sumber belajar mempunyai
makna yang sangat luas, meliputi segala yang ada di jagat raya ini.

B. Tujuan Pengembangan Sumber Belajar

Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran tidak bisa dipungkiri lagi.
Akan tetapi, sumber-sumber belajar yang ada di madrasah dan sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya selama ini, umumnya belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal.

Secara umum, pengembangan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas proses


dan hasil belajar siswa secara individu dan keseluruhan dengan menggunakan aneka sumber
belajar. Secara khusus, pengembangan sumber belajar bertujuan:

1) Memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar sesuai dengan gaya belajarnya;


2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih sumber belajar sesuai dengan
karakteristiknya;
3) Memberikan kemampuan kepada siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber;
4) Mengatasi masalah individual siswa dalam belajar;
5) Memotivasi siswa belajar sepanjang hayat;
6) Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan berbagai model pembelajaran;
7) Membantu siswa mengatasi masalah-masalah dalam mengembangkan sistem
pembelajaran;
8) Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan inovatif;
9) Mendorong terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan, dan;
10) Menyinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar tercapai secara
efektif dan efisien.

2
Sementara itu jika melihat dari tujuan penyusunan bahan ajar maka pengembangan
sumber belajar bertujuan untuk:

1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan


mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik
dan setting atau lingkungan sosial siswa;
2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang
terkadang sulit diperoleh;
3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Di samping itu harus diingat bahwa sumber belajar harus berorientasi pada siswa
secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional (yaitu, sumber belajar
yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan).
Hal ini juga mengingat bahwa orientasi utama kegiatan pembelajaran modern adalah berpusat
pada siswa. Jadi, karakteristik dan potensi unik dari masing-masing siswa haruslah menjadi
perhatian dan dihargai. Dengan demikian, sumber belajar dapat sesuai dan selaras dengan
kebutuhan perkembangan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari sinilah kegiatan
pembelajaran efektif dan terwujud.

Selanjutnya, dalam pengembangan sumber belajar, guru disamping harus mampu


membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkret. Pendayagunan lingkungan
sebagai sumber belajar, misalnya memanfaatkan batu-batuan, tanah, tumbuh-tumbuhan,
keadaan alam, pasar, kondisi sosial, ekonomi, dan buadaya kehidupan yang berkembnag di
masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, perlu senantiasa diupayakan peningkatan
pengetahuan guru dan didorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan profesional,
terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan sumber belajar secara luas,
untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.

C. Manfaat Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran

Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia,
barang-barang yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi, yang
oleh siswa biasanya digunakan secara optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan
belajar. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa keberadaan sumber belajar dalam
kegiatan pembelajaran memiliki manfaat, antara lain:

1) memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

2) menunjang pembelajaran mandiri bagi siswa.

Selain itu, sumber belajar juga memiliki setidak-tidaknya enam manfaat yaitu untuk:

1) Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada siswa, misalnya
karyawisata ke objek seperti masjid, makam, dan museum.
2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung dan konkret, misalnya: denah, sketsa, foto, film, dan majalah.

3
3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya:
buku tes, foto, dan narasumber.
4) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku bacaan, ensiklopedia,
koran.
5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional), baik dalam
lingkup makro (misalnya belajar sistem jarak jauh melalui modul) maupun mikro
pengaturan ruang kelas yang menarik, simulasi, penggunaan film, dan proyektor.
6) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut, misalnya: buku
teks, buku bacaan, dan film yang mengandung daya penalaran sehingga dapat
merangsang siswa untuk berpikir, menganalisis, dan berkembang lebih lanjut.

Sementara itu klasifikasi utama fungsi sumber belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:

1) Menurut pihak yang memanfatkannya


Dilihat dari pihak yang memanfaatkan sumber belajar, fungsi sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi siswa.

Pertama, fungsi bagi pendidik, yaitu:

a. Menghemat waktu pendidik dalam mengajar


b. mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator
c. meningkatkan proses pembelajran menjadi lebih efektif dan interaktif
d. pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses
pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan
kepada siswa
e. alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

Kedua, fungsi bagi siswa, yaitu:

a. dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman siswa yang lain
b. dapat belajar kapan saja dan dimana saja yang ia kehendaki
c. dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing
d. dapat belajar menurut urutan yang dipilih sendiri
e. membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/siswa yang mandiri
f. pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses
pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau
dikuasai.

2) Menurut strategi pembelajaran yang digunakan


Fungsi sumber belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Pertama, dalam pembelajaran klasifikal, fungsinya yaitu:
(1) sebagai satu-satunya informasi dan pengawas serta pengendali proses
pembelajaran. Siswa pasif dan belajar sesuai dengan kecepatan pendidik dalam
mengajar
(2) sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.

4
b. Kedua, dalam pembelajaran individual fungsinya yaitu:
(1) media utama dalam proses pembelajaran
(2) alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh
informasi
(3) penunjang media pembelajaran individual lainnya.
c. Ketiga, dalam kelompok fungsinya yaitu:
(1) bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan
cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, informasi tentang peran
orang-orang yang terlibat dalam belajar kelompok, serta petunjuk dalam proses
pembelajaran kelompoknya sendiri
(2) sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika dirancang
sedemikian rupa dapat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Jenis Sumber Belajar

Secara umum dapat disebutkan bahwa menurut tipe atau asal usulnya, sumber belajar
dibedakan menjadi dua jenis sumber belajar:

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang
secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Contohnya: buku
paket, LKS, modul, petunjuk praktikum, transparansi, film, ensiklopedia, brosur, film
strips, slides, dan video.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, museum, kebun binatang, masjid.

Komponen sumber belajar tersebut dijabarkan sebagi berikut:

1) Pesan (Message)
Pesan atau informasi yang disampaikan adalah ajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. Dalam penelitian ini, pesan atau
informasi yang disampaikan adalah berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar (SK dan KD) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

2) Orang (Man)
Orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Dalam penelitian
ini guru adalah salah satu sumber belajar yang berperan penting, terutama sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran menyimak pelajaran. Juga siswa, sebagai pusat
pembelajaran, merupakan sumber belajar yang dapat berbagi pesan atau informasi secara
aktif dan kreatif, baik sesama siswa maupun kepada guru.

5
3) Bahan (Material)
Bahan adalah sesuatu (bisa disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk
disajikan, melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri, misalnya transparansi,
film, kaset, CD audio atau VCD dan sebagainya. Bahan yang digunakan penelitian ini
dalam penelitian ini dalam pembelajaran menyimak antara lain: kaset, CD, dan VCD.

4) Alat (Devices)
Alat adalah sesuatu (biasa pula disebut hardwere atau perangkat keras) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan. Misalnya: proyektor bingkai
film, over head, radio, TV, CD/VCD player, infokus atau LCD proyektor, dan
sebagainya. Alat yang digunakan dalam pembelajaran di antaranya: Tape, TV, radio,VCD
player, LCD proyektor.

5) Metode (Method) atau Teknik (Tecnique)


Metode atau teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Metode yang
digunakan penelitian ini dalam pembelajaran adalah metode konstruktivistik. Metode
yang didasarkan padateori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran
generatif, strategi bertanya, inkuiri atau menemukan, dan keterampilan metakognitif
lainnya. Pendekatan/metode/teknik berupa diskusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi dan talkshow.

6) Lingkungan (setting)
Lingkungan adalah situasi sekitar tempat pesan diterima, misalnya lingkungan fisik dan
nonfisik. Lingkungan yang diberdayakan dalam penelitian ini di antaranya: ruang kelas,
lingkungan sekolah taman, ruang audiovisual, dan sebagainya. Hal ini sangat mendukung
ketika pembelajaran menyimak cerita dan pembelajaran menyimak puisi. Lingkungan
berupa ruang kelas, kebun, pasar, museum dan kantor.

Adapun klasifikasi berikutnya yang yang biasa dilakukan terhadap sumber belajar, sebagai
berikut:

1. Sumber belajar tercetak, contoh: buku, brosur, koran, poster, denah, ensiklopedia, kamus,
dann booklet.
2. Sumber belajar noncetak, contoh: film, slides, model, audiocassete, transparansi, dan
objek.
3. Sumber belajar yang berbentuk fasilitas perpustakaan, contoh: ruangan belajar, studio,
lapangan olahraga, dan lain-lain.
4. Sumber belajar berupa kegiatan, contohnya: wawancara, kerja kelompok, observasi,
simulasi, dan permainan.
5. Sumber belajar berupa lingkungan sekitar, contohnya: taman, terminal, pasar, toko,
pabrik, dan museum.

6
Dari beberapa jenis sumber belajar di atas, ada setidak-tidaknya delapan kriteria yang harus
dipertimbangkan oleh seorang guru, yaitu:

a) Ekonomis, tidak harus terpatok pada harga yang mahal.


b) Teknis (tenaga), yaitu guru atau pihak lain yang mengoperasikan suatu alat tertentu yang
dijadikan sumber belajar.
c) Sisi kepraktisan dan kesederhaan, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak
begitu sulit dicari/tidak langka.
d) Fleksibel, dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan pembelajaran.
e) Relevan dengan tujuan pembelajaran dan komponen-komponen pembelajaran lainnya.
f) Dapat membantu pencapaian efisiensi pembelajaran dan kemudahan pencapaian tujuan
pembelajaran.
g) Memiliki nilai positif bagi proses atau aktivitas proses pembelajaran, khususnya siswa.
h) Sesuai dengan interaksi dan strategi pembelajaran yang telah dirancang atau sedang
dilaksanakan (Prastowo, 2018).

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang


signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial,
budaya maupun pendidikan saat ini. Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan IPTEK, maka kepala sekolah harus mengadakan penyesuaian-penyesuaian,
terutama yang digunakan guru, sehingga mereka menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna. Jika hal ini tercapai, maka tujuan
pendidikan dan pembelajaran tentunya tercapai pula.

Guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar, agar belajar lebih
mudah, lebih lancar, lebih terarah dengan pemanfaatan sumber belajar. Oleh sebab itu, guru
dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber
belajar. Guru harus mampu: (a) menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran
sehari-hari; (b) mengenalkan dan menyajikan sumber belajar; (c) menerangkan peranan
berbagai sumber belajar dalam pembelajaran; (d) menyusun tugas-tugas penggunaan sumber
belajar dalam bentuk tingkah laku; (e) mencari sendidi bahan dari berbagai sumber; (f)
memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar; (g) menilai keefektifan penggunaan
sumber belajar sebagai bagian dari bahan pembelajaran; (h) merencanakan kegiatan
penggunaan sumber belajar secara efektif.

Penggunaan sumber belajar janganlah sekedar dianggap sebagai upaya membantu


guru yang bersifat pasif, artinya penggunaannya semata-mata ditentukan oleh guru.
Melainkan membantu anak didik untuk belajar, kalau perlu dengan cara individual artinya
anak dapat berinteraksi secara individual dengan media dan secara kelompok sesama teman
di kelas (Jailani, 2016).

7
E. Merancang Sumber Belajar

Langkah-langkah dalam merancang sumber belajar:

1. Analisis kebutuhan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan
perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntunan karakteristik setiap mata
pelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi, baik dari kompetensi yang harus
dimiliki, maupun dari segi materi ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak
didik. Di samping itu, analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para
pengelola dan pelaksana pembelajaran yang meliputi: kepala sekolah, pengawas,
guru, dan siswa. Analisis difokuskan kepada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-kemampuan yang
dipersyaratkan berkenaan dengan merancnag sumber belajar.
2. Penetapan sumber belajar.
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah
dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya, aplikasi, serta
implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan dijadikan rujukan
dalam menetapkan sumber belajar.
3. Pengembangan sumber belajar.
Pengembangan sumber belajar ini dilakukan dengan cara mengkaji dan
meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat
dijadikan bahan bagi kegiatan revisi penggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini,
kemudian menjadi rujukan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Evaluasi sumber belajar.
Kegiatan ini melihat kriteria keberhasilan dalam merancang suber belajar dan
mengevaluasi pelaksanaan penggunaan sumber belajar. Dengan evaluasi, kita dapat
mengamati kekurangan-kekurangan dari sumber belajar tersebut. Sehingga ada suatu
perbaikan untuk mencapai sumber belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang telah ditetapkan (Jalinus, Ambiyar, 2016).

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara
individual. Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: (1) sumber belajar yang
dirancang; dan (2) sumber belajar yang dimanfaatkan. Sumber belajar merupakan tempat
dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Ada yang
membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu: sumber berupa pesan, manusia, peralatan,
teknik/metode, lingkungan/setting.

Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar


umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari
mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber
belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai
fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.

B. Saran

Diharapkan kepada pemerintah agar memfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai


sumber belajar, utamanya yang berbasis teknologi seperti komputer dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Dan diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di
bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta kepada
para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar prestasi mereka dapat
meningkat dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Kutipan : Wisnu Abdurrazak. Makalah Sumber Belajar. https//id.scribd.com.Maret


20, 2018. Diakses pada tanggal 10 Desember 2021

Jalinus, N. dan Ambiyar. (2016). Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Jailani, M. S. (2016). Pengembangan Sumber Bealajar Berbasis Karakter Peserta Didik


(Ikhtiar Optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam). JURNAL
PENDIDIKAN ISLAM, 10(2), 5-6.

Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar. Depok: Prenadamedia
Group

10

Anda mungkin juga menyukai