Kelompok 1
Anggota Kelompok :
Kelas : XI MIPA 4
2018
Kata Pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan YME, Allah
SWT yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan kepada kita. Sehingga
atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang berjudul “KARAKTERISTIK BUNYI” untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Fisika. Kami sampaikan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu guru mata pelajaran Fisika, Ibu Rahayu dan semua
pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi kami selaku penulis sendiri.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………………………………………………..... 3
BAB I (Pendahuluan)
BAB II (Pembahasan)
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 18
3.2 Saran.................................................................................................... 18
Glosarium................................................................................................... 19
Daftar Pustaka……………………………………………………...….........20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting.
Teknologi dapat memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang
sebenarnya ribuan mil, misalnya dengan menggunakan telepon. Salah satu hal
penting yang mendukung keberadaan teknologi adalah sarana, misalnya energi
atau gelombang sebagai media.
Pada saat bicara, pita suara yang terdapat di dalam tenggorokan kita
bergetar. Itu merupakan tanda jika bunyi dikeluarkan oleh benda yang bergetar.
Tanpa bunyi manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi. Maka dari itu, bunyi
merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari.
4
1.2. Rumusan Masalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Fisika yakni mengenai karakteristik
bunyi dan kaitannya dalam kehidupan manusia sehari-hari dan juga dalam
teknologi.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan
pembaca tentang bunyi dan mengajak para pembaca untuk memahami dan ikut
mencoba memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada kaitannya
dengan bunyi itu sendiri.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Energi bunyi tersebut berasal
dari benda yang bergetar, getaran yang merambat disebut gelombang. Bunyi
merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan
perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber
bunyi yang mengalami getaran.
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi tersebut merambat dari sumber bunyi
sampai telinga kita. Sumber bunyi yang bergetar akan menggetarkan udara
disekitarnya, selanjutnya molekul udara yang bergetar akan menjalar sampai
telinga kita. Getaran molekul udara membentuk rapatan dan regangan.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar
yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka
getaran dan bunyi pada senar akan hilang. Ketika beduk dipukul, atau gitar di
petik, senar gitar atau beduk tampak bergetar waktu dibunyikan. Saat senar
bergetar terdengarlah bunyi. Bunyi gitar akan melemah jika getarannya melemah,
akhirnya bunyi pun menghilang.
6
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara
murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi ataufrekuensi yang
diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyidengan
pengukuran dalam desibel.
Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu tempat ke tempat lain.
Adapun yang dimaksud dengan cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh
bunyi setiap detiknya. Hubungan antara cepat rambat bunyi (v)
dengan frekuensi (f) dan panjang gelombang (λ) adalah:
v=f.λ
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
Ketika merambat pada medium yang homogen, bunyi akan merambat ke segala
arah dengan kecepatan rambat yang tetap. Meskipun persamaan di atas seolah-
olah menunjukkan bahwa kecepatan rambat bunyi bergantung pada frekuensi dan
panjang gelombang, sesungguhnya ini tidak benar. Kecepatan rambat bunyi
bergantung pada kerapatan partikel zat medium yang dilaluinya. Sementara itu,
kerapatan partikel ditentukan pula oleh susunan partikel, temperatur dan
kandungan partikel lain dalam zat, seperti misalnya kandungan titik-titik air dalam
zat gas (tingkat kelembaban relatif). Bunyi merambat lebih cepat pada medium
dengan partikel yang stabil, dan sebaliknya. Pada zat dengan susunan partikelnya
stabil, sentuhan antar partikel lebih mudah terjadi dan lebih teratur, sehingga
perambatan gelombang yang terjadi lebih cepat. Oleh karena itu bunyi merambat
lebih cepat pada medium padat, dibandingkan dengan medium cair dan gas .
7
2.2 Syarat Terdengarnya Bunyi
1. Ada medium
Bunyi dapat merambat melalui benda gas seperti udara. Bunyi Guntur dapat kita
dengar karena ada udara. Cepat rambat bunyi di udara pada suhu 200C adalah 343
m per detik.
Bunyi dapat pula merambat melalui benda cair seperti untuk mencari harta karun
atau kapal yang tenggelam di dasar laut. Cepat rambat bunyi di air kira-kira 1.500
m per detik.
Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk
meja dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan
sebagainya.
3. Ada pendengar
a. Resonansi
Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara akibat
getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi yang
merdu. Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa
tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas air
¼ λ, resonansi ke dua ¾ λ, resonansi ke tiga 5/4 λ, dan seterusnya.
8
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi
juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang =
sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
pemantulan bunyi dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. Gema dapat
timbul jika jarak antara sumber bunyi (biasanya sekaligus pendengar) 55 meter
dari dinding pemantul. Jika diketahui kecepatan perambatan bunyi di udara rata-
rata 340 m/s, sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu suku
kata ! 1/3 s, maka jarak yang ditempuh gelombang bunyi dari sumber bunyi ke
dinding pemantul sampai ke pendengar sebesar :
- Gaung : Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga
bunyi asli terdengar tidak jelas. Misalnya di ruangan auditorium seandainya
dindingnya tidak dilapisi dengan bahan kedap suara.
- Gema : Yaitu bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi yang asli selesai
diucapkan.
Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir
merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal
ini dapat kalian lihat pada gambar dibawah.
9
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi sedangkan intensitas atau kuat
lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Intensitas bunyi dinyatakan dengan
persamaan : I = P / A
dengan :
P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang yang ditembus gelombang
bunyi (m2) ® A = 4pr2
I = intensitas bunyi (watt/m2)
Batas intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah antara 1
watt/m2 sampai dengan 10-12 watt/m2. Intensitas terkecil ini disebut intensitas
ambang pendengaran.
2.5 Karakteristik Bunyi
10
· Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
Demikian pula dengan suhu suatu medium. Makin tinggi suhu suatu medium,
makin cepat getaran partikel-partikel dalam medium tersebut, sehingga proses
perpindahan getaran semakin cepat.
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi mempunyai cepat rambat yang
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
2. Suhu medium, semakin panas suhu medium yang dilalui maka semakin
cepat bunyi merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan kedalam persamaan
matematis (v = v0 + 0,6.t) dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol derajat
dan t adalah suhu medium.
11
· Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Makhluk
yang bisa mendengan bunyii infrasonik adalah jangkrik.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat
bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu.
Pada suhu udara 15 derajat selsius bunyi dapat merambat di udara bebas pada
kecepatan 340 meter per detik. Rumus cepat rambat bunyi adalah v = S/t yaitu
jarak tempuh dibagi waktu tempuh. Suhu udara yang lebih panas atau lebih dingin
memengaruhi kecepatan bunyi di udara. Semakin rendah suhu udara makan cepat
rambat bunyi semakin cepat karena partikel udara lebih banyak.
1. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat
memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan
dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)
2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi
asli. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Sehingga bunyi asli
menjadi tidak jelas. Timbulnya gaung didalam gedung sangat merugikan sehingga
gaung harus diredam atau di serap, bahan yang biasa digunakan untuk dapat
mencegah terjadinya gaung adalah gabus, busa,dan kapas.
3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Biasanya
terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh
12
suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera
setelah bunyi asli dikeluarkan. Meskipun suara yang dihasilkan lebih lemah dari
bunyi asli.
Bunyi yang kuat bebeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak
ditentukan oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya;
amplitudo, resonansi, dan jarak.
Amplitudo adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi.
Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh
benda atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah
kekuatan getar sumberbunyi. Contoh gitar, walaupun sumber bunyinya pada
senar, namun kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab,
udara di dalam kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada
sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator. Namun kotak
resonatornya hanya berlaku pada gitar accostic. Pada gitar elektrik resonansi
dibuat oleh proses elektrik.
Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber
bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Semakin dekat, akan semakin keras
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan;
bunyi biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20
db. Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai
95 db.
13
2.9 Manfaat Bunyi Dalam Kehidupan Sehari - Hari
3. Tentu kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi)
sebagai metode untuk mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang
ultrasonik kalah akurat dengan sinar-X (rontgen), namun belum pernah ditemukan
hingga saat ini efek samping dari penggunaan gelombang ultrasonik dibandingkan
dengan penggunaan sinar-X.
1. Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran
panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter.
Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan
sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta
14
3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan
memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
2. Microwave
3. Infrared
4. Ultraviolet
5. Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan
tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi
15
penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak
akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
6. Alat musik
Pada alat musik seperti gitar sumber bunyinya dihasilkan oleh benda yang
bergetar, yaitu senar. Jika senar dipetik dengan amplitodu (simpangan) yang besar
maka bunyi yang ditimbulkan akan lebih keras. Dan jika ketegangan senar di
diregangkan maka suara lengkingannya akan semakin tinggi. Begitu pula pada
kendang dan alat musik yang lain. Suara timbul karena sumber suara digetarkan.
7. Kacamata Tunanetra
Mengukur kedalaman laut untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui
cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t).
9. Alat kedokteran
16
perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan
otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala
atau sampai melubangi tengkorak kepala.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan pernah bisa lepas yang
ada kaitannya dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang
dihasilkan dari benda-benda yang bergetar. bunyi memiliki sifat-sifat dan
karakteristik tertentu. Dalam perambatannya bunyi memerlukan waktu dan
medium untuk merambat dari satu benda menuju benda yang lainnya. Tiap
medium memiliki waktu yang berbeda dalam perambatannya. Perambatan bunyi
tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan adanya bunyi, kehidupan manusia dapat
terbantu.
3.2 Saran
18
GLOSARIUM :
Osilasi : variasi periodik terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran, contohnya
pada ayunan bandul. Istilah vibrasi atau getaran sering digunakan sebagai
sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik osilasi,
yaitu osilasi mekanis.
Frekuensi : ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan waktu yang
diberikan.
Amplitudo : lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi.
Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
19
DAFTAR PUSTAKA
www.adfal86.blogspot.com.2012/05
http://zakiul.com/2013/09
http://www.informasi-pendidikan.com.2015/01
https://www.google.co.id/search?
q=bunyi&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjYq8bi86zZAhUYS48
KHeu2AFcQ_AUICigB&biw=1366&bih=662#imgrc=wM7ivbSHUG7HmM:
https://erlynadwi18.wordpress.com/2015/05/22/karakteristik-bunyi/
http://athiyyahzayyan95.blogspot.co.id/2015/06/karakteristik-bunyi.html
http://www.mikirbae.com/2016/01/karakteristik-bunyi-dan-pemantulan-
bunyi.html
20