Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TUGAS TUTORIAL 3

OLEH
IDA AYU PUTU WIDA SEPTIARI
NIM. 859016094

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama :
IDA AYU PUTU WIDA SEPTIARI
NIM/ID Lainnya :
859016094
Program Studi : PGSD BI
Nama Sekolah : SDN 1 DANGINTUKADAYA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : I Gusti Putu Rai Priawiguna, S.Pd


Nip/Id Lainnya : 77000540
Instansi Asal : SMA Negeri 1 Mendoyo
Nomor Hp : 081936661321
Alamat Email : raibioma09@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Ida Ayu Putu Wida Septiari


NIM : 859016094
Program Studi : PGSD BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Jembrana, 17 Nopember 2020


Yang membuat pernyataan

Ida Ayu Putu Wida Septiari


KEGIATAN PRAKTIKUM GETARAN DAN BUNYI

A. JUDUL PERCOBAAN
“BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi.
2. Menjelaskan cara perambatan bunyi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Balon karet (1 buah).
2. Karet gelang (1 buah).
3. Kaleng bekas/kaleng susu (1 buah).
4. Serbuk besi.
5. Mistar plastik 30 cm (1 buah).

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Getaran
Getaran adalah gerakan bolak balik secara teratur melalui titik setimbang.
Jika jumlah getaran setiap detiknya selalu tetap disebut getaran harmonis.
Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
penuh. Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang terjadi tiap detik.
Simpangan getaran adalah jarak penyimpangan getaran dari titik setimbang.
Beberapa contoh getaran dalam kehidupan sehari- hari: senar gitar yang dipetik,
bandul jam dinding yang sedang berayun, bandulan anak-anak yang sedang
dimainkan, dan pegas yang diberi beban.
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi
waktunya tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan
gitar, senar gitar akan berhenti bergetar jika kita menghentikan petikan. Demikian
juga bandul akan berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya gesekan yang menyebabkan benda-benda tersebut
berhenti bergetar. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik teredam.
Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek
redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang bergetar untuk
mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah
pegas dalam arloji yang sering kita pakai.
2. Pengertian Bunyi
Bunyi atau suara adalah gelombang longitudinal yang merambat melalui
medium. Medium atau zat perantara dapat berupa zat cair, padat, dan gas.
Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar yang terdiri dari
gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoretis dapat dijelaskan dengan
frekuensi dengan satuan Hertz (Hz), amplitudo dengan satuan meter (m), dan
kenyaringan bunyi dengan satuan desibel (dB).
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi (getaran yang merambat di
udara atau medium lain) sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi
bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20
kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20
kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan sebagai berikut :
1. Letakkan mistar plastic di atas meja, dengan salah satu tepinya menonjol 15 cm.
getarkan ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas. Apakah bagian
mistar yang bergetar mengeluarkan bunyi ?
2. Ulangi langkah 1 tersebut dengan panjang mistar 10 cm, amatilah getaran mistar
menimbulkan bunyi ? lakukan untuk panjang mistar yang menonjol 5 cm, 20 cm, dan
25 cm. manakah yang lebih cepat getarannya ? Berdasarkan percobaan tersebut
apakah benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi ?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Mistar 5 cm getaran sedikit (lebih kerap) tetapi bunyi lebih nyaring.
2. Mistar 15 cm getaran lebih banyak dari yang mistar 5 cm bunyi sedikit lebih kecil.
3. Mistar 20 cm getaran lebih banyak dari pada yang mistar 15 cm tetapi hamper
tidak mengeluarkan bunyi.
4. Mistar 25 cm getaran lebih pelan dan bunynya juga pelan hamper tidak terdengar.

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Apakah mistar bergetar mengeluarkan bunyi?
2. Manakah yang lebih cepat getarnya?

H. PEMBAHASAN
1. Ya mistar yang ditarik ke atas dan dilepaskan akan mengeluarkan bunyi
2. Yang lebih cepat getarannya adalah mistar yang tonjolannya 5 cm.
Tepian mistar yang menonjol lebih pendek akan mengeluarkan bunyi lebih keras
tetapi getarannya akan cepat berhenti dan semakin panjang tonjolan mistar bunyinya
akan semakin hilang dan getarannya akan semakin lambat.
I. KESIMPULAN
Semakin pendek tonjolan mistar yang di tarik ke atas dan dilepaskan maka
bunyinya akan semakin keras, semakin panjang tonjolan mistar maka getarannya akan
lambat dan bunyinya akan hilang.

J. DAFTAR PUSTAKA
Modul Pratikum IPA di SD (PDGK4107)
Pengertian Getaran dan Bunyi, (Online), (https://sites.google.com/view/fisika-
terapan/beranda/gelombang-dan-bunyi)
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan :
Kurangnya pemahaman terhadap materi yang akan dilaksanakan praktikum, kurang
terampil dalam menggunakan alat praktikum karena memang kurang terbiasa.
Saran atau solusi :
Mencari referensi- referensi lain di internet, agar praktikum yang dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan.

L. FOTO PRAKTIKUM

Menggetarkan penggaris yang ditonjolkan


dengan berbeda ukuran.

Tahap Awal/ Pembukaan

Mengamati kuat lemahnya getaran penggaris


yang dihasilkan.

Proses Kegiatan
Tahap Akhir

Mengamati alat dan bahan dari kegiatan


praktikum getaran dan bunyi.
KEGIATAN PRAKTIKUM TELINGA

A. JUDUL PERCOBAAN
“KEPEKAAN INDERA PENDENGAR MANUSIA”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Dua sendok makan.
2. Dua mangkok.
3. Sapu tangan dan kapas

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Telinga
Telinga adalah organ pendengaran yang memiliki fungsi menangkap dan
mengubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan
diteruskan ke otak untuk disadari dan dimengerti. Telinga memiliki reseptor
khusus untuk mengenali getaran bunyi. Bunyi yang dapat didengar telinga
manusia adalah suara-suara yang memiliki bilangan getar (frekuensi) antara 20 Hz
sampai 20.000 Hz.
Selain untuk mendengarkan suara atau bunyi, fungsi telinga lainnya yakni
untuk keseimbangan. Keseimbangan dicapai melalui kombinasi organ sensorik di
telinga bagian dalam, input visual, dan informasi yang diterima dari reseptor
dalam tubuh, terutama di sekitar sendi. Informasi yang diproses di otak kecil dan
korteks otak memungkinkan tubuh untuk mengatasi perubahan kecepatan dan arah
kepala.

2. Bagian-bagian Telinga
Secara umum telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian, yakni:
a. Telinga bagian luar Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan bagian
rongga telinga yang menjadi batas dengan telinga bagian dalam. Setiap
bagian telinga itu memiliki fungsi masing-masing, yaitu: Daun telinga atau
pinna adalah bagian yang paling terlihat dari telinga luar dan apa yang
kebanyakan orang rujuk ketika mereka menyebut kata "telinga". Fungsi
daun telinga adalah untuk memusatkan gelombang suara yang mask ke
bagian saluran telinga luar Rongga telinga luar dilapisi dengan rambut dan
kelenjar yang mengeluarkan lilin untuk merekatkan kotoran hingga
mencegah masuknya air maupun benda asing lebih dalam.
b. Telinga bagian tengah Bagian telinga ini merupakan rongga yang berisi
udara untuk menjaga tekanan udara tetap seimbang. Ruang telinga tengah
berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani (gendang
telinga). Selain gendang telinga, di telinga bagian tengah terdapat juga
bagian lain bernama saluran eustachius dan tiga tulang pendengaran.
c. Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam secara umum berfungsi
mengoperasikan indera keseimbangan tubuh dan berisi organ pendengaran.
Telinga bagian dalam kerap juga disebut sebagai labirin karena memang
bentuknya yang kompleks. Ada dua bagian utama di telinga bagian dalam,
yakni: Kanal semisirkularis terdiri dari tiga saluran setengah lingkaran. Di
bagian ini terdapat reseptor keseimbangan Koklea (rumah siput) yang di
dalamnya terdapat alat kortil yang mengandung saraf pendengar (alat
pendengaran). Di dalam koklea juga terdapat cairan limfe yang disebut
endolimfe, sedangkan yang di luar klokea disebut perilimfe.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan sebagai berikut :
- Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
- Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan
jarak antara temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan
mangkok, misalnya pertama 1 m, kemudian 2 m, begitu seterusnya.
- Setelah siap, anda yang ditutup matanya member aba-aba agar teman yang memegang
sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah anda
mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda memperkirakan posisi teman anda
berdiri?
- Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan
lebih baik?
- Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan seperti yang anda
lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
1. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam tabel.
2. F. HASIL PENGAMATAN
Telinga sebelum Telinga setelah ditutup
No. Jarak Keterangan
ditutup Kiri Kanan
Terdengar keras Terdengar Terdengar
1. 1 Meter
sekali jelas jelas
Terdengar Terdengar Telinga
2. 3 Meter Terdengar keras
agak jelas jelas kanan
Terdengar kurang Terdengar Terdengar mendengar
3. 6 Meter
keras agak jelas masih jelas lebih baik
Terdengar Terdengar dari pada
4. 9 Meter Terdengar lirih
kurang jelas masih jelas telinga kiri
Terdengar makin Terdengar Terdengar
5. 11 Meter
lirih kurang jelas kurang jelas

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?

H. PEMBAHASAN
Kemampuan mendengar seseorang berbeda-beda, itu tergantung kondisi alat
pendengaran tiap orang berbeda. Telinga luar berbeda lebarnya, telinga yang lebar
cenderung lebih peka terhadap suara. Alat bagian dalam juga berbeda, ketebalan
gendang telinga, kepekaan terhadap getaran.
Dari percobaan di atas menunjukkan bahwa kemampuan untuk mendengar
antara telinga kanan dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan.
Dengan mata tertutup, pada jarak 1m antara telinga kanan dengan telinga kiri masih
terdapat kesamaan dapatmendengar jelas. Akan tetapi pada jarak 3m sampai dengan
9m, terdapat perbedaan yangmana telinga kanan masih mampu mendengar
suara/bunyi dengan jelas.
Berbeda dengan telinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang
jelas/samar. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka
bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup
dengan sapu tangan.
Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi
masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika telinga
kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari
kejauhan terdengar samar-samar. Dengan demikian menunjukkan bahwa telinga
kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan mendengar lebih baik,
jika dibandingkan dengan telinga kiri.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat
mendengar bunyi pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi
merambat melalui udara. Kemampuan mendengar pada setiap orang tidak
sama/berbeda. Begitu juga, kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri
terhadap rangsang berupa bunyi/suara terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Kuat
lemahnya bunyi juga tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls
ke otak.

J. DAFTAR PUSTAKA
Modul Pratikum IPA di SD (PDGK4107)
Pengertian Getaran dan Bunyi, (Online),
(https://health.kompas.com/read/2020/07/30/120100868/telinga-fungsi-bagian-dan-
cara-menjaga-agar-tetap-sehat?page=all)

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan :
Kurangnya pemahaman terhadap materi yang akan dilaksanakan praktikum, sehingga
praktikum yang dilaksanakan kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Saran atau solusi :
Mencari referensi- referensi lain di internet, agar praktikum yang dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan.
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal/ Pembukaan

Mendengarkan bunyi yang dibuat oleh teman


menggunakan sendok dan mangkok dengan mata
tertutup.

Proses Kegiatan

Tempat pendengaran bunyi

Tahap Akhir

Mengamati struktur telinga


KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA

A. JUDUL PERCOBAAN
“PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasikan oleh lensa
d. Menentukan focus cermin cekung
e. Menentukan focus lensa cembung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Cermin datar (3x6 cm)
2. Cerming cembung
3. Cermin cekung
4. Lampu senter
5. Busur derajat
6. Kertas putih
7. Lilin
8. Layar (tabir kertas)
9. Celah cahaya.

D. LANDASAN TEORI

Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila
medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya lurus. Bukti cahaya merambat lurus
tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang
gelap.

2. Cahaya dapat Dipantulkan


Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difusi) dan
pemantulan teratur. Pemantulan baur merupakan pemantulan yang terjadi apabila
cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar
pantulnya tidak beraturan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi bila cahaya mengenai
permukaan yang licin, rata, dan mengkilap, misalnya cermin. Sinar pantulnya memiliki
arah yang teratur.
Berdasarkan bentuk permukaannya cermin dibedakan menjadi tiga macam yaitu
cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung.
.
3. Cahaya Mampu Menembus Benda Bening
Peristiwa menembusnya cahaya pada bening dapat dilihat pada saat menerawang
plastik bening, gelas kaca, atau benda-benda bening lainnya ke arah sinar lampu. Sinar
tersebut dapat terlihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika cahaya
mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan
membentuk bayangan.

4. Cahaya Dapat Diuraikan


Penguraian cahaya (dispersi) merupakan penguraian cahaya putih menjadi cahaya yang
memiliki bermacam-macam warna. Contohnya pelangi, yang terjadi akibat dari cahaya
matahari yang diuraikan oleh titik-titik air hujan.

5. Cahaya Dapat Dibiaskan


Peristiwa pembelokkan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang
berbeda disebut pembiasan.
Jika cahaya datang dari zat yang kurang rapat ke zat ayng lebih rapat maka cahaya
akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya dari udara ke air. Sebaliknya
jika cahaya datang dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya
akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misal cahaya dari air ke udara. Contoh
pembiasan cahaya yaitu pensil yang dimasukkan ke air akan terlihat bengkok, dasar
kolam terlihat dangkal.

E. Prosedur Percobaan
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.
 Menyusun lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar.
 Menyalakan lampu senter dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantul.
 Mengukur besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul (t) tersebut.
 Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati
bayangan selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.


 Menyusun semua alat.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
 Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang
dan sudut pantul serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
 Menyusun alat dan bahan.
 Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
 Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
 Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.
 Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas
dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
 Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak
tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan
cermin cekung pada keadaan tersebut (s).

F. Hasil Pengamatan
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
- Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
- Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan
- Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
- Tegak.
- Maya.
- Sama besar.

2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


- Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
- Maya.
- Sama tegak.
- Bayangan lebih kecil dari pada bendanya

3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


- Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
- Maya
- Sama banyak
- Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

E. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Agar cermin cekung yang memiliki jarak focus 10 cm dapat membentuk bayangan pada
jarak dua kali jarak bendanya, dimanakah benda harus diletakkan dari cermin cekung
tersebut?
F. PEMBAHASAN
- Dari hasil percobaan pertama tersebut menunjukkan bahwa cahaya lilin/ senter dari
depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang sejajar cahaya dapat merambat
lurus.
- Dari hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa cahaya lilin/ senter yang melewati
benda bening dapat terlihat sedangkan sebaliknya pada benda tidak bening seperti
kardus cahaya tidak bisa menembus. Sehingga dapat di simpulkan bahwa cahaya
dapat menembus benda yang bening.
- Dari hasil percobaan ketiga tampak bahwa cahaya senter yang diarahkan kecermin
datar dapat memantul.
- Jawaban dari pertanyaan :
- Agar cermin cekung membentuk bayangan pada jarak dua kali jarak
bendanya, maka benda harus diletakkan di depan cermin cekung tesebut.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pengamatan pertama terbukti bahwa cahaya lilin/
senter dari depan rangkaian kardus yang sudah diberi lobang sejajar cahaya dapat
merambat lurus.
Berdasarkan dari hasil pengamatan kedua ketika cahaya lilin/ senter yang
melewati benda bening dapat terlihat sedangkan sebaliknya pada benda tidak bening
seperti kardus cahaya tidak bisa menembus. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
cahaya dapat menembus benda yang bening.
Berdasarkan dari hasil pengamatan ketiga terbukti bahwa cahaya senter yang
diarahkan kecermin datar dapat memantul.
Jadi terbukti bahwa sifat-sifat cahaya diantaranya dapat merambat lurus, dapat
menembus benda bening dan dapat memantul.

J. DAFTAR PUSTAKA
http://aneka-praktikum.blogspot.com/2014/12/kegiatan-praktikum-sifat-sifat-
cahaya.html
https://www.ilmiahku.com/2019/05/sifat-cahaya.html
Modul Praktikum IPA di SD

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami dalam proses praktikum pemantulan cahaya tersebut yaitu,
terkendala dalam pencarian alat dan bahan.
Saran atau solusi :
yaitu dengan cara mencari alat dan bahan yang ada disekitar lingkungan yang
memadai dan bisa dipergunakan untuk mengganti alat/bahan yang masih terkendala.

L. FOTO PRAKTIKUM

Mengamati alat dan bahan yang digunakan


dalam percobaan pemantulan cahaya.

Tahap Awal/ Pembukaan

Proses Kegiatan

Bimbingan oleh tutor tentang materi pemantulan


cahaya.

Tahap Akhir

Melakukan percobaan mengenai pemantulan


cahaya.
KEGIATAN PRAKTIKUM LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

A. JUDUL PERCOBAAN
“LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan dapat :
a. Menetukan jarak titik api (f) lensa cembung.
b. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
c. Menetukan jarak titik api (f) cermin cekung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung.
3. Crmin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin atau lampu)

D. LANDASAN TEORI
Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias
paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum
keluar dari lensa. Garis hubung antara pusat kelengkungan kedua permukaan disebut
sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk
permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Terdapat dua
jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung (lensa positif)
sinar dapat mengumpul (konvergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar dapat
menyebar atau konvergen (Sarojo, 2011).

Lensa cembung memiliki tiga sinar istimewa yaitu:


a) Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus f.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar Berkas Sinar Istimewa I

b) Sinar yang datang melalui titik fokus pasif f akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar yang datang melalui titik pusat optik (O) akan diteruskan (tidak dibiaskan)

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

Seperti halnya pada lensa cembung, untuk menggambarkan bayangan pada lensa
cekung pun dapat digunakan perjalanan tiga sinar istimewanya. Tiga sinar istimewa
pada lensa cekung adalah sebagai berikut:
a) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus f,
perhatikan gambar berikut:

Gambar Berkas Sinar Istimewa I


b) Sinar datang menuju titik fokus pasif f2 akan akan dibiaskan sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar Berkas Sinar Istimewa II

c) Sinar datang melalui pusat lensa O akan diteruskan

Gambar Berkas Sinar Istimewa III

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pecobaan Lensa Cembung


a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan di antara layar dan sumber
cahaya.
b. Nyalakanlah sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung
a. Susunlah alat yang akan digunakan
b. Nyalakan sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada layar
terbentuk bayangan paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’)
d. Ulangi percobaan bebrapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Lensa Cembung

2. Cermin Cekung

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak focus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
2. Tentukan jarak focus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
H. PEMBAHASAN
Jawaban pertanyaan :
1. Jarak focus lensa cembung = 1,5 cm
2. Jarak focus cermin cekung = 2,5 cm
I. KESIMPULAN
Semakin jauh jarak benda, maka jarak bayangan semakin dekat terhadap lensa.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/435414923/Lensa-Cembung-Dan-Cermin-
Cekung-Praktikum-IPA-Di-SD-Ilmiahku-com
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Praktikum-Lensa-Cembung-dan-Cermin-
Cekung.html
Modul Praktikum IPA di SD
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Kesulitan yang dialami dalam proses praktikum lensa cembung dan cermin
cekung tersebut yaitu, terkendala dalam pencarian alat dan bahan.
Saran atau solusi :
yaitu dengan cara mencari alat dan bahan yang ada disekitar lingkungan yang
memadai dan bisa dipergunakan untuk mengganti alat/bahan yang masih
terkendala.
L. FOTO PRAKTIKUM

Menyiapkan
alat dan bahan

Tahap Awal/ Pembukaan

Proses Kegiatan

Pemberian
bimbingan
materi tentang
lensa cembung
dan cermin
cekung oleh
Tutor.

Meneliti dan
menyimpulkan
hasil dari
praktikum
tentang Lensa
Cembung
dan cermin
cekung
Tahap Akhir
KEGIATAN PRAKTIKUM MATA

A. JUDUL PERCOBAAN
“MATA ( PERCOBAAN BINTIK BUTA )”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui banyangan benda jika mengenai bintik hitam
2. Menentukan jarak benda dengan melihat banyangan yang mengenai bintik hitam

C. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang saya gunakan dalam melakukan percobaan ini adalah
Alat/bahan:
1. Gambar A dan Gambar B
2. Alat tulis
3. Table pengamatan

D. LANDASAN TEORI

Penegrtian bola mata


Bola mata vertebrata terdiri atas sklera (sclera) lapisan luar yang keras dan
berwarna putih, terbuat dari jaringan ikat dan lapisan dalam yang tipis dan berpigmen,
disebut koroid. Dibagian depan mata sklera menjadi kornea (cornea) yang transparan,
yang melewatkan cahaya ke dalam serta bertindak sebagai lensa tetap. Dibagian
depan mata, koroid membentuk iris banyak berbentuk donat yang memberikan warna
pada mata. Dengan mengubah ukuran iris meregulasi jumlah cahaya yang memasuki
pupil, lubang di tengah iris tepat di dalam koroid, retina membentuk lapisan terdalam
dari bola mata dan mengandung lapisan-lapisan neuron dan fotosreseptor . Infomasi
dari fotoreptor meninggalkan mata pada cakram optik, suatu titik bagian luar bawah
retina tepat saraf optik melekat ke mata karena tidak ada fotoreseptor dalam cakram
optik, terbentuklah bintik buta (blid spot) cahaya ke bagian retina tersebut tidak
terdeteksi.
Setiap individu memiliki jarak bintik buta yang berbeda-beda dengan individu
yang lainnya saat melihat objek. Saat kita tidak dapat melihat suatu objek pada jarak
tertentu, maka itulah jarak titik buta.Semua implus syaraf dibangkitkan oleh batang
dan kerucut. Sel batang dan kerucut merupakan bagian retina yang mampu menerima
rangsang sinar tak berwarna (sel batang) dan mampu menerima rangsang sinar kuat
dan berwarna (sel kerucut). Sel batang dan sel kerucut ini berjalan kembali ke otak
melalui neuron dalam saraf optik, oleh karena itu objek dapat ditebak bentuknya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Percobaan Bintik buta 1


a. Siapkan alat dan bahan, table pengamatan dan alat tulis
b. Tutup mata kiri anda dengan jari-jari tangan.
c. Peganglahgambar yang tersedia dengan jarak lebih kurang 60 cm dari mata
anda.
d. Pusatkan pandangan mata anda pada tanda positif (+) selanjutnya secara
perlahan-lahan dekatkan gambartersebut ke bagian mata anda dengan
pandangan mata kanan anda tetap terfokus pada tanda (+) tersebut.
e. Pada jarak berapa dari mata anda tanda bundaran hitam (•) pada gambar
tersebut tampak dalam pandangan mata anda?
2. Percobaan Bintik buta 2
a. Perhatikan gambar yang telah disiapkan
b. Tutup mata kiri anda dengan jari tangan, dan dengan mata kanan anda,
pandanglahtanda positif (+) secara tajam,jarak gambar mulai dengan 60 cm
dari mata anda.
c. Secara perlahan-lahan, dekatkanlah gambartersebut kea rah muka anda,
sementara pandangan anda tetep tertuju pada tanda (+).
d. Catatlah semua pengamatan pada lembar pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil dari pengamatan yang di lakukan yaitu sebagai berikut:

Nama Mahasiswa Mata kanan Mata kiri


Yeni 36 cm 40 cm
Aprilia 32 cm 35 cm
Agung Dian 36 cm 38 cm
Sayu Purdiantini 34 cm 37 cm
Ambar 36 cm 36 cm

Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan perbedaan jarak bintik buta antara satu
orang dengan yang lainnya

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Coba jelaskan mengapa terjadi perbedaan pengamatan pada benda titik buta yang di
amati oleh siswa A berbeda dengan benda yang diamati oleh siswa B yang dimana
mereka sama-sama mengunakan mata kanan untuk pengamatan?

H. PEMBAHASAN

Dari pengamtan yang di dapat di lihat bahwa pada pengamatan yang di


lakukan oleh beberapa siswa yang di mana setiap pengamtan hasilnya berbeda. Pada
siswa A yang dimana siswa tersebut mengamti benda dari jarak 36 cm dengan mata
kanan dan dengan mata kiri siswa mengamatinya dengan jarak mata ke objek 40cm
,sedangkan siswa B melakukan pengamatan dengan mata kanan dengan jarak mata ke
benda atau objek itu 32 cm dan dengan mata kiri menggukan jarak 35 cm ,dan di
lanjutkan dengan siswa C yang melakukan pengamtan dengan mata kanan dengan
jarak 36 cm dan menggunakan mata kiri dengan jarak mata ke benda adalah 38 cm,
dan di lanjukan pengamatan dari siswa D yang dimana pada siswa tersebut
mengamati 34 cm dan dengan mata kiri dengan jarak mata ke benda 37 cm, dan
pengamatan trakhir yang di lakukan pada siswa E yang dimana siswa E mengamati
percobaan tersebut dengan jarak mata ke benda 36 cm dan pada mata kiri dengan
jarak mata ke benda 36 cm. dari percobaan yang dilakukan oleh siswa seluruhnya itu
memiliki perbedaan yang sangat beda jauh yang mengakibatkan perubahan atau
perbedaan pada jarak pengamatan.

I. KESIMPULAN
Jadi dari hasil pengamtan yang di lakukan dapat disimpulkan bahwa pada percobaan
praktikum kali ini bahwa jarak pandang semakin dekat maka focus mata ( pengeliatan )
semakin buram bahkan tidak terlihat.

J. DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum IPA (PDGK 4107/3SKS/MODUL
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319831/pendidikan /tambahan +praktikum.pdf

K. KESULITAN YANG DIALAMI


a. Kesulitan
kesulitan yang di alami pada saat melakukan praktikum yaitu pada saat
menentukan alat dan bahan yang akan di gunakan
b. Saran/ solusi
saran dari pembutan laporan praktikum tersebut yaitu mengenai alat dan bahan
kita harus pintar dalam menyiapkan bahan dan alat dalam pembuatan laporan.

L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal / Pembukaan

Tahapan dari proses pengamatan benda dalam


bintik buta.
Proses Kegiatan

Proses dari inti pengamtan

Tahap Akhir

Alat dan bahan dari proses pengamatan.


KEGIATAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN

A. JUDUL PERCOBAAN

“KELISTRIKAN”

B. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat
muatan.
2. Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Bola pingpong 2 buah.


2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Isolasi
D. LANDASAN TEORI

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada
dua jenis muatan listrik yaitu muatan listrik negative dan muatan listrik positif. Suatu
benda bermuatan listrik negative jika electron atau bermuatan listrik positif jika
kekurangan electron. secara alami listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensi
tinggi ke titik berpotensi rendah.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuancoulomb/detik atau ampere. Contoh arus listrik
dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit searah
dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus
yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hokum ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional . Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan,
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar
lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa
kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang
terjadi?
2. Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang
terjadi?
4. Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan
pada kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang
terjadi?
5. Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Adapun hasil dari pengamatan yang di lakukan yaitu sebagai berikut:

Bola pingpong Bola pingpong kanan digosok dengan


kiri digosok
dengan wool plastik Nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Coba jelaskan mengapa terjadi perbedaan pengamatan pada benda titik buta yang di
amati oleh siswa A berbeda dengan benda yang diamati oleh siswa B yang dimana
mereka sama-sama mengunakan mata kanan untuk pengamatan?
H. PEMBAHASAN

Pembahasan dari materi ini yang dimana dalam melakukan uji coba pada dua
buah bola pingpong yang di ikat dengan mengunakan benang dan kemudian di
gosokkan dengan kain wol atau benang wol akan menghasilkan perubahan tarik
menarik yang dimana itu mendandakan adanya hubungan kelistrkan dari pergesekan
yang di akibatkan oleh benang wol atau kain wol pada permukaan bola pingpong.

I. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus
dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya
hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

J. DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/18158232
https://www.ilmiahku.com/2019/05/praktikum-muatan-listrik.html
https://www.scribd.com/doc/217910512/praktikum-Rangkaian-Listrik

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan :
Kesulitan yang saya dapat pada saat melakukan praktikumyaitu pada pengambilan
alat dan bahan yang di mana alat yang bahan yang saya gunakan sangat memada.
Saran :
saran saya yaitu dlam pemilihan alat dan bahan harus di pertimbangkan yang di mana
tidak harus sama dengan yang di modul, kita bisa mengalihkan dengan mengganti
alat-alat dengan bahan yang ada di sekitar lingkungan
L. FOTO PRAKTIKUM

Menyiapkan alat dan bahan praktikum

Tahap Awal / Pembukaan


Proses Kegiatan

Tahap bingbingan tutor, yang diaman tutor


memberikan bimbingan kepada mahasiswa

Tahap pengamatan yang di lakukan dalam


Tahap Akhir pembuatan laporan
KEGIATAN PRAKTIKUM KEMAGNETAN

A. JUDUL PERCOBAAN
“BENTUK MEDAN MAGNET”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet barang dengan serbuk serbuk besi

C. ALAT DAN BAHAN


1. Karton putih 1 lembar
2. Magnet Batang 1 buah
3. Serbuk-Serbuk besi secukupnya

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kemagnetan
Kemagnetan adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet.kata
magnet (magnit)berasal daribahasa yunani magnitis lithos yang berarti batu
magnesian.

2. Konsep Gaya Magnet


Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu
Magnesian. Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki). Di wilayah tersebut
banyak kandungan magnet yang ditemukan sejak zaman prasejarah.
Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai
bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya, seperti manget U dan magnet batang.
Penentuan kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan sederhana.
Letaknya magnet batang di atas gabus lalu apungkan di permukaan air. Maka
ujung magnet yang menunjuk ke arah utara adalah kutub utara magnet.
Sedangkana ujung magnet yang menunjuk arah selatan merupakan kutub selatan
magnet. Hal tersebut dapat terjadi, karena magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu
kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan
saling menolak, sedangkan kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling
tarik-menarik. Kutub-kutub ini selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet
tersebut dipotong menjadi potongan magnet kecil. Kekuatan gaya magnet berasal
dari interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan dari gerakan muatan
listrik (elektron) pada benda.

3. Medan.Magnet
Selain bumi, benda magnetik juga dapat menghasilkan medan magnet. Daerah di
sekitar magnet yang dapat memengaruhi magnet atau benda lain disebut medan
magnet. Jika kita menaburkan pasir besi disekitar magnet, maka akan muncul pola-
pola yang merupakan bentuk garis gaya magnet yang digunakan untuk
menggambarkan medan magnet. Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung
kutub magnet. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pasir besi yang ditarik oleh
ujung-ujung kutub magnet. Di mana garis-garis gaya magnetnya sangat rapat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan sebuah magnet batang diatas meja
2. Peganglah selembar karto putih diatas megnet tersebut
3. Taburlah serbuk-serbuk besi secara merata diatas karton,kemudian ketukklah
karton itu secar perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang di bentuk serbuk-serbuk besi itu.
5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet.

F. HASIL PENGAMATAN
Garis Flug magnet
1 Fluks ( garis gaya magnet ):gaya pada magnet yang tidak terlihat.
Arah; meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali kekutub
utara melalui magnet.
2. BIla kutub n (utara) didekatkan kekutub s (selatan) maka akan kutub n (utara)akan
tertarik kekutub s ( selatan)begitu sebaliknya apabila kutub N di (utara) dekatkanke
kutub N (utara)maka akan saling tolak menolak begitu juga kutub S (selatan )di
dektaktkan kekutub S (selatan)akan saling tolak menolak,

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1). Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet ?
2). Apakah sebuah magnet memiliki kutub utara dan kutub selatan? Berikan
penjelasan!

H. PEMBAHASAN
1. Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnetatau magnit bersal dari bahsa yunani magnitis lithos yang berarti batu
magnesia
2. Ya setiap magnet mempunyai satu kutub selatan dan satu kutub utara apabila satu
ujung magnet didekati suatu ujung magnet yang lain kedua ujung akan menarik
diantara satu yang lain jika mempunyai kutub yang berlainan sebaliknya akan berlaku
jika kedua ujung memiliki kutub yang sama.

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang


sama apabila didekatkan akan saling tolak menolak dan apabila kutub yang berbeda di
dektatkan akan tarik menarik.Magnet kutub utara akan selalu tertarik kemagnet kutub
selatan.
J. DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum IPA di SD

http \\id.wikipedia.org\wiki\magnet

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/13/120000469/teori-dasar-kemagnetan--
sifat-dan-medan-magnet?page=all

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami dalam proses praktikum Kemagnetan tersebut yaitu,
terkendala dalam pencarian alat dan bahan.

Saran atau solusi :


Yaitu dengan cara mencari alat dan bahan yang ada disekitar lingkungan yang
memadai dan bisa dipergunakan untuk mengganti alat/bahan yang masih terkendala.
L. FOTO PRAKTIKUM
Tahap Awal/ Pembukaan

Menyiapkan alat dan bahan yaitu baterai, besi


paku, kawat dan kancing

Proses Kegiatan

Melakukan percobaan membuat rangkaian


magnet

Tahap Akhir

Mengamati percobaan medan magnet


KEGIATAN PRAKTIKUM UDARA DAN BATUAN

A. JUDUL PERCOBAAN
“PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA”
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan kegunaan udara.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Lilin 2 batang yang sama
2. Korek api
3. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
4. Stop wach
5. Piring atau mangkok

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian udara
Udara adalah campuran gas yang terdapat di permukaan bumi dan
mengelilingi bumi,udara tersusun dari campuran dari banyak gas antar lain nitrogen
70% oksigen 20%argon 0,93 % dan karbon dioksida 0,30 % kemudan sisanya adalah
dalam bentuk gas-gas lain.
Sedangkan uap air yang ada dalam udara bersumber dari pergaulan air laut,
sungai dan lain sebagainya. Dalam hal ini gas yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan makhluk hidup salah satunya yakni oksigen.
Oksigen yang ada pada udara dihasilkan dari proses fotosintesis tumbuhan
yang memproses karbon dioksida menjadi oksigen. Ketinggian permukaan bumi tentu
akan berpengaruh pada kondisi udara, semakin tinggi permukaan dan semakin tinggi
permukaan serta semakin dekat terhadap lapisan troposfer maka udara akan semakin
berkurang.

2. Manfaat Udara
 Pada udara ada oksigen yang bermanfaat untuk bernafas
 Udara bisa berpengaruh terhadap jantung makhluk hidup
 Udara yang bersih akan bebas dari polusi akan menghilangkan rasa stres, membuat
lebih santai dan terasa segar untuk tubuh.
 Udara yang bersih bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh
 Udara bisa menentukan klasifikasi iklim, cuaca ataupun musim pada suatu tempat
 Udara bermanfat untuk melakukan komunikasi seperti menghantarkan gelombang
suara dan untuk menghantar spora atau benih-benihnya.
 Pada udara ada karbondioksida yang bermanfaat untuk tumbuhan berfotosintesis
 Udara melindungi bumi dari benda-benda ruang angkasa, apabila ada benda ruang
angkasa yang jatuh menuju bumi maka akan terkikis dan hancur di atmosfer
menjadikan tidak jatuh ke bumi atau dapat juga jatuh ke bumi tapi dengan ukuran
yang lebih kecil
 Dan masih banyak lagi manfaat lainnya dari udara
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan sebagai berikut :
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukuran
2. Letakkan 2 lilin di atas meja dan berilah jarak antar lilin sekitar 30 cm
3. Nyalakan kedua lilin tersebut
4. Tutup salah satu lilin dengan gelas
5. Bandingkan lama lilin menyala anatar kedua lilin tersebut,amatilah dan catat
perubahan yang terjadi
6. Nyalakan lilin,tutup keduanya lilin dengan gelas .
7. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
8. Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia
9. Ulangi langkah 6-8 untuk lima kali pengamatan

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7
Hasil pengamatan
No Selang waktu sampai lilin mati
1 12,43
2 12,30
3 11,50
4 11,41
5 11,10

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Mengapa lilin mati ketika ditutup menggunakan gelas?
H. PEMBAHASAN
Jika api lilin yang sedang menyala ditutup oleh gelas, maka nyala api perlahan akan
mulai kehabisan oksigen untuk pembakaran, ketika kadar oksigen dalam gelas telah
habis, api akan mati, padam, selamanya. Lilin yang yang ditutup dengan gelas lambat
perlahan akan mati sesuai dengan waktu yang telah dicatat di tabel diatas,sedangkan
lilin yang tidak ditutupi gelas akan terus menyala hingga lilin itu habis.Hal ini
membuktikan bahwa pembakaran memerlukan udara.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika
berada di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat
terbuka akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut.
Dan dapat disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada
disekitarnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Modul Pratikum IPA di SD (PDGK4107)
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-udara-manfaat-jenis-cara-
menjaga.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan :
Kurangnya pemahaman terhadap materi yang akan dilaksanakan praktikum, kurang
terampil dalam menggunakan alat praktikum karena memang kurang terbiasa.
Saran atau solusi :
Mencari alat dan bahan yang ada disekitar lingkungan, mencari referensi- referensi
lain di internet, agar praktikum yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
L. FOTO PRAKTIKUM

.Melakukan percobaan menutup lilin yang


menyala dengan gelas.

Tahap Awal/ Pembukaan

Mengamati alat dan bahan yang digunakan


dalam percobaan pembakaran memerlukan
udara.

Tahap Akhir

Membandingkan lama waktu menyala kedua


lilin tersebut.

Proses Kegiatan
KEGIATAN PRAKTIKUM ALAM SEMESTA

A. JUDUL PERCOBAAN
“GERHANA”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola ping pong
2. Statis berkawat runcing 3 buah
3. Bola plastic dengan diameter 10 cm
4. Lampu senter atau proyektor film
5. spidol

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Alam Semesta
Alam semesta adalah seluruh ruang waktu kontinu tempat kita berada, dengan
energy dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk memahami pengertian alam
semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada
kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.
2. Bagian-bagian Alam Semesta
1. Bintang (termasuk matahari)
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya yang
disebabkan oleh reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energy yang terjadi
intinya.
2. Planet
Planet adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa
bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu
besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah membersihkan daerah
sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.
3. Satelit
Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode
revolusi dan rotasi tertentu. Adapun satelit buatan tersebut dapat
digunakan untuk berbagai macam kebutuhan manusia, seperti untuk
kebutuhan komunikasi, pemantauan cuaca, dan penginderaan jauh.
4. Asteroid
Asteroid juga disebut planet minor yaitu benda berukuran kecil dari planet,
tetapi lebih besar daripada meteoroid umumnya terdapat di bagian dalam
tata surya.
5. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar
berbebtuk lonjong, parabolis atau hiperbolis.
6. Galaksi
Galaksi adalah sebuah system massif yang terkait gaya gravitasi yang
tertdiri atas bintang, gas dan debu medium antar bintang, dan materi gelap
komponen yang penting namun belum begitu dimengerti

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tuliskan bulan pada bola ping pong, matahari pada senter dan gambar bola
plastic sebagai globe (bumi).
2. Tusuk bola ping pong tersebut dengan statis berkawat runcing sehingga dapat
berdiri tegak, lakukan hal yang sama untuk bola plastic.
3. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
4. Susun diatas meja pada ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut.
5. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannya sinar lampu yang mengenai
globe. Cacatlah dalam lembar pengamatan.
6. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola ping pong dengan
bola plastic (globe).
7. Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola ping
pong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
Ketika senter dinyalakan cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh
bola ping pong. Akibatnya ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan
bola pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri da ke kanan, bentuk bayangan
yang ada pada bola tenis akan tampak berubah ubah.

G. PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Apa yang disebut dengan gerhana?
2. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
3. Apakah yang dimaksud dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!

H. PEMBAHASAN
1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda
langit lainnya.
2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah bulan berada pada atau dekat fase baru
dan berada pada suaru garis lurus dengan bumi dan matahari tertutup oleh bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnamadan pada satu garis
lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan
sehingga bulan Nampak gelap kemerahan.
3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan
inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

I. KESIMPULAN
Matahari, bulan ,bumi berada di garis lurus dan bulan berada di tengah antara
matahari dan bumi.

J. DAFTAR PUSTAKA

Modul Pratikum IPA di SD (PDGK4107)

Pengertian Alam Semesta (Online), (https://www.ilmiahku.com/2019/05/-alam-


semesta.html?m=1

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan :
Kurangnya pemahaman terhadap materi yang akan dilaksanakan praktikum, sehingga
praktikum yang dilaksanakan kurang sesuai dengan yang diharapkan.
Saran atau solusi :
Mencari referensi- referensi lain di internet, agar praktikum yang dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Tahap Awal/ Pembukaan

Menyiapkan globe dan modul


Proses Kegiatan

Mencatat pengamatan mengenai percobaan


gerhana.

Tahap Akhir

Mengamati kegiatan praktikum gerhana.

Anda mungkin juga menyukai