Anda di halaman 1dari 41

SISTEM DAN KOMPONEN

SISTEM TENAGA LISTRIK


Instruktur :
Mochammad Facta, Ph.D
DR. Susatyo Handoko, ST, MT
BOPS, PLN P3B Jawa Bali

Pengantar Sistem Tenaga Listrik

Analisa Sistem Tenaga, PraJabatan PLN


2
Komponen Sistem Tenaga Listrik
• Sistem tenaga listrik (Electric Power System)
meliputi 3 komponen, yaitu
• Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
• Sistem Transmisi Tenaga Listrik
• Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Arah Energi

Generator

GS

Penggerak Trafo Trafo


Mula Penaik Penurun
Tegangan Tegangan Trafo
Distribusi

pembangkitan transmisi distribusi


Pembangkit

PLTU TANJUNG JATI -B 2X660 MW


BOPS, PLN P3B Jawa Bali

Pembangkit Listrik

Analisa Sistem Tenaga, PraJabatan PLN


5
Pemodelan Elemen Sistem Tenaga
Listrik
• Generator
G atau G

• Generator sinkron berdasarkan jenis kutubnya


dibagi atas :
a. Generator sinkron berkutub silindris (non
salient pole)
b. Generator sinkron berkutub menonjol
(salient pole).
Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron 3
fasa
Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron 3
fasa
Sistem Eksitasi dan Governor
Parameter Generator Sinkron
Kurva Kapabilitas Generator
Parameter Generator
Inter Bus Transformer 500/150 kV

IBT BANK PHASA-R


Transformator Daya 150/20 kV

TRAFO DAYA 150/20 kV


Transformator Daya
•Transformator dan Tapping trafo

atau

•Transformator berfungsi untuk mengubah tegangan dari


suatu tingkat tegangan ke tingkat tegangan yang lain,
seperti transformator penaik tegangan dari generator ke
saluran transmisi atau transformator penurun tegangan
dari saluran transmisi ke saluran distribusi.

•Transformator juga memberikan kemungkinan


pengaturan besar tegangan melalui tapping, sehingga
dengan adanya mekanisme ini transformator menjadi
sarana tambahan untuk mengatur aliran daya aktif
maupun reaktif.
Tap Transformator Daya

 Transformator daya pada umumnya


dilengkapi dengan tap pada lilitannya untuk
mengubah besarnya tegangan yang keluar
dari transformator

Pengubah Tap
Transformator Daya

Parameter yang mempengaruhi


pada transformer
1.Rugi-rugi inti besi Primer &
Sekunder (Copper Losses)
2.Rugi-rugi fluks Primer &
Sekunder
3.Arus Eddy (Eddy Current)
4.Rugi-rugi Histeris (Hysterisis
Losses)
Diagram Reaktansi trasformator Ideal

1/a

V1 I1 V1/a V2

• Selanjutnya dari diagram reaktansi


transformator ideal dapat diturunkan
persamaan arus dan tegangan sebagai
berikut: Y12

 Y
Y 
 I1   a  V1 
   atau  1    11 12   1 
I Y Y V
I    Y Y  V Y11 +Y12 Y22 +Y21
 2   2 I2  Y21 Y22  V2 
 a 2 
a 

Name Plate Trafo
Parameter Transformator
Parameter Transformator
Beban
SUTET 500 kV

SUTET 500 kV
Penentuan dan Perhitungan
Parameter Saluran
• Resistansi atau Tahanan Penghantar

Rt  Rt0 1    t  t0  
R2 T  t 2

R1 T  t1
Penentuan dan Perhitungan
Parameter Saluran
• Induktansi konduktor tiga fasantar
S
7
L  2  10 ln  H per meter per fasa 
GMR

S
XL = 2 f  1000  ln   / km per fasa 
GMR
a c’

b b’

c a’
Penentuan dan Perhitungan
Parameter Saluran
• Jika saluran dalam kondisi seimbang maka
nilai kapasitansi dapat didekati sebagaimana
formulasi untuk nilai induktans
2 8,85 1012
Cn 
S
 F per meter per fasa ke netral 
ln
GMR

1
Xc    / km per fasa ke netral 
2  f  Cn
Representasi Model Saluran Pendek,
Menengah, Panjang
• Representasi saluran transmisi terbagi
menjadi tiga kelas yaitu :
• Saluran transmisi pendek (< 80 km)
• Saluran transmisi menengah ( 80 – 240 km)
• Saluran transmisi panjang (> 240 km)
Diagram pengganti saluran transmisi
pendek
• relasi tegangan dan arus adalah sebagai
berikut:
• Vs = Vr + ZIr
• Is = Ir
Is R jX Ir

Z
Vs Vr
Diagram pengganti saluran transmisi
menengah nominal PI
• relasi tegangan dan arus adalah

 Zy   Ip

  1   Z 
Is R jX Ir

 s  
V 2   V r 
 I    I 
 s   y  Zy  1  Zy 
2 Z
 r Vs y/2 y/2 Vr

 4  2 
    
Diagram pengganti saluran transmisi
panjang ekivalen PI
Is Ir
I+dI x
R. x
jX. I

Z
Vs V+dV x
Y/2. Y/2. x V Vr

X= l dx x
X= 0

• secara umum saluran transmisi panjang


diformulasikan
Vs   Cosh(l ) Z c Sinh(l ) Vr 
    1    
    Sinh(l ) Cosh(l )   
 I s   Z c   Ir 
Rangkaian Pengganti Saluran Panjang

 relasi tegangan dan arus adalah sebagai


berikut:
Is Ir
I+dI x
R. x
jX. I

Z
Vs V+dV x
Y/2. Y/2. x V Vr

X= l dx x
X= 0

Vs   Cosh(l ) Z c Sinh(l ) Vr 


    1    
    Sinh(l ) Cosh(l )   
 I s   Z c   Ir 
Surge Impedance Loading (SIL)
SIL = karakteristik spesifik suatu Saluran Transmisi dalam
menghantarkan daya listrik tanpa rugi-rugi tegangan

SIL = kV 2 / Zc (MW) Zc = √ (L/C) (Ohm)

Vr
Representasi Kabel bawah tanah
• Nilai reaktansi induktif dan kapasitansi urutan
positif untuk tiga konduktor kabel dengan
menggunakan perisaian (shielded cables)
dapat diformulasikan dengan
1, 79G 1
XL    M  / km per fasa 
fK 1609

0, 0892 K 1
C    F / km per fasa 
G 1609
Parameter Saluran
Representasi Kapasitor dan Reaktor
• Dalam suatu sistem tenaga listrik seringkali
diperlukan kapasitor shunt dan reactor shunt
sebagai alat kompensasi pada saluran
transmisi. Kompensasi diperlukan untuk
memperbaiki tegangan agar tegangan tetap
pada batas-batas yang diizinkan

(a) (b)
Representasi Beban
• Ada tiga cara merepresentasikan beban dalam
sistem tenaga listrik :
• Beban direpresentasikan sebagai daya
konstan Aliran daya
• Beban direpresentasikan sebagai arus konstan
• Beban direpresentasikan sebagai impedansi
konstan
Beban
Berdasarkan Daya terhadap Tegangan :

• Constant Impedance => beban lampu

• Constant Power => beban motor

Berdasarkan Daya terhadap Frekuensi :


(Load Damping)
Karakteristik Beban
Parameter Beban

Static Load Lump Load


Satuan Per Unit (p.u)
• Dalam analisa sistem tenaga dikenal istilah per-unit
yang meruapakan standar dalam perhitungan yang
digunakan. Satuannya dikenal dengan isitilah pu
Biasanya dasar perhitungan untuk mendapatkan
satuan per unit yang ditetapkan terlebih dahulu adalah
MVA dasar dan kVdasar, dan selanjutnya dihitung
impedansidasar dan arusdasar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai