Anda di halaman 1dari 4

MENENTUKAN BENTUK DASAR REDUPLIKASI

Sebelum mengetahui macam-macam pengulangan atau bentuk dari reduplikasi tentu kita terlebih dahulu
harus mengetahui dan memahami proses pengulangan. Ada beberapa pengertian reduplikasi atau proses
pengulangan menurut para ahli,yaitu:

Menurut KBBI (2008) Proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau unsur
kata, seperti kata rumah-rumah, tetamu, bolak-balik.

Menurut Harimurti Kridalaksana (2007) Proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses pengulangan kata,
baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan menggunakan variasi fonem maupun tidak. Contoh: lari-lari,
luntang-lantung, leluhur dan sebagainya.

Menurut Masnur Muslich (1990:48) Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan
mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik
berkombinasi dengan afik maupun tidak. Contoh: gunung-gunung, menari-nari, gerak-gerik dan sebagainya.

Menurut Soedjito (1995:109) Pengulangan adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar,
baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Contoh: sakit-sakit, gerak-gerik,
bermain-main dan sebagainya.

Ada 3 macam bentuk reduplikasi, di antara nya:

1.Reduplikasi fonologis

2.Reduplikasi morfemis

3.Reduplikasi sintaktis

Selain pembagian 3 macam bentuk reduplikasi, gejala yang sama dapat pula di bagi atas:

1.Dwipurwa

2.Dwilingga

3.Dwilingga salin swara

4.Dwiwasana, dan

5.Trilingga

Dwipurwa(sebagian) , adalah pengulangan suku pertama pada leksem dengan pelemahan vokal dalam hal ini,
bentuk dasar tidak diulang seluruhnya, melainkan hanya diulang sebagian saja. Contoh:

 Tetangga
 Lelaki
 Tetamu
 Sesama

kata lelaki yang merupakan bentuk pengulangan sebagian dari kata laki; kata tetangga yang merupakan bentuk
pengulangan kata tangga. Yang diulang pada kedua kata tersebut adalah suku kata pertamanya kemudian
mengalami pelemahan vokal.

laki -> lalaki -> lelaki


tangga-> tatangga -> tetangga
kata ulang sebagian juga biasanya berkombinasi dengan akhiran -an. Contoh: dedaunan.

Dwilingga(utuh) , adalah pengulangan leksem atau pengulangan atas seluruh bentuk dasar tanpa variasi
fonem ,contoh:
 Rumah-rumah
 Makan-makan
 Pagi-pagi
Pada contoh di atas merupakan pengulangan dwilingga(utuh) di mana bentuk dasar nya sama dengan kata
berikut nya yang mengikuti
Rumah ->rumah-rumah
Makan ->makan-makan
Pagi->pagi-pagi

Dwilingga salin swara, adalah pengulangan leksem dengan variasi fonem, contoh:

 Mondar-mandir
 Pontang-panting
 Bolak-balik
 Corat-coret

Di atas merupakan bentuk pengulangan kata dengan mengganti huruf vokalnya.Tetapi masih
berkesinambungan dengan bentuk dasar nya,meski berbeda huruf vokal pada kata mondar-mandir ini
sudah menjadi kata yang berkesinambungan di mana tidak bisa terpisahkan

Dwiwasana, adalah pengulangan bagian belakang dari leksem, contoh:

 Pertama-tama
 Perlahan-lahan
 Sekali-kali

Di atas merupakan bentuk pengulangan dwiwasana,dwiwasana ini adalah kata ulang yang pengulangannya
diulang pada bagian akhir dari suku kata bentuk dasar.dwiwasana adalah kata yang dilekati oleh suku kata
belakang dari sebuah kata dasar.

Pertama->pertama-tama
Perlahan->perlahan-laha
Sekali ->sekali-kali

Catatan;
1.Bentuk sekali-kali berasal dari sekali, yakni bentuk turunan se+kali, hal ini bisa memperdebatkan apakah
bentuk sekali-kali merupakan urutan reduplikasi dan afiksasi atau dwiwasana,didalam pembahasan ini bentuk
itu dwiwasana, karena bentuk kali-kali dalam hubungan ini tidak terterima, jika di bandingkan dengan bentuk
sekali-sekali.

2.Dalam proses reduplikasi, biasanya unsur yang berulang ialah morfem dasar(yang tentu berasal dari leksem).
Ada kala nya yang berulang ialah penggalan morfem dasar misal;tama dalam bentuk pertama-tama terjadi
karena met analisis yaitu proses segmentasi "salah". Dalam metanalisis ini bahas awan mengira tama itu
merupakan morfem dasar, perkiraan yang keliru secara etimologis

Trilingga, adalah pengulangan onomatope tiga kali dengan variasi fonem, contoh:

 Ibu-ibu itu lebih suka cas-cis-cus dalama berbahasa Belanda daripada berbahasa Indonesia
 Hatiku dag-dig-dug menunggu pengumuman hasil ujian
 Terdengar dar-der-dor terus-menerus malam itu

https://www.gramedia.com/literasi/tembung-camboran/#:~:text=Maka%20dari%20itu%2C%20dwiwasana
%20ini,belakang%20dari%20sebuah%20kata%20dasar.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/tembung-rangkep-pengertian-ciri-fungsi-dan-macam-macamnya-
1x1YZOLggiq
Bahan ppt, menetukan bentuk dasar reduplikasi

Ada 3 macam bentuk reduplikasi diantaranya:

Reduplikasi fonologis

Reduplikasi morfemis

Reduplikasi sintaktis

Selain 3 macam bentuk reduplikasireduplikasi, gejala yang sama juga dapat pula di bagi:

1.Dwipurwa, adalah pengulangan suku pertama pada leksem dengan pelemahan vokal, contoh:

Tetangga

Lelaki

Sesama

2.Dwilingga, adalah pengulangan leksem contoh:

Rumah-rumah

Makan-makan

Pagi-pagi

3.Dwilingga salin swara, adalah pengulangan leksem dengan variasi fonem, contoh:

Mondar-mandir

Bolak-balik

Corat-coret

4.Dwiwasana, adalah pengulangan bagian belakang dari leksem, contoh:


Pertama-tama

Perlahan-lahan

Sekali-kali

4.Trilingga, adalah pengulangan onomatope tiga kali dengan variasi fonem, contoh:

Ibu-ibu itu lebih suka cas-cis-cus dalama berbahasa Belanda daripada berbahasa Indonesia

Hatiku dag-dig-dug menunggu pengumuman hasil ujian

Anda mungkin juga menyukai