Anda di halaman 1dari 34

● Proses morfologis adalah peristiwa

pembentukan kata kompleks. Ada tiga


macam bagian proses morfologis, yaitu
afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
● Afiksasi adalah proses pembentukan kata
kompleks dengan cara penambahan afiks
pada bentuk dasar. Afiks ada empat, yaitu
prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. Jenis
prefiks atau awalan antara lain ber-; se-; me;
ter; di-, dll. Jenis infiks (sisipan) antara lain
em-; -el-; -er-; Jenis Sufiks (akhiran) antara
lain : -an; - i; - kan;- nya. Jenis Konfiks
(gabungan awalan dan akhiran) antara
lain:ber-an; ke-an; me-kan; dll.
● Arti reduplikasi adalah proses
pembentukan kata dengan mengulang
satuan bahasa baik secara keseluruhan
maupun sebagian. Reduplikasi adalah
Proses pembentukan kata kompleks
dengan cara pengulangan bentuk kata.
Jenis kata ulang ada lima, yaitu :
Kata ulang utuh (dwilingga)

● Contoh:
● rumah-rumah,
● museum-museum,
● kamar-kamar, dll.
Kata ulang sebagian

● Contoh:
● membaca-baca,
● tulis-menulis,
● membuka-buka, dll.
Kata ulang berimbuhan

● Contoh:
● buah-buahan,
● rumah-rumahan,
● kebarat-baratan, dll.
Kata ulang berubah bunyi

● Contoh:
● bolak-balik,
● sayur-mayur,
● mondar-mandir, dll.
Kata ulang dwipurwa

● Contoh:
● dedaunan,
● rerumputan,
● reruntuhan, dll.
● penggabungan dua kata atau lebih dalam
membentuk kata.. Penggabungan dua
morfem bebas atau lebih membentuk kata
kompleks (kata majemuk)
● Memiliki makna dan fungsi baru yang tidak
persis sama dengan fungsi masing-masing
unsurnya.
● Unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan baik
secara morfologis maupun secara sintaksis.
● - kambing+hitam → kambing hitam
● - rumah+sakit → rumah sakit
● - kaki+tangan → kaki tangan
● - orang+tua → orang tua
● - kepala + batu → kepala batu
● - mata + pelajaran → mata pelajaran, dll.
● Selain pembentukan kata secara morfologis,
ada juga pembentukan kata secara
nonmorfologis. Pembentukan kata secara
nonmorfologis dapat berupa abreviasi
ataupun perubahan bentuk kata.
● Arti Abreviasi adalah proses penanggalan satu
atau beberapa bagian kata atau kombinasi kata
sehingga jadilah bentuk baru. Kata lain abreviasi
ialah pemendekan.
● Hasil proses abreviasi disebut kependekan.
Bentuk kependekan dalam bahasa Indonesia
muncul karena terdesak oleh kebutuhan untuk
berbahasa secara praktis dan cepat. Kebutuhan
ini paling terasa di bidang teknis, seperti
cabangcabang ilmu, kepanduan, dan angkatan
bersenjata.
● Singkatan
Arti singkatan dalam abreviasi yaitu salah satu hasil
proses pemendekan yang berupa huruf atau
gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf,
seperti:
- FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia),
- DKI (Daerah Khusus Ibukota, dan
- KKN( Kuliah Kerja Nyata),
maupun singkatan yang tidak dieja huruf demi
huruf, seperti:
- dll. (dan lain-lain),
● Arti penggalan dalam abreviasi yaitu proses
pemendekan yang menghilangkan salah satu
bagian dari kata seperti:
- Prof. (Profesor)
- Bu (Ibu)
- Pak (Bapak)
● Arti akronim dalam Abreviasi yaitu proses
pemendekan yang menggabungkan huruf atau
suku kata atau bagian lain yang ditulis dan
dilafalkan sebagai sebuah kata yang memenuhi
kaidah fonotaktik Indonesia, seperti:
- FKIP /fkip/ dan bukan /ef/, /ka/, /i/, /pe/
- ABRI /abri/ dan bukan /a/, /be/, /er/, /i/
- AMPI /ampi/ dan bukan /a/, /em/ /pe, /i/
● Arti kontraksi dalam abreviasi yaitu proses
pemendekan yang meringkaskan kata dasar
atau gabungan kata, seperti:
- tak dari tidak
- sendratari dari seni drama dan tari
- berdikari dari berdiri di atas kaki sendiri
- rudal dari peluru kendali
● Arti Lambang huruf yaitu proses
pemendekan yang menghasilkan satu huruf
atau lebih yang menggambarkan konsep
dasar kuantitas, satuan atau unsur, eperti:
- g (gram)
- cm (sentimeter)
- Au (Aurum)
● Proses pembentukan kata melalui perubahan
bentuk kata dapat disebut proses
pembentukan kata secara nonmorfologis.
Macam-macam
perubahan bentuk kata sebagai berikut.
● Arti asimilasi adalah gejala dua buah fonem
yang tidak sama dijadikan sama.
- alsalam → asalam
- ad similatio → asimilasi
● Arti disimilsi adalah proses perubahan bentuk
kata dari dua buah fonem yang sama
dijadikan tidak sama.
- vanantara (Skt) → belantara
- citta (Skt) → cipta
● Arti diftongisasi adalah proses suatu
monoftong yang berubah menjadi diftong.
- anggota → anggauta
- teladan → tauladan
● Arti monoftongisasi adalah proses suatu
diftong yang berubah menjadi monoftong.
- pulau → pulo
- sungai → sunge
- danau → dano
● Arti Haplologi adalah proses sebuah kata
yang kehilangan suatu silaba (suku kata) di
tengah-tengahnya.
- Samanantara (Skt: sama + an + antara) →
sementara
- budhidaya → budaya
- mahardika (Skt: maha + ardhika) → merdeka
● Arti anaptiksis adalah proses penambahan
bunyi dalam suatu kata guna melancarkan
ucapannya.
- sloka → seloka
- glana → gelana, gulana
● Arti metatesis adalah proses perubahan
bentuk kata dari dua fonem dalam sebuah
kata yang bertukar tempatnya.
- padma → padam (merah padam = merah
seperti padma: padma = lotus merah)
- drohaka → durhaka
- prtyaya → percaya
- arca → reca
- banteras → berantas
● Arti aferisis adalah proses suatu kata
kehilangan satu atau lebih fonem pada awal
katanya.
- adhyasa → jaksa
- upawasa → puasa
● Arti sinkop adalah proses suatu kata
kehilangan satu fonem atau lebih di
tengah-tengah kata tersebut.
- domina → dona
- listuhaju → lituhayu
● Arti apokop adalah proses suatu kata
kehilangan suatu fonem pada akhir kata.
- pelangit → pelangi
- possesiva → posesif
● Arti protesis adalah proses suatu kata
mendapat tambahan satu fonem pada awal
kata.
- lang → elang mas → emas
- smara → asmara stri → istri
● Arti Epentesis adalah proses suatu kata
mendapat tambahan suatu fonem atau lebih
di tengah-tengah kata.
- akasa →angkasa
- gopala (Skt) → gembala
- jaladhi → jeladri
- racana (Skt) → rencana
● Arti paragog adalah proses penambahan
fonem pada akhir kata:
- hulubala → hulubalang
- ana → anak
- ina → inang
- kaka → kakak

Anda mungkin juga menyukai