Anda di halaman 1dari 21

Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia

&
Konsep Teks akademik dalam Genre makro dan mikro
◦ Kelompok 2
KELOMPOK 2

1. ARIANA PUTRI (10210000002 )


2. FARAH ISNAENI (10210000003 )
3. FEBRY HANDAYANI NASUTION (10210100007 )
4. JESVIEKHA ARDRIANI MAULANA (10210000007 )
‘KATA’ dalam Bahasa Indonesia
◦ ‘Kata’ adalan unsur pembangun bahasa yang terkecil . ‘Kata’ adalar alat penyampai yang sangat penting dalam berbahasa.

◦ 2 Macam Pembentukan Kata


◦ Dari dalam bahasa Indonesia - membentuk kosa kata baru dengan casar kata yang Sudan ada (Contoh : tata boga -
tata + Boga)
◦ Dari luar bahasa Indonesia - membentuk kata baru melalui unsur seradan (Contoh : Bank , Opname, dan lainnya )
◦ Kata serapan memiliki 4 bentuk
◦ Kata serapan yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia
◦ Kata serapan yang menyesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia
◦ Kata serapan yang di terejemahkan ke dalam bahasa Indonesia
◦ Kata serapan yang tetap seperti aslinya karena keuniversalannya
Cara Pembentukan Kata
Pembentukan Kata

Morfologi Nonmorfologi
Pembentukan Kata
Pembentukan kata disebut juga morfologi. sedangkan morfologi adalah subsistem yang berupa proses yang mengolah leksem
atau huruf menjadi kata.

Proses Morfologi
Proses morfologi disebut cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.
Morfem adalah fonem-fonem atau urutan fonem-fonem. Fonem yaitu setiap bunyi.

PROSES NONMORFOLOGI
Pembentukan Kata secara nonmorfologi adalah membentuk kata baru Tanpa menggunakan morfem yang lama atau dasar.
Proses Morfologi dapat dilakukan dengan abreviasi dan perubahan bentuk kata.
PROSES MORFOLOGIS

Afiksasi Reduplikasi Komposisi


Pengertian Afiksasi
Afiksasi adalah pengimbuhan dan merupakan sebuah proses pembentukan kata
dengan cara memberikan imbuhan pada bentuk dasar. Baik pada bentuk tunggal
maupun pada bentuk kompleks.
Jenis-Jenis Afiksasi
• Contoh : men-, ber-, ter-, pe-, per-, se-.
Prefiks (awalan)

Infiks (sisipan) • Contoh : -el, -er, -em, -in.

Sufiks (akhiran) • Contoh : -an, -kan, -i

• Ex : kopi-ngopi, soto-nyoto, kebut-ngebut, sate-


Simulfiks nyate
Konfiks • Contoh : Ke-an, pe-an, per-an, ber-an, se-nya

Kombinasi Afiks • Contoh : memperkatakan , mempercayakan

Superfiks • Contoh : suwe(lama) menjadi Suwi (lama sekali)

Interfiks • Contoh : jawa-logi menjadi jawanologi.

Contoh : ktb dapat di beri tranfiks a-a, i-a, a-i, dan lain sebagainya.
Transfiks Menjadi katab ‘ia menulis’, kitab ‘buku’, katib ‘penulis’.
Reduplikasi
Reduplikasi adalah peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya atau sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak,
baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak. Jenis - Jenis kata Ulang ;

1. Kata Ulang Utuh /dwilingga - pengulangan seluruh bentuk dasar. Contoh : Mobil-mobil, tamu-tamu
2. Kata Ulang Sebagian - Contoh : Tulis-menulis, membuka-buka
3. Kata Ulang Berimbuhan - Contoh : Buah-buahan, Rumah-rumahan
4. Kata Ulang berubah bunyi/ dwilingga salin suara - Contoh : Bolak-balik, Sayur-mayur
5. Kata Ulang Dwipurna - Pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata , Contoh : Tetamu, Lelaki
6. Kata Ulang Fonologis - Pengulangan unsur fonologis, seperti fonem, suku kata yang tidak merubah makna, Contoh: Kupu-kupu
7. Kata Ulang Idiomatis - Reduplikasi yang maknanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk yang diulang, Contoh : Mata-mata berarti Detektif (tidak
berhubungan dengan mata)
8. Kata Ulang Morfologis - Pengulangan morfem yang meghasilkan kata. Contoh: Rumah-rumah
9. Kata Ulang Sintakis - Pengulangan morfem arena tuntutan kaidah sintakis, seperti pembentukan keterangan.
Contoh : Jauh-Jauh, didatanginya = walaupun jauh, didatanginya.
Komposisi
◦ Komposisi atau pemajemukan adalah penggabungan dua kata atau lebih dalam membentuk kata kompleks
atau majemuk.
◦ Ciri kata majemuk : Memiliki makna dan Fungsi baru yang tidak presis sama dengan Fungsi masing
masing unsurnya. Unsur-Unsurnya tidak dapat dipisahkan baik secara morfologis atau sintakis.
◦ Contoh : Kambing + hitam = Kambing Hitam
◦ Rumah + Sakit = Rumah Sakit
◦ Kaki + Tangan = Kaki Tangan
NON MORFOLOGI
ABREVIASI Perubahan Bentuk Kata
Abreviasi
Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem, sehingga jadilah bentuk baru
yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi adalah pemendekan, sedangkan hasilnya disebut kependekan. Jenis-jenis
abreviasi berupa :

1. Singkatan , yakni pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf baik yang berupa huruf (DKI/ Daerah Khusus
Ibukota) , maupun Singkatan yang tidak dieja ( Dll, dst.)
2. Penggalan, yakni proses pemendekan yang mengekalkan salah satu dari leksem, atau menghilangkan salah satu bagian
kata. ( Prof (Profesor), Pak (dari bapak)
3. Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan
sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik indonesia. (ABRI dibaca “abri” bukan A-be-er-i)
4. Kontraksi, yakni proses pemendekan yang mingkaskan leksem dasar atau gabungan leksem, dan ( sendratari-seni drama
dan tari)
5. Lambang huruf untuk menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur.(gr-gram)
Perubahan Bentuk Kata
Pengertian Jenis

• Asimilasi = Alsalam > asalam


Proses Pembentukan kata nonmorfologi dengan
• Disimilasi = Berajar > Belajar
merubah kata yang sudah ada.
• Diftongisasi = Teladan > Tauladan
• Monoftongisasi = Danau > Dano
• Haplologi = Morfofonologi > morfologi
• Anaptiksis = Sloka > Seloka
• Metatesis = Padma > Padam
• Aferesis = Akan > Kan
• Sinkope = Tidak > Tak
• Apokop = Possesiva > Posesif
• Protesis = Mas > emas
• Epentesis = Racana ( Sangsekerta) > Rencana
• Paragog = Kaka > kakak
◦ Teks akademik
◦ Teks akademik Atau disebut juga sebagai teks ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam Bidang tertentu. Berisi fakta dan nyata.

◦ Disusun menurut metode tertentu dangen sistematika penulisan yang Konsep teks
bersantun bahasa. Serta dapat di pertanggungjawabkan
kebenaran/keilmiahannya. akademik dalam
genre makro
◦ Contoh : Proposal Penelitian , Skripsi, Laporan Penelitian, Laporan dan mikro
Praktikum , serta Artikel Ilmiah.
Genre Makro dan Genre Mikro
◦ Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan.
Genre makro disebut juga sebagai kesatuan teks yan terwujud dari campuran berbagai jenis teks. Contoh : Editorial,
Iklan, artikel ilmiah, surat, proposal, skripsi, pidato, dsb.

◦ Genre mikro adalah jenis teks yang dapat berdiri sendiri, dapat juga digabungkan menjadi satu kesatuan dalam genre
makro. Teks mikro berfokus secara khusus terhadap hal-hal tertentu dan spesifik. Contoh : paragraf, teks deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi

Catatan : Menurut Tri Wiranto dalam pengantar ringkas linguistic sistemik fungsional (2018), genre makro
digunakan untuk menamai teks secara keseluruhan, yang didalam nya masih terkandung genre-genre lain sebagai
subgenre. Subgenre yang dimaksud adalah genre mikro, teks genre makro tidak dapat tersusun tanpa adanya genre mikro.
TEKS GENRE MAKRO DAN MIKRO
DALAM PERSTIWA KOMUNIKASI
1. Teks Wawancara
◦ Makro -Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab atau menggali informasi dari narasumber.
◦ Mikro - Struktur teks wawancara terdiri atas judul, orientasi, isi, dan reorientasi. 2.
2. Percakapan Telepon
◦ Makro -Percakapan telepon merupakan perbincangan yang melibatkan dua orang atau lebih tanpa tatap muka.
◦ Mikro -Struktur teks percakapan telepon terdiri atas pembukaan, isi dan penutup.
3. Teks Layanan Jual Beli
◦ Makro -Teks layanan jual beli berkaitan dengan produk, percakapan antara pedagang dan konsumen.
◦ Mikro - cara pakai, penjelasan, pengenalan produk
Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks dalam
Genre Makro
◦ Meski nampaknya kompleks dan beragam, teks genre makro memiliki kesamaan dalam kaidah kebahasaan. Berikut
kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks genre makro:
◦ 1. Kalimat Kompleks: kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa atau keadaan
sehingga memiliki banyak verba utama dalam satu struktur
◦ 2. Kata Rujukan : kata yang merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya.
◦ 3. Konjungsi / penghubung : kata yang menjadi penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa dan antar kalimat
◦ 4. Kata Sifat : Kata yang mama menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik
◦ 5. Kata Kerja : Kelas kata yang menyatakan suatu tindakan , keberadaan, pengalaman atau pengertian dinamis lainnya.
◦ 6. Kata Keterangan : Kata yang menerangkan suatu keadaan ( kata keterangan waktu , kata keterangan tempat )
Tanya Jawab :
1. 2.
Komentar :
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai