Anda di halaman 1dari 27

PERTEMUAN KE-4 MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA

MORFOLOGI (ILMU PEMBENTUKAN KATA)


Oleh: Muchamad Fauzan

Menu
A. B. C. D. E. F. G. SK dan KD Morfologi Afiksasi Reduplikasi Kombinasi Derivasi Abreviasi

SK dan KD
Standar Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ilmu pembentukan kata Kompetensi Dasar 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi morfologi dan afiksasi 2. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan gabungan kata; 3. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata penghubung intrakalimat; 4. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata penghubung antarkalimta; 5. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengevaluasi penulisan gabungan kata, penulisan kata penghubung intra kalimat dan antarkalimat dalam keperluan belajar.
Back 3

MORFOLOGI
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Proses morfologis: 1. Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. Contoh: menggambar, mengampus, tercantik, tertidur, penulis, penyayang, dll. 2. Pengulangan (reduplikasi), proses atau hasil pengulangan kata atau unsur kata. Contoh: rumah-rumah, lelaki, bolak-balik, dll. 3. Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata. Contoh: terima kasih, segitiga, perilaku, Idulfitri, dll. 4. Derivasi, proses atau hasil penambahan afiks pada kata dasar atau akar untuk membatasi makna gramatikalnya. Contoh: pengajar dan mengajar, dll. 5. Pemendekan (Abreviasi), pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap. Contoh: PAI, pak, STAIN, berdikari, g, dll. Back

PENGIMBUHAN (AFIKSASI)
Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. Kata dasar adalah: kata-kata yang menjadi dasar bentukan kata yang lebih besar Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami pengimbuhan (afiksasi). Peluluhan bunyi berkaitan dengan proses afiksasi, yaitu proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks (Kridalaksana, 1989:28) Afiks (Morfem Terikat) adalah bentuk bahasa yang terkecil yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Back

Jenis Morfem
Morfem bebas,
morfem yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna/maksud sendiri. Contoh : minum, cuti, sekolah,periksa,dll.

Morfem terikat/imbuhan (Afiks)

bentuk imbuhan, tidak mempunyai makna tetapi mempunyai fungsi tata bahasa dan dapat mengubah makna sesuatu kata. Contoh : mem, per, kan, ber, dll.
Back

Jenis-Jenis Imbuhan

Berdasarkan Letaknya
Awalan (Prefiks) ditambah pada bagian depan kata dasar. Contoh :me-, ber-, di-, dll. mambaca, menghafal, dll. ditambah diantara unsur-unsur kata dasar. Contoh : -el, -em,-er, Telapak (tapak). Jemari (jari), gerigi (gigi), dll. ditambah pada bagian belakang kata dasar. Contoh : -kan, -an, -i, dll. Padamkan, makanan, dll. ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar. Contoh : ke-an, per-an,dll. imbuhan peran dalam kata permainan.
Back

Sisipan (Infiks)

Akhiran (Sufiks)

Apitan (Konfiks)

Berdasarkan Asalnya
Afiks Contoh Contoh Penggunaan

afiks asli

afiks serapan

prefiks, infiks, sufiks, dan Konfiks a-, pra-, adi-, dll.

menari, geletar, minuman, ketuaan amoral, prasejarah, adidaya

Back

Berdasarkan Fungsinya
Fungsi Membentuk Kata Benda Membentuk Kata Kerja Membentuk Kata Sifat Membentuk Kata keterangan Membentuk Kata Bilangan Afiks pe (n)-, pe-, per-, ke, -isme, -sasi, -tas, dll me(n)-, ber-, per-, ter-, di-, -kan, -i, dll -i, -wi, -lah, -if, is. -nya, -an, se-nya se-, keContoh penyapu, pelaut, pertapa, ketua melaut, berlayar, perbudak, terlihat manusiawi, duniawi, ilmiah, produktif, agaknya, habishabisan sepuluh, kedua
Back

Berdasarkan Maknanya
Makna Jenis Imbuhan Contoh Kata

Bermakna pelaku, bidang pekerjaan


Bermakna alat Bermakna tempat Bermakna perbuatan Bermakna keadaan, menyerupai Bermakna mempunyai sifat

Pe-, -or, dll


Pe-, -an, dll -an, Pe (N)-, dll Me (N)-, Ber-, dll Me(N)-, Ber-,dll Pe-, -an,dll

Pembaca Orator
Pemotong, Timbangan Pangkalan, Penampungan Membaca, bersepeda Menurun, berbahagia Pemalu, asinan

Bermakna jumlah

Se-, -ke, dll

Selembar, kedua

Back

Alomorf adalah anggota morfem yang sama. Contoh: Alomorf {me-} memiliki variasi bentuk, yakni: me-, mem-, men-, meng, meny-, menge-.
membisu membisu memendarat mendarat memenggambar menggambar memengecat mengecat mememinta me minta pinta menusuk me nusuk tusuk menguat me nguat kuat menyapu me nyapu sapu Back

Alomorf

PENGGUNAAN IMBUHAN YANG BAKU DAN IMBUHAN YANG AMBIGU


Kaidah peluluhan tidak berlaku kata-kata serapan yang bunyi awal katanya berupa gugus konsonan spt /tr/, /kl/, /sy/, /kr/, /pr/, /st/. Contoh: mentransfer bukan menransfer, Mengklarifikasi bukan menglarifikasi, dll

Kata Dasar Penggunaan Penggunaan Imbuhan Imbuhan Baku Tidak Baku Rajin Transfer Kait Perajin Pengrajin

Mentransfer Menransfer Mengait Mengkait

Back

Proses Morfofonemik dan Afiks Homofon


Proses morfofonemik adalah proses perubahan bentuk yang disyaratkan oleh jenis fonem atau morfem yang digabungkan. Spt perubahan {me-} menjadi mem- (membawa), men(mendapat), meny- (menyingkir), meng- (mengambil), menge(mengecat), dan me- (melamar). Afiks Homofon adalah afiks yang wujud atau bunyinya sama tetapi merupakan dua morfem, atau lebih, yang berbeda. Spt Setiba (setelah tiba), seratus (satu ratus), sebesar (sama besar).

Back

REDUPLIKASI
Reduplikasi/proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak, Contoh :sepeda-sepeda, memukul-mukul, gerak-gerik, dan buahbuahan adalah kata ulang, yaitu kata sebagai hasil proses pengulangan.
Back

Macam-macam Reduplikasi
Dwi Lingga
KU yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar, contoh: ibu-ibu, buku-buku, murid-murid, kunjungankunjungan, persoalan-persoalan, dll. KU yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari bentuk dasarnya contoh: reranting, lelaki, leluhur, tetangga, pepohonan, rerumputan, dan tetamanan dll. KU dwi lingga yang mengalami perubahan bunyi sayur-mayur, mondar-mandir, bolak-balik, seluk-beluk dll.

Dwi Purwa

Dwi Lingga Salin Suara


Kata ulangan berimbuhan Kata ulangan semu

contoh: berjalan-jalan, guru-gemuru, tulis-menulis, riasmerias dll.

Bentuk KU ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan hasil pengulangan (reduplikasi). Back contoh: laba-laba, kupu-kupu, empek-empek dll.

Makna dalam Reduplikasi


Jamak contoh: Murid-murid berkumpul di taman sekolah, di perpustakaan terdapat buku-buku pelajaran. Intensitas kualitatif

contoh: anto menggandeng tangan heni erat-erat, baju yang dijual di toko itu bagus-bagus.
contoh: berjuta-juta penduduk bosnia menderita akibat perang berkepanjangan, kapal itu mengangkut beratus-ratus peti emas. contoh: orang itu berjalan mindar-mandir, berkali-kali anak itu dimarahi ibunya. Contoh: warna bajunya putih kehijau-hijauan, emil tersenyum kemalu-maluan melihat calon mertuanya datang. Contoh: pepohonan menghiasi puncak bukit itu, sayur-mayur dijual di pasar kesesi. Back

Intensitas kuantitatif

Intensitas frekuentatif

Melemahkan

bermacam-macam

Makna dalam Reduplikasi


Menyerupai Contoh: tingkah laku orang itu kekanak-kanakan, adik sedang bermain mobil-mobilan. Contoh: mereka tolong-menolong menggarap ladang Contoh:dimakannya singkong itu mentah-mentah Contoh: kecil-kecil, bang ulil berani juga melawan perampok itu Contoh: ibu-ibu PKK di kampung menyelenggarakan kursus masak-memasak dan jahit-menjahit. Contoh: saya melihat tiga orang remaja dudukduduk di bawah pohon kerjanya hanya tidur-tiduran saja, adik membaca-baca majalah di kamar. Contoh: mereka makan-makan di lestoran tadi malam Back Resiprokal (saling)

Dalam keadaan

Walaupun Meskipun

Perihal Se enaknya, semaunya atau tidak serius Tindakan untuk bersenangsenang

KOMBINASI
Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata.

Back

Penulisan Gabungan Kata


Kata yang lazim disebut kata majemuk, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh: duta besar lima puluh Gabungan kata yang sudah dianggap padu, ditulis serangkai. Contoh: barangkali bagaimana Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan bentuk yang tidak berdiri sendiri, ditulis serangkai. Contoh: antarkota asusila
Back

Penulisan Kata Penghubung Intrakalimat


Kata penghubung Intrakalimat yang harus didahului tanda koma Kata penghubung Intrakalimat yang tidak didahului tanda koma

,tetapi. .,sedangkan
jika apabila
Back

Penulisan Kata Penghubung Antarkalimat


Kata penghubung yang terletak di awal kalimat Ungkapannya diikuti tanda koma Contoh: Namun,. Jadi,. Akan tetapi,.

Kata penghubung antarkalimat

Back

DERIVASI
Menurut Verhaar, derivasi adalah proses morfemis yang mengubah kata sebagai unsur leksikal tertentu menjadi unsur leksikal yang lain. Menurut Chaer, derivasi merupakan pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya. Menurut Kridalaksana, derivasi adalah proses pengimbuhan afiks non-inflektif pada dasar untuk membentuk kata.

Derivasi adalah suatu perubahan proses kelas kata (kata kerja) dengan atau tanpa pemindahan kelas kata. Back

ABREVIASI
Abreviasi adalah pemendekan bentuk sebagai bentuk yang lengkap, bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frase. Abreviasi adalah proses morfologis yang mengubah leksem atau gabungan leksem menjadi kependekan. Pemendekan kata (abreviasi) merupakan salah satu cara proses pembentukan kata, yakni dengan menyingkat kata menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui abreviasi ini meliputi singkatan, akronim, dan lambang.
Back

Jenis-Jenis Pemendekan
Pemenggalan Akronim Kontraksi Penyingkatan
yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau leksem. Contoh: lab (laboratorium), prof (profesor), pak (bapak), bu (ibu).

yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi sebuah kata yang dapat dilafalkan. Contoh: ABRI, AMPI, GOR, dsb.

yaitu proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau gabungan fonem. Contoh: mendagri, depdiknas, menlu, depkeu, pemilu, hankam, hansip, polda, dsb.

yaitu proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan huruf. Contoh: DPR, MPR, KPK, UNY, FBS, dsb.

Back

Beberapa Penulisan Mengenai Istilah Satuan Bahasa Indonesia


1. Fonem (bunyi bahasa) dituliskan di antara dua garis miring /.../ 2. Alofon (variasi suatu fonem tetapi tidak membedakan arti) dituliskan di antara dua kurung siku [...] 3. Grafem (lambang/simbol bahasa) dituliskan di antara dua kurung sudut <...> 4. Morfem dituliskan di antara kurung kurawal {...} Contoh : Fonem /p/ mempunyai dua alofon [p] pada kata pola dan [p>] pada kata suap. Grafem <e> mewakili fonem /e/ pada kata sore dan fonem // pada kata besar Fonem // dapat dinyatakan dengan grafem <ng>
Back

Tugas!!
Apakah kata memohon merupakan bentukan dari kata dasar pohon + {me...}? jelaskan! Buatlah kalimat-kalimat yang di dalamnya mengandung unsur alomorf, prefiks, infiks, sufiks, konfiks, gabungan kata, kata penghubung intrakalimat, dan kata penghubung antarkalimat, akronim dan singkatan!
Back

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai