Anda di halaman 1dari 27

PERTEMUAN KE-4

MATAKULIAH: BAHASA
INDONESIA

MORFOLOGI
(ILMU PEMBENTUKAN KATA)
Menu
A. SK dan KD
B. Morfologi
C. Afiksasi
D. Reduplikasi
E. Kombinasi
F. Derivasi
G. Abreviasi
SK dan KD
Standar Kompetensi:
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ilmu
pembentukan kata

Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
morfologi dan afiksasi
2. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan gabungan
kata;
3. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata
penghubung intrakalimat;
4. Mahasiswa mampu menunjukkan contoh penulisan kata
penghubung antarkalimta;
5. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengevaluasi penulisan
gabungan kata, penulisan kata penghubung intra kalimat dan
antarkalimat dalam keperluan belajar.
Back
MORFOLOGI
• Morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta
fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik
maupun fungsi semantik.
• Proses morfologis:
1. Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan afiks (prefiks,
infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar. Contoh: menggambar,
mengampus, tercantik, tertidur, penulis, penyayang, dll.
2. Pengulangan (reduplikasi), proses atau hasil pengulangan kata atau unsur
kata. Contoh: rumah-rumah, lelaki, bolak-balik, dll.
3. Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan beberapa kata. Contoh:
terima kasih, segitiga, perilaku, Idulfitri, dll.
4. Derivasi, proses atau hasil penambahan afiks pada kata dasar atau akar
untuk membatasi makna gramatikalnya. Contoh: pengajar dan mengajar,
dll.
5. Pemendekan (Abreviasi), pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk
yang lengkap. Contoh: PAI, pak, STAIN, berdikari, g, dll. Back
PENGIMBUHAN (AFIKSASI)
• Pengimbuhan (afiksasi), proses atau hasil penambahan
afiks (prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks) pada kata dasar.
• Kata dasar adalah: kata-kata yang menjadi dasar bentukan
kata yang lebih besar
• Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami
pengimbuhan (afiksasi).
• Peluluhan bunyi berkaitan dengan proses afiksasi, yaitu
proses yang mengubah leksem menjadi kata kompleks
(Kridalaksana, 1989:28)
• Afiks (Morfem Terikat) adalah bentuk bahasa yang terkecil
yang tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil. Back
Jenis Morfem
•morfem yang dapat berdiri sendiri
dan mempunyai makna/maksud sendiri.
Morfem bebas, • Contoh :
minum, cuti, sekolah,periksa,dll.

• bentuk imbuhan, tidak mempunyai


Morfem makna tetapi mempunyai fungsi tata
terikat/imbuha bahasa dan dapat mengubah
makna sesuatu kata.
n (Afiks) • Contoh : mem, per, kan, ber, dll.

Back
Jenis-Jenis Imbuhan
Berdasarkan Letaknya
• ditambah pada bagian depan kata dasar.
Awalan (Prefiks) • Contoh :me-, ber-, di-, dll.
• mambaca, menghafal, dll.

• ditambah diantara unsur-unsur kata dasar.


Sisipan (Infiks) • Contoh : -el, -em,-er,
• Telapak (tapak). Jemari (jari), gerigi (gigi), dll.

• ditambah pada bagian belakang kata dasar.


Akhiran (Sufiks) • Contoh : -kan, -an, -i, dll.
• Padamkan, makanan, dll.
• ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran
kata dasar.
Apitan (Konfiks)
• Contoh : ke-an, per-an,dll.
• imbuhan per…an dalam kata permainan.
Back
Berdasarkan Asalnya
Afiks Contoh Contoh Penggunaan
afiks asli prefiks, menari,
infiks, geletar,
sufiks, dan minuman,
Konfiks ketuaan

afiks serapan a-, amoral,


pra-, prasejarah
adi-, , adidaya
dll.

Back
Berdasarkan Fungsinya
Fungsi Afiks Contoh
Membentuk Kata pe (n)-, pe-, per-, ke- penyapu, pelaut,
Benda , -isme, -sasi, -tas, pertapa, ketua
dll
Membentuk Kata me(n)-, ber-, per-, melaut, berlayar,
Kerja ter-, di-, -kan, -i, dll perbudak, terlihat
Membentuk Kata -i, -wi, -lah, -if, is. manusiawi, duniawi,
Sifat ilmiah, produktif,
Membentuk Kata -nya, -an, se-nya agaknya, habis-
keterangan habisan
Membentuk Kata se-, ke- sepuluh, kedua
Bilangan

Back
Berdasarkan Maknanya
Makna Jenis Imbuhan Contoh Kata

Bermakna pelaku, Pe-, Pembaca


bidang pekerjaan -or, dll Orator
Bermakna alat Pe-, Pemotong,
-an, dll
Timbangan
Bermakna tempat -an, Pangkalan,
Pe (N)-, dll Penampungan
Bermakna perbuatan Me (N)-, Membaca,
Ber-, dll
bersepeda
Bermakna keadaan, Me(N)-, Menurun,
menyerupai Ber-,dll berbahagia
Bermakna mempunyai Pe-, Pemalu,
sifat -an,dll asinan
Bermakna jumlah Se-, Selembar,
-ke, dll kedua
Alomorf
• Alomorf adalah anggota morfem yang sama.
Contoh: Alomorf {me-} memiliki variasi bentuk, yakni: me-,
mem-, men-, meng, meny-, menge-.
membisu meminta
mem- bisu me minta

me- pinta
mendarat menusuk
men- darat me nusuk

me- tusuk
menggambar menguat
meng- gambar me nguat

me- kuat
mengecat menyapu
menge- me nyapu
cat
me- sapu Back
PENGGUNAAN
IMBUHAN YANG
BAKU DAN IMBUHAN
YANG AMBIGU Kata Dasar Penggunaan Penggunaan
Imbuhan Imbuhan
• Kaidah peluluhan tidak Baku Tidak Baku
berlaku kata-kata
serapan yang bunyi Rajin Perajin Pengrajin
awal katanya berupa
gugus konsonan spt
/tr/, /kl/, /sy/, /kr/, Transfer Mentransfer Menransfer
/pr/, /st/.
• Contoh: mentransfer Kait Mengait Mengkait
bukan menransfer,
Mengklarifikasi
bukan
menglarifikasi, dll

Back
Proses Morfofonemik dan Afiks
Homofon
• Proses morfofonemik adalah proses perubahan bentuk yang
disyaratkan oleh jenis fonem atau morfem yang digabungkan.
Spt perubahan {me-} menjadi mem- (membawa), men-
(mendapat), meny- (menyingkir), meng- (mengambil), menge-
(mengecat), dan me- (melamar).
• Afiks Homofon adalah afiks yang wujud atau bunyinya sama
tetapi merupakan dua morfem, atau lebih, yang berbeda. Spt
Setiba (setelah tiba), seratus (satu ratus), sebesar (sama
besar).

Back
REDUPLIKASI
• Reduplikasi/proses pengulangan merupakan
peristiwa pembentukan kata dengan jalan
mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya
maupun sebagian, baik bervariasi fonem
maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks
maupun tidak, Contoh :sepeda-sepeda,
memukul-mukul, gerak-gerik, dan buah-
buahan adalah kata ulang, yaitu kata sebagai
hasil proses pengulangan.
Back
Macam-macam Reduplikasi
• KU yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar,
Dwi Lingga • contoh: ibu-ibu, buku-buku, murid-murid, kunjungan-
kunjungan, persoalan-persoalan, dll.

• KU yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari


bentuk dasarnya
Dwi Purwa • contoh: reranting, lelaki, leluhur, tetangga, pepohonan,
rerumputan, dan tetamanan dll.

• KU dwi lingga yang mengalami perubahan bunyi


Dwi Lingga Salin Suara • sayur-mayur, mondar-mandir, bolak-balik, seluk-beluk dll.

Kata ulangan • contoh: berjalan-jalan, guru-gemuru, tulis-menulis, rias-


merias dll.

berimbuhan
• Bentuk KU ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan
Kata ulangan semu hasil pengulangan (reduplikasi).
• contoh: laba-laba, kupu-kupu, empek-empek dll. Back
Makna dalam Reduplikasi
• contoh: Murid-murid berkumpul di taman sekolah, di
‘Jamak’
perpustakaan terdapat buku-buku pelajaran.

• contoh: anto menggandeng tangan heni erat-


‘Intensitas kualitatif’
erat, baju yang dijual di toko itu bagus-bagus.

• contoh: berjuta-juta penduduk bosnia menderita


‘Intensitas kuantitatif’ akibat perang berkepanjangan, kapal itu mengangkut
beratus-ratus peti emas.

• contoh: orang itu berjalan mindar-mandir, berkali-kali


‘Intensitas frekuentatif’
anak itu dimarahi ibunya.

• Contoh: warna bajunya putih kehijau-hijauan, emil


‘Melemahkan’ tersenyum kemalu-maluan melihat calon mertuanya
datang.

• Contoh: pepohonan menghiasi puncak bukit


‘bermacam-macam’
itu, sayur-mayur dijual di pasar kesesi.
Back
Makna dalam Reduplikasi
• Contoh: tingkah laku orang itu kekanak-kanakan,
‘Menyerupai’
adik sedang bermain mobil-mobilan.

• Contoh: mereka tolong-menolong menggarap


‘Resiprokal’ (saling)
ladang

‘Dalam keadaan’ • Contoh:dimakannya singkong itu mentah-mentah

• Contoh: kecil-kecil, bang ulil berani juga melawan


‘Walaupun Meskipun’
perampok itu

• Contoh: ibu-ibu PKK di kampung menyelenggarakan


‘Perihal’
kursus masak-memasak dan jahit-menjahit.
• Contoh: saya melihat tiga orang remaja duduk-
‘Se enaknya, semaunya atau
duduk di bawah pohon kerjanya hanya tidur-tiduran
tidak serius’
saja, adik membaca-baca majalah di kamar.
‘Tindakan untuk bersenang- • Contoh: mereka makan-makan di lestoran tadi
senang’ malam
Back
KOMBINASI
• Pemajemukan (Kombinasi), penggabungan
beberapa kata.

Back
Penulisan Gabungan Kata
• Kata yang lazim disebut kata majemuk, unsur-unsurnya ditulis
terpisah. Contoh: duta besar
lima
• Gabungan kata yangpuluh
sudah dianggap padu, ditulis serangkai.
Contoh: barangkali
bagaimana
• Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan bentuk
yang tidak berdiri sendiri, ditulis serangkai.
Contoh: antarkot
a asusila

Back
Penulisan Kata Penghubung
Intrakalimat
Kata penghubung • ……,tetapi….
Intrakalimat
yang harus • ….,sedangkan
didahului tanda
koma
• jika
Kata penghubung
Intrakalimat • apabila
yang tidak
didahului tanda
koma Back
Penulisan Kata Penghubung
Antarkalimat
• Kata penghubung yang
terletak di awal
kalimat
Kata • Ungkapannya diikuti
penghubung tanda koma
• Contoh:
Namun,….
antarkalima Jadi,….
Akan
t tetapi,….

Back
DERIVASI
• Menurut Verhaar, derivasi adalah proses morfemis yang
mengubah kata sebagai unsur leksikal tertentu menjadi
unsur leksikal yang lain.
• Menurut Chaer, derivasi merupakan pembentukan kata
secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas
leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya.
• Menurut Kridalaksana, derivasi adalah proses
pengimbuhan afiks non-inflektif pada dasar untuk
membentuk kata.
• Derivasi adalah suatu perubahan proses kelas kata
(kata kerja) dengan atau tanpa pemindahan kelas
kata Back
ABREVIASI
• Abreviasi adalah pemendekan bentuk sebagai bentuk
yang lengkap, bentuk singkatan tertulis sebagai
pengganti kata atau frase.
• Abreviasi adalah proses morfologis yang
mengubah leksem atau gabungan leksem menjadi
kependekan.
• Pemendekan kata (abreviasi) merupakan salah satu cara
proses pembentukan kata, yakni dengan menyingkat kata
menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga
membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui
abreviasi ini meliputi singkatan, akronim, dan lambang.
Back
Jenis-Jenis Pemendekan
• yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau
Pemenggalan leksem.
• Contoh: lab (laboratorium), prof (profesor), pak (bapak), bu (ibu).

• yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf yang ditulis menjadi


Akronim sebuah kata yang dapat dilafalkan.
• Contoh: ABRI, AMPI, GOR, dsb.

Kontraksi
• yaitu proses pemendekan dengan meringkaskan gabungan leksem dasar atau
gabungan fonem. Contoh:
mendagri, depdiknas, menlu, depkeu, pemilu, hankam, hansip, polda, dsb.

• yaitu proses pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan


Penyingkatan huruf.
• Contoh: DPR, MPR, KPK, UNY, FBS, dsb.

Back
Beberapa Penulisan Mengenai
Istilah Satuan Bahasa Indonesia
1. Fonem (bunyi bahasa) dituliskan di antara dua garis miring /.../
2. Alofon (variasi suatu fonem tetapi tidak membedakan arti)
dituliskan di antara dua kurung siku [...]
3. Grafem (lambang/simbol bahasa) dituliskan di antara dua kurung
sudut <...>
4. Morfem dituliskan di antara kurung kurawal {...}
• Contoh :
Fonem /p/ mempunyai dua alofon [p] pada kata pola dan [p>] pada
kata suap.
Grafem <e> mewakili fonem /e/ pada kata sore dan fonem /ә/ pada
kata besar
Fonem /ƞ/͐ dapat dinyatakan dengan grafem <ng>
Back
Tugas!
!
• Apakah kata memohon merupakan bentukan
dari kata dasar pohon + {me...}? jelaskan!
• Buatlah kalimat-kalimat yang di dalamnya
mengandung unsur alomorf, prefiks, infiks,
sufiks, konfiks, gabungan kata, kata
penghubung intrakalimat, dan kata
penghubung antarkalimat, akronim dan
singkatan!

Back
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai