Anda di halaman 1dari 11

KELAS X-5

UNSUR
KEBAHASAAN
TEKS EKSPOSISI
N A D I N E LU TH F IY A H SOFIA AU RO R A
PUTRI SEPTIANI
X5-22 X5-34
1. Frasa adalah gabungan antara dua
atau lebih kata yang bersifat non-
predikatif,
menempati suatu posisi dalam kalimat.

Frasa Nomina = ga bun ga n antara dua atau lebih


kata ya ng unsur inti nya a d a l a h kata benda.
1 Contoh: taman bunga, tempat pensil, buku tulis,
p a p a n tulis.

Frasa Verba = ga bu nga n antara dua atau lebih


kata ya ng membentuk/unsur inti nya a d a l a h
2 kata kerja (verba).
Contoh: s edang makan, a ka n pergi, a ka n
pulang.
Frasa Adjektiva = gabungan antara dua atau lebih
kata yang membentuk/unsur intinya adalah kata
3 sifat, yaitu kata yang berguna untuk memberikan
informasi tentang kata benda yang dijabarkannya.
Contoh: sangat baik, terlalu mahal, paling boros.
2. Klausa, yaitu suatu satuan gramatikal yang di dalamnya te r d a p a t predikat dan berpotensi
menjadi sebuah kalimat.
Ciri Klausa
a. Bisa menjadi unsur d a l a m kalimat.
b. Berpotensi menjadi satu kalimat sendiri.
c. Memiliki predikat.
d. T i dak memiliki intonasi akhir.
e. T i dak memiliki t a n d a b a c a .
Jenis-Jenis Klausa
a. Klausa inti, yaitu klausa y a n g memiliki b. Klausa bawahan, yaitu klausa ya n g kurang
m a k n a d a n b i s a berdiri sendiri ka re n a a d a maknanya.
memiliki makna. Contoh:
• Kalimat: Aku mencuci p a ka i a n sore tadi.
Contoh: Klausa b awa h a n : p a ka i a n sore tadi.
Kalimat: Aku mencuci p a k a i a n sore tadi. • Kalimat: Kucingku melahirkan kemarin
K l aus a inti nya a d a l a h aku mencuci. malam.
Kalimat: Kucingku melahirkan kemarin Klausa b awa h a n : kemarin malam.
malam. Fungsi klausa, yaitu s e b a ga i subjek, objek, predikat,
Klausa inti nya a d a l a h kucingku melahirkan d a n keterangan.
3. Afiksasi (imbuhan)

Suatu proses pembentukan kata d e nga n c a r a memberikan imbuhan


p a d a bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal atau kompleks.
Disebut kata berimbuhan jika:
a. Terdiri atas lebih dari satu morfem (polimorfemis) d a n salah satu
atau lebih morfemnya berupa afiks.
b. Mempunyai makna gramati kal atau makna gramati s.
c. Dalam prosesnya terjadi perubahan kelas kata dari bentuk
dasarnya.
Jenis-Jenis
a. Prefiks (awalan), yaitu afi ks y a n g ditempatkan di b a g i a n muka ( awa l )
suatu ka t a dasar. D a l a m b a h a s a Indonesia, meliputi : (ber-), (pe-), (ke-), (se-),
(pen-), (di-), (men-), d a n (ter-).
Contoh: bermain, pekerja, penulis, kedua, sebaya, penjahat, dirasa,
menghina, terbelakang.

b. Infiks (sisipan),yaitu afi ks y a n g diselipkan di tengah ka t a dasar.


D a l a m b a h a s a Indonesia, meliputi : (-el-), (-em-), (-er-), d a n (-in-).

c. Sufiks (akhiran), yaitu afi ks atau morfem terikat y a n g ditempatkan di


b a g i a n b e l a k a n g kata. D a l a m b a h a s a Indonesia, meliputi : (-kan), (-an), (-i),
(-nya), (-man), (-wan), (-wati ), (-nda), ( - anda) .

d. Konfiks, yaitu kesatuan afi ks y a n g s e c a ra b e rs a m a - s a m a ( a w a l a n -


akhiran) membentuk sebuah kelas kata. D a l a m b a h a s a Indonesia, meliputi :
(ke-an), (ter-an), ( peN-an), (ber-an), (ber-kan), d a n (se-nya).
Contoh: keamanan, terungkapkan, penyesalan, bersamaan,
sekehendaknya.
e. Simulfiks, yaitu ga b u n ga n dua m a c a m imbuhan atai lebih ya n g ti ap-ti ap unsurnya
tetap mempertahankan arti d a n fungsinya masing-masing.
f. Klofi ks, yaitu ga b u n ga n prefi ks d a n sufiks ya n g ditambahkan p a d a kata d as a r ti dak
sekaligus. Contoh: ( b e r- a n ) - > p a k a i - > p a k a i a n - > berpakaian; (member-kan)->
laku-> berlaku-> berlakukan-> memberlakukan.
g. Kombinasi afi ks (imbuhan gabung) , yaitu kombinasi dari dua afi ks atau lebih yan g
digabungkan bersama bentuk dasar. Memiliki bentuk gramati kalnya sendiri.
h. Suprafi ks atau superfi ks, yaitu afi ks yan g dimanifestasikan d e n ga n sifat
suprasegmental atau afi ks ya n g berhubungan d e n ga n morfem suprasegmenta.
Sebenarnya ti dak a d a d a lam B a h a s a Indonesia.
i. Interfiks, yaitu afi ks ya n g muncul antara dua unsur. D alam b a h a s a Indonesia berupa
kata - kata d a lam bentuk baru. Contoh: (-n-) d a n (-o-).
j. Tranfi ks, yaitu afi ks ya n g berwujud vokal-vokal yan g diimbuhkan p a d a keseluruhan
bentuk dasar sehingga membuat bentuk dasar menjadi terbagi d ala m b e b e ra p a
bahasa, seperti b a h a s a Arab d a n Afro-Asiati ka.
Afiks pembentuk verba Afi ksasi pembentuk
Afi ksasi pembentuk
dalam bahasa Indonesia,
nomina, a n t a ra lain: adjekti va, a nta ra lain:
antara lain:
• prefiks me- (Contoh: me-tahan= • prefiks se- (Contoh: se-
• menahan) • sufiks -an (Contoh: banyak=sebanyak)
• simulfiks N (Contoh: N-jaga=ngejaga) main-an= mainan) • prefiks ter- (Contoh: ter-luas=terluas)
• prefiks ber- (Contoh: ber-kata= • infiks -em- (Contoh: -em-
• prefiks ke- (Contoh:
• berkata) (getar)=gemetar)
• ke-hendak=kehendak) • infiks -in-
• prefiks per- (Contoh: perjelas) prefiks
per-i (Contoh: perbaiki) prefiks ter- • prefiks pe- (Contoh: • konfiks ke-an
(Contoh: terlempar) pe-juang= pejuang) • kombinasi afiks me
• prefiks ke-an • prefiks se- kombinasi • kombinasi afiks me-kan
• sufiks -in • prefiks ber-
afiks • prefiks me-
• kombinasi me-i (Contoh:
• pemer- konfiks ke-an • prefiks pe-
menaungi)
• konfiks ber-kan konfiks ke -an konfiks pe-an konfiks • sufiks -an (Contoh: dermawan)
per-an • sufiks -al
• konfiks be r-R-an (Contoh:
• sufiks -il (Contoh: orisinil)
berkejaran)
• sufiks -iah (Contoh: ilmiah, lahiriah)
• kombinasi afi ks ter-R • sufiks -if
• kombinasi afi ks per-kan • sufiks -ik
• kombinasi afi ks per-i • sufiks -is
• prefi ks se- • sufiks -istis
• kombinasi afi ks ber-R • sufiks -i
4 . K a l i m a t Transitif

K a t a kerja transiti f a d a l a h k a t a kerja y a n g memerlukan objek. K a t a ini


a k a n menyusun kalimat transitif, s e h i n g ga kalimat transiti f a d a l a h kalimat
y a n g memerlukan objek.

Struktur kalimat transitif:


Subjek + Predikat + O b j e k
Subjek + Predikat + O b j e k + Ke te ra n ga n Contoh:
- S a y a menarik kursi.
- S a y a m e m b a c a buku di perpustakaan.

Kalimat transiti f te r b a g i menjadi dua, yaitu kalimat ekatransiti f


(hanya memiliki satu objek) d a n dwitransiti f (memiliki d u a objek).
5 . K a l i m a t Intransitif

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang ti dak


memerlukan objek atau kata kerja tak berobjek. Kata
ini membentuk kalimat intransitif, sehingga kalimat
intransitif adalah kalimat yang ti dak memerlukan
objek.
Struktur kalimat:
Subjek + Predikat
Contoh:
- Nadine belajar.
- Sofi a menulis.
6 . K a l i m a t Semitransitif

Kalimat ta n p a objek, tetapi memiliki


pelengkap.
Struktur kalimat:
Subjek + Predikat + Keterangan
Contoh:
Adi berjalan di lapangan.
Bunda memasak di dapur.
Siswa berbaris di d e p a n kelas.
Terima
Kasih
Jalan hidup selalu berliku
Hendaknya hadapi dengan keteguhan
Rajin-rajinlah membaca buku
Dapatkan banyak ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai