Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MATEMATIKA

VEKTOR DAN OPERASINYA

Disusun oleh:

Kelompok 8 Matematika Kelas X5

o Atsilah Tsany Aurora Jauharatuljannah (06)


o Hamzah Anshorullah (10)
o Rafindra Bhima (28)
o Sofia Aurora Septiani (34)

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

2022
Kata Pengantar

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang
memberikan teladan untuk jujur, amanah, cerdas, serta komunikatif di mana semua sikap
tersebut sangat bermanfaat untuk melaksanakan tugas penyusunan makalah ini.

Kami merasa puas dan lega setelah menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Meskipun kami sering menemui hambatan, tetapi dengan bimbingan guru, dukungan dari teman-
teman, serta keinginan besar kami untuk memahami materi dan menuntaskan pekerjaan kami,
makalah tentang “vektor dan operasinya” dapat tersusun.

Dikarenakan kami masih dalam proses belajar, mungkin banyak terdapat kekurangan
dalam karya tulis yang kami buat. Oleh karena itu, mohon maaf atas kekurangan yang terdapat
pada makalah ini, dan kami harap para pembaca memberi kami umpan balik baik berupa
komentar, saran, maupun kritik sehingga ke depannya kami bisa menjadi lebih baik.

Sekian dari kami,

Wassalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Penyusun

Bandung, Oktober 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................................3
A. Dasar-Dasar Vektor............................................................................................................................3
B. Operasi Vektor....................................................................................................................................8
C. Fungsi Vektor...................................................................................................................................15
BAB III PENELITIAN..............................................................................................................................17
A. Topik Penelitian................................................................................................................................17
B. Kegiatan Penelitian...........................................................................................................................17
C. Pembahasan......................................................................................................................................22
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................23
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................23
B. Saran.................................................................................................................................................23
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................iv

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu Fisika, vektor diidentifikasikan sebagai suatu jenis besaran yang memiliki
nilai dan arah. Besaran lainnya adalah besaran skalar yang hanya memiliki nilai (besar). Dalam
ilmu Matematika, vektor adalah bagian dari ruang vektor. Secara geometris, vektor dapat
digambarkan sebagai ruas garis berarah, dengan panjangnya menyatakan besar vektor dan
arahnya menyatakan arah vektor.

Fungsi dari suatu teori atau ilmu, terutama Matematika dan Fisika seringkali
dipertanyakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak anggapan bahwa mempelajari suatu hal di
bidang tersebut kurang penting karena dalam kehidupan sehari-hari jarang digunakan, jika tidak
ingin dikatakan tidak ada manfaatnya dan hanya memberi kerumitan. Padahal, pemikiran
demikian sangat keliru, karena segala teori dan ilmu tersebut tersusun karena ditemukannya
kejadian nyata atau fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang sebab, akibat, dan segala
sesuatunya dapat diuraikan menjadi suatu teori atau ilmu, begitupun dengan vektor.

Materi tentang vektor yang ada di berbagai media, kebanyakan diawali dengan
pengenalan dasar-dasar vektor, yang berisi definisi vektor, komponen vektor, vektor posisi,
kesamaan dua vektor, hingga jenis-jenis vektor, lalu operasi vektor yang berisi penjumlahan dan
pengurangan vektor, perkalian titik dan silang, analisis vektor, hingga sifat-sifat operasinya.
Jarang ada yang membahas fenomenanya terlebih dahulu dan mengatakan bahwa hal tersebut
menyebabkan dirumuskannya vektor. Fenomena vektor seringkali langsung muncul dalam
contoh soal, yang terkadang hanya menguji kemampuan dalam operasi vektor tanpa
memerhatikan fungsi nyata vektor dalam keseharian, sehingga dapat dikatakan tidak penting
untuk dipecahkan. Hal tersebut membuat para pelajar merasa malas dan menyatakan bahwa
mempelajari vektor tidak ada gunanya.

Oleh karena itu, disusunlah makalah tentang vektor ini yang turut memaparkan penerapan
vektor dalam kehidupan sehari-hari disertai pembuktiannya, sehingga akan membuka seluas-

1
luasnya pandangan para pelajar dan berbagai pihak agar mereka menyadari pentingnya
mempelajari dan memahami vektor untuk kehidupan nyata.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dapat ditemukan dan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Bagaimana cara menjelaskan materi vektor dengan singkat dan jelas.


2. Bagaimana praktik atau pengaplikasian vektor dalam kehidupan.

C. Tujuan

Makalah Matermatika Vektor dan Operasinya ini dibuat dengan tujuan untuk:

1. Memberikan pemahaman tentang vektor dan operasinya.

2. Mengetahui, menjelaskan dan membuktikan pengaplikasian vektor dalam kehidupan


sehari-hari.

3. Mempermudah pelajar dalam menguasai materi vektor.

2
BAB II LANDASAN TEORI

A. Dasar-Dasar Vektor

1. Pengertian dan Penulisan Vektor

Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Vektor biasa
dinotasikan/digambarkan/dituliskan dengan:

a. Secara grafis (gambar)

Vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Ruas garis ini memiliki titik
pangkal (titik asal) dan ujung (titik terminal). Panjang ruas garis menunjukkan besar
atau nilai vektor. Semakin panjang ruas garis, maka semakin besar nilai vektor. Arah
vektor sesuai dengan arah "anak panah" atau ujung ruas garis.

b. Penamaan berdasakan titik pangkal dan ujung

Suatu vektor memiliki pangkal di A dan ujung di B, maka dapat dituliskan

sebagai , , AB, atau AB.

c. Penamaan langsung

 Satu huruf kecil bercetak tebal, seperti: a, t, v.

 Satu huruf kecil bertanda panah di atasnya, seperti: , .


3
 Satu huruf kecil dengan ruas garis di atasnya, seperti: , .

 Satu huruf kecil dengan garis bawah, seperti: , .

 Satu huruf kapital (besar) yang ditebalkan, seperti: A, K, M.

2. Penggambaran dan Komponen Vektor

Vektor selalu menempati bidang (2 dimensi) atau ruang (3 dimensi).

a. Vektor Dua Dimensi

Vektor pada bidang datar mempunyai 2 komponen, yaitu pada sumbu-x

dan sumbu-y. Komponen pada sumbu x adalah dan pada sumbu-y adalah .
Vektor yang segaris dengan sumbu-x atau sumbu-y hanya memiliki 1 komponen.
Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menyusun suatu vektor hasil
(resultan vektor). Oleh karenanya, vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya
asalkan tidak berubah besar dan arahnya.

Secara matematis vektor dapat dituliskan A = Ax+Ay dimana A adalah


resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.

Ax=

Ay=

4
=sudut yang diapit oleh vektor A dan sumbu-x.

Pada gambar di atas, komponen x vektor a adalah 4, sedangkan komponen y-

nya adalah 4. Dapat juga dituliskan sebagai 4 +4 .

b. Vektor Tiga Dimensi

Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor


yang memiliki tiga sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak
lurus dan berpotongan di satu titik yang akan menjadi titik pangkal vektor.
Penulisan vektor tiga dimensi dalam bentuk matriks (vektor kolom) tidak jauh
berbeda dengan vektor dua dimensi. Hanya saja, pada vektor tiga dimensi,
terdapat tambahan satu komponen, yaitu komponen z.

5
Contohnya, vektor AB memiliki pangkal di titik A(a1, a2, a3) dan
berujung di titik B(b1, b2, b3). Komponennya dapat dituliskan juga dengan:

dan

3. Kesamaan Dua Vektor

Dua vektor dikatakan sama jika sama panjang dan searah (besar dan arahnya
sama). Kesamaan vektor tidak tergantung pada letaknya. Misal:

Pada gambar di atas, = , karena dari titik (0,0), a1=c1 (sumbu-x) dan a2=c2
(sumbu-y)

Contoh lain:

a=( ) dan b=( ).

a=b jika = , =b2, a3=b3 (dalam vektor posisi).

4. Vektor Kolinear

Dua atau lebih vektor dikatakan segaris atau kolinear (collinear) jika dapat
ditempatkan berhimpit pada satu garis. Contoh:

6
Vektor yang kolinear dengan FE adalah EF, EA, AE, FA, AF, BC, dan CB.

5. Jenis-Jenis Vektor

 Vektor nol, yaitu suatu vektor yang titik pangkal dan titik ujungnya berimpit
sehingga panjangnya nol dan tidak memiliki arah vektor yang jelas.

 Vektor posisi, yaitu suatu vektor yang posisi titik awalnya di O(0,0) dan posisi titik
ujungnya di satu titik tertentu selain titik O(0,0).

 Vektor satuan, yaitu suatu vektor dengan panjang satu satuan, sehingga menjadi

acuan untuk menentukan besar vektor lain. Dinotasikan dengan:

 Vektor basis, yaitu suatu vektor yang panjangnya satu satuan, tetapi sejajar (searah)
dengan sumbu koordinat.

6. Vektor Posisi

Pada vektor bidang atau vektor dua dimensi terdapat vektor posisi, yaitu vektor
yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan berujung di suatu titik (x,y).

7
Pada gambar di atas, vektor dan adalah vektor posisi, karena berpangkal di titik
(0,0) dan berujung di suatu titik (x,y).

7. Modulus (Panjang) Vektor

Panjang atau besar vektor dituliskan dengan menempatkan simbol vektor di

dalam tanda mutlak. Misalnya, memiliki besar , memiliki besar .

a. Pada bidang

Jika diketahui dan , maka diperoleh komponen vektor

, dan panjangnya adalah . Jika

disajikan dalam bentuk , maka modulusnya adalah

b. Pada ruang

Jika diketahui dan , secara analisis, diperoleh

komponen vektor = , dan panjangnya adalah =

. Jika vektor disajikan dalam bentuk linear

, maka modulus vektor adalah .

B. Operasi Vektor

1. Sifat-Sifat Operasi Vektor

a. Komutatif (Pertukaran)

a+b=b+a

b. Asosiatif (Pengelompokan)

8
a+(b+c)=(a+b)+c

c. Memiliki elemen satuan atau elemen identitas

a+ = +a=a

d. Memiliki elemen inverse atau inverse tambah atau inverse aditif

a+(-a)=(-a)+a

e. Distributif dengan perkalian skalar

k(a+b)=ka+kb; dengan k=skalar

2. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Inti dari penjumlahan vektor adalah mencari vektor yang komponen-komponennya


merupakan jumlah dari kedua komponen pembentuk vektornya (resultan vektor).
Prinsip pengurangan vektor sama dengan penjumlahan, tetapi salah satu vektor memiliki
arah berlawanan. Dengan kata lain, jika terdapat vektor a dan b, resultan (R) kedua
vektor tersebut adalah a+b, sedangkan selisih (S) kedua vektor tersebut adalah a+(-
b)=a-b.

a. Secara Geometris

i. Metode Segitiga

 Penjumlahan

9
Misalnya, vektor akan dijumlahkan dengan . Pindahkan titik tangkap

(pangkal) ke ujung , lalu hubungkan ujung ke pangkal . Ukur jarak

. Untuk lebih dari dua vektor, lakukan satu demi satu hingga mencapai
resultannya.

 Pengurangan

Prinsip pengurangan atau mencari selisih dua vektor adalah menjumlahkan


vektor satu dengan negatif (arah yang berlawanan) dari vektor kedua.

ii. Metode Jajar Genjang (Paralelogram)

 Penjumlahan

Dilakukan dengan mencari panjang diagonal jajar genjang yang terbentuk oleh
dua vektor. Tidak ada pemindahan titik tangkap atau pangkal vektor.

 Pengurangan

10
Berprinsip sama seperti menjumlahkan vektor satu dengan negatif dari vektor
lainnya.

b. Secara Analitis

 Penjumlahan

Jika dan , maka:

 Pengurangan

Jika dan , maka:

Pada dua dimensi maupun 3 dimensi atau lebih, tekniknya sama.

3. Perkalian Skalar

Misalkan dan k merupakan bilangan real, maka .

4. Perkalian Titik (Dot Product)

Dapat dikataka sebagai perkalian besar (nilai) antara dua vektor.


11
Jika dan , maka

adalah sudut di antara dua vektor.

Sifat perkalian skalar (dot atau titik) dua vektor:

 Komutatif

 Asosiatif

 Distributif

Ketentuan perkalian dot:

 Perkalian komponen vektor sejenis (searah) akan menghasilkan nilai 1.

 Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak lurus) akan
menghasilkan nilai 0.

12
5. Perkalian Silang (Cross)

Perkalian silang dua vektor akan menghasilkan vektor lain. Perkalian silang vektor

dan dapat ditulis yang menghasilkan vektor yang memiliki arah tegak lurus

dengan bidang yang dibentuk oleh dan .

Jika dan , maka

Ketentuan perkalian:

6. Proyeksi Ortogonal

Misal, dan adalah dua vektor sembarang pada bidang atau ruang, dan adalah

proyeksi pada .

13
 Proyeksi skalar orthogonal dari pada arah adalah yang ditentukan oleh

 Proyeksi vektor orthogonal dari pada arah adalah yang ditentukan oleh

7. Perbandingan Vektor

Sebuah titik P berada pada ruas garis AB akan membentuk sebuah perbandingan
panjang. Titik P terletak pada ruas garis AB dapat diketahui posisinya melalui besar
perbandingan ruas garis serta koordinat titik A dan B.

 Perbandingan Vektor di Dalam Ruas Garis

 Perbandingan Vektor di Luar Ruas Garis

a. Titik pembagi P berada sebelum ruas garis AB

b. Titik pembagi P berada setelah ruas garis AB

14
C. Fungsi Vektor

Di antara fungsi vektor dalam kehidupan, yaitu untuk memperhitungkan hal-hal


yang muncul di dalam atau sebagai akibat beberapa fenomena berikut:

 Pesawat terbang yang akan lepas landas dan mendarat menggunakan metode vektor,
sehingga ketika turun tidak langsung jatuh, tetapi melalui arah vektor yang
disesuaikan. Dengan demikian, orang-orang di dalamnya tidak jatuh atau
terombang-ambing. Pesawat terbang juga menggunakan komputer navigasi yang
dihubungkan dengan cara vektor, sehingga tidak salah arah atau berpindah di
tempat yang tidak diinginkan.

 Saat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah
kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi
dan gaya dorong angin. Dengan vektor, tempat jatuhnya penerjun dapat diperkiraan.

 Sarana transportasi darat, laut, maupun udara memiliki peluang yang sama untuk
mengalami kecelakaan. Apabila kecelakaan terjadi di tengah lautan lepas, kapal
yang mengalami kerusakan harus dibawa ke pelabuhan terdekat untuk segera
diperbaiki. Untuk menarik kapal tersebut dibutuhkan dua buah kapal dengan
dilengkapi kawat baja. Agar kapal dapat sampai ke pelabuhan yang dituju dan
posisi kapal selama perjalanan tetap stabil, besar gaya yang dibutuhkan oleh
masing-masing kapal penarik dan sudut yang di bentuk oleh kawat baja harus
diperhitungkan dengan cermat.

 Ketika menarik anak panah dari busurnya, arah gerak anak panah merupakan
penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua ujung busur tersebut.

 Dalam agama, vektor memiliki filosofi yang memberi pelajaran hidup. Dikatakan
bahwa kehidupan ini seperti sebuah vektor, berpangkal dari sebuah titik awal dan
akan berujung pada sebuah titik akhir. Dua titik itu dapat berbeda sehingga dapat
dikatakan telah terjadi perubahan dalam hidup tersebut, atau dua titik tersebut
adalah titik yang sama sehingga dapat disimpulkan tidak ada perubahan dalam
hidup tersebut. Jika berakhir di titik yang sama, maka hidup tersebut hanya
15
menjalani yang telah terpampang di depan tanpa ada kemampuan atau kemauan
untuk mengubah hasil akhirnya. Sebagaimana sebuah vektor yang membentuk
garis, harus disadari bahwa manusia perlu memiliki tujuan hidup yang jelas.

16
BAB III PENELITIAN

A. Topik Penelitian

Menurut teori, jarak terdekat dua titik (misal: a dan b) adalah resultan vektor yang
memiliki pangkal dan ujung di dua titik tersebut (misal: a sebagai pangkal dan b sebagai
ujung), atau dapat dikatakan perpindahan sesuatu dari satu titik ke titik lain. Cara untuk
menghitung resultan vektor telah dirumuskan. Namun, tetap banyak orang yang kurang
mengerti,dan salah satu alasannya adalah mereka belum melihat langsung pembuktian
fenomenanya. Masalah tersebut dapat dirumuskan menjadi pertanyaan:

1. Bagaimana cara membuktikan bahwa resultan vektor merupakan jarak terdekat antara
dua titik?

2. Bagaimana cara membuktikan bahwa rumus resultan vektor yang telah dipelajari sudah
tepat?

B. Kegiatan Penelitian

1. Metodologi Penelitian

Kami melakukan percobaan yang dilakukan dengan mengukur jarak dan perpindahan
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tempat yang kami pilih adalah kampus Sekolah
Menengah Atas Negeri 3 Bandung dan kampus Institut Teknologi Bandung. Kami
memanfaatkan Google Maps untuk mengukur jarak beberapa rute antara kedua tempat
tersebut dan ruas garis lurus antara kedua tempat tersebut. Dengan fitur yang dimiliki
aplikasi tersebut, kami langsung mendapatkan data awal yang kami butuhkan.

Perpindahan dapat diketahui dengan mengubah jarak menjadi vektor, artinya


menambahkan keterangan arah pada jarak pergerakan benda, Kami mengubah jarak dari 2
rute menjadi vektor-vektor dan menjumlahkannya untuk membuktikan apakah resultan
vektor merupakan perpindahan dan jarak terdekat antara dua titik. Kami mencetak gambar
peta yang akan kami ukur jumlah panjang vektor-vektornya, lalu mengukur panjang
17
jaraknya (di rute yang berwarna, kami namai "z") serta sudut yang terbentuk antara vektor-
vektor tersebut ( ) dengan sumbu-x positif. Kemudian, kami mencari besar komponen
vektor tersebut di sumbu-x dan sumbu-y dengan rumus: dan , lalu
menjumlahkan seluruh komponen x dan y. Resultan perjalanan tersebut kami dapatkan

dengan rumus: .

2. Data Hasil

Rute 1:

θ z x y R

6 0,8 0,768136229 0,223532399 0,8

96 1,3 -0,234559584 1,278664069 1,3


18
5 0,4 -0,113464874 0,38356971 0,4

51 1,1 -0,816369616 0,737252093 1,1

78 1,5 -1,28670464 0,770967684 1,5

10 1,6 -1,342514447 0,870433777 1,6

75 1,4 1,290451778 0,54289429 1,4

57 1,6 1,439786923 0,697863608 1,6

33 0,3 -0,003983024 0,299973558 0,3

52 0,3 0,048897234 0,295988278 0,3

65 0,3 -0,168736155 0,248048604 0,3

91 1,5 1,491551191 0,158981268 1,5

33 1 -0,013276747 0,99991186 1

63 1,5 1,478844872 0,25103355 1,5

80 2 -0,220774488 1,987777308 2

80 0,3 0,033116173 0,298166596 0,3

3 1,4 1,385989495 0,197568011 1,4

10,902844
Total 3,736390321 10,24262666
29

Akurasi Hitungan

Total hitung (m): 2180,568858


19
Total jarak menurut map
2180
(m):

Selisih (m): -0,568857829

Rute 2:

θ z x y R

6 0,8 0,768136229 0,223532399 0,8

96 1,3 -0,234559584 1,278664069 1,3

5 0,4 -0,113464874 0,38356971 0,4

51 1,1 -0,816369616 0,737252093 1,1

78 1,5 -1,28670464 0,770967684 1,5

10 1,6 -1,342514447 0,870433777 1,6

75 1,4 1,290451778 0,54289429 1,4

54 3,5 -2,902584415 1,955761671 3,5

20
72 4,3 -4,15917753 1,09144046 4,3

28 1,8 1,732690559 0,487630419 1,8

10,931279
Total -7,064096539 8,342146572
4

Akurasi Hitungan

Total hitung (m): 2186,25588

Total jarak menurut map (m): 2180

Selisih (m): -6,255880198

Skala: 1:200

1) Perhitungan masih dilakukan secara manual, yaitu dengan

mencetak gambar petanya lalu mengukur garis-garisnya dengan


penggaris dan busur derajat secara langsung. Dengan demikian,
meskiun perhitungan menggunakan komputer, data masih

Penyebab adanya selisih: diperoleh melalui proses manual.

2) Angka yang ditampilkan di map bisa saja merupakan

perkiraan. Selisih hasil perhitungan kami pun tidak terlalu


besar, sehingga bisa saja resultan vektor (perpindahan/jarak
garis lurus) sebenarnya sama persis.

R=resultan vektor

21
z=panjang vektor

x=panjang komponen
vektor di sumbu x

y=panjang vektor di sumbu


y

θ=sudut antara vektor


dengan sumbu x positif

C. Pembahasan

Berdasarkan data yang kami peroleh dari penelitian tersebut, jarak terdekat dua
tempat atau titik adalah garis lurus yang merupakan resultan vektor. Jika perhitungan tepat
dan akurat, hasil yang didapat akan sama menggunakan rute mana pun. Resultan vektor
didapat dengan mencari seluruh komponen x (dengan menghitung ) dan y (yang
didapat dengan menghitung ) dari vektor-vektor yang membentuk setiap rute,

mencari total komponen x dan y, lalu menggunakan rumus untuk


menentukan resultan seluruhnya, yang merupakan perpindahan atau garis lurus dari pangkal
vektor pertama ke ujung vektor terakhir. Selisih antara hasil perhitungan resultan vektor
dengan pengukuran panjang garis lurus dari aplikasi dapat terjadi, tetapi tidak terlalu besar
dan masih dapat dimaklumi karena pengukuran dilakukan secara manual menggunakan alat-
alat sederhana (kecuali untuk menghitung berbagai perhitungan yang dapat menjadi sangat
rumit jika dilakukan secara manual). Hasil ukuran garis lurus yang ditunjukkan aplikasi pun
tidak secara detail, hanya sampai bilangan puluhan, sehingga mungkin saja jarak detail yang
kami dapatkan memang tepat.

22
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa perpindahan
sesuatu yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya dapat dicari dari jarak yang
dilaluinya dengan berbagai rute. Jika perhitungan yang dilakukan tepat, hasil yang didapat
dari rute-rute tersebut adalah sama, atau dengan kata lain, bagaimana pun kombinasi vektor
akan menghasilkan suatu resultan vektor yang sama jika memiliki titik awal dan akhir atau
pangkal dan ujung yang sama, seperti yang tergambarkan dalam operasi:
AB+BC+CD+DE=AE.

B. Saran

Jika ingin melakukan penelitian mengenai resultan vektor atau tentang jarak dan
perpindahan seperti yang telah kami lakukan, sebaiknya pengukuran dilakukan dengan lebih
persisi agar selisih dapat diperkecil bahkan ditiadakan (antara hasil perhitungan vektor
dengan ukuran garis lurus yang ditunjukkan aplikasi/peta tepat sama). Rute yang digunakan
juga dapat ditambah sehingga lebih banyak. Selain itu, jika ingin perhitungan lebih mudah,
hindari rute dengan banyak garis lengkung, karena dalam perhitungannya seringkali kita
perlu memecahnya menjadi beberapa ruas garis lurus (vektor) yang lebih pendek dan ukuran
maupun sudutnya terkadang sulit diukur secara manual karena terlalu kecil.

23
Daftar Pustaka

Adha, S. M. (2022, Oktober). Vektor Matematika: Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal. Retrieved from
akupintar.id: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/vektor-matematika-pengertian-rumus-
dan-contoh-soal

Ayu, S. (2022). Retrieved from roboguru.ruangguru.com:


https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-dan-jelaskan-cara-penulisan-notasi-vektor-
_QU-UJJEGGM4

dosenpendidikan. (2022, 10 29). Vektor Matematika. Retrieved from dosenpendidikan.co.id:


https://www.dosenpendidikan.co.id/vektor-matematika/

Makalah Vektor Matematika. (n.d.). Retrieved from 123dok.com:


https://123dok.com/document/q5mlxw3y-makalah-vektor-matematika.html

Perbandingan Vektor. (2020). Retrieved from idschool.net: https://idschool.net/sma/perbandingan-


vektor/

Perbandingan Vektor pada Ruas Garis. (2022). Retrieved from konsep-matematika.com:


https://www.konsep-matematika.com/2017/10/perbandingan-vektor-pada-ruas-garis.html

Perkalian Vektor dan Contoh Soal. (2014, November 8). Retrieved from rumushitung.com:
https://rumushitung.com/2014/11/08/perkalian-vektor-dan-contoh-soal/

Rifai, B. (2022, Januari 22). Vektor pada Bangun Ruang R3 Ruang Dimensi Tiga. Retrieved from
sinmat.my.id: https://www.sinmat.my.id/vektor-pada-bangun-ruang-r3-ruang-dimensi-tiga/

Soal dan Pembahasan Vektor Matematika. (2020, Februari). Retrieved from maretong.com:
https://www.maretong.com/2019/03/soal-dan-pembahasan-vektor-matematika.html

Vektor Posisi dan Vektor Nol. (2022). Retrieved from konsep-matematika.com: https://www.konsep-
matematika.com/2017/09/vektor-posisi-dan-vektor-nol.html

Vektor Satuan. (2021, 10 2). Retrieved from wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Vektor_satuan

iv
Vektor: Vektor Kolinear. (2022). Retrieved from matikasmart.blogspot.com:
https://matikasmart.blogspot.com/2019/11/vektor-vektor-kolinear-materi.html

Anda mungkin juga menyukai