Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PROYEK

KAJIAN FISIKA SEKOLAH I


‘VEKTOR’

Dosen Pengampu :
Dr. Jeane Verra Tumangkeng, M.Si
Dr. Jeanne Rende, M.Si

Di susun oleh:
Bill Ryan Lucas (22 505 003)
Graceila Melody Lomban (22 505 015)
Brenda Nyanyi (22 505 016)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KEBUMIAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita naikan kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang telah memberikan Hikmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Proyek yang berjudul “Kajian Fisika Sekolah 1
: Vektor” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan proyek ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Kajian Fisika Sekolah 1. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Vektor di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Dalam penulisan Laporan proyek ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Enci Dr.
Jeane Verra Tumangkeng, M.Si dan Enci Dr. Jeanne Rende, M.Si selaku Dosen Kajian Fisika
Sekolah 1 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu per satu, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Dalam makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna, karena itu sebagai pembaca dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun. Agar supaya di penulisan makalah yang lain dapat
semakin disempurnakan.

Tondano, 24 Maret 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 4
D. Manfaat Penulisan ................................................................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................................ 5
A. Pengertian Vektor ................................................................................................................ 5
B. Penjumlahan vektor ............................................................................................................. 5
C. Pengurangan vektor ............................................................................................................. 6
D. Metode Analisis ................................................................................................................... 6
E. Aplikasi dan fungsi vektor dalam kehidupan....................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................... 10
A. Alat dan Bahan ................................................................................................................... 10
B. Prosedur Kegiatan .............................................................................................................. 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 11
A. Hasil ................................................................................................................................... 11
B. Pembahasan........................................................................................................................ 11
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
B. Saran .................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan sebisa mungkin
memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan keteraturan lainnya di alam
semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan untuk
menjadi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu fakta ilmiah yang ditemukan dalam
ilmu fisika, kerap kali kita menemukan gaya yang memiliki arah. Misalnya, benda ditarik ke
kanan dengan gaya sebesar enam newton. Besaran untuk menyatakan gaya tersebut adalah
vektor.
Dalam ilmu fisika, vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan juga arah. Artinya, vektor
tidak hanya menunjukkan besaran nilai sesuatu melainkan juga arah ke mana sesuatu tersebut
bekerja. Penggunaan vektor akan memberitahukan arah gaya tersebut. Sehingga, kita
mengetahui apakah gaya tersebut menarik, mendorong, mengangkat, ataupun menekan benda.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami dan
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan vektor?
- Bagaimana cara menentukan resultan pada dua vektor sebidang?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk memahami maksud dari vektor.
- Untuk mengetahui cara menentukan resultan pada dua vektor sebidang.
D. Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan dan ilmunya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Vektor
Vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini
misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya untuk menggambarkan
vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dan
anak panah menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapitan yang dicetak
⃗⃗⃗⃗⃗
tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti berikut AB ditulis vektor 𝐴𝐵
(Azizi, 2013).
Vektor pada bidang datar mempunyai dua komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y.
Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai 1
komponen. Komponen vektor adalah vektor yang bekerja menuyusun suatu vektor hasil
(resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak
berubah besar dan arahnya (Azizi, 2013).
Setiap vektor di uraikan ke dalam komponen vektor yang di inginkan. Penguraian vektor
dilakuka untuk mempermudah penjumlahan dua buah vektor atau lebih. Pemahaman konsep
ini akan sangat bermanfaat untuk lebih mendalami pelajaran fisika, khususnya untuk bidang
mekanika, medan listrik dan bidang lainnya.

Gambar 2.1 Metode Jajar Genjang

B. Penjumlahan vektor
Secara eksperimen telah ditemukan bahwa jika dua atau lebih gaya bekerja pada benda
yang sama, percepatan benda adalah sama seperti jika benda dikenai gaya tunggal yang sama
dengan penjumlahan vektor gaya-gaya itu sendiri. Artinya, gaya-gaya dijumlahkan sebagai
vektor-vektor (Wiyanto, 2007).
- Penjumlahan Vektor dengan metode Jajar Genjang (Pararelogram)
Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari
2 vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap vektor.
Untuk vektor segaris, penjumlahannya adalah R = A + B + C + n dst
Untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah ini

Gambar 2.2 Pejumlahan vektor dengan Jejar Genjang

C. Pengurangan vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan
adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A
bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B

D. Metode Analisis
metode yang digunakan untuk menentukan besar resultan vektor secara matematis dengan
menggunakan rumus. Adapun rumus yang digunakan merupakan rumus kosinus (cos)
untuk menentukan besar resultan vektor dan rumus sinus (sin) untuk menentukan arah
resultan vektor.
- Rumus cosinus dan sinus
Rumus cosinus digunakan untuk menentukan besar vektor resultan sedangkan rumus
sinus
untuk menghitung arah vektor resultannya. Perhatikan dua vektor (v1 dan v2) dan
resultannya
(FR) yang digambar dengan menggunakan metode jajaran genjang berikut:

Jika diketahui besarnya vektor v1 dan v2 dan sudut apit keduanya α, maka besarnya
vektor resultan vR dapat ditentukan dengan rumus cosinus
VR= √𝑉12 + 𝑉22 2 𝑉1. 𝑉2 𝐶𝑜𝑠 𝛼
dan arah vektor resultan ϴ1 atau ϴ2 dapat ditentukan dengan rumus sinus
𝒔𝒊𝒏𝜭𝟏 𝒔𝒊𝒏 𝜭𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝜶
= =
𝒗𝟐 𝒗𝟏 𝑽𝑹

Misalkan sebuah balok diberi gaya seperti pada gambar berikut :

Tentukan besar dan arah resultan gaya yang bekerja pada balok !!
Pembahasannya :
Untuk menentukan besar resultan vektor dari dua buah vektor berikut arahnya akan
lebih mudah dipahami dengan menseketsa (panjang vektor tidak perlu diukur) terlebih
dahulu membentuk jajaran genjang

Berdasarkan gambar pada soal, sudut apit kedua vektor (α) = 60̊
Arah vektor resultan (ϴ) dapat ditentukan dengan rumus

Jadi, total gaya (resultan gaya) pada balok adalah 6,08 N yang memiliki arah 34,75̊
terhadap F1
E. Aplikasi dan fungsi vektor dalam kehidupan
Adapun Beberapa contoh dari aplikasi vektor yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut (anonim, 2012)
1. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah kapal,
tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong
angin.
2. Saat perahu menyebrangi sebuah sungai, perahu tidak menyeberang tepat lurus dengan
posisi awalnya. Hal ini dikarenakan kecepatan gerak perahu yang sebenarnya merupakan
kecepatan gerak perahu dan kecepatan air. Sehingga walaupun terlihat bergerak lurus,
tetapi sebenarnya perahu bergerak serong.
3. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busunya, anak panah
tidak bergerak horizontal namun bergerak parabola. Hal ini karena sebenarnya arah gerak
anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua ujung busur tersebut.
4. Pesawat terbang yang ingin terbang ( take off) dan mendarat menggunakan metode vektor,
sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui arah vektor yang
disesuaikan. Dengan demikian orang-orang yang berada didalamnya pun tidak jatuh atau
terombang-ambing.
5. Metode vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain layang-layang.
Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang
memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan lebih
jelas karena ada pengaruh vektor.
6. Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan gaya
vektor, sehingga anak tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Penggaris
2. Dynamometer
3. Busur derajat
4. Karet gelang
5. Papan
6. Kertas HVS
7. Paku payung
8. Pensil

B. Prosedur Kegiatan
Langkah-langkah dalam kegiatan pratikum ini sebagai berikut:
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menempelkan kertas HVS pada papan dan tancapkan paku payung pada posisi diatas
bagian tengahnya papan kemudian buatlah garis sepanjang 12cm. pada ujung garis
tersebut buatlah sudut tertentu (misalnya 60̊ dan 30̊ ).
3. Untuk mengukur gaya pada arah lurus : Letakkan karet gelang pada paku payung
kemudian kaitkan dynamometer di karet gelang tersebut untuk mengetahui seberapa
besar gaya pada arah lurus. Tarik dynamometer sampai pada posisi ujung garis lurus.
Lalu perhatikan besarnya gaya pada dynamometer dalam satuan newton.
4. Untuk mengukur gaya pada arah yang membentuk sudut : Letakan dua dynamometer
pada sudut tertentu di karet gelang kemudian tarik dynamometer sampai ujung garis.
Lalu perhatikan besarnya F1 dan F2 pada dynamometer dalam satuan newton.
5. Kemudian catatlah hasil pengamatannya dan hitunglah dengan metode analitis sebagai
berikut :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil praktikum untuk menghitung resultan vektor menghasilkan data yang dilampirkan
dalam tabel sebagai berikut.
a. Gaya pada arah lurus
F Α
2,2 N 60̊
2,2 N 30̊

Dari praktikum yang telah dilaksanakan diketahui bahwa gaya pada arah lurus beserta
dengan sudutnya memiliki nilai 2,2 dengan sudut masing-masing yaitu 30̊ dan 60̊.
b. Gaya pada arah yang membentuk sudut
F1 F2 Α FR
1,2 N 1,2 N 60̊ 2,1 N
1,2 N 1,15 N 30̊ 2,3 N

Dari praktikum yang sudah terlaksana diketahui bahwa gaya pada arah yang membentuk
sudut yang telah diukur melalui dynamometer yakni pada sudut 60̊ dengan besarnya F1
yaitu 1,2 N dan yaitu F2 1,2 N dengan resultan gayanya sebesar 2,2 N dan pada 30̊ dengan
nilai F1 yaitu 1,2 N dan F2 yaitu 1,15 N dengan resultan gaya sebesar 2 N.

B. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui resultan gaya pada suatu bidang. Untuk
menghitung besarnya resultan gaya dapat menggunakan metode analitis yakni:

Keterangan:
R= Resultan Gaya
F1= Gaya 1
F2= Gaya 2
Sehingga pada hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas menghasilkan nilai
resultan yang dicari sebagai berikut:
1. FR= √𝐹12 + 𝐹22 2 𝐹1. 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛳
FR= √1,22 + 1,22 2 (1,2)(1,2) 𝐶𝑜𝑠 60̊
FR= 2,2 N

2. FR= √𝐹12 + 𝐹22 2 𝐹1. 𝐹2 𝐶𝑜𝑠 𝛳


FR= √1,22 + 1,152 2 (1,2) (1,15) 𝐶𝑜𝑠 30 ̊
FR= 2 N
Kemudian dapat dianalisis bahwa besarnya antara gaya arah lurus dengan gaya arah
membentuk sudut 30̊ hasilnya sama yakni 2,2 N dan untuk sudut 60̊ menghasilkan gaya terdapat
sedikit selisih yaitu gaya dengan arah lurus yakni 2,2 serta gaya membentuk sudut yaitu 2. Dari
hasil yang ada tersebut menyakinkan bahwa hasil praktikum ini benar karena hasilnya sama serta
selisihnya sedikit karena jika selisih yang didapat banyak perlu dilakukan pengulangan
pengukuran tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vektor merupakan besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini
misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya untuk menggambarkan
vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dan
anak panah menunjukkan arahnya. Dari laporan proyek yang kami coba dapat kami simpulkan
bahwa benar ada perbedaan selisihnya hanya sedikit antara garis lurus yang kami hitung
dengan garis yang berbentuk derajat itu sehingga perhitungan ini dinyatakan benar.
B. Saran
Praktikum sebaiknya dilakukan dengan mempersiapkan semua alat dan bahan yang akan
digunakan karena akan sulit mendapatkan hasil perhitungannya serta pada hasil perhitungan
besarnya resultan gaya apabila hasilnya terdapat banyak selisihnya sebaiknya dilakukan
analisa ulang kemungkinan apa saja yang menjadi penyebab pada saat pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Kanginan. M. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit Erlangga

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2020. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Sidoarjo : Masmedia

Saroji. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas X. Jakarta : Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
Azizi, Iqba M. 2013. “Vektor”.
http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.html. Diakses 24 maret 2023 pada pukul
15:00 WITA.
Pandiangan Paken.2022. “Analisis vektor” melalui :
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEFI4312-M1.pdf diakses 24 maret 2023
pada pukul 15.03 WITA.

Fisikaonline. 2022. ‘Vektor: materi, rumus, soal, penyelesaian soal serta aplikasinya dalam
kehidupansehari-hari’melalui: https://www.fisikaonline.com/2017/03/vektor.html
diakses 24 maret 2023 pada pukul 15.15 WITA

Anda mungkin juga menyukai