Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK

KOMPONEN-KOMPONEN VEKTOR

DOSEN PENGAMPU : AZMI RIZKY LUBIS, S.Pd., M.T.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Feby Glenice Telaumbanua (5223230002)


2. Lorencya Elisabeth Br Sembiring (5223230007)
3. Masitoh Nur Pertiwi (5221230005)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komponen-komponen Vektor”. Juga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Azmi Rizky Lubis, S.Pd., M.T. selaku dosen dalam
mata kuliah Medan Elektromagnetik, dan juga kepada pihak yang telah
memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Medan Elektromagnetik. Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk
memberikan ilmu dan wawasan tentang Komponen-komponen Vektor. Untuk itu,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 25 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Pengertian Komponen Vektor...................................................................3

2.2 Notasi Vektor............................................................................................3

2.3 Vektor Satuan............................................................................................4

2.4 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor.....................................................5

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP...............................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................9

3.2 Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSAKA..............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata vektor berasal dari bahasa latin yang artinya pembawa (carrier), yang ada
hubunganya dengan pergeseran. Halliday Resnick dalam Fundamentals of Physics
mengatakan “A change of position of a particle is called a displacement” dan “Quantities
that behave like displacement are called vectors”, yang menjelaskan bahwa perubahan
posisi suatu partikel disebut pergeseran dan besaranbesaran yang memiliki sifat seperti
pergeseran disebut vektor.

Jadi yang dimaksud dengan vektor adalah jenis besaran yang mempunyai
besar dan arah. Artinya besaran yang hasil pengukuranya tergantung pada sistem
kordinat. Misalnya, gaya, kecepatan, percepatan, medan listrik, medan magnet,
momentum.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang maka disusunlah rumusan masalah yang
akan dibahas, sebagai berikut:
1. Pengertian komponen vektor;
2. Notasi Vektor;
3. Vektor satuan;
4. Penjumlahan dan pengurangan vektor;

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Memberikan informasi dalam pengertian komponen vektor;
2. Memberikan informasi penjelasan notasi vektor;
3. Memberikan informasi mengenai penjumlahan dan pengurangan vektor;

1
4. Memberikan informasi mengenai vektor satuan, dan
5. Memberikan informasi mengenai vektor posisi dan vektor jarak.

1.4 Manfaat

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau


pembelajaran dan penambah wawasan mengenai manusia sebagai individu dan
makhluk sosial bagi masyarakat dan pelajar pada khususnya makalah ini dapat
memberikan sumbangsih positif bagi kemajuan ilmu dan kehidupan manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komponen Vektor

Vektor-vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen-segmen


garis terarah atau panah-panah di ruang-2 atau ruang-3 dimensi. Arah panah
menentukan arah vektor dan panjang panah menyatakan besarnya. Ekor panah
dinamakan titik awal (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik
terminal (terminal point). Pada umumnya vektor dinyatakan dengan huruf kecil
cetak tebal misalnya a , k , u , v , w , dan x . Tetapi ada juga buku teks yang
menyatakan vektor dengan huruf besar cetak tebal misalnya A , K ,U , V , W , dan
X . Oleh karena kesulitan untuk menulis cetak tebal dalam tulisan tangan, vektor
juga sering kali dinyatakan dengan tanda panah atau garis yang ditulis di atas
huruf yang melambangkan vektor (⃗
A , ⃗a , A , a atau a^ ). Bila membahas vektor,
maka bilangan dinyatakan sebagai skalar. Semua skalar merupakan bilangan riil
dan akan dinyatakan dengan notasi huruf kecil biasa misalnya a , k , u , v , w , dan x .
Namun, ada juga buku teks yang juga menyatakan besar vektor sebagai huruf
besar cetak miring misalnya, A , K ,U , V , W , dan X . Mengingat kesulitan untuk
menulis huruf miring dalam tulisan tangan, maka besar vektor dapat dituliskan
sebagai harga mutlak dari vektor, seperti |⃗
A| ,|⃗a|,| A| atau|a|. Ada juga yang
menuliskan besar vektor sebagai huruf tegak biasa baik berupa huruf besar
maupun huruf kecil, seperti A , K ,U , V , W , dan X atau a , k , u , v , w , dan x , tanpa
diberi tanda panah atau garis di atas huruf tersebut.

2.2 Notasi Vektor

Vektor biasanya digambarkan atau dilukiskan dengan simbol huruf tebal,


misalnya A. Dalam tulisan tangan biasanya vektor dinyatakan dengan
membubuhkan anak panah kecil di atas simbolnya, misalnya ⃗
A . Panjang anak

3
panah menunjukkan besar (harga) vektor dan arah panah adalah arah vektor itu
bekerja.

Gambar 1. Diagram Vektor

2.3 Vektor Satuan

Vektor A mempunyai nilai dan arah, maka vektor A dapat ditulis sebagai

A=A a A

yang menspesifikasi vektor A dinyatakan oleh nilainya A dan arahnya a A.

Nilai vektor A adalah scalar ditulis A atau | A|. Vektor satuan a A


sepanjang A didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai nilai satu dan arahnya
A A
sepanjang A, yaitu a A =
| A| A

Vektor A dalam koordinat kartesian dapat dinyatakan sebagai:

( A x , A y , A z ) atau A x ax + A y a y + A z a z

penjelasan notasi

 A x , A ydan A z disebut komponen-komponen vektor A dalam arah sumbu-


sumbu x, y dan z.
 a x , a y dana z adalah vektor-vektor satuan dalam arah sumbu-sumbu x, y dan
z. Vektor satuan nilainya satu dan tanpa dimensi.

Vektor-vektor satuan a x , a y dana z diilustrasikan dalam gambar 2. (a) dan


komponen-komponen A sepanjang sumbu-sumbu koordinat ditunjuk dalam
gambar 2. (b).

Nilai vektor A dinyatakan oleh:

4
A=√ A 2x + A2y + A 2z

dan vektor satuan a A, sepanjang A dinyatakan oleh:

A A x ax + A y ay + Az az
a A= =
A √ A 2x + A 2y + A 2z

Gambar 2. (a) Vektor-vektor satuan a x , a y dana z ; (b) Komponen-komponen A


sepanjang a x , a y dana z

2.4 Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Vektor A dan B dapat dijumlahkan menghasilkan vektor C, yaitu:

C= A+ B

Penjumlahan vektor dilaksanakan dengan menjumlahkan masing-masing


komponen vektor yang sesuai. Jika A = ( A x , A y , A z ) dan B = ( B x , B y , B z ) maka :

C=( A ¿ ¿ x+ B x )a x +( A ¿ ¿ y+ B y )a y +( A ¿ ¿ z+ B z)a z ¿ ¿ ¿

Dengan cara yang sama pengurangan vektor adalah :

D= A−B= A+ (−B )

¿( A ¿ ¿ x−Bx )ax +( A ¿ ¿ y−B y )a y +( A ¿ ¿ z−B z )a z ¿ ¿ ¿

5
Secara grafik, penjumlahan dan pengurangan vektor dilakukan dengan cara
geometri dan cara analitik.

1) Cara Geometri
Penjumlahan dan pengurangan vektor secara geometri terdiri dari metode
poligon (segitiga) dan metode jajaran genjang.
a. Metode Poligon (segitiga)
Pada cara ini resultan sejumlah vektor diperoleh dengan
menggambarkan anak panah-anak panah vektor secara sambung-
menyambung dengan memperhatikan panjang dan arah anak panah
yang bersangkutan. Ekor anak panah yang satu diimpitkan dengan
ujung anak panah yang mendahuluinya.

Gambar 3. Penjumlahan dua vektor dengan metode polygon

Gambar 4. Pengurangan dua vektor dengan metode poligon

b. Metode jajaran genjang


Untuk menjumlahkan dua buah vektor, resultan dua vektor yang
berpotongan adalah diagonal jajaran genjang dengan kedua vektor
tersebut sebagai sisi jajaran genjang.

6
Gambar 5. Penjumlahan dengan metode jajaran genjang
2) Cara Analitik
Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua atau lebih vektor. Hal ini
karena vektor terdiri dari komponen-komponen vektor.

Gambar 6. Pengurai vektor


Berdasarkan gambar di atas, vektor A diuraikan menjadi Ax dan Ay.
Dengan Ax adalah komponen yang searah dengan sumbu x, sedangkan Ay
adalah komponen A yang searah dengan sumbu y. Jadi vektor A dapat
dinyatakan dengan.

A=A x + A y (2 dimensi)

Berdasarkan aturan trigonometri, maka komponenkomponen vektor A


tersebut dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

A x = A cos α

A y =A sin α

Untuk menjumlahkan vektor secara analitik, maka vektorvektor tersebut


diuraikan terlebih dahulu, kemudian komponenkomponen vektor yang
searah dijumlahkan.

A=A x + A y dan B=B x + B y

7
Sehingga diperoleh hasil,

A+ B=¿

R=R x + R y

Dan besarnya vektor resultan (R) dapat ditentukan dengan dalil Pythagoras
sebagai berikut.

|R|=√ R2x + R2y

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Besar/nilai dari vektor adalah sebuah scalar (yang positif). Arah vektor
didefinisikan menurut kerangka acuan (sistem koordinat) yang dipakai. Jika
sebuah vektor bernilai negatif, maka nilai negatifnya sebenarnya menyatakan
arah negatif sistem koordinat yang digunakan dan tidak menyatakan nilai vektor.
Ada beberapa cara notask untuk menyatakan sebuah vektor:
 Vektor dituliskan dengan huruf tebal. Misalnya, gaya dengan notasi F.
 Vektor dituliskan dengan huruf bertanda bar dibawahnya, seperti F
 Vektor dinotasikan dengan huruf dengan tanda panah diatasnya ⃗
F.
 Berkaitan dengan gerak benda dari suatu titik A ke titik yang lain B,
yang menghasilkan vektor pergeseran maka dapat dituliskan dengan ⃗
AB .
~
 Vektor dapat juga dituliskan seperti F .

Kelima cara menotasikan sebuah vektor ini adalah cara yang sering
digunakan dan semuanya dapat digunakan tergantung mana yang lebih
memudahkan menulis serta konsisten.

3.2 Saran

Dari uraian yang telah kami susun di atas, kami harap pembaca mampu
mengetahui sedikit mengenai Komponen-komponen Vektor yang telah kami ulas
secara ringkas dan jelas. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan yang memadai dan masih perlu disempurnakan. Dan apabila

9
di dalam makalah ini terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam penulisan maupun
dalam penyampaian, maka penulis memohon maaf atas kekurangannya, kami juga
mengharapkan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSAKA

ANALISIS_VEKTOR_SEBUAH_PENGANTAR_UNTUK_M. (n.d.).

Arkundato, A. (n.d.). Vektor dan Penggunaan Vektor.

Tinjauan Tentang Belajar, A. (n.d.). BAB II LANDASAN TEORI.

Ir. Erfan Achmad Dahlan, M. (2017). Elektromagnetika: Analisis Vektor dan


Elektrostatika. Malang: UB Press.

11

Anda mungkin juga menyukai