Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

W112100003 –
FISIKA DASAR
VEKTOR

Abstrak Sub-CPMK

Pada modul ini membahas CPMK 2


materi mengenai definisi Mampu menjelaskan kinematika.
vektor, komponen vektor,
penjumlaha vektor dan
perkalian vektor.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Tridata Handayani ST, MBA


TEKNIK TEKNIK SIPIL
02
VEKTOR

Ilmu fisika memiliki banyak besaran (kuantitas) yang mempunyai ukuran dan arah,
sehingga membutuhkan sebuah bahasa matematika khusus, yaitu vektor. Yang mana,
vektor digunakan untuk menyatakan dan menggambarkan besaran tersebut.

PENGERTIAN VEKTOR

Sebuah partikel yang bergerak sepanjang garis lurus hanya dapat bergerak dalam dua
arah. Gerakan partikel tersebut positif terhadap salah satu arah dan negatif terhadap arah
yang berlawanan. Namun, jika partikel bergerak dalam ruang tiga dimensi, tanda positif
atau negatif tidak cukup untuk menyatakan arah geraknya. Untuk itu, perlu digunakan
vektor. Vektor memnpunyai magnitudo dan juga arah, dan vektor mengikuti aturan
kombinasi yang khusus (aturan vektor).

Besaran vektor (kuantitas vektor) adalah suatu besaran yang mempunyai magnitudo dan
arah sehingga dapat diwakilkan dengan sebuah vektor. Beberapa besaran fisis yang
merupakan besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, dan percepatan.

Dan untuk besaran fisis yang tidak menggunakan arah (suhu, tekanan, energi, massa, dan
waktu dapat disebut dengan skalar. Dan kita mengoperasikan besaran – besaran tersebut
dengan aturan aljabar biasa. Suatu nilai tunggal dengan sebuah tanda positif atau negatif,
mencirikan sebuah besaran skalar.

BESARAN SKALAR BESARAN VEKTOR

Jarak Perpindahan

Massa Kecepatan

Waktu Percepatan

Suhu Gaya

Kelajuan Momentum

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Volume Berat

Energi Momen

Daya Medan Listrik

NOTASI VEKTOR

Sebuah vektor diberi notasi dan digambarkan secara khusus dengan pengertian
dan batasan yang jelas. Vektor diberi notasi berupa huruf besar atau kecil yang dicetak
tebal atau diberi tanda panah di atasnya. Misalnya vektor sebuah gaya dapat digambarkan
atau dituliskan dengan atau F (berasal dari force). Kadang-kadang sebuah vektor juga
diberi notasi berupa hurup besar dengan satu tanda panah di atas keduanya, misalnya
vector perpindahan sebuah benda yang bergerak dari titik A ke titik B diberi notasi.
Sebuah vektor dapat digambarkan sebagai potongan garis lurus berarah (anak
panah), yang batasan-batasannya adalah sebagai berikut:

1. Titik awal tanda anak panah adalah titik tangkap vektor. Titik tangkap vektor
artinya titik kedudukan tempat vektor itu mulai bekerja.
2. Panjang tanda anak panah menyatakan nilai atau besar vektor, vector yang lebih
besar digambarkan dengan anak panah yang lebih panjang, begitu juga sebaliknya,
vektor yang lebih kecil digambarkan dengan anak panah yang lebih pendek. Nilai
atau besar vektor diberi notasi dengan huruf yang sama dengan vektor yang
bersangkutan tetapi tanpa tanda anak panah di atasnya atau tidak dicetak tebal,
atau sama dengan notasi vektor tetapi di dalam tanda harga mutlak. Misalnya, besar
vektor adalah AB atau |AB|.
3. Arah anak panah menggambarkan vektor. Untuk arah ini biasanya digunakan istilah
arah ke kanan (→), arah ke kiri (), arah ke atas (), arah ke bawah (), tegak lurus
bidang gambar menuju pembaca (•) dan arah tegak lurus bidang gambar menjauhi
pembaca (x). Pada bidang kartesian, arah vektor dinyatakan dengan sudut yang
diapit oleh vektor itu dengan sumbu–x positif, sudut yang berputar searah jarum jam
diberi tanda negatif dan sudut yang berputar berlawanan arah jarum jam diberi
tanda positif.
4. Garis perpanjangan vektor disebut garis kerja vektor, misalnya garis l. Untuk
kepentingan operasi vektor misalnya penjumlahan, selisih dan sebagainya, titik
tangkap sebuah vektor dapat dipindah-pindahkan tetapi dengan tidak mengubah
panjang dan arah vektor.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ada beberapa cara notasi untuk menyatakan sebuah vektor:

1. Vektor dituliskan dengan huruf tebal. Misalnya, gaya dengan notasi F.


2. Vektor dituliskan dengan huruf bertanda bar di bawahnya, seperti F.
3. Vektor dinotasikan dengan huruf dengan tanda anak panah di atasnya 𝐹⃗ .
4. Berkaitan dengan gerak benda dari suatu titik A ke titik yang lain B, yang
menghasilkan vektor pergeseran maka dapat dituliskan dengan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐴𝐵.
5. Vektor dapat juga dituliskan seperti 𝐹̃

Notasi Geometris

Notasi geometris adalah sebuah metode untuk menganalisis vektor dengan cara
menampilkannya dalam bentuk gambar.

Contoh:

Sebuah benda bergerak dari titik A ke titik B melewati sebuah lintasan lengkung (gambar
1.2a). Vektor perpindahan gerak tersebut ditunjukan oleh garis terpendek (lurus) dari A ke
B (gambar 1.2b) yang berikutnya kita beri nama sebagai vektor perpindahan R (gambar
1.2c).

Panjang anak panah menunjukan besar vektor, sedangkan arah anak panah menunjukan
arah vektor. Kita bisa menggambarkan negatif dari masing-masing vektor sebagaimana
ditunjukan pada gambar berikut:

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Notasi Analitis

Notasi analitis digunakan untuk menganalisa vektor dengan cara menguraikan vektor
tersebut dalam komponen-komponen penyusunnya. Sebuah vektor a dalam koordinat
kartesian (dua sumbu : x dan y) dapat dinyatakan dalam komponen-komponennya, yaitu
komponan pada arah sumbu x dan komponen pada arah sumbu y. Secara lebih jelas dapat
dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:

ay : besar komponen vektor a dalam arah sumbu y

ax : besar komponen vektor a dalam arah sumbu x

Vektor arah /vektor satuan: adalah vektor yang besarnya 1 dan arahnya sesuai dengan
yang didefinisikan.

Misalnya dalam koordinat kartesian : i, j, k yang masing masing menyatakan vektor dengan
arah sejajar sumbu x, sumbu y dan sumbu z.

Sehingga secara analitik vektor a dapat ditulis:

𝑎⃗ = a x 𝑖̂ + ay 𝑗̂

Dan besar vektor a adalah:

|a| = √𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑦 2

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
KOMPONEN VEKTOR

VEKTOR KOMPONEN DAN VEKTOR SATUAN

Setiap vektor dapat diuraikan menjadi 2 vektor yang saling tegak lurus. Pada
koordinat kartesian, vektor dapat diuraikan ke arah sumbu x, sumbu y dan sumbu z
jika 3 dimensi. Vektor-vektor hasil penguraian inilah yang disebut dengan vektor
komponen. Vektor yang terletak di sumbu x, disebut dengan vektor komponen
sumbu x, dan vektor yang terletak di sumbu y disebut dengan vektor komponen
sumbu y. Besar dari vektor komponen tergntung dari vektor bersangkutan, tetapi
arahnya selalu diketahui dan konstan.

Vektor Bebas adalah sebuah vektor yang dapat dipindahkan ke mana saja dalam ruang,
asalkan besar dan arahnya tetap.

Vektor Satuan adalah sebuah vektor yang besarnya satu satuan vektor.

̅ adalah vektor -𝑃̅ yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.


Vektor Negatif 𝑷

Vektor Resultan adalah jumlah terkecil vektor yang menggantikan sistem vektor yang
bersangkutan. Untuk menentukan resultan vektor dapat ditempuh dengan 2 (dua) metode
yaitu:

METODE GRAFIS METODE ANALITIS

• Metode Jajaran genjang • Metode Sinus


• Metode Segitiga • Metode Cosinus
• Metode Poligon • Metode Vektor Komponen

METODE JAJARAN GENJANG

Metode jajar genjang digunakan untuk menentukan resultan 2 buah vektor. Jadi satu
lukisan, yang nantinya akan berbentuk seperti jajar genjang, hanya dapat melukiskan 2
buah vektor. Aturan menentukan vektor resultan dengan metode jajar genjang adalah
sebagai berikut.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap berimpit di titik O

2. Buatlah jajar genjang dengan sisi-sisi vektor F1 dan F2

3. Diagonal jajar genjang merupakan resultan atau hasil penggabungan vektor F 1 dan
vektor F2

4. Sudut α menunjukkan arah resultan kedua vektor terhadap vektor F 1

METODE SEGITIGA

Pada metode ini dilakukan pemindahan titik tangka vektor 1 ke ujung vektor yang lain
kemudian menghubungkan titik tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengan titik ujung
vektor ke dua.

1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1

3. Sudut α menunjukkan arah resultan kedua vektor terhadap arah vektor F1

METODE POLIGON

Jika ada tiga vektor atau lebih, anda tidak mungkin menjumlahkan vektor-vektor tersebut
dengan metode jajar genjang atau metode segitiga. Oleh karena itu harus digunakan
metode segibanyak (poligon). Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar berikut:

Pada gambar di atas terdapat tiga buah vektor yang akan dicari resultannya. Adapun
resultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada gambar berikut :

Berikut adalah tahap-tahap dalam menentukan resultan vektor mengguanakan


metode poligon:

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di O

2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1

3. Lukislah vektor F3 dengan titik tangkap di ujung vektor F2

4. Hubungkan titik tangkap di O dengan ujung vektor F3. Lukis garis penghubung antara titik
tangkap O dan ujung vektor F3. Garis penghubung ini merupakan resultan vektor F1, 2,
dan F3.

METODE ANALITIS

Menentukan besar dan arah vektor resultan dengan metode grafis merupakan salah satu
pendekatan. Ketepatan hasil yang diperoleh bergantung pada ketepatan dan ketelitian
anda dalam menggambar dan membaca skala. Besar dan arah vektor resultan lebih tepat
diperoleh melalui perhitungan matematis.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
PENJUMLAHAN VEKTOR

Selain memiliki nilai Vektor juga memiliki arah, penjumlahan vektor dan penerapan
operasi-operasi aljabar lainya memiliki aturan tertentu. Pada bagian ini dibahas
aturan penjumlahan vektor. Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:

1) Metode jajaran genjang


2) Metode segitiga
3) Metode poligon (segi banyak)
4) Metode uraian/analitis

Beberapa hukum dalam operasi penjumlahan vektor:

Hukum komutatif

Sebuah partikel mengalmi perpindahan A, dilanjutkan dengan perpindahan B. Hasil


akhirnya adalah perpindahan C. Seandainya partikel tersebut terlebih dahulu mengalami
perpindahan B, dilanjutkan dengan melakukan perpindahan A, maka hasil akhirnyapun
perpindahan C. Amati kenyataan tersebut pada gambar di bawah ini :

Hukum komutatif dalam operasi penjumlahan vektor menyatakan bahwa:

A+B=B+A

Kenyataan ini menunjukan bahwa urutan suku dalam penjumlahan vektor tidaklah
berpengaruh.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hukum Asosiatif

Hukum Asosiatif dalam operasi penjumlahan dapat dinyatakan sebagai


berikut:

(A + B) + C = A + (B + C) = R

Vektor A dan B sebagaimana yang sudah dicontohkan di atas, jika dinyatakan secara
analitis dapat ditunjukan dalam bentuk:

Maka opersasi penjumlahan/pengurangan vektor yang dinyatakan secara analitik dapat


dilakukan dengan cara menjumlah/mengurangi komponen-komponen yang searah sebagai
berikut:

Contoh soal:

1. Dua buah vektor 𝐴⃗ = 2𝑖̂ – 3𝑗̂ + 4𝑘̂ dan 𝐵


⃗⃗= 3𝑖̂ – 7𝑗̂ - 4𝑘̂. carilah vektor jumlah (resultan) dari
dua vektor tersebut dan berapakah besarnya?

Penyelesaian:

⃗⃗ = (2 + 3)𝑖̂ + (-3 – 7) 3𝑗̂ + (4 - 4)𝑘̂


𝐶⃗ = 𝐴⃗ + 𝐵

C = |𝐶⃗| = √125 satuan.

2. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 50 m dan kecepatan airnya 4 m/s.
Bila perahu bergerak tegak lurus terhadap arah kecepatan air dengan kecepatan 3 m/s.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tentukan panjang lintasan yang ditempuh oleh perahu dan seberapa jauh perahu
menyimpang diukur dari garis tepi sungai?

Jawab:

Diketahui:

vperahu = 3 m/s

varus = 4 m/s

Langkah pertama kita tentukan terlebih dahulu resultan vektor kecepatannya.

Untuk menentukan besarnya jarak tempuh, maka kita bisa menggunakan perbandingan sisi

segitiga.

3 50
=
5 𝑥

x = 83,33 m

Arah gerak perahu dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

3
 = arc tg
4

 = 36,90

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
PERKALIAN VEKTOR

Selain dapat dijumlahkan, vektor juga dapat dikalikan. Terdapat dua macam operasi
perkalian vektor yaitu :

PERKALIAN VEKTOR

PERKALIAN VEKTOR PERKALIAN VEKTOR


DENGAN SKALAR DENGAN VEKTOR

PERKALIAN TITIK (DOT PERKALIAN SILANG


PRODUCT) (CROSS PRODUCT)

PERKALIAN SKALAR DENGAN VEKTOR

Jika sebuah vektor dikalikan dengan sebuah bilangan (skalar) k maka hasil dari perkalian
tersebut adalah vektor baru yang panjangnya k kali vektor semula dan arahnya serah
dengan vektor semula bila k bernilai positif dan arahnya berlawanan dengan vektor semula
bila k bernilai negatif.

B=kA

Besar vektor B adalah k kali besar vektor A, sedangkan arah vektor B sama dengan arah
vektor A bila k positip dan berlawanan bila k negatif. Dalam fisika kita menjumpai operasi
semacam ini misalnya:

F = qE ;

q adalah muatan listrik, dapat bermuatan positip atau negatif sehingga arah F tergantung
tanda muatan tersebut, sedangkan besar F adalah q kali besar E.

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
PERKALIAN VEKTOR DENGAN VEKTOR

Terdapat dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama perkalian titik (dot
product) yang menghasilkan besaran skalar dan kedua perkalian silang (cross product)
yang menghasilkan besaran vektor.

A. PERKALIAN TITIK (DOT PRODUCT)

Dua buah vektro p dan q diilustrasikan seperti gambar di atas, perkalian titik (dot product)
antara dua buah vektor 𝑝 dan 𝑞 menghasilkan r, didefinisikan secara matematis sebagai
berikut:
𝑝⃗  𝑞⃗ = 𝑟

𝑝⃗ dan 𝑞⃗ vektor, sedangkan r besaran skalar. Besar r didefinisikan sebagai persamaan:

r = 𝑝⃗  𝑞⃗ cos 

 = sudut antara vektor 𝑝⃗ dan 𝑞⃗

B. PERKALIAN SILANG (CROSS PRODUCT)

Perkalian silang melibatkan dua buah vektor, misalkan vektor 𝑝⃗ dan 𝑞⃗ yang menghasilkan
vektor 𝑟⃗.

𝑟⃗ = 𝑝⃗ x 𝑞⃗ = p x q sin 

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


14 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Halliday, Resnick, Walker, Fisika Dasar Edisi Ketujuh Jilid 1, Terjemahan, Erlangga,
Jakarta, 2010
Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknk Jiid 1, Terjemahan, Erlangga, Jakarta, 1998
Ir. Sutarno, Fisika untuk Universitas, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013

2022 FISIKA DASAR Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


15 Tridata Handayani ST, MBA http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai