Anda di halaman 1dari 19

Bahan Ajar

Kelas X Semester 1

A PETUNJUK BELAJAR

1. Membaca doa setiap sebelum pembelajaran dimulai


2. Membaca KI, KD, dan Tujuan dari pembelajaran.
3. Memahami isi materi tentang Vektor
4. Menemukan materi Vektor dari sumber belajar lainnya
5. Mengerjakan latihan soal-soal yang ada dalam bahan ajar ini

B KOMPETENSI DASAR

3.3 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya


perpindahan).
4.3 Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang
(misalnya perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya.

C Informasi Pendukung

1. Membedakan besaran vektor dengan besaran scalar, dan


menggambarkan vektor.
Pada materi 1 ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik tentang perbedaan besaran vektor dengan besaran scalar,
dan cara menggambarkan vektor dengan benar. Pada materi 1 ini materi
yang harus dipahami antara lain :
- Berdasarkan nilai dan arahnya,
besaran fisika terbagi menjadi
besaran fisika dan besaran
vektor.
- Besaran scalar adalah besaran
yang hanya memiliki besaran
atau nilai, missal jarak, luas, dan
volume, sedangkan besaran vektor
Gambar 1. Vektor

1
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

adalah besaran yang memiliki nilai dana rah missal perpindahan,


kecepatan, dan percepatan.
- Vektor dapat digambarkan denga anak panah. Panajang ruas garis itu
menunjukkan Panjang vektor tersebut. Arah mata anak panah
menyatakan arah vektor. Pangkal anak panah disebut titik tangkap
vektor. Titik ujung anak panah disebut ujung vektor.
- Suatu vektor juga dapat dituliskan dengan cara sebagai berikut :
 Menggunakan lambing huruf kecil yang dicetak tebal.
Contoh : a, b, dan c.
 Menggunakan huruf kecil yang dibubuhi tanda panah
diatasnya.
Contoh : , , dan
a. Pengertian besaran vektor dan besaran skalar
Berdasarkan arahnya besaran fisika dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah
besaran yang hanya mempunyai nilai (besar) saja. Contoh besaran skalar,
antara lain, panjang, suhu, waktu, volume, kelajuan, energi, dan lain -
lain. Pada suatu hasil pengukuran besaran skalar dapat dinyakan dengan
nilainya saja.
Contohnya:
• Jarak rumah Atika ke sekolah adalah 400 meter.
• Suhu Kota Padang siang ini adalah 29 derajat celcius.
• Liona mengendarai sepeda motor dengan kelajuan 60 km/jam.
Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai (besar) dan
arah. Contoh besaran vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan,
gaya dan sebagainya. Pada suatu hasil pengukuran besaran vektor dapat
dinyatakan dengan nilai disertai arahnya.
Contohnya:
• Angin diatas wilayah Indonesia umumnya bertiup dari arah timur ke
barat daya dengan kecepatan berkisar 9 – 37 km/jam.
• Sebuah benda diberikan gaya sebesar 20 N searah sumbu x positif
sehingga benda tersebut mengalami perpindahan sejauh 1 meter
kearah sumbu x positif.
b. Penulisan dan Pengambaran Vektor
Vektor biasanya dituliskan dengan notasi berupa huruf dengan
anak panah di bagian atasnya dan nilainya dituliskan dengan tanda
2
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

mutlak ( atau dengan notasi berupa huruf dengan dicetak tebal (A) dan
nilainya dituliskan dengan huruf miring (A).
Vektor dapat digambarkan sebagai sebuah garis lurus berarah
yang memiliki titik titik tangkap (titik pangkal) sebagai tempat
permulaan vektor itu bekerja. Panjang garis menunjukkan nilai vektor
dan arah panah menunjukkan arah vektor itu bekerja. Garis yang melalui
vektor tersebut dinamakan garis kerja. Perhatikan contoh penggambaran
vektor dibawah ini.

Gambar 2. Arah Vektor

Vektor sama dan vektor berlawanan


Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arah kedua vector sama
meskipun pangkal vektornya berbeda. Dua vector dikatkan berlawanan
jika arahnya berlawanan meskipun besar kedua vector sama.

Gambar 3. Vektor sama dan berlawanan

c. Vektor Perpindahan
Jika suatu benda berpindah dari posisi awal ke posisi akhir, maka benda
tersebut mempunyai nilai dan arah perpindahan. Misalnya ibu pergi ke
pasar dengan berjalan kaki. Jika posisi awal ibu di rumah dan posisi akhir
di pasar makan perpindahan ibu adalah 400 meter ke arah barat

3
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Gambar 4. Vektor perpindahan

Arah vektor pada sumbu x dan y ditulis dalam bentuk vektor satuan.
Vektor satuan untuk arah x dilambangkan dengan i dan untuk arah y
dilambangkan dengan j. Perpindahan benda dalam vektor satuan,

Jika dan , maka

Maka besarnya

dan arah perpindahannya terhadap sumbu x positif adalah

Suatu vektor tidak selalu searah dengan sumbu x dan sumbu y. Vektor
bisa berada pada daerah tertentu dari sumbu x dan sumbu y, sehingga
vektor tersebut dapat diuraikan kepada komponen – komponen pada
arah sumbu yang digunakan. Misalkan pada vektor perpindahan seperti
gambar berikut

4
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Vektor diuraikan menjadi dua vektor

yang saling tegak lurus yaitu dan .

adalah komponen r pada arah x dan

adalah komponen r pada arah y. Besar

dan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Gambar 5 Penguraian vektor


perpindaha

d. Vektor Kecepatan
Benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu maka benda tersebut
mempunyai nilai dan arah kecepatan.
Kecepatan benda dalam vektor satuan adalah,

Ket : = kecepatan benda arah sumbu x

= kecepatan benda arah sumbu y


Jika benda bergerak lurus beraturan maka kecepatan rata-rata benda
dapat dirumuskan dengan, Jika dan , maka

Dan

Maka besarnya

dan arah kecepatannya terhadap sumbu x positif adalah

e. Vektor Percepatan
5
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tertentu, dan mengalami


percepatan selama perjalanan, sehingga sepeda motor tersebut
mempunyai besar percepatan dan arah dari percepatan sepeda motor
tersebut. Percepatan sepeda motor dalam vektor satuan,

Arahnya sama dengan arah selisih vektor . Dalam hal ini,

jika positif (benda bergerak dipercepat) maka arah percepatan sama

dengan arah gerakan benda, tetapi jika negatif (benda bergerak


diperlambat), maka arah percepatan berlawanan dengan arah gerakan
benda.

Arah percepatannya, atau

2. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Pada materi 2 dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada


peserta didik bahwa operasi penjumlahan dan pengurangan juga
berlaku pada vektor.
Berkaitan dengan materi yang dibahas pada pertemuan ini, ada
beberapa hal pokok yang harus dipahami, antara lain sebagai berikut :
- Hasil penjulmahan vektor mencapai maksimum jika dua
vektor yang dijumlahkan searah. Perhatikan gambar 2.1 (a).
- Hasil penjumlahan vektor mencapai minimum jika dua vektor yang
dijumlahkan berlawanan arah. Perhatikan gambar 2.1 (b).

Gambar 6. (a) Dua vektor searah, (b) Dua vektor berlawanan


- Penjumlahan dua vektor atau lebih yang berbeda arahnya
dapat diselesaikan secara geometrik yaitu dengan metode
segitiga, jajar genjang, dan poligon.
a. Penjumlahan Vektor

6
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang


disebut resultan vektor. Resultan vektor dapat diperoleh dengan
beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang,
poligon, dan analitis.

Metode Segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor Anda dapat
menggunakan metode segitiga. Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut.
a) Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya,
misalnya A!
b) Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya
dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor pertama!
c) Hubungkan titik tangkap vektor pertama A dengan ujung vektor
kedua B !
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut!

Gambar 7. Penjumlahan vektor dengan metode segitiga

Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah
vektor atau lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode
segitiga. Langkah-langkah menentukan resultan beberapa vektor
dengan metode poligon adalah sebagai berikut.
a) Lukis vektor pertama (lihat Gambar 8 a) !
b) Lukis vektor kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
pertama (lihat Gambar 8 b) !
c) Lukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor
kedua dan seterusnya hingga semua vektor yang akan dicari
resultannya telah dilukis (lihat Gambar 8 c) !
d) Vektor resultan atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh
dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan ujung
dari vektor yang terakhir dilukis (lihat Gambar 8 d) !

7
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Gambar 8. Penjumlahan vektor dengan metode poligon


Metode Jajargenjang
Ananda dapat memperoleh resultan dua buah vektor dengan metode
jajargenjang. Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah,
yaitu sebagai berikut.
a) Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal
berimpit (Gambar 9 a) !
b) Lukis sebuah jajargenjang dengan kedua vektor tersebut sebagai
sisisisinya (Gambar 9 b) !
c) Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang yang titik
pangkalnya sama dengan titik pangkal kedua vektor. Perhatikan
(Gambar 9 c) !

Gambar 9. Penjumlahan vektor dengan metode jajargenjang


b. Selisih Vektor

Metode Segitiga
Selisih dua buah vektor dapat diketahui dengan cara seperti
penjumlahan vektor. Misalnya, selisih dua buah vektor A dan B
adalah C, juga dapat dinyatakan
C = A – B atau C = A + (-B). Hal ini menunjukan bahwa selisih antara
vektor A dan B adalah hasil penjumlahan vektor A dan -B, dengan -B
adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya sama
dengan B. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 10. Pengurangan vektor dengan metode segitiga

8
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Metode Jajargenjang
Pengurangan vektor pada prinsipnya sama denga penjumlahan, tetapi
dalam hal ini salah satu vektormempunyai arah yang berlawanan.
Misalnya, vektor A dan B, jika
dikurangkan maka:
A – B = A + (-B)
Dimana, -B adalah vektor yang sama dengan B,
tetapi berlawanan arah.

Gambar 11. Pengurangan


vektor dengan metode
jajargenjang

3. Menguraikan vektor dan menjumlahkan


vektor secara analitis

Pada materi 3 ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman pada


peserta didik bahwa vektor dapat diuraikan. Selain itu, vektor juga dapat
ditentukan resultannya dengan cara lain secara geometrik yaitu secara
analitik. Beberapa hal pokok yang harus dipahami pada materi ini antara
lain sebagai berikut :
 Vektor dapat diuraikan menjadi dua komponen ke sumbu x dan
sumbu y. Misalkan vektor diuraikan terhadap sumbu x dan y, dengan
sudut α, seperti gambar a maka berlaku :

 Besar sudut antara vektor v dengan sumbu x dapat dicari dengan


persamaan:

 Sebuah benda dipengaruhi oleh banyak vektor maka resultan


vektornya dicari menggunakan cara analitik.
4. Analisis Vektor

Penguraian suatu vektor adalah


kebalikan dari penjumlahan dua
vektor. Contoh sebuah vektor

9
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

dengan titik tangkap di O diuraikan menjadi dua buah vektor yang


terletak pada garis x dan y.

Gambar 12. Penguraian Sebuah


Suatu vektor diuraikan menjadi dua komponen yang saling tegak
Vektor menjadi dua buah lurus terletak pada sumbu x dengan komponen Ax dan pada sumbu y
vektor dan , yang saling dengan komponen Ay. Penguraian sebuah vektor menjadi dua buah
tegak lurus vektor Ax dan Ay yang saling tegak lurus ditunjukkan pada Gambar
3.9 .
Dari gambar tersebut dapat diperoleh hubungan:

Nilai vektor resultannya diperoleh dengan

Sebaliknya jika diketahui dua buah vektor A dan Ay maka arah


vektor resultan ditentukan oleh sudut antara vektor tersebut dengan
sumbu x yaitu dengan persamaan:

Penjumlahan Dua Buah Vektor yang Membentuk Sudut


Untuk menggambarkan penjumlahan dua buah vektor yang
membentuk sudut, kita bisa menggunakan langkah-langkah
penjumlahan vektor dengan metode jajargenjang. Sedangkan untuk
menentukan resultan dari dua vektor yang arahnya sembarang dan
membentuk sudut, kita dapat menggunakan rumus kosinus.
Perhatikan Gambar 3.
Pada segitiga OAE berlaku persamaan :

Sehingga persamaan menjadi

Keterangan :
besar vektor

besar vektor

10
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

besar resultan vektor

sudut yang dibentuk antara vektor dan dengan


Arah vektor resultan
terhadap salah satu vektor
secara matematis dapat
ditentukan dengan
menggunakan aturan
sinus. Contoh suatu vektor
Gambar 13. Penjumlahan dua vektor ditambah vektor dan
dan menjadi vektor
hasil penpjumlahan ini
adalah vektor .

Keterangan :
sudut dihadapan vektor

sudut dihadapan vektor

sudut dihadapan vektor


5. Gaya sebagai Vektor

Suatu besaran dikatakan sebagai vektor apabila besaran tersebut


memiliki nilai dan arah. Selain dari besaran-besaran vektor yang telah
dipelajari pada materi sebelumnya, Gaya juga merupakan besaran vektor.
Sama halnya dengan operasi pada vektor, gaya sebagai vektor juga
memiliki resultan yang disebit dengan resultan gaya sebagai vektor.
Resultan gaya sebagai vektor ini lebih menitik beratkan kepada aplikasi
vektor dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menguraikan Vektor

Setelah memahami cara menjumlahkan vektor, Anda akan


mempelajari cara menguraikan sebuah vektor. Sebuah vektor
dapatdiuraikan menjadi dua buah vektor atau lebih. Pada materi ini,
Anda hanya akan mempelajari cara menguraikan sebuah vektor menjadi
dua buah vektor yang saling tegak lurus, yaitu pada sumbu X dan sumbu
Y.

11
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

a. Menentukan komponen vektor yang besar dan arahnya diketahui


Vektor komponen adalah dua buah vektor atau lebih yang menyusun
sebuah vektor. Setiap vektor dapat diuraikan menjadi dua buah
vektoryang saling tegak lurus. Perhatikan Gambar dibawah ini.

Misalkan, diketahui sebuah vektor F yang dapat diuraikan menjadi


vektor komponen pada sumbu X, yaitu Fx dan vector komponen pada
sumbu Y, yaitu Fy. Jika sudut antara vektor F dengan sumbu X positif
adalah α , maka besar vektor komponen Fx dan Fy dapat Anda peroleh
dengan menggunakan persamaan sinusdan kosinus.
Fx  F cos 
Fy  F sin 

Contoh soal :
Tentukan besar komponen-komponen vektor dari sebuah vector gaya
sebesar 20 N pada arah 30° terhadap sumbu X positif!
Diketahui :F = 20 N
α = 60°
Ditanyakan :
a. Fx = ...?
b. Fy = ...?
Jawab :

12
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

b. Menentukan besar dan arah sebuah vector jika kedua vector


komponennya diketahui
Misalkan, jika komponen-komponen vektor F adalah Fx dan Fy,
maka besar vektor F dapat ditentukan dengan menggunakan dalil
Phytagoras pada segitiga siku-siku. Arah vektor tersebut dapat
ditentukan dengan menggunakan perbandingan trigonometri tangen.
Besar vektor F adalah sebagai berikut :
2 2
F  Fx  F y
Arah vektor F adalah sebagai berikut :
Fy
tan  
Fx
Untuk menentukan arah vektor (sudut yang dibentuk terhadap
sumbu X positif) kamu harus memperhatikan tanda Fx dan Fy, tanda
tersebut akan membantu Anda dalam menentukan kuadran dalam vektor
koordinat.

Contoh soal
Tentukan resultan dan arah vector gaya F terhadap sumbu x, jika diketahui
vector komponenya sebesar 8 N dan 6 N
Diketahui : Fx = 8 N

Fy = 6 N

Ditanyakan:

Jawab :

13
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

c. Menjumlahkan vektor melalui vektor-vektor komponennya


Menjumahkan sejumlah vektor dapat dilakukan dengan
menguraikan setiap vektor menjadi komponen-komponennya ke sumbu
x dan sumbu y pada koordinat kartesius, metode seperti ini disebut
meted uraian
Berikut ini adalah tahap-tahap untuk mencari besra dan arah vektor
resultan dengan metode uraian
1.Buat koordinat kartesius x-y
2.Letakan titik tangkap semua vektor terhadap titik asal (0,0). Ingat
arah vektor tidak boleh diubah
3.Uraikan setiap vektor, yang tidak berimpit dengan sumbu x dan
sumbu ymenjadi komponen- komponenya pada sumbu x dan
sumbu y
4.Tentukan komponen resultan vektor pada setiap sumbu misalnya:
5.∑Rx= resultan vektor-vektor komponen pada sumbu x
∑Ry= resultan vektor-vektor komponen pada sumbu y
6.Besar resultan vektornya
R  R 
X
2
   RY  2

Dan arahnya terhadap sumbu X positif :

Contoh Soal
Perhatikan gambar berikut !

Bila diketahui F1= 10 N, F2 = 30 N, dan F3 = 20 N, tentukan resultan dan arah


gaya terhadap sumbu x !
Jawab :
Besaran komponen- komponen setiap vektor adalah
F1 X  F1 cos 37 0  10 N  0,8  8 N
F1Y  FY c sin 370  10 N  0,6  6 N
F2 X  F2 cos 530  30 N  0,6  18 N F2 y  F2 sin 53  30 N  0,8  24 N
0

F  F cos 370  20 N  0,8  12 N 14


3X 3

F3 y  F3 sin 37 0  20 N  0,8  16 N
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

Resultan pada sumbu X dan Y


R X  F1 X  F2 X  F3 X  8  18  12  22 N
R Y  F1Y  F2Y  F3Y  6  18  12  18 N
Maka resultan gaya adalah :
R  R 
X
2
   RY  2

   22 2  18 2
 484 N  324 N
 808 N
 28,4 N
Arah gaya terhadap sumbu x adalah

D Latihan

15
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

1. Tentukan besar dan arah resultan tiga perpindahan 5 mil ke barat, 3 mil ke
utara,dan 10 mil dengan arah membentuk sudut 35 0 diukur dari barat ke
utara !
2. Carilah komponen horizontal dan vertical sebuah vektor yang panjangnya
40 N dan membentuk sudut 25o dengan arah horizontal !
3. Sebuah sampan yang mampu bergerak dengan kecepatan 3 m/s diarahkan
membentuk sudut 60° terhadap arus sungai. Kecepatan air sungai 2 m/s.
Tentukan besar dan arah resultan kecepatan yang dirasakan sampan !
4. Tiga buah vektor, masing-masing satuan,

satuan, dan satuan. Tentukan besar

vektor !
5. Sebuah gaya yang bekerja pada benda dinyatakan dengan vektor satuan F =
(8i + 6j) newton. Gaya tersebut menyebabkan benda mengalami perpindahan
s = 6i meter. Jika usaha ( W) dinyatakan sebagai W= F.s, maka tentukan
besarnya usaha oleh gaya tersebut !
6. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan
kecepatan arusnya 8 m/s. Jika perahu diarahkan tegak lurus arah arus sungai
dengan kelajuan 6 m/s, maka hitung perpindahan total yang ditempuh
perahu !
7. Berdasarkan soal no 4. Berapakah percepatan perahu tersebut dalam waktu
5 sekon ?
8. Seseorang mengendarai sepeda motor bergerak dengan kecepatan awal 54
km/jam. Orang tersebut mempercepat laju kendaraannya sehingga dalam
waktu 10 sekon kecepatannya menjadi 72 km/jam. Berapa percepatan sepeda
motor tersebut ?
9. Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20 N
dan 5 N terletak seperti pada gambar berikut. Tentukan resultan dan arah
ketiga vektor tersebut.

16
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

10. Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah :

E Evaluasi

Berilah tanda silang ( pada huruf A, B, C, D, dan E untuk jawaban yang paling
benar !
1. Dua buah vektor masing-masing besarnya 6 satuan dan 8 satuan. Sudut antara kedua
vektor tersebut 900. Resultan vektor adalah....
a. l0 satuan
b. 14 satuan
c. 16 satuan
d. 20 satuan
e. 24 satuan
2. Besar vektor A = 3 satuan dan besar vektor B = 4 satuan. Bila besar vector resultan
(A + B) = 5 satuan, maka sudut antara vektor A dan B adalah . . . .
a. 300
b. 450
c. 600
d. 730

17
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

e. 900
3. Tiga buah gaya F1, F2 dan F3 memiliki arah dan besar seperti gambar. Pernyataan yang
benar adalah...

F3 a. F1 + F2 = F3 d. F1 + F2 + F3 = 0
F2
b. F2 + F3 = F1 e. F1 = F2 = F3
c. F1 + F3 = F2
F1

4. Gambar yang menunjukkan hubungan yang benar adalah :


     
a. F

1 - F2 = F3

d. F2 
+ F3 = F1
F2 F3  
b. F

1 + F3 = F2 e. F1 + F2 + F3

F1 = F
1
 
c. F1 + F2 = F3

5. Dua gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Sudut diantara kedua gaya
itu adalah 120o. Besar resultannya adalah...
a. 10 N b. 14 N c. 17 Nd. 20 Ne. 25 N

6. Suatu vektor mengapit sudut 60o dengan sumbu x positif, dan memiliki komponen y =
9 N. Dari data itu dapat dihitung dihitung besarnya vektor, yaitu...
a. 3√3 N d. 9,0 N

b. 4,5 N e. 18√3 N

c. 6√3 N

7. Dua buah vektor a = 3 satuan dan b = 4 satuan, bertitik tangkap sama. Harga resultan
dari kedua vektot tersebuat adalah...
a. 0 apabila sudut apitnya 0o
b. 5 satuan jika sudut apitnya 60o
c. 7 satuan jika sudut apitnya 90o
d. 1 satuan jika sudut apitnya 180o
e. 7 satuan jika sudut apitnya 180o
8. Vektor A dan B membentuk sudut 60o. Jika panjang vektor A = 5 satuan dan B = 4
satuan, maka besar A – B adalah .... (satuan)
a. 65 b. 61 c. 45 d. 41
e. 21

9. Resultan dua vektor Ax dan Ay adalah A = 8 cm. Jika Ax = - 4 3, maka Ay adalah

18
Bahan Ajar
Kelas X Semester 1

a. 10,5 cm b. 8 cm c. 10 cm d. 4 cm e. 3,5 cm

10. Vektor F1 = 20 N berimpit sumbu x positif, Vektor F2 = 20 N bersudut 120O terhadap


F1dan F3 = 24 N bersudut 240 derajat terhadap F1. Resultan ketiga gaya pada
pernyataan di atas adalah
a. 4 N searah F3
b. 4 N berlawan arah dengan F3
c. 10 N searah F3
d. 16 N searah F3
e. 16 N berlawanan arah dengan F3
11. Dua buah gaya yang besarnya sama F dan mengapit sudut  , memiliki resultan ½
F. Dari data tersebut nilai cos  adalah...
a. 9/8 b. 7/8 c. 6/7 d. -6/7 e. -7/8
12. Diketahui a  2 , b  9 , a  b  5 . Besar sudut antara vector a dan vector
b adalah ….
a. 450 b. 600 c.1200 d. 1350 e. 1500
13. Diketahui a  2 , b  9 , a  b  5 . Besar sudut antara vector a dan vector
b adalah
a. 450 b. 600 c.1200 d. 1350 e. 1500
14. Diketahui a  3 , b  1 , a  b  1 . Panjang vector a + b = ….
a. 3 b. 5 c. 7 d. 2 2 e. 3
15. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan kecepatan arus
airnya 4 m/s. Bila perahu di arahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan
3 m/s, maka setelah sampai diseberang perahu telah menempuh lintasan sejauh ….
meter

a. 100 b. 240 c. 300 d. 320 e. 360

F Daftar Pustaka

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi 5. Jakarta. Erlangga


Saripudin, Aip dkk. 2009. Jakarta. Depdiknas
Kanginan, Marten. 2013. Fisika X. Jakarta. Erlangga
Abdullah, Mikrajudin. 2006. Fisika SMA dan MA Jilid I untuk Kelas X. Gelora
Aksara Pratama

19

Anda mungkin juga menyukai