Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ALJABAR LINEAR

VEKTOR TITIK DAN SILANG


Dosen Pengampu: Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh:

Nama : I Ketut Bagus Surya Kumara


Nim : 2115051051
Kelas : 1C
Prodi : Pendidikan Teknik Informatika

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2021
VEKTOR TITIK DAN SILANG

1. Besaran Vektor dan Skalar


Besaran Vektor merupakan besaran yang dimana memiliki besar/nilai
dan juga arah. Berbeda dengan besaran skalar, besaran vektor terikat akan sistemasi
koordinat. Contoh dari besaran vektor yakni kecepatan, percepatan, gaya, momentum,
dll.
Besaran Skalar adalah besaran yang dimana hanya memiliki nilai dan
tidak memiliki arah. Besaran ini juga tidak terikat akan sistemasi koordinat.
Contohnya adalah semua besaran pokok, energi, kelajuan, usaha, luas, daya, volume,
dan lain-lain.

2. Penggambaran dan Penulisan (Notasi) Vektor


a. Penggambaran Vektor
Sebuah vektor itu digambarkan dengan sebuah anak panah (→) yang
terdiri atas pangkal, panjang dan arah anak panah. Perhatikan gambar
contoh vektor berikut ini:

Jika dilihat dari anak panah di atas, pangkal anah panah tersebut
menunjukkan titik A sebagai titik awal dari sebuah vektor. Panjang anak
panah dari A sampai B mewakili suatu nilai vektor yang dapat ditulis
sebagai|AB|. Jikalau panjang anak panah semakin panjang maka
semakin besar juga nilai vektor dan begitu juga sebaliknya. Pada arah anak
panah atau di simbolkan titik B menunjukkan arah vektor sekaligus ujung
dari vektornya.

1
b. Notasi Vektor
Notasi vektor sering juga disebut dengan penulisan vektor. Penulisan Vektor
memiliki ketentuan sebagai berikut.
 Dalam prakteknya menggunakan satu huruf kecil, satu huruf
kapital, atau dua huruf kapital yang dimana masing-masing
bercetak tebal.
a A

AB
A B

 Dalam prakteknya menggunakan satu huruf kecil, satu huruf


kapital, ataupun dua huruf kapital yang dimana di atasnya diberi
tanda anak panah.

a⃗→ ⃗A→

⃗𝐴⃗⃗⃗B
⃗→
A B
 Dalam prakteknya menggunakan satu huruf kecil, satu huruf
kapital, ataupun dua huruf kapital yang dimana masing-masing
bercetak miring.

a A

AB
A B
 Besar vektor dalam penulisanya ditulis dengan simbol huruf yang
bercetak miring tanpa ditebalkan dan juga juga tanpa adanya tanda
anak panah (→) di atasnya, atau dapat dituliskan dengan nilai mutlak
(| |) vektor tersebut.

Besar vektor ⃗A→ = A = |A|


2
Kemudian setelah mengetahui tentang penggambaran dan juga notasi dari
vektor, vektor juga memiliki berbagai macam berdasarkan arahnya yang dimana
terdiri atas vektor searah dan juga vektor berlawanan.
 Vektor searah yaitu dua vektor atau lebih yang memiliki arah yang
sama.
⃗a→ ⃗b→

 Vektor berlawanan ialah ketika dua vektor atau lebih yang memiliki
arah berlawanan, seperti pada gambar dibawah ini.

⃗b→ c→

Ketika vektor dibandingkan dengan vektor lainnya akan diperoleh hubungan


kedua vektor yang sama atau tidak sama.
1. Kedua vektor dapat dinyatakan sama ( ⃗a→ = ⃗b→ ) apabila ketika kedua
vektor memiliki syarat yaitu arah dan besar yang sama.
a⃗→ ⃗b→

2. Kedua vektor dapat dinyatakan tidak sama ( a⃗→ = ⃗b→ ) apabila memenuhi syarat sebagai
berikut.
 Kedua vektor memiliki besar sama, arah berbeda
a⃗→ ⃗b→

 Kedua vektor memiliki besar tidak sama,


namun arah sama ⃗b→
⃗a→

 Kedua vektor memiliki besar maupun arahnya yang berbeda

a⃗→

⃗b→

3
3. Operasi Vektor
a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

1. Metode Segitiga
Penjumlahan atau pengurangan vektor dapat diselesaikan menggunakan
metode segitiga dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Hasil penggambaran vektor meliputi pangkal vektor pertama menuju ujung vektor
kedua
2. Pangkal vektor kedua diletakan pada ujung dari vektor pertama.

4
2. Metode Jajar Genjang
Metode jajargenjang merupakan metode penjumlahan dua vektor yang ditempatkan
pada titik pangkal yang sama, sehingga hasil kedua vektornya merupakan diagonal
jajargenjang. Misalkan, terdaat dua vektor A dan B, maka penjumlahan kedua vektor
tersebut dengan metode jajargenjang adalah sebagai berikut:

3. Poligon (Segi Banyak)

Metode poligon merupakan metode penjumlahan dua vektor atau lebih. Metode ini
dilakukan dengan cara menempatkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama,
kemudian menempatkan pangkal vektor ketiga di ujung vektor kedua dan seterusnya.

Resultan dari penjumlahan vektor-vektor tersebut adalah vektor yang berpangkal di


pangkal vektor pertama dan berujung di ujung vektor akhir. Misalkan terdapat tiga vektor, A,
B dan C, maka penjumlahan ketiga vektor tersebut dengan metode poligon adalah sebagai
berikut:

5
4. Metode Uraian
Alternatif cara dalam menentukan resultan vektor yakni menguraikanyake
dalam x dan y
Alternatif lain menentukan resultan vektor bisa dengan menguraikan setiap vektor ke
komponen x dan y nya. Contonya sebagai berikut, ada sebuah vektor dengan panjang 20
satuan dan membentuk sudut 60º dengan sumbu x maka cara penguraiannya

Fx = F cos α
Fy = F sin α
Fx = 20 cos 60º = 20 0,5 = 10
Fy = 20 sin 60º = 20 0,5√3 = 10 √3
Untuk rumus resultan vektornya menggunakan

Untuk mencari sudutnya menggunakan aturan tagen dimana

b. Operasi Perkalian Vektor


1. Perkalian Skalar dengan Vektor
Perkalian skalar dengan vektor adalah perubahan vektor meliputi menjadi
lebih panjang, arah yang berlawanan, menjadi lebih pendek, dll. Hasil dari

6
perkalian skalar dan vektor adalah vektor
Jika kita punya vektor v=(v_1,v_2,v_3,…,v_n )v=(v1,v2,v3,…,vn) dan skalar kk, perkalian
vektor vv dengan skalar kk didefinisikan sebagai berikut.
kv=(kv_1,kv_2,kv_3,…,kv_n)kv=(kv1,kv2,kv3,…,kvn)
Sehingga perkalian skalar dengan vektor adalah mengalikan setiap komponen
vektor vv dengan skalar kk.
Hasil dari perkalian vektor vv dengan skalar kk adalah vektor baru yaitu kvkv. Jika kita lihat
secara geometris, vector vv memiliki sifat-sifat tertentu yang bergantung pada nilai kk, yaitu:

2. Perkalian Vektor dengan Vektor


1. Perkalian Titik (Dot Product)

Perkalian titik didefinisikan sebagai skalar sebagai hasil dari perkalian dua vektor
dengan cosinus sudut apit kedua vektor tersebut. Misalkan terdapat 2 vektor u dan v.

Perkalian titik juga dapat diartikan sebagai perkalian vektor u dengan komponen vektor v
yang searah dengan vektor u.

Dari definisi tersebut dapat dituliskan rumus perkalian titik (dot product) yaitu sebagai
berikut.

atau dengan menggunakan konsep perkalian tiap elemennya. Misalkan terdapat dua
vektor dan perkalian titik dapat dihitung dengan:

7
Keterangan:

8
2. Perkalian Silang (Cross Product)

Untuk menentukan hasil perkalian silang dua vektor dapat dengan menerapkan
rumus berikut. Misalkan, terdapat dua vektor dalam ruang tiga dimensi yaitu u = (u1,
u2, u3) dan v = (v1, v2, v3). Hasil perkalian silang (cross product) dua vektor tersebut
dituliskan sebagai

Atau dapat juga dengan menggunakan metode determinan yaitu sebagai berikut.

Keterangan:
u : vektor u
v : vektor v
u1, u2, u3 : elemen-elemen vektor u
v1, v2, v3 : elemen-elemen vektor v
Untuk menentukan arah vektor hasil perkalian silang dapatdigunakan aturan
tangan kanan.

9
Sifat-sifat perkalian silang
1 Pada perkalian silang tidak berlaku sifat komutatif sehingga
AxB≠BxA
2 Pada perkalian silang berlaku sifat anti komutatif yaitu
AxB=-BxA
3 Jika kedua vektor A dan B saling tegak lurus (𝛼 = 90o) maka
|A x B| = AB → sin 90o = 1
4 Jika kedua vektor A dan B searah (𝛼 = 0o) maka
|A x B| = 0 → sin 0o = 0
5 Jika kedua vektor A dan B berlawanan arah (𝛼 = 180o) maka
|A x B| = 0 → sin 180o = 0

4. Vektor Satuan

Vektor satuan adalah vektor ruang yang telah diuraikan ke dalam sumbu X (i),Y (j) dan Z
(k) yang besarnya satu satuan. Dikatakan vektor satuan karena besar vektor = | i | = | j | = | k |
= 1. Vektor satuan digunakan untuk menjelaskan arah suatu vektor di dalam suatu koordinat,
baik itu koordinat dua dimensi maupun tiga dimensi.
Notasi Vektor Satuan

Vektor satuan dapat dinyatakan dalam koordinat dua dimensi maupun tiga dimensi. Untuk
koordinat 2 dimensi (x,y), suatu vektor misal P dapat dinyatakan dengan notasi:
P = Pxi + Pyj

10
Vektor tersebut dapat digambarkan pada koordinat dua dimensi lengkap dengan komponen-
komponen dan vektor satuan seperti pada gambar di atas (sebelah kiri). Besar vektor P dapat
ditentukan dengan rumus atau persamaan sebagai berikut:
|P| = √(Px2 + Py2)

Sedangkan dalam sistem koordinat tiga dimensi (x,y,z), vektor P tersebut dapat dinyatakan
dengan notasi sebagai berikut:
P = Pxi + Pyj + Pzk

Keterangan
Px= komponen P pada sumbu x
Py= komponen P pada sumbu y
Pz= komponen P pada sumbu z
i= vektor satuan pada arah sumbu x
j= vektor satuan pada arah sumbu y
k= vektor satuan pada arah sumbu z

Cara melukiskan atau menggambarkan sebuah vektor pada koordinat tiga dimensi lengkap
dengan komponen-komponen dan vektor satuannya dapat Anda lihat pada gambar di atas
(sebelah kanan). Untuk menghitung besar atau nilai vektor pada koordinat tiga dimensi dapat
digunakan rumus atau persamaan berikut ini:
|P| = √(Px2 + Py2 + Pz2)

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor Satuan


Dalam analisis vektor satuan, jika dua buah vektor sama, besar komponen-komponennya juga
harus sama. Misalkan:
11
Axi + Ayj + Azk = Bxi + Byj + Bzk

Besar resultan penjumlahan dan pengurangan vektor tersebut dapat dinyatakan dengan aturan
rumus sebagai berikut:
A + B= (Ax + Bx)i + (Ay + By)j + (Az + Bz)k
A - B= (Ax - Bx)i + (Ay - By)j + (Az - Bz)k

12
DAFTAR PUSTAKA

Ibeng, P., n.d. Vektor. [Online]


Available at: https://pendidikan.co.id/vektor/
[Accessed 21 November 2021].
Kelas Pintar, n.d. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor. [Online]
Available at: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/penjumlahan-dan-pengurangan-vektor-1934/
[Accessed 21 November 2021].
Rumus hitung, n.d. Rumus Penjumlahan dan Pengurangan Vektor. [Online]
Available at: https://rumushitung.com/2014/10/19/rumus-penjumlahan-dan-pengurangan-vektor/
[Accessed 21 November 2021].
Supervisor Blog MIPA, n.d. Perkalian Vektor. [Online]
Available at: https://www.fisikabc.com/2017/05/perkalian-vektor.html
[Accessed 21 November 2021].
Yatini, n.d. Vektor Matematika. [Online]
Available at: https://tambahpinter.com/vektor-matematika/
[Accessed 21 November 2021].

13
14

Anda mungkin juga menyukai