Anda di halaman 1dari 2

Bahaya Warnet

Karya : Anak Agung Rama Wisananta

Diceritakan sebuah kisah tentang seorang anak laki-laki yang sangat rajin dan juga cerdas.
Anak tersebut sangatlah penurut dan mentaati ibunya. Namun suatu ketika anak itu mulai
malas untuk belajar dan nilainya pun menurun, hal itu dikarenakan ia terus-menerus bermain
game. Ia pun mulai melawan ibunya, itu dikarenakan ia dipengaruhi oleh salah satu temannya
yang mengajaknya bermain game di warnet, sehingga anak tersebut ketagihan dan sampai
melupakan waktu untuk belajar. Namun pada akhirnya anak tersebut mulai sadar dan mulai
sedikit demi sedikit mengurangi jam bermainnya dan ia mulai rajin kembali untuk belajar.
Satu pagi yang cerah, aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Kemudian Ibuku
memanggilku dan juga adikku untuk sarapan. Adikku berusia 4 tahun, dia sangatlah lucu dan
cantik, namanya adalah Dina. Sedangkan aku sudah kelas 11. Aku bersekolah di SMA Negeri
1 Negara. Aku sangat suka sekali belajar, sejak kecil aku sudah diajarkan oleh ibuku untuk
rajin belajar, sehingga aku tidak akan membuang-buang waktuku untuk melakukan hal yang
tidak berguna. Ibuku adalah orang yang paling sangat dekat denganku karena dialah yang
selalu mendampingi aku saat belajar di rumah. Ibuku adalah orang yang baik hati dan juga
penyayang. Sedangkan ayahku sangatlah keras kepala dan juga pekerja keras. Aku lebih
dekat dengan ibuku daripada dengan ayahku, karena ayahku selalu pulang kerja larut malam,
jadi waktuku untuk bertemu dengan ayahku itu sangatlah sedikit. Tetapi kami sekeluarga
biasanya menghabiskan waktu saat hari Minggu. Setelah aku dan adikku datang kami,
langsung sarapan bersama, kemudian setelah kami selesai sarapan aku langsung berpamitan
pada ibuku untuk berangkat sekolah.
Akhirnya aku pun tiba di sekolah, dan bel masuk pun berbunyi. Kemudian aku dan teman-
temanku langsung masuk kelas. Setelah beberapa saat akhirnya guru masuk ke kelas kami
dengan mengajak seorang anak laki-laki. Dan ternyata anak laki-laki yang diajak oleh guruku
itu adalah murid pindahan dari Surabaya, dan ia akan menjadi murid baru di kelasku. Aku
sangat senang karena akan mendapat teman baru. Kemudian guru menyuruh murid pindahan
itu memperkenalkan diri didepan kelas, dan ternyata namanya adalah Nino. Lalu guru
menyuruh Nino untuk duduk di sebelahku. Bel istirahat pun berbunyi, akhirnya pembelajaran
dihentikan sejenak. Kemudian aku mengajak Nino untuk pergi ke kantin, karena dia baru
pindah ke sekolah ini dan belum tahu tempat-tempat di sekolah ini. Lalu aku pergi ke kantin
bersama-sama dengan Nino. Setelah kami tiba di kantin, kami langsung memesan makanan
dan makan bersama sambil berbincang-bincang.
Semenjak itu kami menjadi akrab. Tepat pukul 01.30 bel berbunyi yang menandakan
waktunya untuk pulang. Saat aku mengambil tasku dan ingin pulang, Nino memanggil aku,
dan memintaku untuk menemaninya kesuatu tempat. Dan aku mau menenmaninya. Dan
ternyata Nino mengajakku pergi ke warnet yang ada didekta rumahnya, disana ia mengajak
ku untuk bermain game, awalnya aku menolak, tetapi Nino memaksaku , akhirny aku mau,
tetapi hanya sebentar. Aku sangat menikmati permainannya, sehingga aku tidak sadar bahwa
hari sudah mulai sore. Lalu aku langsung bergegas pulang karena aku takut dimarahi oleh
ibuku. Setibanya Aku di rumah ibuku sudah menunggu ku dan langsung bertanya kepadaku.
Tetapi aku tidak bisa berkata yang sebenarnya karena aku Takut dimarahi oleh ibuku.
Akhirnya aku berbohong kepadanya, dan mengatakan bahwa aku baru selesai kerja kelompok
di rumah teman. Dan ibuku mempercayainya. Aku sangat merasa bersalah sekali
terhadapnya. Keesokan harinya, setelah pulang sekolah, Nino kembali mengajak aku untuk
bermain game tetapi aku takut terhadap Ibuku, namun aku merasa ketagihan untuk bermain
game, akhirnya aku ikut bersmaanya.
Setelah bebeapa hari aku terus melakuka hal tersebut dan terus menerus berbohong kepada
ibukku, akhirnya ia ibuku bertanya kembali kepadaku, dan terus memintaku berkata jujur,
tetapi aku tetap berbohong, dan akhirnya aku marah dan langsung masuk ke kamarku.
Semenjak hari itu aku mulai membantah perkataan ibuk ku, namun ibuk ku tidak pernah
mnegatakan perbuatanku kepada ayahku. Dan semenjak itu pula aku mulai malas belajar dan
nilai pelajaranku di sekolah mulai menurun. Saat pembagian Hasil rapot tengah semester aku
melihat semua nilaiku menurun drastis. Kemudian ranking ku menurun. Aku sangat merasa
terkejut dengan hal tersebut.
Setibanya di rumah Ibuku langsung memanggilku dan melihat hasil rapot ku. Dan ibuku
tidak percaya, karena selama ini nilaiku tidak pernah seburuk itu. Lalu ibuku menasehatiku,
dan aku merasa menyesal sekali sudah membohongi ibuku demi bermain game. Aku
mengakui semua kesalahanku pada ibuku dan langsung meminta maaf kepadanya. Dan
akhirnya Ibuku mau memaafkanku. Semenjak itu aku berusaha untuk mengurangi bermain
game dan berusaha untuk lebih giat belajar. Hingga nilaiku kembali baik.
Akhirnya aku bisa kembali seperti dulu. Nilaiku mulai meningkat kembali dan rankingku
juga meningkat. Ibuku mengizinkan aku untuk bermain game, tetapi jangan lupakan waktu
untuk belajar.

Anda mungkin juga menyukai