Anda di halaman 1dari 12

A.

Arah dan Perpindahan

Dalam Fisika materi jarak dan perpindahan adalah besaran gerak yang
memiliki dimensi yang sama dengan besaran pokok panjang. Perubahan posisi
suatu benda perubahan merupakan besaran vektor,besaran fisika yang mempunyai
besar dan arah dan perubahan kedudukan yang diukur dari titik awal hingga titik
akhir yang dicapai oleh suatu benda dengan memperhatikan arahnya. Posisi
merupakan letak benda terhadap titik acuan. Dan perlu diketahui bahwa ada
perbedaan jarak dan perpindahan dimana Jarak diartikan sebagai panjang lintasan
yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu, dan
merupakan besaran skalar. Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda dalam
selang waktu tertentu dan merupakan besaran vektor. Sebuah benda dikatakan
bergerak jika benda tersebut berpindah posisi terhadap titik acuan. Gerak adalah
perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan
sebagai titik awal atau titik tempat pengamat. Gerak bersifat relatif yaitu gerak
suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak menurut
seorang pengamat mungkin tidak bergerak menurut pengamat yang lain.
Berdasarkan lintasannya gerak dibedakan menjadi tiga, yaitu Gerak Lurus, Gerak
Melingkar dan Gerak Parabola. Berdasarkan percepatannya gerak dibedakan
menjadi dua yaitu gerak tanpa percepatan dan gerak dengan percepatan. Gerak
Lurus adalah gerak dengan lintasan berbentuk garis lurus, contoh gerak lurus di
kehidupan sehari-hari adalah gerak benda yang jatuh bebas. Gerak melingkar
adalah gerak dengan lintasan berupa lingkaran, contohnya adalah gerak sebuah titik
di tepi roda yang sedang berputar. Gerak parabola merupakan gerak dengan
lintasan berupa parabola. Gerak parabola merupakan salah satu contoh gerak dua
dimensi. Gerak parabola merupakan perpaduan dua gerak, yaitu gerak lurus dengan
kecepatan tetap, dan gerak lurus dengan kecepatan berubah secara teratur.

1. Posisi

Posisi adalah benda pada titik acuan yakni bisa pada satu garis lurus
(satu dimensi), pada bidang datar (dua dimensi) dan pada bidang ruang (tiga
dimensi). Posisi adalah lokasi benda dalam sumbu koordinat. Jadi, sebelum
menentukan posisi maka sumbu koordinat harus ditetapkan terlebih dahulu.
Benda pada tempat yang sama memiliki posisi yang berbeda jika kita

1
menggunakan sumbu koordinat yang berbeda. Posisi adalah vektor yang
berpangkal dari pusat koordinat ke lokasi benda. Pusat koordinat adalah titik
potong semua sumbu kordinat.

2. Perpindahan

Pengertian perpindahan ialah perubahan kedudukan sebuah benda jika


diukur dari titik awal sampai titik akhir sesuai dengan arahnya. Perpindahan
memiliki arah dan nilai sehingga termasuk dalam besaran vektor. Untuk
menghitung perpindahan sebuah benda biasaya menggunakan satuan
pengukuran seperti halnya yang terdapat dalam jarak. Perpindahan adalah
perubahan posisi suatu benda. Perpindahan merupakan besaran vektor,
besaran fisika yang mempunyai besar dan arah. Arah perpindahan dapat
dinyatakan dengan arah mata angin (utara, timur, selatan, barat dll) atau
menggunakan kata ke kiri, ke kanan, ke atas atau ke bawah. Perpindahan
berkaitan dengan perpindahan posisi. Besar perpindahan hanya tergantung
pada posisi awal dan posisi akhir. Misalkan seekor kucing berada di x=0x=0 m
bergerak ke x=12x=12 m kemudian bergerak lagi ke x=6x=6 m. Dari informasi
tersebut diketahui bahwa posisi awal kucing adalah x=0x=0 m dan posisi
akhir x=6x=6 m. Maka perpindahan kucing adalah Δx=6−0=6Δx=6−0=6 m.

Adapun rumus perpindahannya yaitu:

Rumus Perpindahan
Keterangan :
S = Perpindahan
x = Arah gerak benda yang pertama
y = Arah gerak benda yang kedua
Nilai y = 0, jika pergerakan benda hanya searah

Sebuah benda memiliki gerak netral karena hanya dapat melakukan


gerakan maksimal dua arah saja yaitu sepanjang sumbu barat/timur ataupun
selatan/utara. Selain rumus perpindahan di atas, adapula rumus lain yang
menyatakan adanya perpindahan. Berikut rumusnya:

2
Rumus Perpindahan
Keterangan :
S = Perpindahan
u = Kecepatan benda awal ketika bergerak menuju arah tertentu
v = Kecepatan benda ketika bergerak ke lokasi terakhir
t = Waktu yang diperlukan

3. Vektor

Vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor


digambarkan sebagai panah dengan yang menunjukan arah vektor dan panjang
garisnya disebut besar vektor. Dalam penulisannya, jika vektor berawal dari
titik A dan berakhir di titik B bisa ditulis dengan sebuah huruf kecil yang
diatasnya ada tanda garis/ panah seperti atau

Misalkan vektor merupakan vektor yang berawal dari titik A(x1,y1)


menuju titik B(x2,y2) dapat digambarkan koordinat cartesius dibawah. Panjang
garis sejajar sumbu x adalah v1 = x2 – x1 dan panjang garis sejajar sumbu y
adalah v2 = y2 – y1 merupakan komponen-komponen vektor .

Komponen vektor dapat ditulis untuk menyatakan vektor secara aljabar yaitu:

atau

3
a. Jenis-jenis Vektor

1. Vektor Posisi
Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik ujungnya di A

2. Vektor Nol
Suatu vektor yang panjangnya nol dan dinotasikan . Vektor nol tidak memiliki
arah vektor yang jelas.
3. Vektor satuan
Suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vektor satuan dari
adalah:
4. Vektor basis
Vektor basis merupakan vektor satuan yang saling tegak lurus. Dalam vektor
ruang dua dimensi memiliki dua vektor basis yaitu dan
. Sedangkan dalam tiga dimensi memiliki tiga vektor basis yaitu
, , dan .

b. Vektor di R^2

Panjang segmen garis yang menyatakan vektor atau dinotasikan sebagai


Panjang vektor sebagai:

Panjang vektor tersebut dapat dikaitkan dengan sudut yang dibentuk oleh
vektor dan sumbu x. positif.

Vektor dapat disajikan sebagai kombinasi linier dari vektor basis dan
berikut:

4
1. Operasi Vektor di R^2

a. Penjumlahan dan pengurangan vektor di R^2

Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan dan hasilnya disebut resultan.
Penjumlahan vektor secara aljabar dapat dilakukan dengan cara

menjumlahkan komponen yang seletak. Jika dan


maka:

Penjumlahan secara grafis dapat dilihat pada gambar dibawah:

Dalam pengurangan vektor, berlaku sama dengan penjumlahan yaitu:

Sifat-sifat dalam penjumlahan vektor sebagai berikut:


5
b. Perkalian vektor di R^2 dengan skalar

Suatu vektor dapat dikalikan dengan suatu skalar (bilangan real) dan akan
menghasilkan suatu vektor baru. Jika adalah vektor dan k adalah skalar.
Maka perkalian vektor:

Dengan ketentuan:

 Jika k > 0, maka vektor searah dengan vektor


 Jika k < 0, maka vektor berlawanan arah dengan vektor
 Jika k = 0, maka vektor adalah vektor identitas

Secara grafis perkalian ini dapat merubah panjang vektor dan dapat dilihat
pada tabel dibawah:

Secara aljabar perkalian vektor dengan skalar k dapat dirumuskan:

c. Perkalian Skalar Dua Vektor di R^2

Perkalian skalar dua vektor disebut juga sebagai hasil kali titik dua vektor
dan ditulis sebagai:

(dibaca : a dot b)

Perkalaian skalar vektor dan dilakukan dengan mengalikan panjang


vektor dan panjang vektor dengan cosinus . Sudut yang merupakan
sudut antara vektor dan vektor .

Sehingga:

6
Dimana:

Perhatikan bahwa:

 Hasil kali titik dua vektor menghasilkan suatu skalar



c. Operasi Vektor di R^3

Vektor yang berada pada ruang tiga dimensi (x, y, z).jarak antara dua titik
vektor dalam dapat diketahui dengan pengembangan rumus phytagoras. Jika titik
dan titik maka jarak AB adalah:

Atau jika , maka

Vektor dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu dalam kolom

atau dalam baris . Vektor


juga dapat disajikan sebagai kombinasi linier dari vektor basis dan
dan berikut:

7
1. Operasi Vektor di R^3

Operasi vektor di secara umum, memiliki konsep yang sama dengan operasi
vektor di dalam penjumlahan, pengurangan, maupun perkalian.

a. Penjumlahan dan pengurangan vektor di R^3

Penjumlahan dan pengurangan vektor di sama dengan vektor di yaitu:

Dan

b. Perkalian vektor di R^3 dengan skalar

Jika adalah vektor dan k adalah skalar. Maka perkalian vektor:

c. Hasil kali skalar dua vektor

Selain rumus di , ada rumus lain dalam hasil kali skalar dua vektor. Jika
dan maka adalah:

8
B. Contoh Soal
1. Jika titik-titik A, B, dan C segaris maka vektor dan vektor bisa searah
atau berlainan arah. Sehingga akan ada bilangan m yang merupakan sebuah
kelipatan dan membentuk persamaan

Jika B berada diantara titik A dan C, diperoleh:

sehingga:

Maka kelipatan m dalam persamaan:

Diperoleh:

disimpulkan:

p+q=10+14=24

9
2. Misalkan vektor dan vektor . Jika panjang proyeksi
vektor a ̅ pada adalah 4. Maka tentukan nilai y.

Pembahasan 3:

Diketahui:

Maka: 12=8+2y

Y=2

3. Sebuah titik Z berada pada titik kordinat kartesian di titik x = 1, y= 2 dan z=4.
Persamaan vektor posisi Z yaitu ?
Jawab :
Sesuai dengan persamaan vektor posisi
Z=xi+yj+zk
Keterangan:
x = titik pada sumbu X
y = titik pada sumbu Y
z = titik pada sumbu Z
i = vektor satuan menunjukan arah sumbu X
j = vektor satuan menunjukan arah sumbu Y
k = vektor satuan menunjukan arah sumbu Z
Jadi, vektor posisi yang benar untuk menggambarkan titik Z adalah c. Z = i +
2j + 4k.
4. Persamaan posisi sebuah benda yang bergerak terhadap selang waktu t
sepanjang sumbu y,
y(t) = 2t2 i – 4j. Vektor perpindahan posisi dan besarnya selama 2 detik
adalah?
Jawab :
Dengan selang waktu t awal =0 s dan t akhir = 2 s, maka dengan fungsi

10
persamaan menjadi,
t = 0 maka y(1) = 2(0)i – 4j sehingga y(1) = – 4j
t = 2 maka y(2) = 2(2 x 2) i – 4j = 8i – 4j
Sesuai dengan persamaan: Δr = r awal – r akhir atau
Δy = y akhir – y awal
Δy = 8i -4 j – (- 4j)
Δy = 8i -4 j + 4j
Δy = 8i
Besarnya perpindahan selama 2 s yaitu 8 m
5. Seseorang ingin bepergian dari rumah memakai sepeda motor. Saat hendak
berangkat, speedometer menunjukkan angka 10.500 km. Setelah kembali ke
rumah, speedometer menunjukkan angka 10.700 km.
Tentukanlah jarak dan perpindahan orang tersebut!
Jawab :
Selisih angka pada speedometer = 10.700 km – 10.500 km = 200 km.
Jarak = 200 km.
Setelah bepergian, kemudian kembali ke rumahnya (posisi semula) hingga
besar perpindahan = 0 km.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://rumusrumus.com/rumus-perpindahan/

Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (Terjemahan). Jakarta :
Penebit Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).


Jakarta : Penerbit Erlangga.

https://www.studiobelajar.com/vektor/

Sutrisno. 1997. Fisika Dasar (Edisi kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai