Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah dari titik pangkal ke titik
ujung, jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor. Untuk menyatakan
sebuah vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah,
misalnya : u atau u atau u . Vektor dapat dipandang secara geometri dan secara aljabar.
Secara geometri sebuah vektor diwakili sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas garis
menunjukkan besar, arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis AB seperti pada
gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal (initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) maka kita dapat menuliskan v = AB.
Secara aljabar, vektor dimensi dua (R2) pasangan terurut dari bilangan real [x, y], dengan x
dan y adalah komponen-komponen vektor tersebut dan dalam dimensi tiga (R3) vektor
pasangan terurut bilangan real [x, y, z], dengan x, y dan z komponen-komponen vektor
tersebut. Sehingga didalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan dengan pasangan
bilangan berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1) maka didapatkan ruas garis
berarah dari titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A yaitu OA .
Contoh soal :
Persamaan linear simultan adalah suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara
bersama-sama menyajikan banyak variabel bebas.
Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n variabel bebas dapat
dituliskan sebagai berikut:
Dimana :
a i j untuk i=1 s/d m dan j=1 s/d n adalah koefisien atau persamaan simultan
x i untuk i=1 s/d n adalah variabel bebas pada persamaan simultan
Augmented Matrix ( matrik perluasan) dari persamaan linier simultan adalah matrik yang
merupakan perluasan matrik A dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya,
dan dituliskan:
Teorema Persamaan Linier Simultan
Suatu persamaanlinier simultan mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat
syarat sebagai berikut :
(1) Ukuran persamaan linier simultan bujur sangkar, dimana jumlah persamaan sama
dengan jumlah variable bebas.
(2) Persamaan linier simultan non-homogen dimana minimal ada satu nilai vector konstanta
B tidak nol atau ada bn ≠ 0.
(3) Determinan dari matrik koefisien persamaan linier simultan tidak sama dengan nol.
Dengan kata lain, adalah vektor eigen dari matriks H dengan nilai eigen 1. Juga
menyebutnya vektor stasioner H.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata-kata seperti suhu, gaya, panjang,
percepatan, pergeseran dan sebagainya. Apabila diperhatikan besaran yang menyatakan
besarnya kuantitas dari kata-kata
tersebut ada perbedaanya yaitu ada yang hanya menunjukkan nilai saja, tetapi ada yang
menunjukkan nilai dan arahnya. Besaran itu sering disebut skalar dan vektor.
Deretan bilangan berbentuk siku-Empat yang diapit oleh sepasang kurung siku, seperti
Operasi Vektor
Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah.
Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal
(initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka
kita dapat menuliskan
Perhitungan dan operasi matematika, dan juga bermanfaat dalam menjelaskan sifat-sifat
sebuah besaran fisika. Dibandingkan dengan besaran skalar, besaran vektor Sedangkan untuk
vektor satuan lainnya berlaku sifat i x j = k, j x k = i, k x i = j, dan j x i = -k, i x k = -j, k x j =
-i. Sehingga melalui operasi aljabar kita bisa mendapatkan nilai A x B = (Ay Nilai Eigen dan
Vektor Eigen (Nilai Karakteristik dan Persamaan Determinan matriks Ordo besar dengan
mengkombinasikan Sifat-sifat Determinan, Operasi Elementer, dan
matriks, determinan, sistem persamaan linear, vektor dan Konsepsi Matriks Jenis-Jenis
Matriks Operasi Konsepsi Determinan Sifat Determinan Minor dan Kofaktor
Operasi Matrix
Konversi Satuan
Konversi Satuan ini kita Melakukan perhitungan dari yang kecil ke yang besar atau
sebaliknya.
Untuk Lebih Memahami ini, Contoh soal dan Jawabannya!
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat
berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak
tempuh antara Jakarta-Bandung). Dalam bidang matematika, jarak haruslah memenuhi
kriteria tertentu.
Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak
merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran
vektor. Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam
odometer), orang, atau obyek, haruslah dibedakan dengan jarak antara titik
satu dengan lainnya.
BAB IV
1. Find A+B+C.
R2=A+B+C
R=A+B+C+D+E
R=E+E+E=3E
A+2B-A=2B
F1+F2=5-2=3N
F1+F2+F3=R=3N
I. A=B in magnitude
II. A=2C
III. E=2D
IV. A=B
As you can see in the figure given above, A and B are equal in magnitude, so I. is true. If you
multiply C with 2, you get A, this means that II. is also true E =2D in magnitude but not in
direction. Thus; III. is false.
6. If α3<α2<α1 and R1=R2=R3, find the relation between F1, F2 and F3.
F1>F2>F3
II. K+L=M
III. α=600
I. Ky=-Ly, they are equal in magnitude but opposite in directions, thus they are not equal
vectors.I. is false.
II. Magnitude of K+L=M, but directions are opposite, thus II is also wrong.
Pengurangan vektor pada dasarnya sama seperti penjumlahan vektor, agar lebih jelas lihat
gambar di bawah.
Perkalian Vektor dengan Skalar
Jika misalnya vektor dikalikan dengan besaran skalar , maka besar vektor akan menjadi
kali semula.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa mencerap dunia dalam tiga matra + waktu. Karena
itulah vektor juga perlu kita pisahkan dalam tiga komponen yang mewakili tiga matra
(panjang, lebar, tinggi).
Jika terdapat sebuah vektor, misalnya , maka komponen-komponennya adalah
Vektor
Pemantulan Vektor
Vektor dipantulkan terhadap bidang I, II, dan III. Hasil pantulan dari vektor tersebut
dinamai secara berurutan sesuai bidang pemantulnya: Vektor
merupakan resultan dari
Dot Product
Dalam vektor, dikenal dua buah macam hasil kali (product), yaitu dot product dan cross
product. Dot product didefinisikan sebagaimana berikut.
Secara geometri
Simbol adalah dimensi vektor, dalam kehidupan sehari-hari kita hanya membatasi
sampai dimensi 3.
Dot product dari dua vektor ini berfungsi untuk mengetahui jumlah besaran dari suatu
vektor yang diaplikasikan pada vektor lain. Misalnya energi merupakan jumlah gaya
yang diaplikasikan pada vektor perpindahan sesaat selama benda tersebut berpindah
dari titik satu ke titik lainnya.
Cross Product
Visualisasi vektor sebagai hasil dari , merupakan sudut antara vektor dan .
Cross product dari dua vektor dan akan menghasilkan vektor baru bernama yang
arahnya selalu tegak lurus dari dua vektor penyusunnya. Kita bisa mengubah magnitudo
dari dengan mengubah sudut antara dan . Cross product dari dua buah vektor
dirumuskan sebagai berikut.
Lambang merupakan basis dari vektor yang arahnya tegak lurus vektor-vektor
penyusunnya. Koefisien adalah magnitudo dari .
Kegunaan dari cross product adalah menggambarkan bagaimana interaksi dua vektor yang
sebidang dapat menghasilkan sebuah vektor baru yang arahnya tegak lurus bidang.
Misalnya dalam gaya Lorentz, interaksi antara kecepatan elektron, medan listrik dan medan
magnet (yang semuanya dalam satu bidang datar) mampu menggerakkan aluminium foil ke
atas (tegak lurus bidang datar).
Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks merupakan bilangan yang terdiri atas bagian riil dan imajiner. Seandainya
merupakan bilangan kompleks, maka , dengan merupakan bagian riil dan
merupakan bagian imajiner. Dengan menggambarkan bilangan kompleks memakai
diagram Argand sebagaimana berikut,
maka kita bisa mempelajari bilangan kompleks dengan lebih mudah. Dalam diagram Argand
di atas, kita juga melihat sebentuk segitiga yang berpuncak di titik , maka dari itu kita juga
bisa menggambarkan bilangan kompleks sebagai berikut.
merupakan sudut yang dibentuk oleh sisi miring segitiga terhadap sumbu x.
Let's go ahead! Setelah kita mengenal bahwa bilangan kompleks dapat diterangkan dengan
fungsi trigonometri, Euler, seorang ahli matematika Swiss, juga menemukan bahwa bilangan
kompleks dapat pula digambarkan dengan eksponen. Hal ini dapat dibuktikan dengan
cara menjabarkan menggunakan deret Taylor dan Maclaurin.
deret pangkat di atas dinamakan deret Taylor. Jika kita letakkan maka deret tersebut
akan menjadi deret Maclaurin.
Deret Maclaurin dan deret Taylor berguna untuk menemukan nilai pendekatan untuk
berbagai fungsi-fungsi spesial dan persamaan gelombang.
Dengan menggunakan analisis deret Maclaurin dan deret Taylor, Euler menemukan bahwa:
Sebagaimana aljabar yang sudah kita pelajari di masa SMA, aljabar bilangan kompleks
dasarnya hampir sama dengan aljabar bilangan real. Yang membedakan adalah, pada aljabar
bilangan kompleks kita tidak boleh mencampuradukkan bilangan real dan imajiner.
Penambahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Pada pembagian bilangan kompleks, kita perlu merasionalkan penyebut dari pecahan
dua bilangan kompleks.
Konjugat Kompleks
Suatu bilangan kompleks memiliki konjugat (cerminan terhadap sumbu x) yaitu .
Misalkan , maka konjugatnya adalah . Dalam bentuk lain,
Teorema De Moivre
Sehingga, jika bilangan kompleks dipangkatkan sebesar n, maka,
. Aljabar Linear
Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari sistem persamaan linear
dan solusinya, vektor, serta matriks dengN OPERsi & transformasi linear. Beberapa pokok
bahasan dalam Aljabar Linear diantaranya adalah :
Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah, misalnya : u
atau u atau u . Vektor dapat dipandang secara geometri dan secara aljabar.
Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal
(initial point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka kita dapat menuliskan v =
AB.
Secara aljabar, vektor dalam dimensi dua (R2) adalah pasangan terurut dari bilangan real [x,
y], dengan x dan y adalah komponen-komponen vektor tersebut dan dalam dimensi tiga (R3)
vektor adalah pasangan terurut dari
bilangan real [x, y, z], dengan x, y dan z adalah komponen-komponen vektor tersebut.
Sehingga didalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan dengan pasangan bilangan
berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1) maka didapatkan ruas garis berarah dari
titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A yaitu OA .
Contoh soal :
Persamaan linear simultan adalah suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara bersama-sama
menyajikan banyak variabel bebas.
Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n variabel bebas dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dimana :
a i j untuk i=1 s/d m dan j=1 s/d n adalah koefisien atau persamaan simultan
x i untuk i=1 s/d n adalah variabel bebas pada persamaan simultan
Augmented Matrix ( matrik perluasan) dari persamaan linier simultan adalah matrik yang
merupakan perluasan matrik A dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya, dan
dituliskan:
Teorema Persamaan Linier Simultan
Suatu persamaanlinier simultan mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat syarat
sebagai berikut :
(1) Ukuran persamaan linier simultan bujur sangkar, dimana jumlah persamaan sama
denganjumlahvariable bebas.
(2) Persamaanlinier simultan non-homogen dimana minimal ada satu nilai vector konstanta B tidak
nol atau ada bn ≠ 0.
(3) Determinan dari matrik koefisien persamaan linier simultan tidak sama dengan nol.
Operasi Vektor
Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah.
Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal
(initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka
kita dapat menuliskan
Perhitungan dan operasi matematika, dan juga bermanfaat dalam menjelaskan sifat-sifat
sebuah besaran fisika. Dibandingkan dengan besaran skalar, besaran vektor Sedangkan untuk
vektor satuan lainnya berlaku sifat i x j = k, j x k = i, k x i = j, dan j x i = -k, i x k = -j, k x j =
-i. Sehingga melalui operasi aljabar kita bisa mendapatkan nilai A x B = (Ay Nilai Eigen dan
Vektor Eigen (Nilai Karakteristik dan Persamaan Determinan matriks Ordo besar dengan
mengkombinasikan Sifat-sifat Determinan, Operasi Elementer, dan
matriks, determinan, sistem persamaan linear, vektor dan Konsepsi Matriks Jenis-Jenis
Matriks Operasi Konsepsi Determinan Sifat Determinan Minor dan Kofaktor
Operasi Matrix
Konversi Satuan
Konversi Satuan ini kita Melakukan perhitungan dari yang kecil ke yang besar atau
sebaliknya.Biar Penghitungan Konversi ini dapat anda Lihat
di http://id.bestconverter.org/ atau http://www.convertworld.com/id/
Dalam link tersebut kita bisa melakukan perhitungan yang secara otomatis, seperti
Kalkulator
Soal Untuk Konversi Satuan
1. Satuan Panjang : 30 hektometer = ... desimeter
2. Satuan Luas : 11 hektometer2 = ... centimeter2
3. Satuan massa : 1 kilogram = ... miligram
4. 3 hari = ... menit
5. 21 inchi = ... centimeter
6. 23 miles = ... meter
7. 200 km/jam = ... m/detik
8. 10110011 (biner) = ... (decimal)
9. 10110011 (biner) = ... (hexadecimal)
10. 76 (decimal) = ... (biner)
11. 76 (hexadesimal) = ... (biner)
12. 76 (hexadesimal) = ... (desimal)
Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak merupakan
besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor. Jarak yang ditempuh
oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam odometer), orang, atau obyek, haruslah
dibedakan dengan jarak antara titik satu dengan lainnya.