Anda di halaman 1dari 30

Vektor

Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah dari titik pangkal ke titik
ujung, jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor. Untuk menyatakan
sebuah vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah,
misalnya : u atau u atau u . Vektor dapat dipandang secara geometri dan secara aljabar.

Secara geometri sebuah vektor diwakili sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas garis
menunjukkan besar, arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis AB seperti pada
gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal (initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) maka kita dapat menuliskan v = AB.

Secara aljabar, vektor dimensi dua (R2) pasangan terurut dari bilangan real [x, y], dengan x
dan y adalah komponen-komponen vektor tersebut dan dalam dimensi tiga (R3) vektor
pasangan terurut bilangan real [x, y, z], dengan x, y dan z komponen-komponen vektor
tersebut. Sehingga didalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan dengan pasangan
bilangan berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1) maka didapatkan ruas garis
berarah dari titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A yaitu OA .

Contoh soal :
Persamaan linear simultan adalah suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara
bersama-sama menyajikan banyak variabel bebas.

Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n variabel bebas dapat
dituliskan sebagai berikut:

Dimana :

a i j untuk i=1 s/d m dan j=1 s/d n adalah koefisien atau persamaan simultan
x i untuk i=1 s/d n adalah variabel bebas pada persamaan simultan

Penyelesaian persamaan linier simultan adalah penentuan nilai x i


untuk semua i=1 s/d n yang memenuhi semua persamaan yang diberikan.

Persamaan linier simultan diatas dapatdinyatakan sebagai bentuk matrik yaitu:

Matrik A = Matrik Koefisien atau Matrix


Jacobian
Vektor x = Vektor variabel
Vektor B= Vektor konstanta

Augmented Matrix ( matrik perluasan) dari persamaan linier simultan adalah matrik yang
merupakan perluasan matrik A dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya,
dan dituliskan:
Teorema Persamaan Linier Simultan
Suatu persamaanlinier simultan mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat
syarat sebagai berikut :

(1) Ukuran persamaan linier simultan bujur sangkar, dimana jumlah persamaan sama
dengan jumlah variable bebas.

(2) Persamaan linier simultan non-homogen dimana minimal ada satu nilai vector konstanta
B tidak nol atau ada bn ≠ 0.

(3) Determinan dari matrik koefisien persamaan linier simultan tidak sama dengan nol.

Dengan kata lain, adalah vektor eigen dari matriks H dengan nilai eigen 1. Juga
menyebutnya vektor stasioner H.

Nilai eigen & vektor eigen :


Vektor, Matrik, dan Konversi Satuan

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata-kata seperti suhu, gaya, panjang,
percepatan, pergeseran dan sebagainya. Apabila diperhatikan besaran yang menyatakan
besarnya kuantitas dari kata-kata
tersebut ada perbedaanya yaitu ada yang hanya menunjukkan nilai saja, tetapi ada yang
menunjukkan nilai dan arahnya. Besaran itu sering  disebut skalar dan vektor.
Deretan bilangan berbentuk siku-Empat yang diapit oleh sepasang kurung siku, seperti

Operasi Vektor

Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau  bawah.

Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a)  adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut  titik pangkal
(initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka
kita dapat menuliskan

Perhitungan dan operasi matematika, dan juga bermanfaat dalam menjelaskan sifat-sifat
sebuah besaran fisika. Dibandingkan dengan besaran skalar, besaran vektor Sedangkan untuk
vektor satuan lainnya berlaku sifat i x j = k, j x k = i, k x i = j, dan j x i = -k, i x k = -j, k x j =
-i. Sehingga melalui operasi aljabar kita bisa mendapatkan nilai A x B = (Ay Nilai Eigen dan
Vektor Eigen (Nilai Karakteristik dan Persamaan Determinan matriks Ordo besar dengan
mengkombinasikan Sifat-sifat Determinan, Operasi Elementer, dan
matriks, determinan, sistem persamaan linear, vektor dan Konsepsi Matriks Jenis-Jenis
Matriks Operasi Konsepsi Determinan Sifat Determinan Minor dan Kofaktor
Operasi Matrix
Konversi Satuan
Konversi Satuan ini kita Melakukan perhitungan dari yang kecil ke yang besar atau
sebaliknya.
Untuk Lebih Memahami ini, Contoh soal dan Jawabannya!

Soal Untuk Konversi Satuan


1. Satuan Panjang : 30 hektometer = ... desimeter
2. Satuan Luas : 11 hektometer2 = ... centimeter2
3. Satuan massa : 1 kilogram = ... miligram
4. 3 hari = ... menit
5. 21 inchi = ... centimeter
6. 23 miles = ... meter
7. 200 km/jam = ... m/detik
8. 10110011 (biner) = ... (decimal)
9. 10110011 (biner) = ... (hexadecimal)
10. 76 (decimal) = ... (biner)
11. 76 (hexadesimal) = ... (biner)
12. 76 (hexadesimal) = ... (desimal)

Jawaban Konversi Satuan

1. Satuan Panjang : 30 hektometer = 30000 desimeter


2. Satuan Luas : 11 hektometer2 = 1100000 centimeter2
3. Satuan massa : 1 kilogram = 1100000000 miligram
4. 3 hari = 4320 menit
5. 21 inchi = 53 centimeter
6. 23 miles = 2×1000 meter
7. 200 km/jam = 56 m/detik
8. 10110011 (biner) = ... (decimal)
9. 10110011 (biner) = ... (hexadecimal)
10. 76 (decimal) = ... (biner)
11. 76 (hexadesimal) = ... (biner)
12. 76 (hexadesimal) = ... (desimal)
Operasi Vektor
1. Jelaskan perbedaan jarak (distance) dan perpindahan (displacement). Berikan contohnya.
Jawaban :

         Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat
berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak
tempuh antara Jakarta-Bandung). Dalam bidang matematika, jarak haruslah memenuhi
kriteria tertentu.

Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak
merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran
vektor. Jarak yang ditempuh oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam
odometer), orang, atau obyek, haruslah dibedakan dengan jarak antara titik
satu dengan lainnya.
 BAB  IV 

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN 


 
 
Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
hubungan tertentu dengan suatu matriks A. Hubungan tersebut dinyatakan 
dalam  bentuk Ax = λx.  Bagaimana kita memperoleh x dan λ dimaksud akan 
dibahas lebih lanjut dalam bagian ini.  
 
TIK : Setelah mengikuti sub bab ini diharapkan mahasiswa dapat menetukan nilai 
eigen vektor eigen dari suatu matriks. 
 
Definisi : Jika A adalah matriks nxn, maka sebuah vektor tak nol x di dalam R
n

dinamakan vektor karakteristik / vektor eigen (eigen vector) dari A jika Ax 
adalah kelipatan skalar dari x, yakni 
Ax = λx 
untuk suatu skalar λ yang dinamakan nilai karakteristik / nilai eigen 
(eigen value) dari A. Dalam hal ini dikatakan x adalah vektor eigen yang 
bersesuaian dengan nilai eigen λ.  
           
Istialah ”eigen” di dalam bahasa Jerman mempunyai arti ”asli” (”proper”). 
Beberapa penulis menamakan nilai eigen dengan nilai asli (proper value), nilai 
karakteristik (characteristie value),  atau akar laten (latent root). 
 Contoh :
1
 adalah vektor eigen dari matriks A = 






−1
8
0
3
 yang bersesuaian
Vector Exam1 and Problem Solutions
Share

Vectors Exam1 and Problem Solutions

1. Find A+B+C.

First, we find A+B then add it to vector C.

We find R1, now we add C to R1 to find resultant vector.

R2=A+B+C

2.  Find resultant vector.

Since; A+B=E and C+D=E

R=A+B+C+D+E

R=E+E+E=3E

3. A and A+2B vectors are given below. Find vector B.


We use vector addition properties.

A+2B-A=2B

To get vector B, we multiply 2B with 1/2.

4. Find resultant vector.

F1+F2=5-2=3N
F1+F2+F3=R=3N

5. Which one of the following statements is true?

I. A=B in magnitude

II. A=2C

III. E=2D

IV. A=B

As you can see in the figure given above, A and B are equal in magnitude, so I. is true. If you
multiply C with 2, you get A, this means that II. is also true E =2D in magnitude but not in
direction. Thus; III. is false.

6. If α3<α2<α1 and R1=R2=R3, find the relation between F1, F2 and F3.

Decreasing in the angle between forces increases the resultant force.

If α1=α2, then R1>R2 and F2>F3


If α2=α3, then R2>R3 and F1>F2

F1>F2>F3

7. Resultant vector of K, L and M is zero.

Which one of the following statements given below is definitely false?

I. Ky and Ly components are equal vectors

II. K+L=M

III. α=600

I. Ky=-Ly, they are equal in magnitude but opposite in directions, thus they are not equal
vectors.I. is false.

II. Magnitude of K+L=M, but directions are opposite, thus II is also wrong.

III: α=600 is possible.III is not exactly false.


Aljabar Vektor
Vektor merupakan besaran yang memiliki arah dan magnitudo. Penulisan vektor ada dua
macam, yakni menggunakan huruf tebal (misalnya  ) atau menggunakan huruf bertanda
panah seperti     . Perbedaan vektor dengan skalar adalah, besaran skalar tidak
dipengaruhi oleh sistem koordinat, misalnya energi.

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Seandainya terdapat dua buah vektor   dan  , dan vektor             kemudian


vektor            , maka penjumlahan vektor   dan   dapat diekspresikan
dengan:

                     

Penjumlahan vektor dapat divisualisasikan dengan menggunakan metode paralelogram


(seperti gambar di atas), atau metode segitiga. Penjumlahan vektor memiliki sifat asosiatif,
 . Bahkan jika seandainya vektor   tersusun atas vektor  , maka
 .
Ada cara lain dalam menambahkan vektor:

                                              

Pengurangan vektor pada dasarnya sama seperti penjumlahan vektor, agar lebih jelas lihat
gambar di bawah.
Perkalian Vektor dengan Skalar

Jika misalnya vektor   dikalikan dengan besaran skalar  , maka besar vektor akan menjadi
  kali semula.

Vektor di atas diperbesar dengan faktor skalar  .

Komponen-komponen Vektor dan Basis Vektor

Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa mencerap dunia dalam tiga matra + waktu. Karena
itulah vektor juga perlu kita pisahkan dalam tiga komponen yang mewakili tiga matra
(panjang, lebar, tinggi).
Jika terdapat sebuah vektor, misalnya  , maka komponen-komponennya adalah

                      

Vektor-vektor              dinamakan basis vektor atau unit vektor.


Basis-basis vektor di atas didefinisikan sebagai berikut.
                                                         

Besar (Magnitudo) dari Vektor

Vektor

                      

memiliki magnitudo vektor          sebesar

                                                           

Pemantulan Vektor

Vektor   dipantulkan terhadap bidang I, II, dan III. Hasil pantulan dari vektor tersebut
dinamai secara berurutan sesuai bidang pemantulnya:              Vektor     
merupakan resultan dari            
                                                   

                   

Maka dari itu, matrix dari vektor      adalah:

                                                   

       

                  

Dot Product

Visualisasi dot product   sebagai besaran skalar pengali  .

Dalam vektor, dikenal dua buah macam hasil kali (product), yaitu dot product dan cross
product. Dot product didefinisikan sebagaimana berikut.

 Secara geometri

            

  adalah sudut yang dibentuk dua komponen vektor.


 Secara umum

                                

Simbol   adalah dimensi vektor, dalam kehidupan sehari-hari kita hanya membatasi
sampai dimensi 3.

Dot product dari dua vektor ini berfungsi untuk mengetahui jumlah besaran dari suatu
vektor yang diaplikasikan pada vektor lain. Misalnya energi   merupakan jumlah gaya  
yang diaplikasikan pada vektor perpindahan sesaat   selama benda tersebut berpindah
dari titik satu ke titik lainnya.

Cross Product

Visualisasi vektor   sebagai hasil dari  ,   merupakan sudut antara vektor   dan  .

Cross product dari dua vektor   dan   akan menghasilkan vektor baru bernama   yang
arahnya selalu tegak lurus dari dua vektor penyusunnya. Kita bisa mengubah magnitudo
dari   dengan mengubah sudut antara   dan  . Cross product dari dua buah vektor
dirumuskan sebagai berikut.

               

Lambang      merupakan basis dari vektor yang arahnya tegak lurus vektor-vektor
penyusunnya. Koefisien      adalah magnitudo dari  .
Kegunaan dari cross product adalah menggambarkan bagaimana interaksi dua vektor yang
sebidang dapat menghasilkan sebuah vektor baru yang arahnya tegak lurus bidang.
Misalnya dalam gaya Lorentz, interaksi antara kecepatan elektron, medan listrik dan medan
magnet (yang semuanya dalam satu bidang datar) mampu menggerakkan aluminium foil ke
atas (tegak lurus bidang datar).

Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks merupakan bilangan yang terdiri atas bagian riil dan imajiner. Seandainya
  merupakan bilangan kompleks, maka  , dengan   merupakan bagian riil dan  
merupakan bagian imajiner. Dengan menggambarkan bilangan kompleks   memakai
diagram Argand sebagaimana berikut,

maka kita bisa mempelajari bilangan kompleks dengan lebih mudah. Dalam diagram Argand
di atas, kita juga melihat sebentuk segitiga yang berpuncak di titik  , maka dari itu kita juga
bisa menggambarkan bilangan kompleks   sebagai berikut.

                                      

  merupakan sudut yang dibentuk oleh sisi miring segitiga terhadap sumbu x.
Let's go ahead! Setelah kita mengenal bahwa bilangan kompleks dapat diterangkan dengan
fungsi trigonometri, Euler, seorang ahli matematika Swiss, juga menemukan bahwa bilangan
kompleks   dapat pula digambarkan dengan eksponen. Hal ini dapat dibuktikan dengan
cara menjabarkan         menggunakan deret Taylor dan Maclaurin.

Deret Taylor dan Deret Maclaurin


Suatu fungsi   diasumsikan merupakan fungsi yang dapat dijabarkan sebagai
deret pangkat, sedemikian sehingga

                            
deret pangkat di atas dinamakan deret Taylor. Jika kita letakkan   maka deret tersebut
akan menjadi deret Maclaurin.
                            

Deret Maclaurin dan deret Taylor berguna untuk menemukan nilai pendekatan untuk
berbagai fungsi-fungsi spesial dan persamaan gelombang.

Dengan menggunakan analisis deret Maclaurin dan deret Taylor, Euler menemukan bahwa:

                 

Aljabar Bilangan Kompleks

Sebagaimana aljabar yang sudah kita pelajari di masa SMA, aljabar bilangan kompleks
dasarnya hampir sama dengan aljabar bilangan real. Yang membedakan adalah, pada aljabar
bilangan kompleks kita tidak boleh mencampuradukkan bilangan real dan imajiner.

Penambahan
 

Pengurangan
 

Perkalian
 

Pembagian
Pada pembagian bilangan kompleks, kita perlu merasionalkan penyebut dari pecahan
dua bilangan kompleks.
                

Konjugat Kompleks
Suatu bilangan kompleks   memiliki konjugat (cerminan terhadap sumbu x) yaitu     .
Misalkan  , maka konjugatnya adalah      . Dalam bentuk lain,
                                    
Teorema De Moivre

         
Sehingga, jika bilangan kompleks   dipangkatkan sebesar n, maka,
                                   

. Aljabar Linear

Aljabar linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari sistem persamaan linear
dan solusinya, vektor, serta matriks dengN OPERsi & transformasi linear. Beberapa pokok
bahasan dalam Aljabar Linear diantaranya adalah :

1.Persamaan Linear & Matriks


Penyelesaian persamaan linier dalam bentuk matriks dapat dilakukan melalui beberapa
cara, yaitu dengan eliminasi Gauss atau dapat juga dengan cara eliminasi Gauss-Jordan.
Namun, su sistem persamaan linier dapat diselesaikan dengan eliminasi Gauss untuk
mengubah bentuk
teraugmentasi ke dalam bentuk eselon-baris tanpa menyederhanakannya. Cara ini
disebut   dengan substitusi balik.
2.Determinan
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan
suatu matriks bujursangkar.
3.Vektor dalam Ruang Euklide Vektor di dalam n-Ruang Definisi : Jika n adalah sebuah
integer positif, sebuah n- grup topel adalah sekuens dari n bilangan real (a 1.a2.....an). Set dari
semua grup yang terdiri dari n- grup topel dinamakan n-ruangdan dituliskan sebagai Rn.

Materi yang terdapat di dalam :


   1. Konsep Vektor 
   2. Matriks
   3. Determinan
   4. Perkalian Vektor
   5. Dll.
Vektor
4 November, 2010

Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau bawah, misalnya : u
atau u atau u . Vektor dapat dipandang secara geometri dan secara aljabar.

Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a) adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut titik pangkal
(initial point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka kita dapat menuliskan v =
AB.

Secara aljabar, vektor dalam dimensi dua (R2) adalah pasangan terurut dari bilangan real [x,
y], dengan x dan y adalah komponen-komponen vektor tersebut dan dalam dimensi tiga (R3)
vektor adalah pasangan terurut dari
bilangan real [x, y, z], dengan x, y dan z adalah komponen-komponen vektor tersebut.
Sehingga didalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan dengan pasangan bilangan
berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1) maka didapatkan ruas garis berarah dari
titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A yaitu OA .

Contoh soal :
Persamaan linear simultan adalah suatu bentuk persamaan-persamaan yang secara bersama-sama
menyajikan banyak variabel bebas.

Bentuk persamaan linier simultan dengan m persamaan dan n variabel bebas dapat dituliskan
sebagai berikut:

Dimana :

a i j untuk i=1 s/d m dan j=1 s/d n adalah koefisien atau persamaan simultan
x i untuk i=1 s/d n adalah variabel bebas pada persamaan simultan

Penyelesaian persamaan linier simultan adalah penentuan nilai x i


untuk semua i=1 s/d n yang memenuhi semua persamaan yang diberikan.

Persamaan linier simultan diatas dapatdinyatakan sebagai bentuk matrik yaitu:

Matrik A = Matrik Koefisien atau Matrix


Jacobian
Vektor x = Vektor variabel
Vektor B= Vektor konstanta

Augmented Matrix ( matrik perluasan) dari persamaan linier simultan adalah matrik yang
merupakan perluasan matrik A dengan menambahkan vektor B pada kolom terakhirnya, dan
dituliskan:
Teorema Persamaan Linier Simultan

Suatu persamaanlinier simultan mempunyai penyelesaian tunggal bila memenuhi syarat syarat
sebagai berikut :

(1) Ukuran persamaan linier simultan bujur sangkar, dimana jumlah persamaan sama
denganjumlahvariable bebas.

(2) Persamaanlinier simultan non-homogen dimana minimal ada satu nilai vector konstanta B tidak
nol atau ada bn ≠ 0.

(3) Determinan dari matrik koefisien persamaan linier simultan tidak sama dengan nol.
Operasi Vektor

Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah. Arahnya dari titik pangkal
menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor.
Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau  bawah.

Secara geometri sebuah vektor diwakili oleh sebuah ruas garis berarah dengan panjang ruas
garis itu menunjukkan besar, sedangkan arahnya menunjukkan arah vektor itu. Jika ruas garis
AB seperti pada gambar 1(a)  adalah sebuah vektor v dengan titik A disebut  titik pangkal
(initial point) dan
titik B disebut titik ujung (terminal point) dan titik B disebut titik ujung (terminal point) maka
kita dapat menuliskan

Perhitungan dan operasi matematika, dan juga bermanfaat dalam menjelaskan sifat-sifat
sebuah besaran fisika. Dibandingkan dengan besaran skalar, besaran vektor Sedangkan untuk
vektor satuan lainnya berlaku sifat i x j = k, j x k = i, k x i = j, dan j x i = -k, i x k = -j, k x j =
-i. Sehingga melalui operasi aljabar kita bisa mendapatkan nilai A x B = (Ay Nilai Eigen dan
Vektor Eigen (Nilai Karakteristik dan Persamaan Determinan matriks Ordo besar dengan
mengkombinasikan Sifat-sifat Determinan, Operasi Elementer, dan
matriks, determinan, sistem persamaan linear, vektor dan Konsepsi Matriks Jenis-Jenis
Matriks Operasi Konsepsi Determinan Sifat Determinan Minor dan Kofaktor

Operasi Matrix
Konversi Satuan
Konversi Satuan ini kita Melakukan perhitungan dari yang kecil ke yang besar atau
sebaliknya.Biar Penghitungan Konversi ini dapat anda Lihat
di http://id.bestconverter.org/ atau http://www.convertworld.com/id/
Dalam link tersebut kita bisa melakukan perhitungan yang secara otomatis, seperti
Kalkulator
Soal Untuk Konversi Satuan
1. Satuan Panjang : 30 hektometer = ... desimeter
2. Satuan Luas : 11 hektometer2 = ... centimeter2
3. Satuan massa : 1 kilogram = ... miligram
4. 3 hari = ... menit
5. 21 inchi = ... centimeter
6. 23 miles = ... meter
7. 200 km/jam = ... m/detik
8. 10110011 (biner) = ... (decimal)
9. 10110011 (biner) = ... (hexadecimal)
10. 76 (decimal) = ... (biner)
11. 76 (hexadesimal) = ... (biner)
12. 76 (hexadesimal) = ... (desimal)

Jawaban Konversi Satuan

1. Satuan Panjang : 30 hektometer = 30000 desimeter


2. Satuan Luas : 11 hektometer2 = 1100000 centimeter2
3. Satuan massa : 1 kilogram = 1100000000 miligram
4. 3 hari = 4320 menit
5. 21 inchi = 53 centimeter
6. 23 miles = 2×1000 meter
7. 200 km/jam = 56 m/detik
8. 10110011 (biner) = ... (decimal)
9. 10110011 (biner) = ... (hexadecimal)
10. 76 (decimal) = ... (biner)
11. 76 (hexadesimal) = ... (biner)
12. 76 (hexadesimal) = ... (desimal)
Operasi Vektor
1. Jelaskan perbedaan jarak (distance) dan perpindahan (displacement). Berikan contohnya.
Jawaban :
         Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi
melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat
berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak
tempuh antara Jakarta-Bandung). Dalam bidang matematika, jarak haruslah memenuhi
kriteria tertentu.

Berbeda dengan koordinat posisi, jarak tidak mungkin bernilai negatif. Jarak merupakan
besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor. Jarak yang ditempuh
oleh kendaraan (biasanya ditunjukkan dalam odometer), orang, atau obyek, haruslah
dibedakan dengan jarak antara titik satu dengan lainnya.

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN 


 
Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
hubungan tertentu dengan suatu matriks A. Hubungan tersebut dinyatakan 
dalam  bentuk Ax = λx.  Bagaimana kita memperoleh x dan λ dimaksud akan 
dibahas lebih lanjut dalam bagian ini.  
 
TIK : Setelah mengikuti sub bab ini diharapkan mahasiswa dapat menetukan nilai 
eigen vektor eigen dari suatu matriks. 
Definisi : 
Jika A adalah matriks nxn, maka sebuah vektor tak nol x di dalam Rn
dinamakan vektor karakteristik / vektor eigen (eigen vector) dari A jika Ax 
adalah kelipatan skalar dari x, yakni Ax = λx 
untuk suatu skalar λ yang dinamakan nilai karakteristik / nilai eigen 
(eigen value) dari A. Dalam hal ini dikatakan x adalah vektor eigen yang 
bersesuaian dengan nilai eigen λ.  
           
Istialah ”eigen” di dalam bahasa Jerman mempunyai arti ”asli” (”proper”). 
Beberapa penulis menamakan nilai eigen dengan nilai asli (proper value), nilai 
karakteristik (characteristie value),  atau akar laten (latent root). 
 Contoh :
1
 adalah vektor eigen dari matriks A = 






−1
8
0
3
 yang bersesuaian

Anda mungkin juga menyukai