Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan Inayah-Nya, pada kesempatan ini kami selaku penulis bisa mencoba untuk
membuat makalah tentang. “Vektor” Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “ALJABAR LINEAR”.
Penulis menyadari keterbatasan dan banyaknya kekurangan dalam makalah ini
kami mohon maaf. Kami sangat menantikan saran dan kritik pembaca yang sifatnya
membangun. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebut satu-satu yang telah menyelesaikan makalah ini. Dan terimakasih kepada dosen
kami Drs. Didik Sugeng Pambudi,M.S., Ervin Oktavianingtyas, S.Pd., M.Pd. dan Ermita
Rizki Albirri, S.Pd. yang senantiasa memberikan ilmu serta arahan dalam proses pembuatan
makalah ini. semoga dengan diberikan tugas kepada kelompok kami dapat memberikan
pengetahuan ini kepada seluruh mahasiswa. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Vektor Nol
Suatu vektor yang panjangnya nol dan dinotasikan . Vektor nol tidak memiliki
arah vektor yang jelas.
Vektor satuan
Metode segitiga merupakan cara lain untuk menjumlahkan dua vektor, selain
metode jajaran genjang. Dua buah vektor A dan B, yang pergerakannya
ditunjukkan metode segitiga (gambar a)diatas, akan mempunyai resultan yang
persamaannya dituliskan:
R=A+B
Resultan dua vektor akan diperoleh dengan menempatkan pangkal vektor yang
kedua pada ujung vektor pertama. Resultan vektor tersebut diperoleh dengan
menghubungkan titik pangkal vektor pertama dengan ujung vektor kedua.
Pada metode segitiga (gambar b)diatas pergerakan dimulai dengan vektor B
dilanjutkan dengan A, sehingga diperoleh persamaan:
R=B+A
Jadi,
A+B=B+A
Hasil yang diperoleh ternyata tidak berubah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
penjumlahan vektor bersifat komutatif. Tahapan-tahapan penjumlahan vektor
dengan metode segitiga adalah sebagai berikut:
a. Pindahkan titik tangkap salah satu vektor ke ujung berikutnya,
b. Hubungkan titik tangkap vektor pertama ke ujung vektor kedua yang
menunjukkan resultan kedua vektor tersebut,
c. Besar dan arah R _ dicari dengan aturan cosinus dan sinus.
Jika penjumlahan lebih dari dua buah vektor, maka dijumlahkan dulu dua buah
vektor, resultannya dijumlahkan dengan vektor ke-3 dan seterusnya. Misalnya,
penjumlahan tiga buah vektor A, B, dan C yang ditunjukkan pada
penjumlahan lebih dari 2 vektor berikut.
Resultan vektor yang terbentuk akan berada di antara vektor A dan B dan
membentuk sudut α1 dengan vektor A dan sudut α2 dengan vektor B.
Pada metode jajar genjang resultan dua vektor dapat dicari dengan rumus
Untuk mencari Sudut resultan bisa menggunakan aturan sinus pada segitiga.
Asal rumus tersebut dari ilustrasi di bawah ini.
Untuk pengurangan vektor prinsipnya sama saja. Misalnya ada 2 buah vektor
berhimpit seperti gambat dibawah ini
Jika dibuat pengurangan vektor A-B maka cukup merubah arah vektor B
sehingga ujung jadi pangkal dan pangkal jadi ujung. Perhatikan gambar di
atas. Rumusnya sama dengan rumus penjumlahan namun dengan sudut yang
berbeda. Sekarang sudut yang dibentuk antara vektor A dan B adalah 180º –
α. Karena di kuadran dua nilai cosinus adalah negatif maka Cos (180º-α) = –
cos α.
R adalah diagonal panjang jajar genjang, jika α lancip. Sementara itu, α
adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh A dan B. Sebuah vektor mempunyai
besar dan arah. Jadi setelah mengetahui besarnya, maka perlu menentukan
arah dan resultan vektor tersebut. Arah R dapat ditentukan oleh sudut
antara R dan A atau R dan B. Misalnya sudut θ merupakan sudut yang
dibentuk R dan A, maka dengan menggunakan aturan sinus pada
segitiga OPR akan diperoleh:
Sehingga :
Contoh soal:
1. Ada dua buah vektor yaitu Vektor A dan Vektor B yang masing-masing
besarnya 20 dan 10 satuan. Jika sudut antara kedua vektor tersebut adalah 60º
tentukan besar resultan vektor A-B dan sudut dari Resultan tersebut.
Jawab:
Dari Vektor B = α1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vektor didefnisikan sebagai besaran yang memiliki arah. Vektor dikatakan berada di
ruang-n (Rn) jika vektor tersebut mengandung n komponen. Jika vektor berada di R 2
maka dikatakan vektor berada di bidang, sedangkan vektor berada di R 3 maka
dikatakan vektor berada di ruang. Orang yang pertama kali memperlajari vektor-
vektor di Rn adalah Euclidis sehingga dikenal sebagai vektor euclidis, sedangkan
ruang vektornya disebut ruang-n euclidis. Vektor bisa dinotasikan dengan huruf kecil
tebal, huruf kecil dengan ruas garis, atau huruf kapital dengan ruas garis.
Aljabar vektor di bidang dapat dicari dengan 3 metode yaitu metode segitiga, metode
jajar genjang dan metode poligon. Sedangkan Aljbar vektor di ruang dapat
menggunakan rumus : jika a = ( a1,a ,...,an ) dan b = ( b ,b2,...,bn ) merupakan vektor Rn
2 1
Maka
a + b = (a +b , a +b ,..., an+b )
1 1 2 2 n
a −b = (a – b , a – b ,..., a – b )
1 1 2 2 n n
k . a = ( ka , ka ,...,ka )
1 2 n
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA