VEKTOR
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS SAMUDRA
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana,
yang berjudul ‘’ Vektor “. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan Makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Vektor.............................................................................. 3
2. Notasi Vektor.................................................................................... 3
3. Kesamaan Dua Vektor...................................................................... 4
4. Pengoperasian Vektor....................................................................... 7
5. Soal Latihan....................................................................................... 15
A. Kesimpulan........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di antara dua hasil karya Monius ini, sebuah karya tentang geometri oleh
Bellavitis dipublikasikan tahun 1832 yang juga membahas besaran yang
merupakan vektor. Odjek dasarnya adalah segmen garis AB dan ia memandang
AB dan BA sebagai dua objek yang berbeda. Ia mendefinisikan dua segmen garis
sebagai ‘equipollent’ jika keduanya sama panjang dan paralel. Dalam notasi
modern, dua segmen garis adalah equipollentjika keduanya mewakili dua vektor
yang sama. Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat
penting. Hal itulah yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini,
agar nantinya dapat memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
1
4. Bagaimana cara pengoperasian vector ?
1.3. tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Vektor dalam kehidupan sehari-hari salah satu contohnya adalah gaya dan
kecepatan. Sedangkan skalar dalam kehidupan sehari-hari dicontohkan dengan
jarak/ panjang, luas, isi dan temperatur. Besaran vektor perlu melibatkan arah
(direction) di samping besar (magnitude).
Misalnya titik A kita pindahkan ke posisi yang lain menjadi titik B. Pada
perpindahan itu terkandung dua makna, yaitu berapa jauh perpindahannya (jarak)
dan ke arah mana perpindahannya. Perpindahan dari titik A ke titik B tersebut
dapat digambarkan dengan suatu anak panah yang berpangkal di A dan berujung
di B seperti ditunjukkan pada Gambar berikut.
3
Panjang ruas garis AB menyatakan jauh perpindahannya, sedangkan mata
panah menyatakan arah perpindahan. Anak panah yang menyatakan perpindahan
itu disebut vektor. Jadi, vektor adalah besaran yang mempunyai besar dan arah.
Besaran seperti ini misalnya kecepatan, gaya, momen, dan sebagainya.Suatu
vektor secara geometri disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis
berarah menyatakan panjang (besar vektor), sedangkan arah panah menunjukkan
arah vektor. Vektor diberi nama menurut pangkal dan ujungnya, misalnya AB.
AB dapat dituliskan dengan menggunakan lambang huruf kecil yang dicetak tebal
atau dengan huruf kecil yang dibubuhi tanda panah di atas huruf itu, misalnya atau
→
a , seperti ditunjukkan pada gambar berikut
Untuk vektor AB dari Gambar, titik A disebut titik pangkal (titik asal),
sedangkan titik B disebut titik ujung (titik terminal).
4
B. Pandang dua buah vektor yang arahnya sama, tetapi panjangnya
berlainan. Dalam hal ini, salah satu vektor dapat dinyatakan
dengan vektor yang lain.
1
AB=2 ⃗
Pada Gambar terlihat bahwa ⃗ CD atau ⃗
CD = ⃗AB .
2
ABsama dengan ⃗
C. Tampak bahwa ⃗ EF, tapi arahnya berlawanan. Dua
buah vektor disebut berlawanan apabila panjangnya sama tetapi
arahnya berlawanan.
AB=−⃗
⃗ EF atau ⃗
EF=−⃗ AB
1
AB=−3 ⃗
lain.⃗ EF atau ⃗
EF = ⃗AB .
3
5
2.3. Vektor dan Sistem Koordinat Kartesius
Suatu vektor disebut vektor satuan bila panjangnya satu satuan. Bila
a
avektor dengan panjang |a| ≠0 maka adalah vektor satuan yang searah dengan
|a|
a.
a. Vektor satuan i⃗ memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan
sumbu x positif.
b. Vektor satuan ⃗j memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan
sumbu y positif.
6
c. Vektor satuan k⃗ memiliki titik awal (0,0,0) dan arahnya searah dengan
sumbu z positif.
d. Ketiga vektor satuan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
a. Metode Segitiga
Contoh :
b. Metode Jajargenjang
7
c. Metode Poligon
Contoh :
a. a – b
b. a + b
8
penyelesaian :
dik =⃗a=2 i+ 3 j+ 4 k
b⃗ =i− j+2 k
2 1 3
()( ) ()
a⃗ + ⃗b= 3 + −1 = 2
4 2 6
2 1 1
()( )()
a⃗ −⃗b= 3 − −1 = 4
4 2 2
Penyelesaian :
R=√ A 2+ B2 +2 AB cos α
R=√64 +16+32
R=√16 × 5=4 √ 5
2.4.2. Perkalian
Bila a dan b adalah vector-vektor, θ adalah sudut antara a dan b 0 θ π) , maka
dot product yaitu:
a.b = |a| |b| cos θ
9
Bila a,b dan c adalah vektor-vektor dan m adalah skalar, maka berlaku aturan
sebagai berikut.
1) a . b=b . a
2) a ( b+ c )=a . b+b . a
5) a . a=|a|2
Contoh :
Penyelesaian :
b=12 i⃗ −3 ⃗j+ ⃗k
Panjang vector :
10
Menentukan besar sudut
dimana u adalah vektor satuan yang tegak lurus dengan bidang (a,b) serta a, b, dan
u memenuhi sistem tangan kanan.
Bila a,b dan c adalah vektor-vektor dan m adalah skalar, maka berlaku aturan
sebagai berikut.
11
1) a × b=−b ×a
2) a × ( b+c )=a× b+a × c
3) m ( a ×b )=( ma ) × b=a × ( mb )=( a× b ) m
4) i⃗ × ⃗i = ⃗j × ⃗j=k⃗ × ⃗k =0 ,
i⃗ × ⃗j= ⃗
k , ⃗j× ⃗k =⃗i , ⃗k × i⃗ = ⃗j
a2 a3 a3 a1 a1 a2
a × b=
[| | | | | | ]
, ,
b2 b3 b3 b1 b1 b2
,
i⃗ ⃗j ⃗k
|
¿ a 1 a2 a3
b 1 b2 b3 |
6)
Panjang dari ax b yaitu|a x b|=¿ a∨¿ b∨sin θ menyatakanluas jajaran genjang yang dua buah sisi
7) Jika ax b= 0 dan a ≠ 0 dan b≠ 0 maka a sejajar dengan b.
Contoh :
Penyelesaian :
Dik : a = 4 satuan
b = 5 satuan
α = 60°
jawab :
a × b= {|a||b|sinθ }
12
1
a × b=20 × √2
2
a × b=10 √ 2 satuan
Penyelesaian :
Diketahui : A = i + 2j – 3k
B = 2i – 3j + 4k
Ditanya ; A × B……..?
Jawab :
i j k
|
A × B= 1 2 −3
2 −3 4 |
A × B= |−32 −34 |i+|12 −34 | j+|12 −32 |k
A × B= ( ( 2.4 ) — (−3.−3 ) ) i+ (−3 ×2¿−( 1.4 ) j+ (1.−3 )−(2.2)k )
A × B= (−1i−10 j−7 k )
a. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat
di bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya
yaitu gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
b. Ketika perahu menyebrangi sebuah sungai, maka kecepatan gerak perahu
yang sebenarnya merupakan kecepatan gerak perahu dan kecepatan air.
13
c. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya
tarik tali dari kedua ujung busur tersebut.
d. Pesawat terbang yang ingin terbang dan mendarat menggunakan metode
vektor, sehingga ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui
arah vektor yang disesuaikan. Dengan demikian orang-orang yang berada
didalamnya pun tidak jatuh atau terombang-ambing.
e. Konsep vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain
layang-layang. Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak
lurus terhadap orang yang memegang tali layangan. Dengan demikian
orang tersebut dapat melihat layangan lebih jelas karena ada pengaruh
vektor.
f. Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring
menggunakan gaya vektor, sehingga anak tersebut tidak jatuh dari bidang
miring itu.
g. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang
dihubungkan dengan cara vektor, sehingga seorang pilot yang mengemudi
tidak salah arah atau berpindah di tempat yang tidak diinginkan.
h. Ketika Upacara bendera dihari senin, pasukan paskibra mengibarkan
bendera dari bawah ke atas. Aplikasi vektor bendera seperti sudut 90
derajat.
i. Pada saat seorang melakukan olahraga tersebut, mereka akan terjun
dengan kemiringan tertentu hingga menginjak tanah.
j. Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di
bawah kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu
gaya gravitasi dan gaya dorong angin.
14
Soal – Soal Untuk Materi Vector
1. Tentukan nilai dari cos θ jika diketahui a=3 ⃗i + 4 ⃗j+5 ⃗k dan b=2 ⃗i +6 ⃗j
2. Diketahui tiga buah vektor A, B, dan C seperti pada gambar di bawah
ini. Jika panjang dari masing-masing vektor tersebut berturut-turut 6, 8
dan 10 satuan. Maka tentukanlah besar dari perkalian vektor berikut ini:
3. Dua buah vektor 3D, yaitu u=12 i⃗ +3 ⃗j− ⃗k dan v=3 ⃗i +2 ⃗j+ c k⃗ . Tentukan
besar c agar kedua vektor tersebut tegak lurus.
4. Dua buah vektor memiliki komponen 3D pada sumbu kartesian. Jika
vektor a=i⃗ + 2 ⃗j dan vektor b=4 ⃗j+5 ⃗k . Tentukan hasil perkalian silang
(Cross Product) antara vektor A x B.
1 4 3
−3 ( ) () ( )
⃗
5. Diketahui bahwaa⃗ = 2 , b= 4 , ⃗c = −4 ,. Jika a⃗ ⊥b⃗ , maka hasil dari
m 5
a⃗ + 2 b⃗ −⃗c adalah
15
Penyelesaian soal :
3. Ketika vector searah maka sudut yang dibentuk adalah 0 derajat atau
nilai dari cos 0 = 1, maka
u . v=|u||v|cos 0=¿|u||v|¿
16
Maka, terlebih dahulu kita mencari panjang vector u dan v serta hasil
perkalian dua titik tersebut.
Panjang kedua vector
B = 4j + 5k
Ditanya ; A × B……..?
Jawab :
17
i j k
| |
A × B= 1 2 0
0 4 5
A × B= (10 i−5 j+ 4 k )
5. Karena a tegak lurus b, maka a.b = 0 dengan begitu dapat kita tulis:
1 4
( )( )
2 . 4 =0
−3 m
( 1.4 )+ (2.4 ) + (−3. m )=0
−3 m=−12
m=4
Dengan demikian,
1 4 3
−3( ) ()( )
⃗ c = 2 +2 4 − −4
a⃗ + 2 b−⃗
m 5
1 + 8 −3
(
¿ 2 +8+4
−3 + 8 −5 )
6
()
¿ 14
0
6
⃗
jadi ,hasil dari ⃗a +2 b−⃗c = 14
0 ()
6.
18
BAB III
KESIMPULAN
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan
suatu vektor dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius
XOY dengan menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya.
Panjang ruas garis mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah
vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris
bawahi.
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A
dinamakan suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A (u). Dalam tiga dimensi
ditulis A(u) = A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k . Contoh fungsi vektor, misalnya
persamaan dari gerakan bebas suatu partikel dalam ruang. Jika setiap titik dalam
suatu ruang (R3) dikaitkan dengan suatu vektor, maka ruang tersebut
disebut medan vektor. Contoh medan vektor, misalnya aliran fluida (gas, panas,
air dan sebagainya) dalam suatu ruangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35447337/MAKALAH_VEKTOR_MATEMATIK
A
20