Anda di halaman 1dari 11

MODUL PEMBELAJARAN

FISIKA DASAR 1
MATERI VEKTOR

A. Skalar dan Vektor

Dalam Fisika, besaran yang hanya mempunyai nilai dan tidak memiliki arah disebut
dengan besaran skalar. Sementara besaran yang memiliki nilai dan arah disebut dengan
besaran vektor atau sering disebut dengan vektor. Misal, konsep antara kelajuan dan
kecepatan. Kelajuan dan kecepatan memiliki satuan yang sama yakni 𝑚⁄𝑠 . Perbedaan dari
kedua konsep ini adalah kecepatan merupakan besaran vektor yang mempunyai nilai dan arah
sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar yang hanya mempunyai nilai. Selain kecepatan
masih banyak besaran lain yang termasuk vektor.

Tugas 1

a. Sebutkan 5 besaran yang termasuk besaran skalar!

b. Sebutkan 5 besaran yang termasuk besaran vektor!

B. Notasi dan Gambar Vektor

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi dari suatu titik. Perpindahan


termasuk besaran vektor. Bagaimana kita menyatakan dan menggambarkan perpindahan
dengan vektor?. Perhatikan Gambar 1 di bawah ini. Misal, seseorang berlari dari titik A dan
berhenti di titik B.

(Gambar 1. Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah)

Vektor perpindahan orang tersebut dapat dituliskan dengan cara berikut ini:
1. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang di atasnya diberi tanda
anak panah.
Contoh: vektor perpindahan dari A ke B dapat ditulis sebagai ⃑⃑⃑⃑⃑
𝐴𝐵 , 𝑎, atau 𝐴
2. Vektor disimbolkan dengan dua huruf besar atau satu huruf yang ditebalkan.

Fisika Dasar 1
Contoh: vektor perpindahan dari A ke B dapat ditulis AB , a, atau A
Jika menggunakan dua huruf , maka diartikan huruf pertama (A) merupakan titik asal vektor
atau disebut juga pangkal vektor. Huruf belakang (B) merupakan arah vektor atau titik
terminal atau ujung vektor
Dari penjelasan contoh di atas disimpulkan bahwa vektor digambarkan sebagai anak
panah. Panjang anak panah menyatakan besar vektor, dan arah anak panah menyatakan
arah vektor.
Tugas 2
Gambarkan dan tulislah notasi vektor dari peristiwa berikut serta gunakan skala yang sesuai
untuk menggambar vektor!
a. Budi mengendarai mobil di jalan tol dengan kecepatan 80 𝑘𝑚⁄𝑗𝑎𝑚 ke arah utara

b. Yayah mendorong sebuah gerobak bakso dengan gaya 35 N ke arah timur

c. Yusuf menimbah air sumur menggunakan katrol dengan gaya 10 N

NB: Gunakan arah mata angin untuk menentukan arah peristiwa

C. Vektor Sejajar dan Berlawanan


Vektor sejajar merupakan dua vektor atau lebih yang mempunyai arah dan besar yang
sama. Sedangkan, dua atau lebih vektor dikatakan berlawanan apabila vektor-vektor
tersebut mempunyai besar yang sama tetapi arahnya berlawanan.

Fisika Dasar 1
D. Besar Vektor
Kita tahu bahwa besaran vektor memiliki arah dan juga nilai yang dinyatakn dengan
besar vektor. Besar vektor menyatakan nilai dari suatu vektor. Besar vektor diyatakan
dengan simbol huruf yang ditulis miring dan tanpa anak panah di atasnya, atau dituliskan
sebagai harga mutlak vektor tersebut.
Besar dari 𝑑⃗ = 𝑑 = |𝑑 |
Besar vektor merupakan besaran skalar dan nilainya selalu positif

E. Penguraian Vektor
Penguraian vektor adalah suatu cara menyatakan sebuah vektor dengan dua vektor
lain. Pada prinsipnya, menguraikan vektor sama dengan mencari bayangan vektor pada
dua benda atau lebih yang saling tegak lurus satu sama lain. Pada bidang kartesius,
sebuah vektor dapat diuraikan pada sumbu x dan sumbu y. Perhatikan Gambar 2 di
bawah ini.

(Gambar 2. Sebuah vektor 𝑃⃑ diuraikan pada sumbu x dan y)

Kita dapat mencari panjang ⃑⃑⃑


𝑃𝑥 dan ⃑⃑⃑
𝑃𝑦 dengan rumus sinus dan kosinus,

Fisika Dasar 1
𝑃𝑥 = 𝑃 cos 
⃑⃑⃑

𝑃𝑦 = 𝑃 sin 
⃑⃑⃑

Keterangan:
⃑⃑⃑
𝑃𝑥 = komponen vektor pada sumbu x
⃑⃑⃑
𝑃𝑦 = komponen vektor pada sumbu y
 = sudut yang dibentuk vektor dengan sumbu x positif
Cara mencari besar vektor apabila diketahui komponen vektornya yaitu dengan menggunakan
dalil Phytagoras, sebagai berikut

|𝑃⃑| = √𝑃𝑥2 + 𝑃𝑦2

Sedangkan untuk mencari arah vektor, dapat mengunakan persamaan berikut ini
𝑃𝑥
tan 𝛼 =
𝑃𝑦
𝑃𝑥
𝛼 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( )
𝑃𝑦
Tugas 3
Sebuah benda bergerak dari posisi awal (0,0) berhenti pada koordinat (4,5).
a. Gambarlah keadaan tersebut dalam koordinat kartesian
b. Tentukanvektor perpindahan gerak tersebut, dan
c. Tentukan besar perpindahan gerak tersebut

Fisika Dasar 1
F. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang telah diuraikan ke dalam sumbu x (𝑖̂), y (𝑗̂), dan z
(𝑘̂) yang besarnya satu satuan. Vektor satuan digunakan untuk menjelaskan arah
suatu vektor di dalam suatu koordinat, baik koordinat dua dimensi atau tiga dimensi.
1. Vektor satuan dalam kordinat dua dimensi (x,y)

Notasi vektornya,
𝑃⃑ = 𝑃𝑥 𝑖̂ + 𝑃𝑦 𝑗̂

Sedangkan besar vektor dinyatakan, |𝑃⃑| = √𝑃𝑥2 + 𝑃𝑦2

(Gambar 3. Penguraian
Vektor dalam Koordinat dua
dimensi)

2. Vektor satuan dalam koordinat tiga dimensi (x, y, z)

Notasi vektornya,
𝑃⃑ = 𝑃𝑥 𝑖̂ + 𝑃𝑦 𝑗̂ + 𝑃𝑧 𝑘̂

Sedangkan besar vektor dinyatakan, |𝑃⃑| = √𝑃𝑥2 + 𝑃𝑦2 + 𝑃𝑧2

(Gambar 4. Penguraian
Vektor dalam Koordinat tiga
dimensi)

Keterangan:
𝑃⃑𝑥 = komponen 𝑃⃑ pada sumbu x 𝑖̂ = vektor satuan pada arah sumbu x
𝑃⃑𝑦 = komponen 𝑃⃑ pada sumbu y 𝑗̂ = vektor satuan pada arah sumbu y
𝑃⃑𝑧 = komponen 𝑃⃑ pada sumbu z 𝑘̂ = vektor satuan pada arah sumbu z
Tugas 4
Budi menendang bola dari pojok lapangan. Bola tersebut mengalami perpindahan
sejauh 10 meter dengan sudut 30 dari sumbu x (anggap lebar lapangan sebagai
sumbu x). Gambarkan dan tuliskan notasi vektor perpindahan bola tersebut dalam
vektor satuannya!

Fisika Dasar 1
G. Operasi Vektor
Operasi vektor terdiri dari penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
1. Penjumlahan Vektor
Ada dua cara untuk menjumlahkan vektor yaitu dengan metode geometris
(segitiga, jajargenjang, dan poligon) dan metode analitis.
Metode Geometris
Dikatahui:

Gambar Langkah-langkah
a. Metode Segitiga Gambar hasil penjumlahan 𝑎 + 𝑐
1. Gambarlah vektor 𝑎
2. Gambarlah vektor 𝑐 dengan titik tangkap/pangkalnya
berada di ujung vektor 𝑎
3. Gambarlah sebuah vektor dimulai dari titik tangkap atau
pangkal vektor 𝑎 dan berakhir di ujung vektor 𝑐
Vektor ini merupakan vektor hasil penjumlahan 𝑎 + 𝑐 atau
disebut resultan vektor yang dilambangkan dengan 𝑅⃑

b. Metode Gambar hasil penjumlahan 𝑎 + 𝑐


Jajargenjang 1. Gambarlah vektor 𝑎
2. Gambarlah vektor 𝑐 dengan titik tangkap atau
pangkalnya berimpit dengan titik tangkap vektor 𝑎
3. Buatlah garis yang sejajar vektor 𝑎 yang dimulai dari
ujung vektor 𝑐 , kemudian buatlah garis yang sejajar
vektor 𝑐 yang dimulai dari ujung vektor 𝑎 sehingga
membentuk sebuah jajargenjang.
4. Buatlah sebuah vektor yang dimulai dari titik tangkap
kedua vektor dan berakhir di perpotongan garis pada
langkah nomor 3.
Vektor ini merupakan resultan dari penjumlahan 𝑎 + 𝑐
c. Metode Poligon Gambar hasil penjumlahan 𝑎 + 𝑏⃑ + 𝑐 + 𝑑
1. Gambarlah vektor 𝑎
2. Gambarlah vektor 𝑐 dengan titik tangkap atau
pangkalnya berada di ujung vektor 𝑎
3. Gambarlah vektor 𝑏⃑ dengan titik tangkap atau
pangkalnya berada di ujung vektor 𝑐
4. Gambarlah vektor 𝑑 dengan titik tangkap atau
pangkalnya berada di ujung vektor 𝑏⃑
5. Gambarlah sebuah vektor yang dimulai dari titik
tangkap atau pangkal vektor 𝑎 dan berakhir di ujung
vektor 𝑑 . Vektor ini merupakan resultan dari
penjumlahan vektor 𝑎 + 𝑏⃑ + 𝑐 + 𝑑

Fisika Dasar 1
Metode Analitis
Cara metode ini yakni dengan menggambarkan penguraian vektor ke dalam
komponen pada sumbu x maupun sumbu y. Perhatikan Gambar 5. di bawah ini.
Terdapat tiga buah vektor 𝑎 + 𝑏⃑ + 𝑐 , kita akan menjumlahkan ketiga buah vektor
dengan metode analitis.

Kita uraikan masing -


masing vektor ke
dalam komponen
sumbu x dan y ------

Gambar 5.1 vektor 𝑎 + 𝑏⃑ + 𝑐 Gambar 5.2 Uraian vektor 𝑎 + 𝑏⃑ + 𝑐


pada koordinat kartesius pada koordinat kartesius

Setelah vektor diuraikan ke dalam komponen sumbu x dan y, maka kita dapat
menuliskan ∑ ⃑⃑⃑⃑
𝑅𝑥 dan ∑ ⃑⃑⃑⃑
𝑅𝑦 dalam bentuk persamaan

∑ ⃑⃑⃑⃑
𝑅𝑥 = ⃑⃑⃑⃑
𝑎𝑥 − ⃑⃑⃑
𝑐𝑥 ∑ ⃑⃑⃑⃑ 𝑎𝑦 − ⃑⃑⃑⃑
𝑅𝑦 = ⃑⃑⃑⃑ 𝑏𝑦 + ⃑⃑⃑
𝑐𝑦

Dari dua persamaan tersebut, besar dan arah resultan vektor dapat dicari dengan
persamaan

2 2
𝑅 = √(∑ 𝑅𝑥 ) + (∑ 𝑅𝑦 )

∑ 𝑅𝑦
tan 𝛼 =
∑ 𝑅𝑥

∑ 𝑅𝑦
𝛼 = tan−1 ( )
∑ 𝑅𝑥

Penjumlahan Dua Buah Vektor yang Membentuk Sudut

Pada penjumlahan dua buah vektor yang membentuk sudut, dapat


menggunakan langkah penjumlahan vektor metode jajargenjang. Sedangkan
untuk menentukan resultan dari dua vektor yang arahnya sembarang dan
membentuk sudut, dapat menggunakan rumus kosinus. Perhatikan Gambar 6 di
bawah ini
Pada segitiga OAE berlaku persamaan:
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 – 2(OA)(AE) cos (180 - )
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 – 2(OA)(AE) (- cos )
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 + 2(OA)(AE) cos 

Gambar 6. Retultan dua vektor yang


membentuk sudut 

Fisika Dasar 1
dengan OE = R, OA = a, dan OB = b, sehingga persamaan dapat ditulis menjadi
R2 = a2 + b2 - 2ab cos  atau 𝑅 = √𝑎2 + 𝑏 2 + 2𝑎𝑏 cos 𝛼
Keterangan:
a = besar vektor 𝑎 atau ⃑⃑⃑⃑⃑
𝑂𝐴
b = besar vektor 𝑏⃑ atau 𝑂𝐵
⃑⃑⃑⃑⃑

R = besar resultan vektor 𝑎 + 𝑏⃑


 = sudut yang dibentuk antara vektor 𝑎 dan 𝑏⃑ dengan 0 ≤  ≤ 180
2. Pengurangan Vektor
Prinsip pengurangan vektor sama halnya dengan penjumlahan vektor namun
arahnya berlawanan. Perhatikan Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 7. Pengurangan vektor a – b dengan metode segitiga

Tugas 5
Terdapat dua vektor sebagai berikut
A = 4𝑖̂ - 3𝑗̂ + 𝑘̂ B = - 𝑖̂ + 𝑗̂ + 4 𝑘̂
Tentukan:
a. A + B
b. A – B
c. Vektor C agar A – B + C = 0

3. Perkalian Vektor
Terdapat dua bentuk perkalian vektor yaitu perkalian vektor dengan skalar dan
perkalian vektor dengan vektor (perkalian titik (dot product), dan perkalian
silang (cross product))

Fisika Dasar 1
a. Perkalian Vektor dengan Skalar
Hasil kali antara vektor dengan skalar adalah vektor. Hasil kali suatu
skalar k dengan sebuah vektor 𝐴 dituliskan k 𝐴 didefinisikan sebagai sebuah
vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar 𝐴.
Sementara arah vektor ini searah vektor 𝐴 jika k positif, dan berlawanan
dengan arah vektor 𝐴 jika k negatif.
Tugas 6
Sebutkan 3 perumusan fisika yang berisikan perkalian vektor dengan skalar!

b. Perkalian Vektor dengan Vektor


Terdapat dua jenis perkalian vektor dengan vektor yaitu perkalian titik (dot
product), dan perkalian silang (cross product)
1) Perkalian Titik (Dot Product)
Hasil perkalian titik dua buah vektor adalah skalar
Perhatikan Gambar 8 terdapat dua buah vektor 𝐴 dan 𝐵 ⃑

⃑ dapat ditulis
Perkalian titik antara 𝐴 dan 𝐵
⃑ = A B cos  = |𝐴||𝐵
𝐴. 𝐵 ⃑ | cos 𝛼

Keterangan:
 = sudut yang dibentuk antara vektor 𝐴dan 𝐵

Gambar 8. Dua buah vektor dengan 0 ≤  ≤ 180
yang menunjukkan definisi A = |𝐴| besar vektor 𝐴
perkalian titik

Jika perkalian titik pada vektor satuan, maka dapat dituliskan sebagai
berikut:
Misal, vektor 𝐴 = 𝐴𝑥 𝑖̂ + 𝐴𝑦 𝑗̂ + 𝐴𝑧 𝑘̂ dan vektor 𝐵
⃑ = 𝐵𝑥 𝑖̂ + 𝐵𝑦 𝑗̂ + 𝐵𝑧 𝑘̂
maka, hasil perkalian titik antara 𝐴 dan 𝐵⃑ adalah

⃑ = (𝐴𝑥 𝑖̂ + 𝐴𝑦 𝑗̂ + 𝐴𝑧 𝑘̂) .( 𝐵𝑥 𝑖̂ + 𝐵𝑦 𝑗̂ + 𝐵𝑧 𝑘̂) NB:


𝐴. 𝐵
𝑖̂ . 𝑖̂ = 𝑗̂ . 𝑗̂ = 𝑘̂ . 𝑘̂ = 1
⃑ = ⃑⃑⃑⃑
𝐴. 𝐵 𝐵𝑥 + ⃑⃑⃑⃑
𝐴𝑥 ⃑⃑⃑⃑ 𝐵𝑦 + ⃑⃑⃑⃑
𝐴𝑦 ⃑⃑⃑⃑ 𝐴𝑧 ⃑⃑⃑⃑
𝐵𝑧
𝑖̂ . 𝑗̂ = 𝑗̂ . 𝑘̂ = 𝑘̂ . 𝑖̂ = 0

Tugas 7
Tentukan usaha yang dilakukan jika vektor 𝐹 = ( 2𝑖̂ + 2𝑗̂ + 2𝑘̂ )𝑁 dan
vektor 𝑠 = ( 6𝑖̂ + 8𝑗̂ + 12𝑘̂ )𝑚!

Fisika Dasar 1
2) Perkalian Silang (Cross Product)
⃑ didefinisikan sebagai perkalian vektor 𝐴
Perkalian 𝐴 x 𝐵 dengan
⃑ yang tegak lurus terhadap vektor 𝐴 . Hasil perkalian
komponen vektor 𝐵
vektor adalah sebuah vektor lain. Perhatikan Gambar 9.1 dan 9.2 di
bawah ini.

⃑ dapat ditulis
Perkalian silang antara 𝐴 dan 𝐵
⃑ =𝐶
𝐴x𝐵
⃑ | = 𝐴 𝐵 sin ∝
|𝐴 x 𝐵
Gambar 9.1 Dua buah vektor
yang menunjukkan definisi Keterangan:
perkalian silang
𝐶 = Vektor baru hasil perkalian dua buah vektor

NB:

Gambar 9.2 Arah vektor dari


perkalian dua vektor yang
menghasilkan vektor lain

Jika perkalian silang pada vektor satuan, maka dapat dinyatakan dalam
bentuk determinan sebagai berikut:
Misal, vektor 𝐴 = 𝐴𝑥 𝑖̂ + 𝐴𝑦 𝑗̂ + 𝐴𝑧 𝑘̂ dan vektor 𝐵
⃑ = 𝐵𝑥 𝑖̂ + 𝐵𝑦 𝑗̂ + 𝐵𝑧 𝑘̂

⃑ adalah
maka, hasil perkalian silang antara 𝐴 dan 𝐵

⃑ =
𝐴 x 𝐵

𝐴 x ⃑ = (𝐴𝑦 𝐵𝑧 𝑖̂ + 𝐴𝑧 𝐵𝑥 𝑗̂ + 𝐴𝑥 𝐵𝑦 𝑘̂) − (𝐴𝑦 𝐵𝑥 𝑘̂ + 𝐴𝑧 𝐵𝑦 𝑖̂ +


𝐵
𝐴𝑥 𝐵𝑧 𝑗̂)

⃑ = (𝐴𝑦 𝐵𝑧 − 𝐴𝑧 𝐵𝑦 ) 𝑖̂ + (𝐴𝑧 𝐵𝑥 − 𝐴𝑥 𝐵𝑧 ) 𝑗̂ + (𝐴𝑥 𝐵𝑦 − 𝐴𝑦 𝐵𝑥 )𝑘̂


𝐴 x 𝐵

Tugas 8

Tentukan persamaan momen gaya jika diketahui persamaan gaya 𝐹 =


( 2𝑖̂ + 4𝑗̂ − 2𝑘̂ )𝑁 dan vektor posisi 𝑟 = ( 1,6𝑖̂ + 0,4𝑗̂)𝑚!

Fisika Dasar 1
Latihan Soal
1. Burung berturut-turut bergerak 10 cm ke arah timur, 7 cm ke arah selatan, 5 cm ke arah
barat dan 6 cm ke arah utara.
a. Berapa jauhkah dalam arah utara dan timur serangga itu telah bergerak dihitung dari
titik awal geraknya?
b. Tentukan vektor perpindahan serangga secara geometris maupun analitis!
2. Buktikanlah persamaan-persamaan berikut!
⃑ =𝐵
a. 𝐴 + 𝐵 ⃑ +𝐴
⃑ =𝐵
b. 𝐴 . 𝐵 ⃑ .𝐴
⃑ =- 𝐵
c. 𝐴 x 𝐵 ⃑ x𝐴

𝐹1 = ( 3𝑖̂ − 2𝑗̂ + 𝑘̂ )𝑁 dan 𝐹


3. Tentukan besar sudut yang dibentuk antara vektor ⃑⃑⃑ ⃑⃑⃑2 =

( 4𝑖̂ − 3 𝑘̂ )𝑁!
4. Tunjukkanlah bahwa jika arah semua komponen-komponen sebuah vektor dibalik, maka
vektor itu pun berbalik arah juga!
⃑ = 10𝑖̂ − 4𝑗̂. Tentukan
5. Diketahui vektor 𝐴 = 8𝑖̂ + 6𝑗̂ dan 𝐵
a. Besar masing-masing vektor

b. Besar dan arah 𝐴 - 𝐵

c. Besarnya 𝐴 . 𝐵
⃑ , dan
d. Besar dan arah 𝐴 x 𝐵
e. Sudut antara kedua vektor

Fisika Dasar 1

Anda mungkin juga menyukai