Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan 2:

Konsep-konsep Dasar gaya


VEKTOR (GAYA)

 Dalam ilmu Fisika, terdapat dua macam besaran yaitu


besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar
adalah besaran yang hanya memiliki besar/harga saja.
Contohnya seperti jarak, luas, isi, waktu, dan lain
sebagainya.
 Dalam statika besaran yan paling seriang ditamukan
adalah jarak, gaya, dan momen Notasi vektor dengan
huruf yang terdapat tanda panah d atasnya A
besarannya dinyatakan dengan |A| atau A saja. Di sini
vector di andakan dengan huruf tebal misalnya A
digunakan untuk menandai vector “A”. Besaran yang
bemuatan positif di simbolkan dengan huruf miring A
STATIKA

 Ilmu yang mempelajari dan meramalkan kondisi


benda diam atau bergerak akibat pengaruh gaya yang
bereaksi pada benda tersebut.
 Dibedakan:
 1. Mekanika benda tegar (mechanics of rigid bodies)
 2. Mekanika benda berubah bentuk
 (mechanics of deformable)
 3. Mekanika fluida (mechanics of fluids)
 Mekanika benda tegar:
 Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam.
 Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan
bergerak.

Pada benda tegar tidak pernah benar-benar tegar,


melainkan tetap mengalami deformasi akibat beban
yang diterima tetapi umumnya deformasi kecil,
sehingga tidak mempengaruhi kondisi keseimbangan
atau gerakan struktur yang ditinjau maka diabaikan.
Prinsip Dasar (6 hukum utama)
 Hukum Paralelogram
Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel, dapat
digantikan dengan satu gaya (gaya resultan) yang diperoleh
dengan menggambarkan diagonal jajaran genjang dengan sisi
kedua gaya tersebut.
- Dikenal juga dengan Hukum Jajaran Genjang
 Hukum Transmisibilitas Gaya)
Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan
berubah jika gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan
gaya lain yang sama besar
dan arahnya tapi bereaksi pada titik berbeda, asal masih dalam
garis aksi yang sama.
Dikenal dengan Hukum Garis Gaya
 Hukum I Newton :
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel sama dengan nol
(tidak ada gaya), maka partikel diam akan tetap diam dan atau
partikel bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan.
Dikenal dengan Hukum Kelembaman

 Hukum II Newton :
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel tidak sama
dengan nol partikel tersebut akan memperoleh percepatan
sebanding dengan besarnya gaya resultan dan dalam arah yang sama
dengan arah gaya resultan tersebut. Jika F diterapkan pada massa m,
maka berlaku: Σ F = m . a
 Hukum III Newton :
• Gaya aksi dan reaksi antara benda yang
berhubungan mempunyai besar dan garis aksi yang
sama, tetapi arahnya berlawanan.
• Aksi = Reaksi
 Hukum Gravitasi Newton :
• Dua partikel dengan massa M dan m akan saling tarik
menarik yang sama dan berlawanan dengan gaya F
dan F’ , dimana besar F dinyatakan dengan :
Sistem Satuan
Mengacu pada Sistem Internasional (SI)
• Kecepatan : m/s
• Gaya : N
• Percepatan : m/s2

• Momen : N m atau Nmm


• Massa : kg
• Panjang : m atau mm
• Daya : W
• Tekanan : N/m2 atau pascal (Pa)
• Tegangan : N/mm2 atau MPa
• dll
SIMBOL SATUAN
Sistem Gaya

 Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda


lain dan umumnya ditentukan oleh titik tangkap
(kerja), besar dan arah.
 Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik
tangkap tertentu yang digambarkan dengan anak
panah. Makin panjang anak panah maka makin besar
gayanya.
Jenis Gaya
 Gaya Kolinier : gaya-gaya yang garis kerjanya terletak
pada satu garis lurus

 Gaya Konkuren :
gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu
titik.
 Gaya Koplanar : gaya-gaya yang garis kerjanya
terletak pada satu bidang
 Gaya Kopel : Sepasang gaya yang sejajar sama besar
dan berlawanan arah yang bekerja pada suatu batang
(benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel
(momen) pada batang tersebut.
M = F x r dengan F adalah gaya dan r adalah jarak antar
gaya
VEKTOR (GAYA)

 Dalam ilmu Fisika, terdapat dua macam besaran yaitu besaran


skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang
hanya memiliki besar/harga saja. Contohnya seperti jarak, luas, isi,
waktu, dan lain sebagainya.
 Dalam statika besaran yan paling seriang ditamukan adalah jarak,
gaya, dan momen Notasi vektor dengan huruf yang terdapat
tanda panah d atasnya A besarannya dinyatakan dengan |A| atau
A saja. Di sini vector di andakan dengan huruf tebal misalnya A
digunakan untuk menandai vector “A”. Besaran yang bemuatan
positif di simbolkan dengan huruf miring A
Penguraian Vektor

• Sebuah vektor dapat diuraikan dalam sumbu dan sumbu .


Sebuah vektor memiliki arah dapat dijabarkan pada sumbu
dengan cara menarik garis pada ujung menuju dan tegak
lurus sumbu sehingga didapat yang memiliki besar . Dengan
cara yang sama menuju sumbu didapat sebesar
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

 Ada dua macam metode untuk


menjumlahkan dan mengurangkan vektor.
Yang pertama adalah metode analitik dan
yang kedua adalah metode grafis.
 Pada metode analitik digunakan rumus untuk
menghitung harga resultannya, sedangkan
metode grafis menggunakan panjang garis
dan skala untuk menghitung resultannya
 Vektor-vektor A dab B dapat ditambahkan dengan
meletakkan mereka dalam suatu cara yang ditunjukkan
dalam gambar .
 Titik O adalah titik awal, dipilih dalam sembarang lokasi
pada bidang gambar. Ekor vektor A diletakkan di titik O
kemudian digambar dengan panjang dan sudut yang sama.
 Ekor Vektor B diletakkan di kepala vektor A, dan seterusnya
berlaku untuk penjumlahan beberapa vektor. Jumlah dari
vektor A dan vektor B adalah vektor yang dilukis dari titik O
menuju kepala vektor yang terakhir dalam hal ini vektor B.
Vektor ini dinamakan Resultan ()
• Pengurangan pada vektor-vektor dapat dikerjakan
dengan cara yang sama dengan penjumlahan vektor
namun dengan arah sebaliknya misalkan resultan
dari A-B dapat dituliskan dengan A+(-B). Apabila
dituliskan maka Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar
• Penjumlahan vektor-vektor lebih dari dua dapat dilakukan dengan cara
yang sama dengan penjumlahan dua buah vektor. Urut-urutan bagaimana
meletakkannya tidak akan memberikan efek terhadap resultannya.
Penjumlahan dengan cara menggambar vektor-vektor tersebut sesuai
dengan skala disebut penjumlahan dengan metode poligon.
• Seringkali diinginkan untuk menguraikan
sebuah vektor ke dalam dua komponen. Jika
sebuah vektor diuraikan ke dalam dua
komponen, tiap komponen mempunyai besar
dan arah. Jika dua dari empat besarannya
diketahui, dua yang lain dapat ditentukan
• Pada gambar di atas diketahui besar dan arah vektor A,
sementara vektor B dan C hanya diketahui arahnya saja,
sehingga dengan metode penjumlahan gaya besarnya vektor
B dan C dapat diketahui dengan menghubungkan ketiga
vektor menjadi segitiga tertutup. Titik temu kedua arah vektor
B dan C merupakan batas vektor B dan C.
Contoh

• Diketahui vektor-vektor berikut ini

A B C D

Tentukan Resultan vektor-vektor berikut


• ABC
Jawab

ABC

A B C D

Dengan cara yang sama tentukan 3 vektor lainya


SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai