Anda di halaman 1dari 46

KONSEP MUTU

PENYELENGGARAAN MAKANAN
SESUAI STANDAR AKREDITASI
SNARS

DEDEH.SGz. MKM. RD
KESADARAN AKAN POTENSI TERJADINYA KESALAHAN
In a Hospital :
Because there are
hundreds of
medications, tests
and procedures,
and many patients
and clinical staff
members in a
hospital, it is quite
easy for a mistake
to be made. . . .
PELAYANAN PASIEN KOMPLEKS RUMAH
SAKIT
SADAR GIZI ? Di Rumah Sakit :
…banyaknya jenis
obat,jenis pemeriksaan

“Hutan” dan prosedur, serta


jumlah pasien dan staf
Rumah Sakit yang
cukup besar, merupakan
hal yang potensial bagi
terjadinya kesalahan.

2
Six aims for improvement health care system
Institute of Medicine : Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century,
Ciri- Ciri/Karakteristik
Pelayanan Kesehatan
Bermutu
1. Aman (safe) : Tidak menimbulkan
cedera/bahaya kepada pasien
• Sesuai dengan sasaran keselamatan pasien
• Aman unuk semua pasien dalam semua
proses
2. Efektif (Effective) : Menghasilkan
output/outcome yang
diharapkan
• Berbasis Bukti (Evidence
Based)
3. Berfokus Pada Pasien (Patient Centered)
Asuhan diberikan dengan menghargai dan
sesuai pilihan, kebutuhan, dan nilai-nilai
dari masing-masing pribadi pasien.
4. Tepat Waktu (Timely)
Diberikan sesuai jadwal (tanpa penundaan
atau tidak harus menunggu karena alasan
yang tidak semestinya) sehingga tidak
membahayakan baik untuk pasien
maupun pemberi pelayanan
5. Efisien (Efficient)
Dilakukan tanpa pemborosan
terutama pemborosan dalam hal
pemakaian peralatan, suplai, ide dan
tenaga/orang dan dilakukan dengan
kompeten
6. Adil (Equitable) :
Diberikan dengan kualitas sama kepada
semua pasien tanpa membedakan
gender, etnis, asal daerah dan status
sosial ekonomi
PENTINGNYA MUTU

Bagi
Manajemen

MERUPAKAN
KEBIJAKAN/STRATEGI
UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PELAYANAN DAN
KESELAMATAN PASIEN
• HAK SETIAP
STAKEHOLDER
• BAG. INTEGRAL DALAM
YAN MEMPERCEPAT PROSES
GIZI PENYEMBUHAN
BERMU • MENINGKATKAN
TU EFEKTIFITAS & EFISIENSI
PENGGUNAAN
SUMBERDAYA
• KEPUASAN
STAKEHOLDER
MUTU
Mutu pelayanan rumah sakit
tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja
namun juga dari aspek keselamatan  pasien
dan aspek pemberian pelayanannya

 Standar JCI-KARS
Quality Improvement and patient safety(QPS )
Perbaikan mutu dan keselamatan pasien ( PMKP )

9
Pelayanan Gizi di Rumah Sakit
(PGRS)

 Asuhan Gizi (Nutrition Care)

 Penyelengaraan Makanan

 Penelitian & Pengembangan Gizi

(Permenkes RI no.78 tahun 2013 ttg Pedoman Pelayanan Gizi RS)

10
Penyusunan Program
Mutu/Kerja

Tahapan Penyusunan Program


Mutu (Basis Renstra)

Visi & Misi Organisasi

Analisis SWOT

KPI

Program
Mutu/kerja
Key Performance Indicator
• Seperangkat yang fokus terhadap aspek
ukuran yang paling kritis
organisasi kinerja
bagi kesuksesan organisasi saat ini
maupun di masa mendatang
• KPI merupakan Indikator yang akan memberikan informasi
sejauh mana keberhasilan mewujudkan sasaran strategis yang
telah di tetapkan
• KPI merupakan ukuran sederhana yang terkait dengan target
• KPI sering digunakan untuk menilai seberapa jauh pencapaian
dari target (dibawah atau diatas target).

Program
Mutu/Kerja
Pemilihan Indikator
Mutu
Indikator
:

 suatu cara utk menilai penampilan dari suatu


kegiatan  merupakan variabel yg digunakan
untuk menilai perubahan
 Ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yg
digambarkan dari data yang dikumpulkan
 Indikator kualitas yg telah disepakati proses atau
hasil ukuran (Outcome measures) yg digunakan
utk menentukan tingkat mutu (level of quality) yg
telah dicapai
 Sebuah variabel terukur yang dapat digunakan
utk menentukan tingkat kepatuhan terhadap
standar atau pencapaian tujuan mutu
INPUT PROSES OUTCOME

• Sarana/fasilitas • Alur kerja • Efektifitas


• Dana/biaya • Jumlah program-kegiatan • Efisiensi
• Tenaga/SDM • Etika & sikap kerja • Produktivitas
• Lama proses kerja • Kepuasan
• Akuntabilitas
Standar Akreditasi Rumah Sakit

1. NASIONAL
Komite Akreditasi RS
(KARS)

Mutu Keselamatan
2. INTERNASIONAL Pelayanan
Joint Commission
Pasien
International
Accreditation Standards
for Hospitals 6 rd Edition,
2016 Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia
dilaksanakan untuk menilai kepatuhan rumah
sakit terhadap standa akreditasi.
16
STANDAR AKREDITASI NASIONAL
 Prinsip-prinsip
standar akreditasi
ISQua
 Peraturan, pedoman
& panduan
Nasional
pemerintah &
profesi
 Standar akreditasi
KARS 2012 JCI edisi 4 dan
SNARS
Efektif 1 Jan 2018
edisi 5
 Standar akreditasi
rumah sakit KARS
versi 2012
 Hasil kajian hasil
survei dari standar
17
STANDAR AKREDITASI NASIONAL Ed-
1

Standar pelayanan berfokus pada pasien


untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien dengan pendekatan manajemen
risiko di Rumah Sakit

18
MEKANISME PELAYANAN GIZI RS

MKE. 7

AP.1.4

PAP.4& 5

PAP. 5
PPK. 7
PAP. 4

PPI.7.6

PAP. 4
SKP. 1
DepKes, 2013 19
20
Standar terkait Pelayanan Gizi RS

KARS 2012 SNARS Ed 1


1. Asesmen Pasien (AP)
2. Pelayanan pasien (PP)
3. Pendidikan Pasien dan
Keluarga (PPK)
4. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
(PPI)
5. Manajemen Fasilias
dan Keamanan (MFK)
6. Kualifikasi dan
Pendidikan Staf (KPS)
7. Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP)
Seminar Pelayanan Gizi Sesuai
Standar Akreditasi RSHS 2018 21
Standar terkait Pelayanan Gizi RS

KARS 2012 SNARS Ed 1

6 Sasaran Keselamatan Pasien


1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatkan komunikasi yang
efektif
3. Peningkatkan keamanan obat-
obatan yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

22
UU nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit terkait keselamatan
pasien
 Pasal 3 b : Memberi perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan RS dan
sumber daya manusia di RS
 Pasal 13 : Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di RS
harus bekerja sesuai standar profesi, standar
pelayanan RS, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien
 Pasal 43 : RS wajib menerapkan Standard Keselamatan
Pasien

23
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

1.PEMILIHAN INDIKATOR MUTU


a. Kriteria Pemilihan
b. Penyusunan Kamus Indikator Mutu

2.PENGUKURAN INDIKATOR MUTU


c. Pengumpulan Data (Formulir Pengumpul Data)
d. Validasi Data (Formulir Validasi Data)

3.ANALISIS.
4.PERBAIKAN (PDSA)
Perbaikan Dicapai dan Dipertahankan
Tanggung Jawab Pimpinan Unit
dalam Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
PIMPINAN UNIT/ INSTALASI

Berpartisipasi Dalam Prioritas Melakukan Perbaikan


Perbaikan Tingkat Rumah Sakit Asuhan/Pelayanan Pasien Yang
(Hospitalwide) Yang Terkait Dengan Spesifik Di Unitnya
Unitnya

1. Memilih indikator mutu


unit
2. (pengumpulan
Mengukur dan
indikator
validasi data)
3. Analisis
4. Perbaikan (PDSA)
Penerapan Pelayanan Gizi Terintegrasi – AP 1.4 dan PAP 5
Pasien Masuk
Rawat Inap

Tidak
Berisiko
Malnutrisi
Skrining Gizi Integrasi
Preskripsi Gizi Awal
(Form Asesmen (Order Gizi )
Pelayanan (Care
Keperawatan) DPJP/Perawat/Dietisien Plan)
Perawat Dokter & PPA
3 hari (anak)
& 7 hari Preskripsi Diet
Berisiko (dewasa) Pelayanan
Malnutrisi (Order Gizi)
Dietisien Makanan
Petugas Gizi

Asesmen Gizi Diagnosis Gizi Rencana Intervensi


Monev Respon
Lanjut (Form (Form Asuhan Gizi (Form Asuhan Gizi
Asuhan Gizi) Gizi) Gizi) (CPPT)
Dietisien Dietisien Dietisien Dietisien

26
Pemberian Asuhan Pasien (PAP) 4
Tersedia 1. Rumah sakit menetapkan regulasi yang berkaitan
berbagai dengan pelayanan gizi. (R)
pilihan 2. Rumah sakit menyediakan makanan sesuai dengan
makanan kebutuhan pasien. (D,O,W)
sesuai
3. Ada bukti proses pemesanan makanan pasien
dengan status
sesuai dengan status gizi dan kebutuhan pasien serta
gizi pasien
dicatat di rekam medis. (D,W)
dan konsisten
dengan 4. Makanan disiapkan dan disimpan dengan
asuhan mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan.
klinisnya (O,W)
5. Distribusi makanan dilaksanakan tepat waktu
sesuai dengan kebutuhan. (D,O,W)
6. Jika keluarga membawa makanan bagi pasien,
mereka diberi edukasi tentang pembatasan diet
pasien dan risiko kontaminasi serta pembusukan
sesuai dengan regulasi.Seminar
(D,O,W,S)
Standar
Pelayanan Gizi Sesuai
Akreditasi RSHS 2018 1/03/2018 27
ALUR PROSES PELAYANAN MAKANAN
Pasien Proses Asuhan
Rawat Inap Gizi
SKP 1

Order Diet Rekam Medik

Perencanaan Penerimaan,
Kebutuhan Pemesanan penyimpanan BM
BM BM
Makanan
Produksi

PAP 4, PPI 7.6

PPI 7.6; MFK 7


Persiapan Pengolahan Distribusi
BM Makanan Makanan
Rawat Inap

SKP1 PPI 7.6, PAP 4,


Penyajian Monev (SPM
Ruang

Makanan Gizi)

MENU, STANDAR GIZI, STANDAR RESEP, PEDOMAN


PELAYANAN GIZI, PGRS, PERMENKES DLL
28
PAP 4
Peraturan Perundangan (PP.4.1)
• Kepmenkes 1204 tahun 2004
• PGRS, 2013 tentang persyaratan kesehatan
• Permenkes 1096 tahun lingkungan RS
Peraturan
2011 tentang Higiene • Kepmenkes 129 tahun 2008
Sanitasi Jasa Boga
Perundangan tentang SPM rumah sakit

Peraturan
Pedoman Pemberian
Pelayanan Gizi Makanan

• Jenis makanan
• Standar Ketenagaan • Standar makanan
• Standar Fasilitas (Sarana dan • Pola dan waktu pemberian makan
prasarana, konstruksi fisik, peralatan, untuk pasien anak dan dewasa
dll) • Pemberian makanan untuk bayi
• Tata Laksana Pelayanan (Mekanisme • Pemilihan makanan enteral
pelayanan gizi, Produksi dan • Pola pemberian makanan enteral
distribusi makanan berdasarkan kelas perawatan
• Logistik Gizi • Pola dan jam pemberian makanan
• Keselamatan Kerja enteral dewasa, anak dan bayi
• Pemberian air minum 29
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS 11 )
STANDAR ELEMEN PENILAIAN
Kepala Unit pelayanan 1. Rumah sakit mempunyai regulasi
meningkatkan mutu dan tentang kriteria pemilihan indikator
keselamatan pasien mutu unit seperti di a sampai dengan c
dengan penilaian di unit
berpartisipasi dalam 2. Kepala unit mengusulkan indikator
program peningkatan mutu untuk setiap unit pelayanan sesuai
mutu dan keselamatan dengan a sampai dengan c yang ada di
pasien rumah maksud dan tujuan. (lihat juga PMKP 4.1 EP
sakit, melakukan 1 dan PAB 8.1). (D,W)
monitoring, serta 3. Kepala unit telah melakukan
meningkatkan asuhan pengumpulan data dan membuat laporan
pasien yang spesifik terintegrasi secara berkala. (D,W)
berlaku di unitnya.
30
LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN MUTU INSTALASI GIZI
Program Kerja

 Suatu rencana kegiatan organisasi yang dibuat


untuk jangka waktu tertentu yang disepakati
oleh pengurus organisasi

 Harus dibuat secara sistematis, terpadu,


terperinci serta terarah sebagai pegangan
dalam mencapai tujuan organisasi

32
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Program Kerja

1. SWOT Analysis
- Strenght ( kekuatan)
Sejauh mana organisasi memiliki kemampuan

serta keunggulan sumder daya


- Weakness (kelemahan)
Setiap orang memiliki kelemahan, bagaimana
mengatasinya.

33
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Program Kerja

1. SWOT Analysis
- Opportunity (peluang)
Organisasi menganalisis peluang untuk
mencapai target
- Threat ( ancaman)
Organisasi menganalisis serta mampu
mengantisipasi ancaman internal &
eksternal yang dimungkinkan akan terjadi.

34
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Program Kerja

2. Waktu Program
Kapan kegiatan akan dilaksanakan, time schedule
dibutuhkan
3. Siapa yang melaksanakan & apa tugas tugasnya.
Pembagian tugas sesuai kompetensi yang dimiliki
anggota, serta dibuat diskripsi tugas
4. Program kerja yang dibuat lebih baik dari realisasi
kerja periode sebelumnya.

35
Target /Sasaran Kerja
 Tahunan
 Semester
 Triwulan
 Bulanan

36
Target Kinerja
 Target ditetapkan untuk mendorong
organisasi dalam mencapai tujuannya.
Tujuan (objectives) Menunjukkan
bagaimana tindakan dan hasil-hasil yang
diinginkan tercapai  SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Result-oriented, and
Time-bound)

 Biasa ditetapkan secara periodik


Target Kinerja/Target Mutu
 Penetapan target haruslah :
realistis, memperhatikan aspek kemampuan
sumber daya manusia, dapat dipahami oleh
semua orang, dapat diukur, dapat dicapai
melalui program-program tindakan, dan dapat
diterima sebagai tugas & tanggung jawab
bersama.
Ingat RHUMBA (Realistic, Humanistic,
Understandable, Measurable, Behavioral, and
Achievable )
 Diikuti dengan penetapan tim inti yang akan

bertanggung jawab dalam kesuksesan program


Dokumentasi Mutu

 Salah satu persyaratan mutlak bila


ingin
 Setiap
diakreditasi. dalam proses mutu
pelayanan harus terlibat dalam
bagian
pengumpulan, pemilihan, pengolahan,
proses
dan
penyimpanan informasi yang berhubungan
dengan sistem mutu
 Setiap mutu mesti di
proses sebagai bukti adanya
dokumentasikan
kegiatan
Struktur Program Pelatihan
No. Uraian Materi Teori Praktek Jumlah
(Jpl) (Jpl) (Jpl)
1. Peran gizi dalam pembangunan ekonomi 1 1
dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM)
2. Pelayanan Gizi sesuai dengan SNARS 2018 1,3 1,3
3. Kolaborasi multidisplin ilmu dalam pelayanan 1,3 1.3
kesehatan
4. Penilaian standar akreditasi SNARS 1terkait 1.3 1.3
pelayanan gizi
5. BLC 1 1

6. Tantangan RS dalam meningkatkan Pelayanan 1.3 1.3


Gizi RS sesuai SNARS

7. Nutrition Focus Fhysical Exam 1 1

8. Tantangan profesi dietesien dalam menghadapi 1 1


akreditasi RS ( SNARS & JCI)
Struktur Program Pelatihan
No. Uraian Materi Teori Praktek Jumlah
(Jpl) (Jpl) (Jpl)

9. Konsep penyusunan mutu 2 2


penyelenggaraan makanan sesuai
standar akreditasi SNARS
10. Metode pemilihan priorotas 2 2
indiaktor dan kamus indiaktor mutu

11 Pengumpulan data, pengolahan dan 2 2


validasi data

12. Upaya perbaikan mutu siklus 2 2


PDSA
13. Pengendalian mutu dalam proses 2 2 4
pada sistem pengadaan, penerimaan
dan penyimpanan BM
14. Pengendalian mutu sistem persiapan, 2 2 4
pengolahan dan distribusi makanan
Struktur Program Pelatihan
No. Uraian Materi Teori Praktek Jumlah
(Jpl) (Jpl) (Jpl)

15. Pengendalian foodborne illness 2 2


dalam penyediaan makanan

16. Penentuan indikator mutu dan 4 4


kendali mutu dalam
penyelenggaraan makanan
17 Pre post test 1 1

JUMLAH 23.2 9 32.3


SELAMAT MENGIKUTI
PELATIHAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai