Anda di halaman 1dari 51

BAB III

Peduli Lingkungan Hidup


A. Pengertian dan Ciri Khusus Teks Eksposisi

B. Menentukan Informasi dalam Teks Eksposisi

C. Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi

D. Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

E. Menulis Teks Eksposisi


A. PENGERTIAN DAN CIRI KHUSUS TEKS EKSPOSISI

Ciri
Pengertian Teks
Teks Eksposisi Eksposisi
Paparan yang berusaha
Pengertian memberi tahu atau
Teks Eksposisi menerangkan sesuatu
Pembaca
Menyajika
memperol
n sejumlah
eh
data
wawasan

Mengguna
Memapark
kan kata-
an
kata lugas
Eksposisi
CIRI TEKS
EKSPOSISI

Penjelasan pokok secara objektif

Gaya penulisan informatif

Teks memuat fakta


B. MENENTUKAN INFORMASI DALAM TEKS EKSPOSISI

1. Unsur-Unsur Teks Eksposisi

2. Jenis-Jenis Teks Eksposisi


Teks eksposisi dibentuk oleh dua unsur
utama yakni gagasan dan fakta.

Gagasan disebut juga pendapat.


Gagasan adalah pendapat yang
dikemukakan.

Fakta adalah keadaan atau peristiwa


yang merupakan kenyataan; sesuatu
yang benar-benar ada atau terjadi.
Identifikasi

Perbandingan atau
• Pertentangan

• Ilustrasi
Jenis-Jenis

Teks
• Eksposisi
Klasifikasi

Definisi

Analisis
Menentukan Isi Teks Eksposisi
C. MENYIMPULKAN
ISI TEKS EKSPOSISI
Meringkas Teks Eksposisi
Struktr Kebahasaan

Menyimpulkan Teks Eksposisi


Menentukan isi teks
berarti mengambil garis
besar atau inti sari teks
tersebut.
Langkah-langkah yang perlu
dilakukan saat meringkas teks
sebagai berikut.
a. Bacalah teks dengan
saksama.
b. Tentukan gagasan pokok
setiap paragraf.
c. Rangkaikan setiap gagasan
pokok tersebut dengan kalimat
yang dibuat sendiri.
Langkah-langkah
menyimpulkan isi teks
eksposisi sebagai berikut.
a. Membaca atau
mendengarkan teks
eksposisi dengan saksama.
b. Mencatat isi pokok teks
eksposisi. Isi pokok teks
eksposisi merupakan
gagasan pokok teks.
c. Merangkaikan isi pokok
Gagasan dibagi menjadi 2:
Ø Gagasan umum, gagasan utama
atau ide pokok merupakan
gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf.
Ø Gagasan Khusus adalah
pengembangan dari gagasan
umum.
Deduktif

Paragr
af
Induktif

Campura
n
• Paragraf yang ide pokoknya

Deduktif atau gagasan utamanya


terletak di awal paragraf dan
diikuti kalimat-kalimat
penjelas untuk mendukung
gagasan utama

• Paragraf yang kalimat


Induktif utamanya/topiknya terdapat
pada bagian akhir.

Campur • Paragraf yang kalimat topiknya


terdapat pada bagian awal
an dan akhir paragraf.
Tenaga kerja yang diperlukan dalam
persaingan bebas adalah tenaga kerja
yang mempunyai etos kerja tinggi,
yaitu tenaga yang pandai, terampil,
dan berkepribadian. Tenaga kerja
yang pandai adalah tenaga kerja yang
mempunyai kemampuan akademis
memadai sesuai dengan disiplin ilmu
tertentu. Terampil artinya mampu
menerapkan kemampuan akademis
yang dimiliki disertai kemampuan
pendukung yang sesuai untuk
diterapkan agar diperoleh hasil
maksimal. Sementara itu, tenaga
Berbagai penyakit bisa saja masuk
kedalam tubuh kita melalui hal-hal
kecil yang mungkin tidak kita sadari,
contohnya seperti ketika kita makan
dengan tangan tanpa memakai
sendok. Tidak mencuci tangan
terlebih dahulu tentunya sama saja
akan memberi kesempatan pada
penyakit untuk masuk kedalam
tubuh kita melalui kuman dari
tangan kita. Oleh karena itu
bisakanlah mencuci tangan sebelum
makan untuk mengurangi resiko
Hasil penelitian mengungkapkan
bahwa tingginya kolesterol merupakan
faktor risiko yang paling besar yang
menyebabkan seseorang terserang
penyakti jantung koroner. Hampir 80%
penderita jantung koroner di Eropa disebabkan
kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita
jantung koroner disebabkan penderita makan
makanan yang berkadar kolesterol tinggi.
Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita
jantung koroner disebabkan oleh pola makan
yang banyak mengandung kolesterol. Dengan
demikian, kolesterol merupakan
penyebab utama penyakit jantung
D. MENGANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH
KEBAHASAAN DALAM
Menjelaskan Struktur TEKS EKSPOSISI
Teks Eksposisi

Menjelaskan Kaidah Kebahasaan Teks


Eksposisi
Struktur Teks Eksposisi

Argument
asi

Penegas
Tesis an Ulang

Struktur
Teks
Gagasan yang
Tesis berupa kalimat-
kalimat yang
menyatakan
pengenalan isu,
masalah atau
pandangan
penulis secara
umum tentang
topik yang ditulis.
Argumenta
si
Kalimat – kalimat yang
memuat argumentasi
atau pendapat yang
disampaikan oleh
penulis sebagai
penjelasan atas tesis
yang dikemukakan.
Penegasan
Ulang

Penulisan kembali
atau penempatan
kembali ide pokok
yang terdapat di
dalam paragraf yang
dirumuskan secara
singkat.
• Isu
• Permasalahan
Tesis • Pandangan
Umum
Penulis
• Pendapat-
Argumen pendapat
• Fakta

Penegas • Simpulan

an Ulang • Ringkasan
Pernyataan
Pendapat (Tesis)

Penjelas
Argument
asi

Penjelas
Penegasan
Ulang
Kaidah Kebahasaan
Teks Eksposisi
Istilah

Konjungsi Adjektiva

Kebahasaan
Pronomina Afiksasi

Nomina Verba
Istilah
Kata atau gabungan kata yang
dengan cermat mengungkapkan
suatu makna, konsep proses,
keadaan, atau sifat khas dalam
bidang tertentu.

Misalnya : hayati, ekosistem,


genetik, degradasi.
Adjektiva
(kata
sifat)
Kata yang dipakai untuk
mengungkapkan sifat atau
mengungkapkan sifat atau
keadaan orang, benda, dan
binatang

Contoh : cantik, gagah, indah,


lunak, negatif, jernih, dingin,
dll.
Afiksasi
Proses pembentukan kata
dengan cara pemberian
imbuhan baik berupa awalan
(prefiks), sisipan (infiks),
akhiran (sufiks), afiks gabung,
maupun konfiks pada kata
dasar.
Infiks (sisipan) misal, -el-,
-er-, -em-, dan –in-
Contoh : gendang+er =
Prefiks gendering, gigi+er =
(imbuhan di gerigi, suling+er =
seruling, getar+el =
depan) misal, geletar, tunjuk+el =
ber-, men-, se-, telunjuk, sidik+el = selidik

per-, pe-, ter-


Afiksasi
Konfiks
Sufiks (akhiran) (imbuhan di
misal, -an, depan dan di
-kan, -i akhir) misal,
ke-an, pen-an,
Verba
(kata kerja)

Verba merupakan kata yang


mengandung makna dasar
perbuatan, proses, atau
keadaan.

Verba berfungsi sebagai


predikat.
Verba yang belum
mengalami proses
morfologis
(afiksasi,
Verba reduplikasi, dan
dasar komposisi)
Contoh : mandi,
pergi, makan,
turun, jatuh, tiba
Verb Verba yang sudah
a mengalami proses
morfologis (afiksasi,
Verba reduplikasi, dan
komposisi)
turun Contoh: mendarat,
an melebur, makan-
makan, memukul-
mukul, cuci muka,
mempertanggungjaw
Nomina
(kata
benda)
Nomina adalah kata yang
mengacu pada benda, baik
nyata maupun tidak berwujud.

Dalam kalimat berkedudukan


sebagai subjek.
Contoh: meja, rumah, pisau,
perbuatan, pembelian,
kekuatan.
Pronomina
(kata ganti)

Kata ganti orang yang dapat


digunakan terutama pada saat
pernyataan pendapat (klaim)
diungkapkan.
Pronom
ina
Petunju
Pronom k Pronomin
ina a Penanya
Person
a
Pronomina
(kata
ganti)
Pronomina
Persona
Pronomina Pronomina Pronomina
Orang Orang Kedua Orang Ketiga
Pertama
• Tunggal : • Tunggal : • Tunggal :
saya, aku, engkau, ia, dia,
daku, ku-, kamu, beliau,
-ku Anda, -nya.
• Jamak : dikau, dan • Jamak :
kami, kita –mu mereka,
• Jamak: -nya.
kalian,
kamu
(sekalian),
Anda
Pronomina
Penunjuk
Penunjuk Umum Penunjuk Tempat Penunjuk Ihwal
(menunjukkan letak (mengacu pada
suatu tempat) suatu kejadian)

Ini = digunakan
untuk mengacu Begini =
pada acuan yang Sini =
menunjukkan menunjukkan
dekat, ke masa sesuatu yang
yang akan tempat yang
dekat dari dekat
datang, atau ke
informasi yang pembicara Begitu =
akan Situ = menunjukkan
disampaikan menunjukkan sesuatu yang
tempat yang jauh
Itu = mengacu agak jauh dari Demikian =
pada acuan yang pembicara menunjukkan
agak jauh dari sesuatu yang
pembicara atau Sana = dekat dan jauh
penulis. ditunjukkan pada
tempat yang jauh
Pronomina
Penanya
Pronomina untuk Menanyakan Orang
Siapa

Pronomina untuk Menanyakan Barang


Apa

Pronomina untuk Menanyakan Pilihan


Mana

Pronomina untuk Menanyakan Sebab


Mengapa
Pronomina
Penanya
Pronomina untuk Menanyakan Waktu
Kapan (apa) bila Bilamana

Pronomina untuk Menanyakan Tempat


Di mana Ke mana Dari mana

Pronomina untuk Menanyakan Cara


Bagaimana

Pronomina untuk Menanyakan Jumlah


Berapa

Pronomina untuk Menanyakan Urutan atau


Ke berapa
Tingkat
Konjungsi

Kata yang digunakan untuk


menghubungkan satu unsur
dengan unsur yang lainnya.
Antarkali
mat

Korelati Konjun Koordina


f gsi tif

Subordinat
if
• Konjungsi yang
menghubungkan
kalimat dengan
kalimat.

Konjungsi • Letaknya berada
di awal kalimat
antarkalimat dan diakhiri
dengan tanda
koma (,) untuk
memisahkan
dengan kalimat
yang menyertai
Akan tetapi, namun, biarpun
Pertentangan
demikian,

Penambahan Tambah pula, lagi pula

Kemudian, sesudah itu,


Waktu
setelah itu,

Pembalikan Sebaliknya,
Antarkalimat
Konjungsi

Sesungguhnya,
Keadaan
sebenarnya
Malahan,
Penguatan
bahkan

Keeksklusifan dan keinklusifan Kecuali itu

Dengan
Konsekuensi
demikian
Oleh karena itu, oleh sebab
Akibat
itu
• Konjungsi yang
menghubungk
an dua buah
satuan bahasa
Konjungsi (kata frasa,
Koordinatif klausa, atau
kalimat)
dalam
kedudukan
yang setara
Penambah Dan dan
an serta
Pemilihan Atau

Pertentang Tetapi, sedangkan, dan


an sebaliknya
Koordinatif
Konjungsi

Penegasan Bahkan, apalagi,


lagipula
Penyamaa Adalah, ialah,
n yakni
Urutan Lalu, kemudian, dan
kejadian selanjutnya
Pembetula Melainkan
n
Pembatasa Kecuali dan
• Konjungsi yang
menghubungk
Konjungsi an dua buah
subordinatif satuan bahasa
yang tidak
sederajat
Karena, sebab,
sebab
lantaran, gara-gara

Kalau, jika, bila,


Syarat
Konjungsi Subordinatif

apabila, bilamana, asal

Untuk, agar, supaya,


Tujuan
guna, bagi, demi

Meskipun, biarpun,
Penyuguhan
walaupun, sungguhpun,

Seperti, sebagai,
Perbandingan bagai, laksana,
seumpama
Sampai, hingga,
Batas akhir
dan sehingga

Andaikata, seandainya,
Pengandaian
andaikan
E. MENULIS TEKS EKSPOSISI

1. Menulis Teks Esposisi

2. Menyunting Teks Eksposisi


Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
menyusun teks eksposisi sebagai berikut.
a. Menentukan masalah atau topik yang akan
dibahas.
b. Menentukan tujuan teks eksposisi.
c. Mendaftar gagasan-gagasan pokok yang
berkaitan dengan masalah.
d. Menulis kerangka karangan sesuai struktur teks
eksposisi.
e. Mengembangkan kerangka karangan yang
telah ditulis menjadi teks eksposisi.
Aspek
Penyuntingan

Aspek
Kebahasa
an

Aspek
Struktur

Aspek Isi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai