Anda di halaman 1dari 1

Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini.

Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi:


(a) tesis atau penyataan pendapat,
(b) argumentasi, dan
(c) penegasan ulang
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan
penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi

Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan,
fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.

Bagian terakhir adalah penegasan ulang, yaitu bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran
terhadap permasalahan yang diangkat.

1. Deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.


2. Induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf
3. Campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi


Selain ciri-ciri yang disampaikan tadi, membahas teks eksposisi dan strukturnya kurang lengkap tanpa mengetahui kaidah kebahasaan teks
eksposisi, sebagai berikut:
Menggunakan Bahasa Yang Baku atau Istilah
Poin pertama ini sangat penting kamu perhatikan dalam teks eksposisi dan strukturnya. Karena bersifat objektif dan berisi fakta, teks eksposisi
harus menggunakan bahasa yang baku alias formal.
Menggunakan Pronomina Atau Kata Ganti
Kata ganti adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat, contohnya: saya,kita,
kami, mereka.
Menggunakan Nomina Atau Kata Benda 
Kata benda adalah kata yang mengacu pada benda nyata atau abstrak seperti gambar, meja, rumah dan sebagainya. Dalam sebuah kalimat,
kata benda berkedudukan sebagai subjek.
Verba atau kata kerja  
Verba atau yang biasa disebut kata kerja merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat.
Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
Menggunakan konjungsi atau kata sambung 
Jenis kata ini digunakan untuk menghubungkan antar kata, ungkapan atau kalimat ,selain itu konjungsi juga digunakan untuk memperkuat
argumentasi dalam pembuatan teks eksposisi.
Argumen merupakan serangkaian kalimat yang bersifat persuasif atau yang bertujuan mengubah pandangan orang terhadap suatu
hal. Contohnya mengubah pandangan dari tidak setuju menjadi setuju. Dari yakin menjadi tidak yakin.
Opini adalah klaim konklusif terhadap suatu hal. Singkatnya, opini itu interchangeably dengan konklusi.
https://tirto.id/apa-itu-struktur-spok-dan-bagaimana-menganalisisnya-dalam-kalimat-ghCg

Frasa preposisional ini adalah gabungan kata yang tidak berpredikat dan ditandai dengan kata depan. Contoh kata depan
yang sering dipakai yaitu dari, oleh, di, ke, untuk, dan sebagainya. Kata depan ini berfungsi sebagai indikator yang diikuti
kelompok kata dan berperan sebagai petanda

Adverbia adalah kata keterangan yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Pada umumnya, adverbia digunakan sebagai
pewatas. Contoh adverbia adalah sangat, amat, tidak.
...
Kata-kata yang termasuk kata keterangan ini berfungsi untuk menyatakan:

 kepastian: memang,pasti, tentu.


 keraguan atau kesangsian: barangkali, mungkin, kiranya, agaknya, rupanya.
 harapan: semoga, moga-moga, hendaknya, mudah-mudahan.
 pengakuan: seringkali, sekali-sekali, sesekali.

Merupakan transformasi dari kalimat aktif transitif. Predikat kalimat ini biasanya berimbuhan 'di-', 'ter-', dan 'ke-an'.

Anda mungkin juga menyukai