Biata Nursianti
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Tulisan ini membahas pengulangan kata dalam bahasa Dayak Seberuang di Sekubang, Kecamatan
Sepauk, Kalimantan Barat. Ada dua hal yang dibahas, yaitu jenis-jenis dan makna pengulangan
kata dalam bahasa Dayak Seberuang di Sekubang. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa terdapat lima jenis pengulangan dalam bahasa Dayak Seberuang di Sekubang,
Kecamatan Sepauk, Kalimantan Barat, (1) pengulangan seluruh, (2) pengulangan sebagian, (3)
pengulangan dengan variasi fonem, (4) pengulangan yang berkombinasi dengan pengimbuhan, (5)
pengulangan progresif, dan (6) pengulangan regresif. Pengulangan sebagian dalam bahasa Dayak
Seberuang di Sekubang, kecamatan Sepauk, Kalimantan Barat terdiri atas pengulangan sebagian
dengan awalan te- dan pengulangan sebagian dengan awalan be-. Pengulangan yang berkombinasi
dengan pengimbuhan dalam bahasa Dayak Seberuaang di Sekubang, Kecamatan Sepauk, Kalimantan
Barat, yaitu imbuhan –bah atau –lah dalam bahasa Indonesia. Pengulangan dalam bahasa Dayak
Seberuang menimbulkan berbagai macam makna, yaitu (1) ‘banyak’, (2) ‘jamak’, (3) ‘bermacam-
macam’, (4) ‘perihal yang disebut pada bentuk dasar’, (5) ‘berstatus sebagai’, (6) ‘agak’, (7)
‘berulangkali’, dan (8) ‘saling’.
Kata kunci: pengulangan kata, jenis kata ulang, makna kata ulang.
113
114 Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 113-123
Contoh Pengulangan yang berkombinasi tidak lagi,’ (18) ‘terdiri dari,’ (19) ‘intensitas,’
dengan pengimbuhan pada kata ‘rumah’ (20) ‘penegasan.’
menjadi ‘rumah-rumahan’.
5) Pengulangan progresif. Pengulangan
progresif adalah pengulangan bentuk 3. METODE PENELITIAN
dasar ke arah kanan.
Contoh pengulangan progresif pada kata Penelitian ini dilakukan melalui tiga
‘berjalan’ menjadi ‘berjalan-jalan’. tahap, yaitu: (i) metode dan teknik
6) Pengulangan regresif. Pengulangan pengumpulan data, (ii) metode dan teknik
regresif adalah pengulangan bentuk analisis data, dan (iii) metode dan teknik
dasar ke arah kiri. penyajian hasil analisis data.
Contoh pengulangan regresif pada kata
‘menolong’ menjadi kata ulang ‘tolong 3.1 Metode dan Teknik
menolong’. Pengumpulan Data
Metode agih atau metode distribusional digunakan oleh masyarakat di Desa Sekubang,
merupakan metode analisis data yang alat Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang,
penentunya ada di dalam dan merupakan Kalimantan Barat. Data-data yang berupa
bagian dari bahasa yang diteliti. Teknik dasar tuturan tersebut diperoleh dari penutur
yang digunakan, yaitu teknik bagi unsur berupa lisan dan tulisan. Data berupa tuturan
langsung atau teknik BUL. Teknik bagi unsur lisan diperoleh langsung dari penutur ketika
langsung atau teknik BUL adalah teknik terlibat pembicaraan dengan penulis dan
analisis data dengan cara membagi suatu ketika penulis memperhatikan kata ulang.
konstruksi menjadi beberapa bagian atau Sedangkan data yang berupa tulisan diperoleh
unsur-unsur yang dipandang sebagai bagian dari beberapa instrumen berupa kalimat
atau unsur yang langsung membentuk dalam bahasa indonesia yang mengandung
konstruksi yang dimaksud. Setelah itu, kata ulang. Instrumen berupa kalimat dalam
digunakan teknik lanjutan, yaitu teknik bahasa Indonesia tersebut, penulis berikan
perluas. Teknik perluas adalah teknik analisis kepada penutur kemudian diterjemahkan
data dengan cara memperluas satuan kebahasaan dalam bahasa Dayak Seberuang.
yang dianalisis dengan menggunakan satuan
kebahasaan tertentu. Teknik perluas dapat ke
kiri atau ke kanan. Teknik perluas digunakan 4. PEMBAHASAN
untuk membuktikan makna kesatuan yang
dianalisis. Sebagai contoh: Dalam bagian ini dibahas jenis-jenis dan
makna pengulangan kata dalam bahasa Dayak
(1) Bukuk-bukuk yak matang tengkamu Seberuang di Sekubang, Kecamatan Sepauk,
‘buku-buku itu sangat berhamburan’ Kalimantan Barat.
(2) Ukui-ukui yak makai nasik di dapuh
‘anjing-anjing itu makan nasi di dapur’ 4.1 Jenis-jenis Pengulangan Kata
dalam Bahasa Dayak Seberung
Pada kalimat (1) terdapat pengulangan di Sekubang
kata bukuk-bukuk ‘buku-buku’. Kata ‘bukuk-
bukuk’ bermakna ‘mayuh bukuk’ atau ‘banyak Jenis-jenis pengulangan kata dalam
buku’. Kata ‘bukuk-bukuk’ pada kalimat bahasa Dayak Seberuang di Sekubang meliputi
‘bukuk-bukuk yak matang tengkamu’ (1) pengulangan seluruh, (2) pengulangan
menyatakan banyak buku yang berhamburan. sebagian, (3) pengulangan dengan variasi
Pengulangan yang bermakna banyak juga fonem, (4) pengulangan yang berkombinasi
terdapat pada kalimat (2), yaitu ukui-ukui dengan pengimbuhan, (5) pengulangan
‘anjing-anjing’. Kata ‘ukui-ukui’ bermakna progresif, dan (6) pengulangan regresif.
‘mayuh ukui’ atau banyak ‘ukui’. Kata ‘ukui-
ukui’ pada kalimat ‘ukui-ukui yak makai nasik 4.1.1 Pengulangan Seluruh
di dapuh’ menyatakan banyak anjing yang
sedang makan nasi di dapur. Pengulangan seluruh adalah pengulangan
seluruh bentuk dasar (Baryadi, 2011: 48).
3.3 Data dan Sumber Data Berikut ini terdapat pengulangan seluruh
dalam bahasa Dayak Seberuang di Sekubang:
Data-data dalam penelitian ini berupa
tuturan dalam bahasa Dayak Seberuang. (1) Manuk-manuk yak naitau dipaluk
Tuturan tersebut diperoleh dengan cara Ayam-ayam itu tidak boleh dipukul’
menyimak baik terlibat langsung dalam (2) Antik dik ulang taun, nang kelupa
pembicaraan maupun hanya sekedar makai-makai bah
memperhati pengguna bahasa, yaitu penggunaan Jika kamu ulang tahun, jangan lupa
kata yang mengandung kata ulang yang makan-makan ya
Biata Nursianti – Pengulangan Kata dalam Bahasa Dayak Seberuang di .... 117
(3) Pegawai-pegawai yak diangkat antik ujan (9) Yak-yak nakah ti mih pulah?
Pakaian-pakaian diangkat jika hujan Itu-itu sajakah yang kamu kerjakan?
(4) Mayuh langkau-langkau kebakah (10) Tuk-tuk nakah tidipilih?
Banyak rumah-rumah kebakaran Ini-ini sajakah yang dipilih?
(5) Pakuk-pakuk yak nyaman nar
Sayur-sayur itu sangat enak Pada kalimat (6) terdapat pengulangan
seluruh, yakni nama-nama ‘apa-apa’.
Pengulangan kata yang terdapat pada Pengulangan nama-nama dibentuk dari bentuk
kalimat (1), yakni manuk-manuk ‘ayam-ayam’ dasarnya nama ‘apa’ kemudian mengalami
merupakan pengulangan seluruh. Kata manuk- proses pengulangan menjadi nama-nama.
manuk dibentuk dari bentuk dasar manuk Pengulangan kata sapa-sapa ‘siapa-siapa’ yang
‘ayam’ yang kemudian mengalami proses terdapat pada kalimat (7) juga termasuk
pengulangan seluruh bentuk dasarnya menjadi pengulangan seluruh. Pengulangan kata sapa-
manuk-manuk. Pada kalimat (2) terdapat sapa ‘siapa-siapa’ dibentuk dari bentuk dasar
pengulangan kata makai-makai ‘makan- sapa ‘siapa’ . Pengulangan kata kini-kini
makan’. Pengulangan ini dibentuk dari bentuk ‘kemana-kemana’ yang terdapat pada kalimat
dasar makai ‘makan’ yang juga mengalami (8) juga termasuk pengulangan seluruh.
proses pengulangan seluruh bentuk dasarnya Pengulangan kata kini-kini ‘kemana-kemana
menjadi makai-makai. dibentuk dari bentuk dasarnya kini ‘kemana’.
Pengulangan kata yang terdapat pada Pengulangan kata yang terdapat pada
kalimat (3), yani pegawai-pegawai ‘pakaian- kalimat (9), yakni yak-yak ‘itu-itu’ merupakan
pakaian’ merupakan pengulangan seluruh. pengulangan seluruh. Kata yak-yak ‘itu-itu’
Kata pegawai-pegawai dibentuk dari bentuk dibentuk dari bentuk dasarnya yak ‘itu’
dasarnya pegawai ‘pakaian’ kemudian kemudian mengalami proses pengulangan
mengalami proses pengulangan kata menjadi seluruh bentuk dasarnya menjadi yak-yak.
pegawai-pegawai. Pada kalimat (4) terdapat Pada kalimat (10) terdapat pengulangan kata
pengulangan kata langkau-langkau ‘rumah- tuk-tuk ‘ini-ini’. Pengulangan ini dibentuk dari
rumah’. Pengulangan ini dibentuk dari bentuk dasarnya tuk ‘ini’ yang kemudian
bentuk dasarnya langkau ‘rumah’ yang juga mengalami proses pengulangan seluruh
mengalami proses pengulangan seluruh menjadi tuk-tuk.
bentuk dasarnya menjadi langkau-langkau.
Pengulangan kata pada kalimat (5), yakni 4.1.2 Pengulangan Sebagian
pakuk-pakuk ‘sayur-sayur’ merupakan
pengulangan seluruh. Kata pakuk-pakuk Pengulangan sebagian adalah
dibentuk dari bentuk dasarnya pakuk ‘sayur’ pengulangan sebagian bentuk dasarnya
yang kemudian mengalami proses pengulangan (Baryadi, 2011: 48). Dalam bahasa Dayak
kata menjadi pakuk-pakuk. Seberuang di Sekubang, Kecamatan Sepauk,
Pengulangan seluruh juga tampak pada Kalimantan Barat, pengulangan sebagian
pengulangan kata tanya dan kata ganti seperti terdiri atas awalan be- dan te-. Awalan be
kalimat berikut ini: dalam bahasa Dayak Seberuang sama dengan
awalan ber- dalam bahasa Indonesia.
(6) Nama-nama ti dipulah mih? Sedangkan awalan te- dalam bahasa Dayak
Apa-apa saja yang kamu lakukan? Seberuang sama dengan awalan ter- dalam
(7) Sapa-sapa ti datai ari tuk? bahasa Indonesia. Pengulangan sebagian sama
Siapa-siapa saja yang datang hari ini? dengan pengulangan progresif dalam bahasa
(8) Kini-kini mih ari minggu Dayak seberuang karena semua bentuk
Kemana-kemana sajakah kamu hari dasarnya diulang ke arah kanan.
minggu?
118 Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 113-123
Pengulangan kata bulak-bulik pada aok-aokbah dibentuk dari bentuk dasar aok ‘iya’
kalimat (21) dan cuhat-cuhit pada kalimat (22) kemudian mengalami proses pengulangan
merupakan pengulangan dengan variasi aok-aokbah ‘iya-iyalah’. Kata nang-nangbah
fonem vokal.. Pengulangan kata bulak-bulik ‘jangan-janganlah’ yang terdapat pada kalimat
‘bolak-balik’ pada kalimat (21) dibentuk dari (25) merupakan pengulangan dengan kombinasi
bentuk dasar bulik ‘balik’ Kata bulik mengalami imbuhan –bah ‘-lah’. Kata nang-nanglah dibentuk
variasi vokal dari fonem/a/menjadi/i/ dari bentuk dasar nang ‘jangan’ kemudian
sehingga menjadi bulak-bulik Pengulangan mengalami proses pengulangan nang-nangbah
kata cuhat-cuhit ‘corat-coret’ pada kalimat (22) ‘jangan-janganlah’. Kata amik-amikbah ‘ambil-
dibentuk dari bentuk dasar cuhit ‘coret’. Kata ambillah’ yang terdapat pada kalimat (25)
cuhit mengalami variasi vokal dari fonem/a/ merupakan pengulangan dengan kombinasi
menjadi/i/sehingga menjadi cuhat-cuhit. imbuhan –bah ‘-lah’. Kata ambik-ambikbah
Selain itu, pada kalimat (23) terdapat juga dibentuk dari bentuk dasar ambik ‘ambil’
pengulangan dengan variasi fonem konsonan, kemudian mengalami proses pengulangan
yakni kamah-lamah ‘banyak kamar’. Pengulangan ambik-ambikbah ‘ambil-ambillah’.
kamah-lamah dibentuk dari bentuk dasar kamah
‘kamar’ Kata kamah kemudian mengalami 4.1.5 Pengulangan Progresif
proses pengulangan dengan variasi fonem
konsonan dari fonem/k/menjadi fonem/l/ Pengulangan progresif adalah
sehingga menjadi kamah-lamah. pengulangan bentuk dasar ke arah kanan
(Baryadi, 2011: 48). Berikut ini pengulangan
4.1.4 Pengulangan yang Berkombinasi progresif dalam bahasa Dayak Seberuang di
dengan Pengimbuhan Sekubang:
Pengulangan yang berkombinasi dengan (27) Nemiak yak bejugit-jugit di langkau julak
pengimbuhan adalah pengulangan yang Anak kecil itu bergoyong-goyang di
bersamaan dengan pengimbuhan (Baryadi, rumah bibik
2011: 48). Imbuhan yang terdapat dalam (28) Baju aku tebinsak-binsak
bahasa Dayak Seberuang di Sekubang adalah Baju milikku tercabik-cabik
imbuhan - bah yang sama dengan imbuhan -
lah dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Pada kalimat (27) terdapat pengulangan
Dayak Seberuang hanya terdapat satu kata, yakni bejugit-jugit ‘bergoyang-goyang’.
imbuhan, yaitu –bah ‘-lah’. Pengulangan kata bejugit-jugit ‘bergoyang-
Berikut pengulangan yang berkombinasi goyang’ merupakan pengulangan progresif.
dengan pengimbuhan –bah dalam bahasa Pengulangan kata bejugit-jugit dibentuk dari
Dayak Seberuang di Sekubang: bentuk dasar jugit ‘goyang’ dan bentuk
asal bejugit, kemudian mengalami proses
(24) Aok-aokbah aku ningga pengulangan menjadi bejugit-jugit ‘bergoyang-
Iya-iyalah saya dengar goyang’.
(25) Nang-nangbah nuan medak Pada kalimat (28) terdapat pengulangan
Jangan-nanglah kamu lihat kata, yakni tebinsak-binsak ‘tercabik-cabik’.
(26) Amik-amikbah ruti yak Pengulangan kata tebinsak-binsak ‘tercabik-
Amil-ambillah roti itu cabik’ merupakan pengulangan progresif.
Pengulangan kata tebinsak-binsak dibentuk
Pada kalimat (24) terdapat pengulangan dari bentuk dasar binsak ‘cabik’ dan bentuk
kata, yakni aok-aokbah ‘iya-iyalah’. Pengulangan asak tebinsak, kemudian mengalami proses
kata aok-aokbah merupakan pengulangan pengulangan menjadi tebinsak-binsak
dengan kombinasi imbuhan –bah ‘-lah’. Kata ‘tercabik-cabik’.
120 Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 113-123
Berikut ini terdapat pengulangan kata (11) Di langkau aku agiksik kamah-lamah ti
yang bermakna ‘jamak’ dalam bahasa Dayak baik
Seberung di Temanang: Di rumahku masih ada kamar-kamar
yang bagus
(6) Nyiur yak besai-besai
Kelapa itu besar-besar Pada kalimat (11) terdapat pengulangan
(7) Mangga ti tumbuh di kebun kami kata kamah-lamah ‘kamar-kamar’ yang
tinggik-tinggik bermakna ‘bermacam-mcam’. Kata kamah-
Mangga yang tumbuh di kebun kami lamah dalam kalimat “Di langkau aku agiksik
tinggi-tinggi kamah-lamah ti baik” menyatakan bermacam-
(8) Inuk di Sekubang cantek-cantek macam kamar bagus masih ada di rumah.
Gadis di Sekubang cantik-cantik
(9) Bakas di kampung kami angas-angas 4.2.4 Kata Ulang yang Mengandung
Lelaki di kampung kami ganteng-ganteng Arti ‘Perihal yang Disebut pada
(10) Ruti ti debaik inek nyaman-nyaman Bentuk Dasar
Roti yang di bawa oleh nenek enak-enak
Berikut terdapat pengulangan kata yang
Pada kalimat (6) terdapat pengulangan bermakna ‘perihal yang disebut pada bentuk
besai-besai ‘besar-besar’. Kata besai-besai dasar’ dalam bahasa Dayak Seberuang di
bermakna ‘jamak’ bagi kelapa sebagai subjek. Sekubang:
Kata besai-besai menerangkan makna ‘banyak’
pada kelapa. Pada kalimat (7) terdapat (12) Nemiak yak melanyi paluk-memaluk
pengulangan tinggik-tinggik ‘tinggi-tinggi’. Anak kecil itu bermain pukul-memukul
Kata tinggik-tinggik bermakna ‘jamak’ bagi (13) Apak tungkung-menungkung kayu api
mangga sebagai subjek. Kata tinggik-tinggik Bapak potong-memotong kayu api
menerangkan makna ‘banyak’ pada kelapa.
Pengulangan kata yang terdapat pada Pada kalimat (12) terdapat pengulangan
kalimat (8), yakni cantek-cantek ‘cantik-cantik’. kata paluk memaluk ‘pukul memukul’.
Kata cantek-cantek bermakna ‘jamak’ bagi gadis Pengulangan kata paluk-memaluk bermakna
sebagai subjek. Kata cantek-cantek menerangkan ‘perihal yang disebut pada bentuk dasarnya,
‘banyak’ pada gadis. Pada kalimat (9) terdapat yakini memaluk ‘memukul’ yang juga bentuk
pengulangan angas-angas ‘ganteng-ganteng’. dasar dari kata paluk-memaluk. Kata paluk-
Kata angas-angas bermakna ‘jamak’ bagi lelaki memaluk merupakan perihal pekerjaan seorang
yang mengisi sebagai subjek. Kata angas-angas anak kecil,yakni bermain pukul-memukul.
menerangkan makna ‘banyak’ pada lelaki. Pada kata tungkung-menungkung ‘potong-
Pada kalimat (10) terdapat pengulangan nyaman- memotong’ pada kalimat (13) merupakan
nyaman ‘enak-enak’. Kata nyaman-nyaman pengulangan yang bermakna ‘perihal yang
bermakna ‘jamak’ bagi roti yang menempati disebut bentuk dasar’, yaitu menungkung
sebagai subjek. Kata nyaman-nyaman ‘memotong’ yang juga merupakan bentuk
menerangkan makna ‘banyak’ pada roti. dasar dari kata tungkung-menungkung. Kata
tungkung-menukung merupakan perihal
4.2.3 Kata Ulang Mengandung Arti perkerjaan bapak, yaitu memotong kayu api.
‘Bermacam-macam’
4.2.5 Pengulangan Kata ‘berstatus Sebagai’
Berikut Pengulangan kata yang
mengandung arti ‘bermacam-macam’ dalam Berikut pengulangan kata ‘berstatus
bahasa Dayak Seberuang di Sekubang: sebagai’ dalam bahasa Dayak Seberuang di
Sekubang:
122 Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2016, hlm. 113-123
(14) Benarmek udah apak-apak, gayanya agik (18) Inuk yak betehiak ngumai-ngumai
lagu bujang umak ya
Walaupun sudah bapak-bapak, gayanya Gadis itu berteriak memanggil- manggil
masih seperti remaja ibunya
(15) Bakas yak bejalai lagu akik-akik (19) Nuan nang ngibut-ngibut utai yak
Lelaki muda itu berjalan seperti kakek- Kamu jangan menggigiti-gigiti barang itu
kakek
Pada kalimat (17) terdapat pengulangan kata
Pengulangan kata apak-apak yang bermakna ‘berulangkali’, yaitu luat-luat
terdapat pada kalimat (14) bermakna ‘marah-marah’. Makna ‘berulangkali’ pada
‘berstatus sebagai’. Kata apak-apak menyatakan kata luat-luat menyatakan bapak yang
bapak yang sudah tua berstatus sebagai berulangkali marah karena perkataannya
remaja karena kelakuannya seperti remaja. tidak didengar. Pada kalimat (18) juga
Pada kalimat (15),yakni akik-akik terdapat terdapat pengulangan kata yang bermakna
pengulangan kata ‘berstatus sebagai’. Kata ‘berulangkali’, yakni ngumai-ngumai ‘memanggil-
akik-akik dalam kalimat “bakas yak bejalai manggil’. Kata ngumai-ngumai menyatakan
lagu akik-akik” menyatakan lelaki muda seorang gadis yang berulangkali berteriak-
berstatus sebagai kakek karena berjalan seperti teriak memanggil ibunya. Pada kalimat (19)
kakek-kakek. terdapat juga pengulangan kata bermakna
‘berulangkali’, yaitu ngibut-ngibut ‘menggigiti-
4.2.6 Pengulangan Kata Mengandung gigiti’. Kata ngibut-ngibut menyatakan
Arti ‘Agak’ seseorang yang berulangkali menggigiti
suatu barang.
Berikut pengulangan kata yang
mengandung arti ‘agak’ dalam bahasa Dayak 4.2.8 Pengulangan Kata yang Mengandung
seberuang di Sekubang: Arti ‘Saling’ Atau Resiprokal