Anda di halaman 1dari 43

Rahma Tiara Dewi (13010118140109)

Fadelia Fauziah Rahma (13010118140122)


Raihan Rizqullah (13010118140128)
Cikal Chairunisa (13010118140133)
• PENGERTIAN REDUPLIKASI

Reduplikasi ialah pengulangan bentuk, baik


seluruhnya maupun sebagaiannya, baik dengan
variasi fonem maupun tidak, dan hasilnya disebut
kata ulang (Ramlan, 1978).
• HIERARKIS REDUPLIKASI
Terdapat tiga macam, yaitu :
1. Reduplikasi Fonologis, misalnya kura-
kura, pura-pura, dsb.
2. Reduplikasi Morfemis, misalnya colak-
colek, temuan-temuan, dsb.
3. Reduplikasi Sintaksis, misalnya jauh-jauh,
didatangi juga acara itu (Kridalaksana,
1989).
Reduplikasi fonologis dan sintaksis tidak dibicarakan
dalam morfologis. Dalam morfologi, yang dibicarakan
hanyalah reduplikasi morfemis yang meliputi bentuk, fungsi
dan maknanya.
• REDUPLIKASI DARI SEGI BENTUKNYA
Reduplikasi ada dua, yaitu reduplikasi penuh
dan reduplikasi sebagian (P.H. Matthews, 1978).

1. Reduplikasi Penuh

Reduplikasi penuh ialah pengulangan seluruh


bentuk dasar yang bisa berupa kata dasar, kata
berafiks, kata majemuk dan abreviasi/kependekan.
Contoh Redupliklasi Penuh :

a) bapak (N) > bapak-bapak (N)

main (V) > main-main (V)

buku (N) > buku-buku (N)

cantik (Adj) > cantik-cantik (Adj)

makan (V) > makan-makan (N)


Reduplikasi penuh contoh a) termasuk dalam jenis reduplikasi
dwilingga. Reduplikasi dwilingga memiliki ciri tidak mengubah
kategori atau kelas kata. Reduplikasi jenis ini juga termasuk ke dalam
kategori reduplikasi paradigmatik.
b) (i) colek > colak-colek, coret > corat-coret, balik > bolak-

balik, gerak > gerak-gerik,

(ii) ramah > ramah tamah, lauk > lauk pauk,

(iii) mondar-mandir, pontang-panting,


Pada contoh (i) terjadi perubahan bunyi vokal /e/ menjadi /a/,
dan vokal /a/ menjadi /i/, sedangkan pada contoh (ii) terjadi
perubahan konsonan /r/ menjadi /t/, /l/ menjadi /p/. Adapun
pada contoh (iii), Kridalaksana (1989) memasukkan dalam
reduplikasi dwilingga salin suara.
Jenis – jenis Reduplikasi Penuh

1) Reduplikasi Dwilingga Salin Suara

yaitu kata ulang yang terjadi dari pengulangan bentuk dasar yang

menjadi komponen pokok disertai perubahan fonem, baik fonem vokal

maupun konsonan.
Tabel Perubahan Fonem Vokal dan Konsonan
No Dwilingga Salin Suara Makna Keterangan

1. Gerak-gerik Tingkah Laku Vokal /e/ menjadi /a/

2. Lenggak-lenggok Gerak meliuk kiri kanan Vokal /a/ menjadi /o/

3. Desas-desus Percakapan orang banyak Vokal /a/ menjadi /u/

4. Bolak-balik Berulang kali Vokal /o a/ menjadi /a i/

5. Sayur-mayur Berbagai sayuran Konsonan /s/ menjadi /m/

6. Karut-marut Kacau tidak keruan Konsonan /k/ menjadi /m/

7. Ramah-tamah Baik tutur kata dan sikapnya Konsonan /r/ menjadi /t/
2) Reduplikasi Dwilingga

yaitu kata yang mengalami suatu pengulangan

secara keseluruhan namun tidak mengubah kelas kata.

Contoh : meja (N) > meja-meja (N), lihat (V) > lihat-lihat

(V).
Tabel Contoh Reduplikasi Dwilingga
No Kata Dasar Dwilingga Kelas Kata

1. Meja Meja-meja Nomina


2. Lihat Lihat-lihat Verba
3. Cantik Cantik-cantik Adjective
4. Bapak Bapak-bapak Nomina
5. Main Main-main Verba
6. Putih Putih-putih Adjective
7. Buku Buku-buku Nomina
3) Reduplikasi Penuh Pada Kata Berafiks
yaitu kata ulang yang terjadi dari pengulangan bentuk
dasar bersama – sama dengan afiksasi. Contoh
c) pembesar > pembesar-pembesar
penari > penari
d) pensiunan > pensiunan-pensiunan
temuan > temuan-temuan
e) Pelajaran > pelajaran-pelajaran
kesenjangan > kesenjangan-kesenjangan
Contoh c) merupakan reduplikasi pada kata berprefiks pe (N)-,
d) Reduplikasi pada kata bersufiks –an, dan e) reduplikasi
pada kata berkonfiks pe (N)-/-an, per-/-an.
4) Reduplikasi Penuh Pada Kata Majemuk dan Abreviasi

reduplikasi pada kata majemuk berupa reduplikasi penuh, dan ini memang

salah satu ciri kata majemuk. Contoh : f) Rumah sakit > rumah sakit-rumah sakit;

kacamata > kacamata-kacamata; saputangan > saputangan-saputanan. Adapun

reduplikasi pada abreviasi, g) bisa berupa singkatan dan akronim. Contoh : SD >

SD-SD; komdis > komdis-komdis; wadek > wadek-wadek.


Reduplikasi Sebagian

•Reduplikasi Dwipurwa
•Reduplikasi Dwiwasana
•Reduplikasi Kata Berkonfiks dan Kombinasi Afiks
Reduplikasi Dwipurwa

Adalah pengulangan suku pertama dengan pelemahan vokal, serta


bisa ditambahkan sufiks –an.

Contoh :
laki > lelaki
sudah > sesudah
suatu > sesuatu
daun > dedaunan
pohon > pepohonan
batu > bebatuan
Reduplikasi Dwiwasana

Adalah pengulangan bagian belakang leksem dengan penambahan


prefiks

Contoh :
lunta + ter- > terlunta-lunta
tanya + ber- > bertanya-tanya
cari + me(N)- > mencari-cari
cakap + ber- > bercakap-cakap
senyum + ter- > tersenyum-senyum
seok + ter-> terseok-seok
Reduplikasi pada Kata Berkonfiks dan
Berkombinasi Afiks
Adalah pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks
secara bersama-sama dan bersama-sama pula mendukung satu arti

Contoh :
bersalam-salaman
bermesra-mesraan
mengatai-ngatai
kekanak-kanakan
mengacung-acungkan
berdua-duaan
REDUPLIKASI PROGRESIF

• Sebagian besar proses reduplikasi ke arah sebelah


kanan atau sesuai dengan arus ujaran
• contoh:
- Berubah-ubah
- Terbatuk-batuk
- Berpikir-pikir
REDUPLIKASI REGRESIF
Sebagian besar proses reduplikasi ke arah sebelah kiri dan pengulangan
tersebut dapat ditemukan
Contoh:
- Karang-mengarang
- Cetak-mencetak
- Tembak-menembak
- Pukul-memukul
Reduplikasi Makna

• Analisis makna ini bisa menggunakan teknik


substitusi (ganti) dan teknik ubah wujud
(parafrasa)
Teknik Substitusi (Ganti)
Analisis makna tersebut dapat dilihat sebagaimana,
misalnya :

• Pukul – memukul = Reduplikasi + memukul


= saling + memukul

• Memukul – mukul = Reduplikasi + memukul


= berulang-ulang + memukul
Teknik Parafrasa
Analisis makna tersebut dapat dilihat sebagaimana, misalnya :

 Tanam-tanaman
a. Tanam-tanaman di kebun itu dapat dimanfaatkan sebagai obat.
b. Segala macam yang ditanam di kebun itu dapat dimanfaatkan
sebagai obat.
Menempatkan reduplikasi yang akan dianalisis dalam sebuah kalimat akan
memperjelas konteksnya

Analisis makna tersebut dapat dilihat sebagaimana, misalnya :

a. Anak Pak Hasan cantik-cantik.


b. Cantik-cantik, beli jambu kok pakai nawar !
c. Percuma saja cantik, kalau beli jambu aja kok pakai nawar !
TERIMA KASIH
PENANYA
1. Suryo Darmasti 13010118140132

• Apakah kata ‘lelaki’ tergolong ke dalam reduplikasi sebagian atau reduplikasi infiks

2. Fany Widya Pangestika 13010118140136

• Kesana-kemari tergolong reduplikasi?

3. Annisa Wanda 13010118140125

• Perbedaan Reduplikasi progresif dan dwiwasana

4. Nisfi Noor Syahbani 13010118140107

• Apakah reduplikasi “ Kupu-kupu” termasuk reduplikasi penuh?


JAWAB
1. kata ‘lelaki’ dapat termasuk reduplikasi. Apabila, mengalami proses morfologis berbunyi
lelaki (N) = lelaki-lelaki (N) =reduplikasi penuh.
2. Kesana-kemari bukan merupakan bagian reduplikasi. Karena,tidak ada proses morfologis dengan
satu kata dasar yang sama. Kalimat tersebut dapat memiliki kata dasar yang dapat berdiri sendiri.
3. Reduplikasi Progresif dan Dwiwasana
Reduplikasi Dwiwasana adalah pengulangan bagian belakang leksem dengan penambahan prefiks.
Contoh : terlunta-lunta.
Reduplikasi Progresif adalah Sebagian besar proses reduplikasi ke arah sebelah kanan atau sesuai
dengan arus ujaran. Contoh: Berubah-ubah.
4. Kupu-kupu dapat dikategorikan sebagai redupliasi. Dan masuk ke dalam reduplikasi penuh.
Karena, memiliki kata dasar yang sama.
LATIHAN SOAL
1. Sebutkan tiga tataran reduplikasi, dan berikan contohnya. Jawaban:
• Reduplikasi fonologis = pipi, kuku, kura-kura, susu, cincin
• Reduplikasi morfemis = beres-beres, bongkar-bongkar, bawa-bawa
• Reduplikasi sintaksis = jangan-jangan kau dekati pemuda itu, kata beliau, “tenang-tenang, jangan panik.”

2. Termasuk reduplikasi apakah kata : ancar-ancar, bayang-bayang, basa-basi. Jawaban:


• Reduplikasi penuh pada kata berafiks = ancar-ancar dan bayang-bayang
• Reduplikasi dwilingga salin suara = basa-basi

3. Buatlah garis besar reduplikasi morfologis dalam bahasa Indonesia. Jawaban:


• Reduplikasi morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berubah bentuk berafiks dan bentuk komposisi. Prosesnya
dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan berubaj bunyi dan pengulangan sebagian.

4. Jelaskan pengertian reduplikasi progresif down reduplikasi regresif, dengan contohnya. Jawaban:
Reduplikasi progresif adalah sebagian besar proses reduplikasi ke arah sebelah kanan atau sesuai dengan arus ujaran
• Contoh: Berubah-ubah, terbatuk-batuk
Reduplikasi regresif adalah sebagian besar proses reduplikasi ke arah sebelah kiri
• Contoh: karang-mengarang, pukul-memukul, tembak-menembak

5. Jawaban:
• Bolak-balik= kata dasarnya balik, terjadi perubahan bunyi vokal (a) menjadi (i) sehingga termasuk pada reduplikasi penuh disertai
perubahan bunyi (dwilingga salin suara), tetapi sulit menentukan arah perubahan nya karena sulit menentukan dasarnya.
• Tetangga= sudah termasuk kata dasar dan kasusnya seperti kata “bolak-balik”
5. Jelaskan urutan proses morfologi kata-kata berikut :
Berjalan-jalan, menari-nari, menghentak-hentakkan, melambai-lambaikan, dibangga-banggakan, terbayang-bayang, seakan-akan.
Jawab :
a. Berjalan-jalan : ber- + jalan (N) > berjalan (V) + R > berjalan-jalan (V).
b. Menari-nari : me(N)- + tari (N) > menari (V) + R > menari-nari (V).
c. Menghentak-hentakkan : me(N)- + hentak (V) + R > menghentak-hentak (V) + kan.
d. Melambai-lambaikan : me- + lambai (N) + R > melambai-lambai (V) + kan.
e. Dibangga-banggakan : di- + bangga (Adj) + R > dibangga-bangga (Adj) + kan.
f. Terbayang-bayang : ter- + bayang (N) + R > terbayang-bayang (N).
g. Seakan-akan : se- + akan (Adv) + R > seakan-akan (Adv).

6. Jelaskan perbedaan reduplikasi pada pasangan reduplikasi berikut :


• Mencubit-cubit X cubit-mencubit
• Menarik-narik X tarik-menarik
• Menari-nari X tari-menari
• Mengarang-ngarang X karang-mengarang
• Kuda-kuda X kuda-kudaan
• Ibu-ibu X keibu-ibuan
Jawab :
• Bentuk dasar dari reduplikasi mencubit-cubit dan cubit-mencubit ialah cubit yang berkategori verba. Namun, berdasarkan maknanya
reduplikasi mencubit-cubit dan cubit-mencubit memiliki kategori yang berbeda. Mencubit-cubit maknanya adalah ‘mencubit berulang
kali’, sedangkan cubit-mencubit maknanya adalah ‘saling mencubit’.
• Bentuk dasar dari reduplikasi menarik-narik dan tarik-menarik ialah tarik yang berkategori verba. Namun, berdasarkan maknanya
memiliki kategori yang berbeda. Menarik-narik maknanya adalah ‘menarik berkali-kali’, sedangkan tarik-menarik memiliki makna
‘saling menarik.
• Bentuk dasar dari reduplikasi menari-nari dan tari-menari ialah tari yang berkategori nomina. Namun, berdasarkan maknanya reduplikasi
menari-nari dan tari-menari memiliki perbedaan kategori. Menari-nari maknanya adalah ‘melakukan suatu gerakan tarian’, sedangkan
tari-menari memiliki makna ‘segala hal mengenai menari’.
• Bentuk dasar dari reduplikasi mengarang-ngarang dan karang-mengarang ialah karang yang berkategori verba. Namun, berdasarkan
maknanya reduplikasi mengarang-ngarang dan karang-mengarang memiliki kategori yang berbeda. Mengarang-ngarang maknanya adalah
‘menceritakan (mengatakan) sesuatu yang tidak benar, sedangkan karang-mengarang bermakna ‘hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaan mengarang’.
• Bentuk dasar reduplikasi kuda-kuda dan kuda-kudaan ialah kuda yang berkategori nomina. Keduanya memiliki perbedaan makna. Kuda-
kuda bermakna ‘sikap siaga (dalam bela diri)’, sedangkan kuda-kudaan memiliki makna ‘tiruan kuda (buat permainan)’.
• Bentuk dasar reduplikasi ibu-ibu dan keibu-ibuan ialah ibu yang berkategori nomina. Keduanya memiliki perbedaan makna. Ibu-ibu
memiliki makna ‘bentuk jamak dari kata ibu’, sedangkan keibu-ibuan bermakna ‘sifat keibuan’.

7. Buatlah lima contoh reduplikasi paradigmatik dan lima contoh reduplikasi derivatif.
Jawab :
Reduplikasi paradigmatik adalah reduplikasi yang tidak mengubah kelas kata atau kategori. Contoh :
• Hampir (Adv) > hampir-hampir (Adv).
• Ibu (N) > ibu-ibu (N).
• Kucing (N) > kucing-kucing (N).
• Merah (Adj) > merah-merah (Adj).
• Makan (V) > makan-makan (V)
Reduplikasi derivatif adalah reduplikasi yang membentuk kata baru atau kata lain yang berbeda identitas leksikalnya dengan bentuk dasarnya.
• Beli (V) > pembeli (N)
• Makan (V) > makanan (N)
• Jalan (N) > berjalan (V)
• Cinta (Adj) > mencintai (V)
• Minum (V) > minuman (N)
9. Jelaskan pemakaian reduplikasi dalam kalimat berikut.
(1) pemain itu suka gonta-ganti pasangan.
(2) gonjang-ganjing perpolitikan berpengaruh pada bidang ekonomi.
Jawab :
• Berdasarkan bentuk da sar reduplikasinya, pada contoh (1) dan (2) terjadi perubaan bunyi vokal /o a/ menjadi /a i/. Adapun kedua contoh tersebut termasuk ke dalam reduplikasi dwilingga
salin suara. Dwilingga salin suara sendiri adalah pengulangan bentuk dasar yang disertai dengan perubahan fonem, baik fonem vokal maupun konsonan.

10. Jelaskan makna reduplikasi pada kalimat berikut.


(1) kalau itu sih, seminar-seminaran !
(2) kabel di motor itu tipu-tipu saja.
(3) gaya bicaranya kejawa-jawaan.
Jawab :
(1) Reduplikasi seminar-seminaran berkateori nomina, bentuk dasarnya seminar juga berkategori nomina. Jadi, reduplikasi seminar-seminaran merupakan reduplikasi paradigmatik; dari arah
pengulangannya merupakan reduplikasi regresif. Dalam deskripsi di atas, dapat dikatakan bahwa reduplikasi pada seminar-seminaran bermakna ‘acara yang tidak serius’.
(2) Reduplikasi tipu-tipu berkategori nomina, bentuk dasarnya tipu berkategori juga berkategori nomina. Jadi, reduplikasi tipu-tipu merupakan reduplikasi padigmatik. Dalam deskripsi di
atas, dikatakan reduplikasi pada tipu-tipu bermakna ‘tidak asli’.
(3) Reduplikasi kejawa-jawaan pada konteks kalimat di atas dapat dikatakan memiliki makna terbiasa menggunakan logat Jawa.

11. Analisis proses reduplikasi, jenis reduplikasi dan adakah perubahan kategori.
Contoh : A) Membagi-Bagikan
B) Tergila-Gila
Jawab :
a. bagi + me (N) + kan = membagi-bagikan
membagikan (V) + (R) = membagi-bagikan (V)
tidak terjadi perubahan kategori, sehingga merupakan reduplikasi paradigmatik.
b. gila + (ter + R ) = tergila-gila
gila (A) = tergila-gila (V) = reduplikasi derivatif
Kerjakan bentuk reduplikasi berikut ini seperti contoh di atas.
• bercakap-cakap berdua-duaan
• bersenang-senang berandai-andai
• meraba-raba memukul-mukulkan
• memberat-berati sayang-menyayangi
• tukar-menukar ke-sunda-sundaan
• sambung-sinambung gulung-gemulung
• dipejam-pejamkan terputus-putus
Jawab :
• cakap (R) + ber + cakap (N) = bercakap-cakap (V) = reduplikasi progresif
• senang (Adj) + ber + senang (R) = bersenang-senang (Adj) = reduplikasi progresif
• raba (R) + me + raba (V) = meraba-raba (V) = reduplikasi progresif
• berat (Adj) + me (N) + i + berat (R) = memberat-berati (V) = reduplikasi paradigmatik
• tukar (V) + me (N) + tukar (R) = tukar-menukar (V) = reduplikasi regresif
• sambung (V) + i + sambung (R) = sambung-sinambung = reduplikasi regresif
• pejam (V) + di + pejam (R) + kan = dipejam-pejamkan (V) = reduplikasi sebagian
• dua (N) + ber + dua (R) + an = berdua-duaan (N) = reduplikasi progresif
• mukul (V) + me (N) + mukul (R) + kan = memukul-mukulkan = reduplikasi paradigmatik atau reduplikasi regresif
• sayang (Adj) + me (N) + sayang (R) + i = reduplikasi regresif
• sunda (N) + ke + sunda (R) + an = ke sunda-sunda an = reduplikasi sebagian
• gulung (V) + em + gulung (R) = gulung-gemulung = reduplikasi paradigmatik
• putus (V) + ter + putus (R) = terputus-putus = reduplikasi paradigmatik
12. Analisislah persamaan dan perbedaan reduplikasi cakar-cakaran dengan tanam-tanaman.
JAWAB
• Persamaan reduplikasi cakar-cakaran dengan tanam-tanaman merupakan bagian dari reduplikasi paradigmatik.
• Perbedaannya terletak dari kata dasar dari masing-masing reduplikasi
• Cakar (N) + cakar (R) + an = cakar-cakaran (Adj)
• Tanam (N) + tanam (R) + an = tanam-tanaman ( N)
13. Analisislah urutan proses morfologi pada bentuk rekayasa-rekayasa, dan kaki tangan-kaki tangan.
JAWAB
• Rekayasa = rekayasa-rekayasa
• Kaki tangan = kaki tangan- kaki tangan
• Kedua-duanya tergolong ke dalam reduplikasi penuh
14. Analisislah urutan proses morfologi pada bentuk kesalah pahaman-kesalah pahaman.
JAWAB
• Salah paham (Adj) + ke + salah paham (R) – an = ke salahpaham- ke salahpahaman
• Proses reduplikasi ini tergolong ke dalam reduplikasi sebagian karena adanya proses afiksasi di dalamnya.
15. Analisislah persamaan dan perbedaan reduplikasi pada bentuk keragu-raguan dan kekaya-kayaan.
JAWAB
• Persamaannya kedua proses morfologis ini tergolong kedalam proses reduplikasi sebagian.
• Perbedaannya pada proses morfologisnya, yaitu :
• Ragu (Adj) + ke + ragu (R) + an = keragua-raguan (Adj)
• Kaya (N) + ke + kaya (R) + an =kekaya-kayaan (N)
16. Bentuk dasar dari reduplikasi kedua-duannya.
a) Kedua-duanya
• Bentuk dasar kata tersebut adalah keduanya, dengan kata berkategori reduplikasi sebagian pada kata berkonfiks dan berkombinasi afiks
b) Kejanggalan-janggalnya

17. Arti dari makna Reduplikasi :


a) Menimbang : menimbang-nimbang
• Menimbang memiliki makna mengukur berat benda dengan alat ukur, semisal neraca atau sebagainya. Contoh :
• -Menimbang berat badan pasien dilakukan dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan.
• Sedangkan menimbang-nimbang memiliki makna untuk memikirkan suatu hal dengan baik. Contoh :
• -Ia sedang menimbang-nimbang apa kah akan melanjutkan kuliahnya atau berhenti dan mencari pekerjaan.
b) Menjadi : menjadi-jadi
• Menjadi memiliki arti perubahan wujud, diangkat, atau dibuat. Contoh :
• -Ayahnya sekarang menjadi guru di SMA 1 Cilodong
• -Jamur kuping dapat dibuat menjadi makanan ringan yang enak
• Sedangkan menjadi-jadi memiliki arti bertambah besar, hebat, atau banyak. Contoh :
• -Bayi tersebut menangis semakin menjadi-jadi saat di tinggal pergi ibunya.
c) Mengira : mengira-ngira
• Mengira memiliki arti menduga, membuat kira-kira. Contoh :
• -Tubagus mengira bahwa ia akan dimarahi gurunya lantaran tidak membawa barang yang disuruh oleh kakaknya.
• Sedangkan mengira-ngira memiliki makna terus menerus menngira, karena pada dasarnya kata berkategori V dalam reduplikasi maknanya berulang-ulang dan terlebih lagi tidak ada
perubahan makna yang kontras dari dua kata tersebut.
d) Menduga : menduga-duga
• Baik kata menduga atau menduga-duga merupakan sinonim dari mengira/mengira-ngira, sehingga maknanya sama.

18. Perbedaan Membalik-balik dengan membolak-balik


a) Membalik-balik : membolak-balik
• Membalik-balik memiliki makna terus membalik suatu objek atau wujud, misalnya membalikkan halaman buku. Sedangkan membolak-balik adalah mengulang suatu kegiatan yang
dimulai dari titik ‘a’ ke titik ‘b’ secara terus menerus.

19. Mengetahui prosesmorfologis reduplikasi,berikut :


a) Terburu-buru
• Pada bentuk reduplikasi ini kata dasarnya adalah terburu sehingga proses reduplikasinya adalah sebagai berikut :
• Buru (V) + ter- > terburu (V) + R > terburu-buru (V)
b) Tergesa-gesa
• Kata ini memiliki bentuk dasar gesa, karena bentuk kata tergesa tidak memungkinkan adanya, sehinga proses reduplikasinya adalah :
• Gesa (V) > tergesa-gesa (V)
c) Tersedak-sedak
• Kata ini sama polanya dengan terburu-buru, karena memiliki kata dasar tersedak, sehingga prosesnya adalah :
• Sedak (N) + ter- > tersedak (N) + R > tersedak-sedak
20. Proses Morfologis,dari reduplikasi berikut :
a) Bertanya-tanya
• Kata tersebut merupakan bentuk reduplikasi sebagian dwiwasana yang memiliki bentuk dasar bertanya, proses reduplikasinya :
• Tanya (N) + ber- > bertanya (N) + R > bertanya-tanya
b) Pertanyaan-pertanyaan
• Kata tersebut merupakan bentuk reduplikasi penuh dengan bentuk dasar pertanyaan, prosesnya adalah :
• Pertanyaan (N) > pertanyaan-pertanyaan
c) Jalan-jalan
• Kata tersebut merupakan reduplikasi penuh, prosesnya adalah :
• Jalan (N) > Jalan-jalan (N)
d) Berjalan-jalan
• Kata tersebut memiliki kata dasar berjalan berkategori reduplikasi sebagian dwiwasana, prosesnya adalah :
• Jalan (N) + ber- > berjalan (N) + R > berjalan-jalan (N)
e) Mencubit-cubit
• Mencubit adalah kata dasar dari kata tersebut dengan kategori reduplikasi sebagian dwiwasana, prosesnya adalah :
• Cubit + me(N)- > mencubit + R > mencubit-cubit
f) Cubit-mencubit
• Cubit-mencubit adalah kata berkategori reduplikasi regresif, dengan bentuk kata dasarnya adalah mengarang dan arah proses reduplikasinya ke kiri.
g) Cubit-cubitan
• Merupakan bentuk reduplikasi sebagian dwipurwa dengan kata dasar cubit. Prosesnya adalah :
• Cubit + R > cubit-cubit + an- > cubit-cubitan
h) Bercubit-cubitan
• Adalah kata reduplikasi sebagian pada kata berkonfiks. Prosesnya adalah :
• Bercubitan + R > bercubit-cubitan
i) Mengada-ada
• Merupakan bentuk reduplikasi sebagian dwiwasana dengan kata dasar ada. Prosesnya adalah :
• Ada (V) > mengada-ada (V)
j) Diada-adakan
• Diadakan adalah bentuk reduplikasi sebagian pada kata berkonfiks.
• Diadakan + R > diada-adakan
k) Mendesak-desak
• Adalah bentuk kata reduplikasi sebagian dwiwasana dengan kata dasar desak. Prosesnya adalah :
• Desak (V) + me(N)- > mendesak + R > mendesak-desak
l) Berdesak-desakan
• Berdesak-desakan adalah bentuk reduplikasi sebagian pada kata berkombinasi afiks. Kata dasarnya adalah berdesak, dengan demikian kata ber-/-an adalah
kombinasi afiks

Anda mungkin juga menyukai