Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK

NOVEL DIBAWAH LINDUNGAN KA’BAH


Oleh:
Lusti Lestari
Tadris Bahasa Indonesia
Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negri Curup

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai bagaimanakah pandangan dunia menurut pengarang
dalam novel dibawah lindungan ka’bah, karya Buya Hamka pada tahun 1978. Toeri berdasarkan
strukturalisme genetik yang meliputi pandangan dunia dan subjek kolektif dan lingkungan
sekitar dan bagaimanakah pandangan pengarang terhadap novel dibawah lindungan ka’bah
berdasarkan realita sejarah yang dihubungkan karya sastra tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian dalam Strukturalisme Genetik. Teknik
dialektika mengembangkan dua macam konsep yaitu “keseluruhan- bagian” dan “
pemahaman - penjelasan”. Sumber Data dalam penelitian ini digunakan sumber data primer
berupa novel. terciptanya novel. Unsur genetik karya sasrta yaitu pandangan dunia, hubungan
pengarang dengan realita sejarah, biografi pengarang, aplikasi strukturalisme genetik novel.
Pandangan dunia dalam strukruralisme genetik pada novel dibawah lindungan ka’bah
diangkat dari sebuah permasalahan sosial yang mempengaruhinya pandangan mengenai
keikhlasan, ketabahan dan kasih sayang. Pandangan dunialah yang memicu subjek untuk
mengidentifikasi pandangan dunia dianggap sebagai salah satu ciri keberhasilan suatu karya
sastra dalam strukturalisme genetik.
Kata Kunci: karya sastra, strukturalisme genetik
Abstract
This research discusses how the world view according to the author in the novel under the
protection of the Ka'bah, written by Buya Hamka in 1978. Toeri is based on genetic
structuralism which includes the world view and collective subjects and the surrounding
environment and how the author's view of the novel under the protection of the Ka'bah is
based on the historical reality associated with these literary works. The method used in this
research is Research Methods in Genetic Structuralism. The dialectical technique develops
two kinds of concepts, namely "whole-part" and "understanding - explanation". Sources of
data in this study used primary data sources in the form of novels. creation of novels. The
genetic elements of Sasrta's work are world view, the author's relationship with historical
reality, the author's biography, the application of novel genetic structuralism. The world view
in genetic structuralism in the novel under the protection of the ka'bah is raised from a social
problem that affects the view of sincerity, fortitude and compassion. It is the world view that
triggers the subject to identify the world view as one of the characteristics of the success of a
literary work in genetic structuralism.
Keywords: literature, genetic structuralisme
A. Pendahuluan
Karya sastra termasuk salah satu dari bentuk seni yang bermedium bahasa,
baik lisan maupun tulisan. Melalui bahasa, pengarang dapat mengungkapkan
imajinasi, pengamatan, dan perenungannya dalam bentuk karya sastra. Karyakarya
sastra yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan
politik pada saat karya sastra tersebut diciptakan. Tidak berlebihan jika dikatakan
bahwa sastra merupakan cermin dari kehidupan seseorang dan masyarakat tertentu.
Sebuah karya sastra tidak mungkin dipisahkan dari latar belakang sosial
budaya dan kesejarahannya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori
strukturalisme genetik untuk menemukan realitas sosial dalam novel dibawah
lindungan ka’bah. Selain untuk mengetahui realitas sosial dalam novel, penelitian ini
juga bertujuan mengungkap pandangan dunia pengarang dalam novel mengenai
realitas sosial. Objek penelitian ini adalah novel dibawah lindungan ka’bah.
dalam hal ini Di Bawah Lindungan Kabah dapat ditempatkan pada posisi
sebagai karya sastra yang selalu memberi pengalaman kesastraan kepada para
pembacanya, memberi resonansi-resonansi baru di antara pembacanya. Oleh karena 6
itu membahas dan meneliti lebih lanjut novel Di Bawah Lindungan Kabah dan dua
karya sambutannya dengan menggunakan kajian estetika resepsi, menjadi menarik
untuk dilakukan. Penggunaan teori estetika resepsi ini diharapkan dapat
mengungkapkan sejarah sambutan/penerimaan pembaca secara estetik yang terungkap
dalam dua karya sambutan tersebut.
karya sastra bahkan karya yang kelihatan baru pun, tidaklah benar-benar
baru dalam kekosongan informasi tetapi mempengaruhi pembacanya dengan
pemberitahuan, tanda-tanda yang mudah dan sulit, ciri-ciri yang akrab, atau sindiran
yang tidak langsung. Semua itu membangkitkan memori tentang apa yang telah
dibacanya, membawa pembaca kedalam tingkah laku emosional yang khusus dan
dengan permulaannya menimbulkan harapan-harapan pada bagian tengah dan
akhirnya, yang kemudian dapat dipertahankan keutuhannya atau dibalik,
diorientasikan kembali, atau bahkan secara ironis disempurnakan dalam pembacaan
itu sesuai dengan aturan-aturan genre tertentu atau tipe teksnya
B. Pembahasan
1.Sinopsis Novel
Novel dibawah lindungan ka’bah karya Buya Hamka pada tahun 1978.
Novel dibawah lindungan ka’bah mengisahkan tentang Hamid merupakan seorang
anak yatim yang miskin. Dia diangkat anak oleh keluarga Haji Jafar yang kaya
raya. Perhatian Haji Jafar dan istrinya, Aisah, terhadap pemuda itu sangat baik.
Mereka menganggap Hamid seperti anak mereka sendiri. Mereka sangat
menyayanginya sebab pemuda itu sangat rajin, sopan, berbudi luhur, dan taat
beragama. Mereka juga menyekolahkan Hamid di sekolah rendah bersamasama
anak kandung mereka, Zainab.
Suatu hari Hamid menyatakan keinginannya untuk pergi bersekolah di
Tawalib pada Haji Ja’far. Sebelum Hamid pergi, Zainab meminta kepadanya
supaya mendoakannya agar bisa menikah dengan orang yang dia cintai dan
mencintainya. Saat itu Hamid juga memberi tahu keinginannya untuk naik haji.
Setelah Hamid lulus ia pulang kampung. Di stasiun Hamid dijemput oleh Saleh.
Saat bertamu ke rumah Ja’far, dia menyatakan niatnya untuk mengajar. Suatu hari
Hamid dan ibunya mengobrol. Ibunya tahu bahwa Hamid menyukai Zainab.
Tetapi, ibunya menyuruh Hamid agar tidak mencintai Zainab. Haji Ja’far hendak
menunaikan ibadah haji. Beliau menyelenggarakan syukuran. Saat itu datang
Rustam dan kemenakannya, Arifin. Rustam bilang bahwa Arifin tak sabar untuk
segera lulus lalu meminang Zainab. Di kampung Hamid sedang diadakan lomba
debat. Oleh teman-temannya, Hamid diminta untuk turut serta dan menjadi ketua
tim. Datanglah hari perlombaan. Lomba itu diadakan di Surau. Hamid
menyatakan pendapatnya.
Tiba-tiba terdengar suara perempuan berteriak dari luar. Orang-orang yang
ada di dalam surau berhamburan keluar. Ternyata Rosna yang berteriak. Dia
berteriak karena Zainab tenggelam. Hamid langsung berenang untuk
menyelamatkannya. Saat dibawa ke darat, Zainab tak kunjung sadar. Hamid
akhirnya memberikan napas buatan untuk Zainab. Tetapi, orang-orang di sekitar
surau melihat tindakan Hamid dengan tidak suka . 69 Malamnya, Hamid didatangi
Saleh yang mengatakan bahwa orang-orang menunggu Hamid di Surau. Di
halaman surau orang-orang telah berkumpul. Mereka lalu mencaci Hamid. Salah
satu tetua bilang bahwa Hamid disuruh datang karena tindakannya kepada Zainab,
yaitu memberi napas buatan. Dimulailah pengadilan oleh para tetua. Akhirnya,
Hamid dijatuhi hukuman pengusiran dari kampung.
Hamid pergi dari kampung, dan bekerja menjadi kuli di stasiun. Tibalah
hari keberangkatan Haji Ja’far. Bersama rombongan lainnya, terlebih dahulu dia
menaiki kereta. Naas ternyata, kereta yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Hamid pulang ke kampung untuk mengikuti sholat ghaib. Setelah kematian Ja’far,
Rustam mengingatkan kembali persoalan perjodohan Zainab dengan Arifin
kepada ibu Zainab. Tak lama setelah kematian Ja’far, saat sedang bekerja di
stasiun, Hamid didatangi Saleh. Ternyata ibu Hamid sakit dan mereka segera
pulang. Hamid membawa ibunya ke kota, namun dalam perjalanan ibunya
meninggal.
Suatu hari Hamid bertemu dengan Ibu Zainab. Hamid disuruh datang ke
rumahnya. Di sana Hamid diminta untuk membujuk Zainab agar mau dijodohkan.
Dibujuklah Zainab oleh Hamid, tetapi Zainab tetap menyatakan tidak mau. Hamid
hendak pergi dari kampung. Sebelum itu, dia mendatangi rumah Zainab untuk
berpamitan. Tetapi ibu Zainab bilang bahwa Zainab sedang pergi ke pasar.
Akhirnya, tanpa sempat berpamitan dengan Zainab dia pergi ke stasiun. Ibu
Zainab mendapatkan surat dari calon besannya. Dia minta Zainab untuk
membacakannya. Dia juga memberi tahu soal kedatangan Hamid. Tapi, ibunya
baru memberi tahu Zainab. Zainab terburu-buru mengayuh sepedanya menuju
stasiun. Sayangnya kereta baru saja berangkat ketika dia datang. Lama setelah itu,
70 Saleh berpamitan kepada Rosna. Dia hendak pergi menunaikan ibadah haji.
Zainab, yang mendengar hal itu, langsung menitipkan surat yang dia tulis buat
Hamid kepada Saleh.. Di Mekah Saleh bertemu Hamid.
Saat berdoa di hadapan Ka’bah, Hamid meninggal. Sebelumnya, dia
sempat membaca surat Zainab. Dia pun membalas surat itu. Sementara itu, kapal
yang mengangkut keluarga Arifin tertahan badai. Rustam mengabarkannya
kepada ibu Zainab, dan memintanya supaya menunggu. Tapi, ibu Zainab
menyuruhnya supaya mengabarkan kepada mereka agar tidak melanjutkan
perjalanan. Datanglah surat balasan Hamid. Surat itu diterima Rosna. Dia mencari
Zainab di rumah, tetapi tidak dia temukan. Setelah mencari, akhirnya Rosna dan
Ibu Zainab menemukan Zainab di pantai. Surat itu segera diberikan pada Zainab.
Di tempat itu Zainab meninggal.
2.Kajian Teori
Teori Strukturalisme Genetik Secara definitif Strukturalisme genetik
adalah analisi struktur dengan memberikan perhatian terhadap asal-usul karya
sastra. Secara ringkas berarti strukturalisme genetik sekaligus memberikan
perhatian terhadap analisis intrinsik dan ekstrinsik. Meskipun demikian, sebagai
teori yang telah teruji validitasnya, strukturalisme genetik masih ditopang oleh
beberapa konsep canggih yang tidak dimiliki oleh teori sosial lain, misal; simetri
atau homologi, kelas-kelas sosial, subjek transindividual, dan dan pandangan
dunia.
Jabrohim (2012:81) merumuskan strukturalisme genetik ke dalam tiga hal,
yaitu: pertama, penelitian dimulakan pada pada kajian unsur intrinsik baik secara
parsial muapun dalam jalinan kesuluruhannya; kedua, mengkaji latar belakang
kehidupan sosial kelompok sosial pengarang karena ia merupakan bagian dari
komunitas kelompok tertentu; ketiga, mengkaji latar belakang sosial dan sejarah
yang turut mengkondisikan karya sastra saat diciptakan oleh pengarang.
Pendekatan ini dianggap sebagai satu-satunya pendekatan yang mampu
merekontruksikan pandangan dunia dan pandangan pengarag yang berdasarkan
pada realita sejarah. Kajian genetik atau pembacaan genetik adalah untuk
menjawab sebab-sebab terciptanya suatu karya sastra (Faruk,2010:10).
Genetik sastra yang dimaksud adalah asal-usul karya sastra. Asal-usul
karya sasrta adalah pengarang dan kenyataan yang turut mengkondisikan karya
sastra saat diciptakan (Jabrohim, 2001:63). Strukturalisme genetik menggunakan
analisis struktural dengan memasukkan faktor genetik dalam memahami karya
sastra. Genetik diartikan sebagai asal-usul karya sastra yang meliputi (Jabrohim,
2012:80). pengarang dan realita sejarah yang turut mendukung penciptaan karya
sastra tersebut . Strukturalisme genetik sesuia dengan namanya, memandang karya
sastra sebagai sebuah struktur, sistem relasi antar unsur-unsurnya (Faruk,
2010:12).
Pandangan dunia bisa menjadi masalah pokok dalam strukturalisme
genetik sedangkan homologi, kelas-kelas sosial, dan subjek transindividual
diarahkan pada totalitas pemahaman yang dianggap kesimpulan suatu penelitian.
Pandangan dunialah yang memicu subjek untuk mengarang, mengidentifikasi
pandangan dunia dianggap sebagai salah satu ciri keberhasilan suatu karya sastra
dalam strukturalisme genetik. Mengetahui pandangan dunia suatu kelompok
tertentu berarti mengetahui kecenderungan suatu masyarakat, sistem ideologi yang
mendasari prilaku sosial sehari-hari.
3.Analisis
Fakta dalam kemanusian
Dalam novel dibawah lindungan ka’bah dikisahkan tentang cinta yang
tak sampai karena perbedaan status sosial yang menghalangi untuk Zaenab
dan Hamid bisa bersama. Hamid adalah seorang pemuda miskin yang tinggal
bersama ibunya karena ayahnya telah meninggal semasa Hamid kecil. Berbeda
dengan Zaenab anak dari seorang saudagar kaya, orang tuanya tentu
memilihkan pasangan hidup bagi Zaenab karena agar harta kekayaannya tetap
terjaga tentu dari kalangan orang kaya pula.
seorang anak perempuan yang tamat sekolah karena akan masuk
pingitan. Dengan bukti kutipan berikut. Yang berasa sedih amat, adalah anak-
anak perempuan yang akan masuk pingitan; tamat sekolah bagi mereka artinya
suatu sangkar yang telah tersedia buat seekor burung yang bebas terbang
kematian Haji Jafar dan ibunya. Dengan bukti kutipan sebagai berikut.
Tidak mak, cuma kematian yang bertimpa-timpa itu agak mendukakan hatiku,
itulah sebabnya saya kurang keluar dari rumah.” (HAMKA, 2010:33).
Hamid melunakan hati Zainab supaya mau ditunangankan. Dengan
bukti kutipan berikut. air matanya kelihatan menggelenggang, mengalir, setitik
dua titik kepipinya

Subjek Kolektif
Sasaran pesan moral dalam penelitian ini adalah ditujukan kepada siapa
pesan moral yang terkandung dalam film ini. Berikut sasaran dari pesan moral
tersebut adalah Anak muda, oleh karena film ini mengisahkan tentang kisah cinta
yang dialami oleh anak muda. Maka sasaran pesan moral dalam film ini diarahkan
kepada usia remaja.
Orang tua, film ini juga menampilkan tokoh tokoh orang tua dengan
karakter yang berbeda. Cara mendidik anak dan menentukan keputusan dalam
kebijakan rumah tangga. Oleh karena itu film ini memberi pesan moral kepada
para orang tua.
Masyarakat umum, meskipun film ini berlatar belakang masyarakat
minangkabau akan tetapi pesan yang disampaikan cukup universal sehingga film
ini ditujukan untuk semua 31 golongan dan lapisan masyarakat baik kelompok
menengah maupun atas.
Umat Islam Saratnya pesan pesan agama baik dari ayat ayat Al Quran
juga kalimat kalimat bijak, film ini jelas mempunyai sasaran untuk umat islam
atau muslimin. Buya Hamka yang dikenal sebagai selah satu tokoh sastra dan
penegak Islam yang cuku terkenal kala itu jelas memprioritaskan pesan pesan
yang sarat dengan agama Islam peningkatan keimanan kepada Allah SWT.

Pandangan Dunia
dalam pandanga dunia novel dibawah lindungan ka’bah ini Setelah
membaca novel dibawah lindungan ka’bah bahwa pandangan pengarang terhadap
novel tersebut. Hasil analisis strukturalisme genetic dari novel dibawah lindungan
ka’bah adalah sebagai berikut:
1. Pandangan islam
dimensi keyakinan atau akidah Islam menunjuk pada seberapa
tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya. Di
dalam keberIslaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang
Allah, para malaikat, Nabi/Rasul, kitab-kitab Allah, surga dan neraka, serta
qadha dan qadar.
dimensi peribadatan (atau praktek agama) atau syariah menunjuk
pada seberapa tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan-
kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dalam
keberIslaman, dimensi peribadahan menyangkut pelaksanaan salat, puasa,
zakat, haji, membaca al-Quran, doa, zikir, ibadah kurban, iktikaf di masjid di
bulan puasa, dan sebagainya.
dimensi pengamalan atau akhlak menunjuk pada seberapa
tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaranajaran agamanya, yaitu
bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain.
Dalam keberIslaman, dimensi ini meliputi perilaku suka menolong,
bekerjasama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang
lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga
lingkungan hidup, menjaga amanat, tidak mencuri, tidak korupsi, tidak
menipu, tidak berjudi, tidak meminum minuman keras, mematuhi norma-
norma Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidup sukses menurut
ukuran Islam, dan sebagainya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam novel dibawah lindungan
ka’bah mencakup dimensi tersebut
2. Pandangan terhadap diri sendiri
Dalam novel ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dalam
Di dalam novel Di Bawah Lindungan Ka‟bah ini, Hamka berusaha
menunjukkan transformasi Islam modernisme yang berhadapan dengan adat
tradisionalisme, termasuk juga gambaran karikatural golongan muda dan
golongan tua. Hal tersebut menarik karena Hamka menempatkan Islam
sebagai agama yang membawa cahaya perubahan. Perubahan yang ditawarkan
olehnya berbasis pada imtaq (iman dan taqwa) dan iptek (ilmu pengetahuan
dan teknologi). 2 Senada halnya dengan sufistik yang berupaya membentuk
prilaku yang baik (akhlak al karimah), Novel Di Bawah Lindungan Ka‟bah
berisi tentang nilai-nilai religiulitas pembangun jiwa yang mengarah pada
pembentukan akhlak alkarimah.

Kehidupan Sosial Pengarang


Roman Di bawah Lindungan Ka’bah merupakan roman karangan
Hamka yang merupakan seorang wartawan, penulis, editor dan penerbit.
Roman ini lebih mengedepankan ajaran tentang dasar-dasar Islam
dibandingkan dengan menyinggung tema kemodernan, seperti kebanyakan
penulis saat itu, dan mengkritik beberapa tradisi yang menentang Islam.
Roman Di Bawah Lindungan Ka’bah diterbitkan oleh dua penerbit
yaitu Balai Pustaka dan Bulan Bintang. Cetakan pertama sampai cetakan
keenam diterbitkan oleh Balai Pustaka, sedangkan cetakan ketujuh hingga
sekarang diterbitkan oleh Bulan Bintang. Roman setebal 76 halaman ini
memiliki nomor ISBN 9789794180631. Sampul depan roman cetakan ke-22
yang menjadi objek penelitian, didominasi warna cream sebagai warna
dasarnya dengan gradasi warna merah dan biru. Pada judul roman terdapat
warna hitam dan merah.
Pada bagian sampul depan terdapat gambar manusia yang sedang
menunaikan ibadah haji dan rumah gadang. Sampul belakang, didominasi
warna hitam dengan tulisan berwarna putih. Terdapat sinopsis dan penjelasan
bahwa sebelumnya roman ini merupakan cerita bersambung dan terbit sebagai
buku di Medan pada tahun 1938. lalu setelah cetakan ke-3 pada tahun 1951
roman ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Dalam penjelasan terdapat komentar
dari Din Syamsudin dan H.B Jassin.

Latar Belakang Sosial Dan Sejarah Yang Melatarbelakangi Pengarang


Saat Karya Sastra Diciptakan
Di Bawah Lindungan Ka'bah adalah novel sekaligus karya sastra klasik
Indonesia yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih
dikenal dengan Hamka. Novel ini diterbitkan pada tahun 1938 oleh Balai
Pustaka, penerbit nasional Hindia Belanda.
Novel ini menceritakan kisah antara Hamid dan Zainab yang sama-
sama jatuh cinta, tetapi terpisah mulai dari karena perbedaan latar belakang
sosial hingga Zainab yang dihadapkan oleh permintaan ibunya agar menikah
dengan laki-laki yang telah dipilihkan. Pada akhir cerita, Hamid memutuskan
pergi ke Mekkah, kemudian terus beribadah hingga akhirnya meninggal di
hadapan Ka'bah setelah mengetahui Zainab meninggal.
Novel ini disambut baik dari berbagai kalangan, bahkan hingga saat ini
telah diadaptasikan menjadi film sebanyak dua kali, masing-masing dengan
judul yang sama, yaitu pada tahun 1981 dan 2011.
Latar belakang sunting Haji Abdul Malik Karim Amrullah yang lebih
dikenal dengan singkatan Hamka, adalah muslim asal Minangkabau yang
dibesarkan dalam kalangan keluarga yang taat beragama. Ia memandang
tradisi yang ada dalam masyarakat di sekitarnya sebagai penghambat
kemajuan agama, sebagaimana pandangan ayahnya, Abdul Karim Amrullah.
Setelah melakukan perjalanan ke Jawa dan Mekkah sejak berusia 16 tahun
untuk menimba ilmu. Ia mulai bekerja sebagai guru agama di Deli, Sumatra
Utara, lalu di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam perjalanan itu, terutama saat di Timur Tengah, Hamka banyak
membaca karya dari ahli dan penulis Islam, termasuk karya penulis asal
Mesir Mustafa Lutfi al-Manfaluti hingga karya sastrawan Eropa yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Pada tahun 1935, Hamka meninggalkan
Makassar untuk kembali ke Medan. Di Medan, Hamka mulai menulis Di
Bawah Lindungan Ka'bah ketika menjadi editor untuk majalah Islam
mingguan Pedoman Masjarakat, yang dalam majalah tersebut untuk pertama
kalinya nama pena Hamka diperkenalkan
C. Penutup
1.Kesimpulan
berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang kajian strukturalisme
genetik novel dibawah lindungan ka’bah, dapat disimpulkan bahwa terciptanya
novel dibawah lindungan ka’bah diangkat dari sebuah permasalahan sosial yang
mempengaruhinya. Unsur genetik karya sasrta yaitu pandangan dunia, hubungan
pengarang dengan realita sejarah, biografi pengarang, aplikasi strukturalisme
genetik novel.
Berdasarkan analisis strukturalisme genetik yang lakukan peneliti dalam
novel dibawah lindungan ka’bah karya Hamka seperti; kajian genetik, pandangan
dunia, pandangan pengarang, biografi pengarang, aplikasi strukturalisme genetik
pada novel dan realita sejarah merupakan sebuah struktur dalam suatu cipta karya
sastra. Sesuai dengan sumber buku dan referensi bahan kajian karya sastra dengan
menggunakan metode strukruralisme genetik.
2. Saran
Dari analisis novel dibawah lindungan ka’bah terkait Teori strukturalisme
genetik kepada pembaca untuk dapat membaca, dan memberi kritikan dan
sarannya dalam pembuatan analisis guna menambah pengetahuan dengan tentang
Teori strukturalisme genetik ini .
Daftar Pustaka

https://shofyqotrunnada.blogspot.com/2014/01/unsur-intrinsik-novel-dibawah-
lindungan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Di_Bawah_Lindungan_Ka%27bah_(novel)
http://repository.unj.ac.id/2839/3/Skripsi%20Annisa%20Septia%20Sutamto.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25223/1/jiptummpp-gdl-muhammadyu-35789-2-babi.pdf
file:///C:/Users/User/Pictures/Skripsi%20Annisa%20Septia%20Sutamto%20(1).pdf
27824-Article Text-78967-1-10-20190828 (1).pdf

Anda mungkin juga menyukai