Anda di halaman 1dari 9

H KETERAMPILAN

MENYIMAK

16 JUMATJAN 2015
POSTED BY ROZAAFRIANI95 IN TAK BERKATEGORI
≈ TINGGALKAN KOMENTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi suri tauladan umat islam didunia.
Dengan terwujudnya makalah ini yang membahas tentang “Keterampilan Menyimak”.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi, pelajaran dan ilmu
yang bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh karena itu di harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Batasan dan Pengertian Menyimak 2
B. Tujuan Menyimak
C. Teknik Menyimak yang Efektif
D. Tahap-Tahap Menyimak 2
E. Proses Menyimak 3
F. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu
diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai
kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu
menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media,
seperti radio, televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara
langsung. Berbagai lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering
mendatangkan para pakar yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya
untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar,
diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan semacam itu, peserta
dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai.
Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif,
kreatif, produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah
keterampilan menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide
serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

ADVERTISEMENT
REPORT THIS AD

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Menyimak?
2. Apakah Tujuan Menyimak?
3. Bagaimana Teknik Menyimak yang Efektif?
4. Apakah Tahap-Tahap Menyimak?
5. Bagaimana Proses Menyimak ?
6. BagaimanaKemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak
Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan
bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung
dalam bahan simakan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan
oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. Proses menyimak memerlukan
perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan.
Menurut pendapat Tarigan “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak
memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur
kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi
tujuan.”Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha
untuk memahami bahan simakan.Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur
kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap
peristiwa menyimak.Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak,
bahkan melebihi unsur perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di
dalamnya.
B. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau
menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan
memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.
Tujuan yang bersifat umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Adapun tujuan menyimak menurut
klasifikasinya adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melaui penelitian, riset, eksperimen, dan
membaca. Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyimak melalui radio, tv, dan
percakapan.
2. Menganalisis fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya harus jelas pada unsur-
unsur yang ada, sebab akibat yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan
penyimak harus dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam
bidang yang sesuai.
3. Mendapatkan inspirasi
Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan ilham. Penyimak tidak memerlukan fakta baru. Mereka yang datang
diharapkan untuk dapat memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan
masalah yang dihadapi.
4. Menghibur diri
Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan sandiwara, musik untuk
menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah orang yang sudah jenuh atau lelah
sehingga perlu menyegarkan fisik, mental agar kondisinya pulih kembali.

C. Teknik Menyimak yang efektif


Syarat menyimak efektif adalah sebagai berikut :
1. Menyimak dengan Berkonsentrasi
Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian
terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan
perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik,
penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari diri
sendiri maupun yang berasal dari luar. Beberapa factor yang dapat mengganggu
kegiatan menyimak.
a. Orang-orang yang datang terlambat
b. Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan
c. Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi
d. Pakaian Pembicara
e. Pembicara yang tidak menarik
2. Menelaah Materi Simakan
a. mencari arah dan tujuan pembicaraan
b. mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir
menemukan tema sentral (pokok pembicaraan) mengamati dan memahami alat peraga
(media) sebagai penegas materi simakan. memperhatikan rangkuman (jika pembicara
membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.
3. Menyimak dengan Kritis
Menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung
menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta
argumentasi pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri:
 Dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan
pengalamannya, dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi)
 Dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara.
 Dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.
4. Membuat Catatan
Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan
kegiatan mencatat.Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal yang
dianggap penting bagi penyimak. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam
mencatat ialah:
a) catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal.
b) bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas.
c) catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan
menimbulkan keraguan.
d) catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca
ulang.
e) catatan perlu direviu secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa
metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir,
metode precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.
D. Tahap-tahap menyimak
Ruth G. Stricland menyimpulkan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang
tidak ketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh, yaitu sebagai berikut:
a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat anak merasakan keterlibatan langsung
dalam pembicaraan mengenai dirinya.
b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan
adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.
c. Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk
mengekspresikan isi hati anak.
d. Menyimak serapan karena anak keasikan menyerap hal-hal yang kurang penting,
jadi merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya.
e. Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang di simak, karena
perhatiannya terganggu oleh keasikan lain dan hanya mendengarkan hal-hal yang
menarik saja.
f. Menyimak asosiatif; hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara
konstan, yang mengakibatkan penyimak benar-benar tidak memberi reaksi terhadap
pesan yang di sampaikan pembicara.
g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan memberi komentar
maupun pertanyaan.
h. Menyimak secara seksama, mengikuti jalan pikiran pembicara dengan sungguh-
sungguh.
i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan
gagasan pembicara.

E. Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Proses menyimak
mencakup tahap-tahap sebagai berikut:
a) Tahap mendengar (hearing); dalam tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujarannya.
b) Tahap memahami (understanding); setelah mendengar maka ada keinginan untuk
mengerti isi ujaran sang pembicara.
c) Tahap menafsirkan (interpreting); penyimak yang baik belum puas kalau hanya
mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan butir-butir
pendapat yang terdapat dalam ujaran sang pembicara.
d) Tahap mrenilai (evaluating); pada tahap ini sang penyimak mulai menilai ujaran
sang pembicara, dimana kelebihan dan kekurangannya.
e) Tahap menanggapi (responding); merupakan tahap terakhir dalam kegiatan
menyimak, sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima
gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara.
F. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar
Tujuan utama pengajaran bahasa indonesia adalah agar para siswa terampil berbahasa,
dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan
terampil menulis.
Taman kanak-kanak
a) Menyimak pada teman sebaya.
b) Mengembangkan waktu perhatian yang amat opanjang terhadap cerita dan dongeng.
c) Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan sederhana.
Kelas satu (5 1/2 – 7 tahun)
a) Menyimak untuk menjelaskan, menjernihkan pikiran dan untuk mendapat jawaban
atas pertanyaan.
b) Dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah didengarkan.
c) Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata lingkungan.
Kelas dua (6 1/2 – 8 tahun)
a) Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat.
b) Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan untuk mengecek
pengertiannya.
c) Sadar akan situasi, bila sebaiknya menyimak atau sebaliknya.
Kelas tiga dan empat (7 1/2 – 10 tahun)
a) Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai sumber informasi dan
kesenangan.
b) Menyimak pada laporan orang lain, dengan maksud tertentu serta dapat menjawab
pertanyaan yang bersangkutan dengan itu.
c) Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi yang tidak mereka
pahami maknanya.
Kelas lima dan enam (91/2 – 11 tahun)
a) Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan, kesalahan, propaganda, dan petunjuk
yang keliru.
b) Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh
kesenangan dalam menemui dalam tipe-tipe baru.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat
bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur
dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak.
Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian
terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara.
Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan
pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik
yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus betul-
betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak.
Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk
menyimak kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara utuh dan padu,
menghargai pembicara, penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih
bagian-bagian yang inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak mudah terganggu,
penyimak harus cepat menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah pembicaraan,
penyimak harus kontak dengan pembicara, Kontak dengan pembicara, merangku,
menilai, merespon

B. Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan
tersebut diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis
supaya lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung:


Anghkasa

Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3


Malang.

Hermawan, Herry.2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan.


Yogyakarta : Graha Ilmu
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan, Landasan Penyusunan Buku Pelajaran
Bahasa. Semarang : IKIP Semarang Press.

Anda mungkin juga menyukai