DERAI-DERAI CEMARA
1994
A. UNSUR LAHIR
1. Wujud puisi
Puisi Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar ini terdiri dari tiga
bait, setiap bait terdiri dari empat baris. Dalam puisi ini pengarang
menggunakan rima dengan akhiran a-b-a-b dari bait pertama sampai bait
ketiga. Kata-kata yang digunakan dalam sajak ini kebanyakan diisi dengan
simbol, citraan, gaya bahasa, dan sarana puitis. Sarana puitis inilah yang
lemah.
2. Diksi
3. Gaya Bahasa
atau majas.
penggambaran)
4. Kata kongkret
jelas, seperti pernyataan Terasa hari akan jadi malam yang pasti langsung
merujuk kepada perubahan menuju akhir, entah itu kaitannya dengan hidup
5. Citraan
yakin bahwa segala yang bernyawa pasti mati yang menjadi makna pokok
puisi derai derai cemara terdiri dari tiga bait dan setiap baitnya terdiri dari
empat larik. Dalam membangun sebuah citraan biasanya terdiri dari dua
garis besar yaitu dengan cara mendeskripsikan dan dengan cara metafora.
B. UNSUR BATIN
1. Tema
perubahan dalam diri manusia, perhatikan pada bait pertama baris yang
berbunyi terasa hari akan jadi malam menurut penyusun makna yang
pada baris yang berbunyi sudah berapa waktu bukan kanak lagi baris
2. Nada
disana terdapat pernyataan mengenai si aku yang sudah berubah dan tidak
seperti dahulu.
3. Suasana
dapat terasa dari tiap bait dalam puisi. Pada bait pertama si aku sadar
hidupnya sudah tidak muda lagi, tersirat dalam baris terasa hari akan jadi
malam, lalu pada bait kedua penyair menjelaskan bahwa si aku sudah dapat
menahan diri, menahan emosi pada baris yang berbunyi aku sekarang
bahwa ia sudah tidak muda sudah berapa waktu bukan kanak lagi,
pertama karena apa yang sedang dirasakan oleh pengarang, dia mampu
diksi yang mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu pengarang telah
disarasakan pada bait ke-3. Disana pembaca akan lebih digiring kepada
5. Amanat
pembaca bahwa kehidupan manusia itu pada dasarnya pasti akan berakhir,
allah swt.
C. INTERPRETASI PUISI
1. Bait Pertama
a. Baris pertama
lelah.
b. Baris kedua
istirahat, dan akhir dari sebuag kejadian yang terjadi hari ini. Terasa hari
yang pasti akan selalu berakhir dan semua yang bernyawa pasti akan
mati.
c. Baris ketiga
2. Bait Kedua
a. Baris pertama
b. Baris kedua
dia sudah bisa menerima keadaan jika sesuatu yang dia inginkan tidak
d. Baris keempat
telah berbeda dari apa yang pernah pengarang pikirkan saat dia masih
kanak-kanak.
3. Bait Ketiga
a. Baris pertama
Swt.
b. Baris kedua
kematian.
c. Baris ketiga
semua itu dalam jiwanya. Semuanya dia simpan sendiri tidak ingin
d. Baris keempat
Pengarang sudah berjuang sekuat tenaga, tetapi tetap saja tidak bisa
dan pada akhirnya dia merasa sudah waktunya untuk menyerah. Segala
sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti akan berakhir, dan setiap yang
D. KESUMPULAN
perjalanan hidup manusia dan rapuh. Setiap perjalanan manusia pasti akan
berakhir. Semua yang bernyawa pasti akan mati apabila telah tiba pada
waktunya.
DAFTA PUSTAKA
CAPS.
https://gasbanter.com/kumpulan-puisi-karya-chairil-anwar/
http://apeachperfect.blogspot.com/2017/10/analisis-puisi-derai-derai-
cemara.html
https://bahanajar.uhamka.ac.id/wp-content/uploads/2017/11/KAJIAN-
PUISI.pdf
https://www.kompasiana.com/yogik/550ac7d38133111178b1e312/analisi
s-sajak-derai-derai-cemara-karya-chairil-anwar-pendekatan-semiotika-
riffaterre
http://digilib.isi.ac.id/2615/8/JURNAL.pdf