Buku fiksi adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh penulis berdasarkan imajinasinya.
Isi dalam sebuah buku fiksi merupakan hasil imajinasi, khayalan, atau rekaan. Yang
berarti cerita yang dibangun oleh penulis bersifat fiktif.
Jika Anda sedang mempersiapkan menulis novel, berarti Anda sedang menyusun
sebuah buku fiksi. Secara pengertian tentu buku fiksi berbeda dengan buku non fiksi.
Dari kata dasar fiksi kita sebenarnya sudah bisa membedakannya lho. Sesuai arti kata
fiksi yakni cerita rekaan, khayalan, tidak berdasarkan kenyataan.
Contoh buku fiksi adalah buku kumpulan puisi, novel, buku antologi cerpen, dan
sebagainya.
Unsur-unsur dalam buku fiksi biasanya terdiri dari tema, latar, tokoh, alur, gaya bahasa,
dan amanat. Apakah Anda tahu arti setiap unsur tersebut? Berikut unsur-unsurnya:
1. Tema
Tema adalah ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah tulisan. Jika diibaratkan
sebuah rumah, tema merupakan pondasinya. Sebab, pada setiap tulisan, pasti ada
tema yang membangun isi tulisan tersebut.
2. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana dalam sebuah cerita.
Selain itu, latar juga bisa dikatakan sebagai keterangan. Maksudnya alur yang
berhubungan dengan waktu, ruang, dan suasana.
3. Tokoh
Tokoh adalah setiap individu yang ada di dalam cerita dengan karakternya masing-
masing. Terdapat karakter protagonis, antagonis, dan tritagonis. Protagonis merupakan
tokoh yang menggambarkan watak baik dan positif. Sebaliknya, antagonis
menggambarkan watak yang buruk atau negatif. Sedangkan tritagonis, adalah karakter
penengah.
4. Alur
Alur adalah rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk jalan cerita. Di dalam
alur terdapat konflik yang menggambarkan pertentangan setiap tokoh dalam cerita yang
menghasilkan ketegangan. Adanya konflik membuat jalan cerita menjadi lebih menarik
karena terdapat proses klimaks dan antiklimaks.
5. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara penulis menyampaikan ceritanya. Biasanya terdapat majas-
majas tertentu yang digunakan oleh penulis. Seperti majas perbandingan, sindiran,
penegasan, hingga pertentangan.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui
cerita tersebut. Salah satu hal yang membedakan dari buku fiksi adalah terdapat
amanat yang terkandung di dalamnya. Amanat diambil dari keseluruhan isi cerita yang
dibangun.
Mengacu pada pengertian fiksi di atas, kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari
karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri fiksi:
1. Imajinatif
Salah satu ciri buku fiksi adalah sifatnya yang imajinatif. Maksudnya, isi dari tulisan fiksi
ini berdasar dari rekaan atau imajinasi pengarang. Penulis dengan bebas
mengutarakan imajinasinya ke dalam tulisan yang dikehendakinya.
2. Kebenarannya Relatif
Karena bersifat imajinatif, maka kebenaran tulisan fiksi itu relatif. Maksudnya, belum
tentu tulisan tersebut benar-benar terjadi. Sebab, itu hanya merupakan pikiran atau
imajinasi dari penulis.
Umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya.
Hal itu digunakan penulis untuk memperindah tulisannya. Sebab bahasa konotatif itu
bisa menambah nilai rasa.
Karya fiksi tidak memiliki sistematika yang baku. Sebab, pilihan kata karya fiksi
cenderung bebas. Penulis bisa mengekspresikan gagasannya dalam membuat tulisan
dan menyusun kata-katanya.
Umumnya karya fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca, bukan logika. Sebab
buku fiksi ditulis dengan melibatkan emosi pembaca. Untuk menyasar emosi pembaca,
biasanya penulis mengembangkan alur dan memilih gaya bahasa yang lebih
menyentuh hati pembaca.
Setelah memahami penjelasan di atas, maka mari kita ulas contoh-contoh buku fiksi
yang biasa kita temui sehari-hari. Berikut contoh buku fiksi yang harus Anda ketahui:
1. Novel
Pengertian buku fiksi jenis novel adalah suatu karangan fiksi yang menceritakan
seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam ceritanya, mulai dari awal hingga
akhir novel yang memiliki klimaks atau ending.
Membaca novel tidak hanya memberikan kita cerita, namun juga memberikan banyak
pengetahuan dan wawasan yang terselip dari setiap paragrafnya. Beberapa alasan
mengapa membaca novel masih menjadi pilihan utama dikarenakan beberapa alasan,
seperti: Membaca novel membuat kita lebih pahan isi cerita, memberi ruang
berimajinasi, dan dapat menjadi ruang pencarian jati diri.
Selain itu manfaat terpenting dari membaca novel adalah dapat meningkatkan
kemampuan menulis kita, karena semakin banyak membaca maka semakin kaya
kosakata yang kita miliki.
Ada banyak contoh novel yang sering kita temui, seperti beberapa novel best seller di
tahun 2020 dari More Of you – Acha Sinaga dan Andy Ambarita, Imperfect – Meira
Anastasya, Pergi – Tere Liye, Dilan 1990 – Pidi Baiq dan masih judul lainnya.
2. Roman
Roman adalah suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam
alur ceritanya. Roman mengandung banyak hikmah dalam ceritanya dan cenderung
mengarah pada cerita klasik.
Contoh roman terkenal yang bisa Anda cari tahu seperti Si Doel Anak Sekolah karya
Aman. Sedangkan contoh roman remaja antara lain ‘Pertemuan Jodoh’ karya Abdul
Muis serta roman ‘Asmara Jaya’ karya Adinegoro.
3. Cerpen
Cerpen adalah suatu karangan fiksi yang isinya jauh lebih sedikit ketimbang roman
maupun novel. Namun, cerpen memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi
pembelajaran awal bagi para penulis dalam membuat sebuah karya tulisan.
4. Puisi
Kumpulan puisi juga menjadi salah satu buku fiksi yang banyak diminati. Puisi adalah
salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Ada banyak karya puisi sastrawan Indonesia yang terkenal. Mulai dari tema cinta
hingga perjuangan. Seperti puisi Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, Puisi Chairil
Anwar berjudul Aku, Doa dan masih banyak lainnya.
AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kauTak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Chairil Anwar
Maret 1943
Dengan membaca dan memahami makna puisi Aku karya Chairil Anwar, ada banyak hal
yang bisa dipelajari. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Karena,
pada generasi ini, tentu tidak pernah hidup dan mengalami secara nyata apa yang terjadi
di era awal kemerdekaan Indonesia. Beberapa makna puisi Aku, di antaranya adalah :
Tema
Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan dan
semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, dan
semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa
merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. Dari judulnya
sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang mencari tujuan hidup.
Pemilihan Kata (Diksi)
Untuk ketepatan pemilihan kata sering kali penyair menggantikan kata yang
dipergunakan berkali-kali yang dirasa belum tepat, diubah kata-katanya. Seperti
pada baris kedua: bait pertama “Ku mau tak seorang ’kan merayu” merupakan
pengganti dari kata “ku tahu”. “Kalau sampai waktuku” dapat berarti “kalau aku
mati”, “tak perlu sedu sedan“dapat berarti “berarti tak ada gunannya kesedihan itu”.
“Tidak juga kau” dapat berarti “tidak juga engkau anaku, istriku, atau kekasihku”.
Rasa
Rasa adalah sikap penyeir terhadap pokok permasalahan yang terdapat pada
puisinya. Pada puisi “Aku” karya Chairil Awar merupakan eskpresi jiwa penyair
yang menginginkan kebebasan dari semua ikatan. Di sana penyair tidak mau
meniru atau menyatakan kenyataan alam, tetapi mengungkapkan sikap jiwanya
yang ingin berkreasi. Sikap jiwa “jika sampai waktunya”, ia tidak mau terikat oleh
siapa saja, apapun yang terjadi, ia ingin bebas sebebas-bebasnya sebagai “aku”.
Bahkan jika ia terluka, akan di bawa lari sehingga perih lukanya itu hilang. Ia
memandang bahwa dengan luka itu, ia akan lebih jalang, lebih dinamis, lebih vital,
lebih bergairah hidup. Sebab itu ia malahan ingin hidup seribu tahun lagi. Uraian di
atas merupakan yang dikemukakan dalam puisi ini semuanya adalah sikap chairil
yang lahir dari ekspresi jiwa penyair.
Nada dan Suasana
a.) Nada
Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada yang berwibawa, tegas,
lugas dan jelas dalam penyampaian puisi ini, karena banyak bait-bait puisi tersebut
menggandung kata perjuangan. Dan menggunanakan nada yang syahdu di bait
yang terkesan sedikit sedih.
b.) Suasana
Suasana yang terdapat dalam puisi tersebut adalah suasana yang penuh
perjuangan, optimis dan kekuatan emosi yang cukup tinggi tetapi ada beberapa
suasana yang berubah menjadi sedih karena dalam puisi tersebut menceritakan
ada beberapa orang yang tak mengaangap perjuangannya si tokoh.
Majas
Dalam puisi tersebut menggunakan majas hiperbola pada kalimat “Aku tetap
meradang menerjang”. Terdapat juga majas metafora pada kalimat “Aku ini
binatang jalang”.
Pencitraan/pengimajian
Di dalam sajak ini terdapat beberapa pengimajian, diantaranya :‘Ku mau tak
seorang ’kan merayu (Imaji Pendengaran), ‘Tak perlu sedu sedan itu’ (Imaji
Pendengaran), ‘Biar peluru menembus kulitku’ (Imaji Rasa), ‘Hingga hilang pedih
perih’ (Imaji Rasa).
Amanat
Amanat adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Amanat
berhubungan dengan makna karya sastra. Makna bersifat kias, subjektif, dan
umum. Makna berhubungan dengan individu, konsep seseorang dan situasi
tempatpenyair mengimajinasikan puisinya.Amanat dalam Puisi ‘Aku’ karya Chairil
Anwar yang dapat saya simpulkan dan dapat kita rumuskan adalah sebagai berikut
:
1. Manusia harus tegar, kokoh, terus berjuang, pantang mundur meskipun rintangan
menghadang.
2. Manusia harus berani mengakui keburukan dirinya, tidak hanya menonjolkan
kelebihannya saja.
3. Manusia harus mempunyai semangat untuk maju dalam berkarya agar pikiran dan
semangatnya itu dapat hidup selama-lamanya.
C. UNSUR EKSTRINSIK
Biografi Pengarang
1. Chairil Anwar di Medan, 22 Juli 1922.
2. Mulai muncul di dunia kesenian pada zaman Jepang.
3. Dilihat dari esai-esai dan sajak-sajaknya terlihat bahwa ia seorang yang
individualis yang bebas dan berani dalam menentang lembaga sensor
jepang.
4. Chairil pun seorang yang mencintai tanah air dan bangsanya, hal ini
tampak pada sajak-sajaknya: Diponegoro, Karawang-Bekasi,
Persetujuan dengan Bung Karno, dll.
Hubungan Karya Sastra Dengan kondisi sosial masyarakat Pada Saat Karya Sastra Lahir
Sajak AKU ini, banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat pada zaman itu. Bahkan
sebagai akibat dari lahirnya sajak AKU ini, Chairil Anwar ditangkap dan dipenjara oleh
Kompetai Jepang. Hal ini karena sajaknya terkesan membangkang terhadap pemerintahan
Jepang.
1. Sajak AKU ini ditulis pada tahun 1943, di saat jaman pendudukan
Jepang.
2. Kondisi masyarakat pada waktu itu sangat miskin dan menderita.
3. Bangsa Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang, tanpa
mampu berbuat banyak untuk kemerdekannya.
4. Kerja paksa marak terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
5. Bangsa Indonesia menjadi budak di negaranya sendiri.
Chairil Anwar mulai banyak dikenal oleh masyarakat dari puisinya yang paling terkenal
berjudul Semangat yang kemudian berubah judul menjadi Aku. Puisi yang ia tulis pada
bulan Maret tahun 1943 ini banyak menyita perhatian masyarakat dalam dunia sastra.
Dengan bahasa yang lugas, Chairil berani memunculkan suatu karya yang belum pernah
ada sebelumnya. Pada saat itu, puisi tersebut mendapat banyak kecaman dari publik
karena dianggap tidak sesuai sebagaimana puisi-puisi lain pada zaman itu
Doa
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
Tema
Puisi ' Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan.
Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata
`dua´ yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau
komunikasi seorang penyair dengan Sang Pencipta.
Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang
menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan
padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau
jiwanya.
Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah
penyair sedang berbicara dengan Tuhan.
Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair
terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai
akibatpembacaan puisi.
Perasaan
Amanat
Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar
menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan
amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair.
Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan
di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait
terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
5. Dongeng
Dongeng adalah salah satu cerita rakyat yang cukup beragam cakupannya serta
berasal dari berbagai kelompok etnis, masyarakat, atau daerah tertentu di berbagai
belahan dunia.
Ada banyak sekali contoh dongeng yang ada di Indonesia, seperti Timun Emas,
Bawang Merah dan Bawang Putih, Malin Kundang, dan masih banyak lainnya.
6. Komik
Contoh Komik
Komik cukup populer karena mudah dibaca disertai gambar ilustrasi yang jelas.
Doraemon
Naruto
One Piece
Dragonball
Detective Conan
Batman
Gundala Putra Petir
Superman
Teks
Ulasan
1. Pengertian
ulasan
Teks ulasan adalah sebuah teks yang berisi sebuah tafsiran ataupun komentar
dengan tujuan untuk menilai ataupun menyampaikan kritik terhadap sebuah
objek (bisa buku, drama, novel, puisi, film, atau lagu). Teks ulasan ini nantinya akan
diterbitkan dan dijadikan tolak ukur bagi penikmat karya tersebut.
2. Jenis-jenis teks
ulasan
a. Teks ulasan informatif
Teks ulasan jenis ini berisi gambaran singkat, padat, dan umum suatu karya.
Resensi jenis ini tidak menyampaikan isi karya secara keseluruhan, namun hanya
memaparkan bagian yang penting saja dan menekankan pada kelebihan dan
kekurangan karya tersebut.
b. Teks ulasan deskriptif
Resensi jenis ini berisi gambaran detail pada tiap bagian suatu karya. Teks
ulasan ini biasanya dilakukan pada suatu karya fiksi untuk mendapat gambaran
jelas tentang manfaat, pentingnya informasi, dan kekuatan argumentatif yang
dituangkan penulis pada sebuah karya.
c. Teks ulasan kritis
Resensi jenis ini berisi ulasan suatu karya secara terperinci dengan mengacu
pada metode atau pendekatan ilmu pengetahuan tertentu. Teks ulasan ditulis secara
objektif dan kritis bukan berdasar pandangan subyektif dari penulis resensi.
Contoh: Resensi terhadap novel dengan menggunakan pendekatan sosiologi.
3. Ciri-ciri
ulasan
a. Memiliki Struktur yang Tetap
Teks ulasan selalu memiliki struktur penulisan yang sama. Yakni terdiri dari bagian
orientasi ulasan, tafsiran ulasan, evaluasi ulasan, dan yang terakhir adalah
rangkuman keseluruhan ulasan. Struktur ini tidak boleh berubah urutannya dan
menjadi salah satu ciri teks ulasan yang paling menonjol.
b. Memberi informasi mengenai sebuah karya sastra
Teks ulasan harus selalu memberi informasi mengenai sebuah karya. Dari mulai
identitas karya dan sinopsis keseluruhan karya tersebut. Biasanya, informasi yang
dikeluarkan oleh pengulas didasarkan oleh sudut pandang subjektif yang tetap
memuat fakta-fakta yang ada dalam karya atau produk tersebut.
c. Memberikan pandangan atau opini
Hal yang paling vital dalam sebuah teks ulasan adalah adanya pandangan atau
opini pengulas terhadap objek yang diulas. Syarat pandangan atau opini ini adalah
harus memakai sudut pandang subjektif tetapi tetap berpegang pada fakta yang ada
di dalam karya. Opini yang dikeluarkan juga harus adil dan tidak boleh dikeluarkan
berdasarkan kedekatan personal dengan si pembuat karya.
d. Dibuat untuk memberi pandangan kepada khalayak
Ciri lain dari sebuah teks ulasan adalah dibuat untuk memberikan gambaran
kasar kepada khalayak, apakah karya tersebut perlu dilihat atau tidak. Inilah kenapa
kritik sastra atau ulasan sangat mempengaruhi eksistensi sebuah karya di pasar.
Sebab, ulasan yang baik tentu akan mengundang lebih banyak orang. Sedangkan
ulasan yang buruk akan membuat orang berpikir dua kali soal objek yang diulas.
4. Struktur
ulasan
Seperti teks jenis lain, ulasan juga memiliki struktur sebagai berikut:
a. Orientasi
Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum
sebuah karya baik film, drama maupun sebuah buku yang akan
diulas. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa
yang akan diulas.
b. Tafsiran
Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya
yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan,
keunggulan, kualitas, dsb.
c. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai
hasil karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran
secara cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian evaluasi ini pengulas akan
menyebutkan bagian yang bernilai atau kelebihan dari karya tersebut. Ataupun
bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya tersebut.
d. Rangkuman
Rangkuman merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu
karya. Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut
berkualitas atau tidak untuk ditonton atau dibaca.
Dapat dikatakan bahwa setiap orang yang beragama pasti berdoa. Doa menjadi
bagian yang esensial dalam kehidupan manusia yang beragama akan selalu
berdoa agar memperoleh keselamatan dan ketenangan. Doa merupakan peranan
penting untuk kelangsungan dan perjalanan hidup manusia, untuk itu hampir
disetiap perjalanan umat beragama, ia akan melakukan segala sesuatu agar ia
memperoleh selamat dan sejahtera. Doa adalah permohonan kepada Tuhan.
Sedangkan berdoa adalah mengucapkan doa kepada Tuhan yang disertai
kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang
berada di sisi-Nya. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan data berikut.
Kalau sudah begini aku hanya bisa berdoa semoga saja Tuhan mengabulkan
permohonanku.
Aku hanya bisa berdoa kepada Allah semoga yang aku khawatirkan tidak
terjadi.