Anda di halaman 1dari 7

SANGGAR BAHASA

CASTING READING

Disusun oleh:

Inas alya ridha (19541051)

Lusti lestari (19541021)

Ulva nur ma’rifah (19541054)

TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah sehingga makalah ini selesai tersusun. Solawat dan salam, semoga
selalu dilimpahkan kepada nabi Muhammad saw, kepada keluarganya dan para
sahabatnya, amin. Makalah ini saya tujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah sanggar
bahasa. Saya berharap dengan tersusunnya makalah ini kita dapat mengetahui tentang “
CASTING READING ”

Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan.Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman mahasiswa, atau siapa saja.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

Kepahiang, 6 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................

1. Latar Belakang.............................................................................
2. Rumusan AMasalah....................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian casting ......................................................................


2. Pengertian reading......................................................................
3. Macam-macam tehnik casting .................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar
dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Kebudayaan
adalah hasil pemikiran, karya dan segala aktivitas (bukan perbuatan), yang
merefleksikan naluri secara murni.
Seni memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung
ide-ide yang dinyatakan dalam bentuk aktivitas atau rupa sebagai lambang. Dengan
seni kita dapat memperoleh kenikmatan sebagai akibat dari refleksi perasaan terhadap
stimulus yang kita terima. Kenikmatan seni bukanlah kenikmatan fisik lahiriah,
melainkan kenikmatan batiniah yang muncul bila kita menangkap dan merasakan
simbol-simbol estetika dari penggubah seni. Dalam hal ini seni memiliki nilai
spiritual. Kedalaman dan kompleksitas seni menyebabkan para ahli membuat definisi
seni untuk mempermudah pendekatan kita dalam memahami dan menilai seni.
Konsep yang muncul bervariasi sesuai dengan latar belakang pemahaman,
penghayatan, dan pandangan ahli tersebut terhadap seni.
Salah satu seni yang kita perhatikan di sini adalah seni teater/ drama.
Pertunjukkan teater tidak hanya untuk hiburan masyarakat penonton. Di balik itu, ada
amanat yang ingin disampaikan kepada masyarakat tentang sesuatu yang berhubungan
dengan kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan yang dimaksud menyangkut seluruh
perilaku sosial yang berlaku pada kelompok masyarakat tertentu. Misalnya, kehidupan
moral, agama, kehidupan ekonomi, dan kehidupan politik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian casting ?
2. Apa pengertian reading ?
3. Apa saja macam macam casting ?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian casting
Casting adalah kata yang sangat erat hubungannya dengan sebuah film. Mereka yang
berkecimpung di dunia perfilman pasti mengenal namanya casting. Beberapa metode casting yang
digunakan oleh casting management ini bertujuan untuk menentukancalon pemain terbaik yag
nantinya memiliki peran penting. Kadang casting yang dilakukan oleh seorang sutradara atau
management adalah castingto type, dimana casting ini merupakan suatu cara untuk
memilih pemain berdasarkan kecocokan fisiknya.
Pengertian casting dalam drama adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih
pemain berdasarkan peran dan karakter yang dibutuhkan dalam suatu cerita. Casting adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh casting departement dan sutradara untuk mendapatkan pemain drama
atau cerita yang tepat.
Untuk mendapatkan aktor atau aktris yang tepat maka rencana casting ini sudah diumumkan
sejak awal. Ada berbagia macam metode yang digunakan oleh casting management undapatkan
pemain terbaik. 
Ada banyak metode yang digunakan oleh casting management untuk
mendapatkan aktor terbaik bukan hanya casting to type. Beberapa teknik casting lainnya adalah
casting by ability. Dengan kata lain, pengertian casting adalah mencari calon pemain yang
terbaikuntuk melakonkan peran yang penting. Sedangkan casting toemosional temperament adalah
mencari pemain yang sesuai.
Proses casting biasanya dipimpin oleh seorang Penata Peran (Casting
Director) yang ditunjuk oleh sutradara untuk membantu proses pemilihan aktor.
Untuk peran-peran penting, biasanya sutradara bertemu langsung dengan calon
pemerannya, namun tidak jarang pula sutradara mendelegasikan tugasnya kepada
penata peran.
Ada dua cara proses casting atau pencarian peran biasanya dilakukan. Pertama
dengan melakukan screen test. Kedua dengan melakukan audisi terbuka atau open
casting.
2. Pengetian reading
Istilah reading digunakan untuk mempersiapkan talent sebelum masa
produksi. Pada tahapan ini, setiap talent membaca naskah untuk mempelajari karakter
dan adegan yang diperankan. Reading sangat berguna untuk menyingkat waktu pada
saat shooting agar berjalan lebih efektif.
para aktor bisa mengontrol antara pernafasan dan vokal dalam waktu
bersamaan, latihan selanjutnya penulis arahkan pada reading yang tentu saja
berdasarkan membaca naskah biasa tanpa memberikan tendensi apa-apa misalnya
membaca tanpa emosi, kemudian membaca cepat, membaca lambat, dan kemudian
membaca dengan bermain-main bahkan juga menyanyikan masing-masing dialog
dalam latihan reading, hingga pada akhirnya masingmasing dialog membekas dalam
ingatan para aktor Antara lain :
1. Membaca keselurahan dialog beserta kramagung dalam naskah dengan cepat tanpa
tanda baca.
2. Membaca per suku kata
3. Membaca pelan dengan ekspresi
4. Membaca data
3. Macam-macam tehnik casting
Dalam melakukan casting sutradara harus memilih pemain atau orang yang sesuai untuk
memainkan tokoh yang dimaksud. Dalam casting ada bebrapa macam yang digunakan sutradara
sebagian berikurt:
a. Casting  by Ability; pemilihan peran berdasarkan percakapan atau kemahiran
yang sama atau mendekati peran yang dibawakan. Kecerdsan seseorang
memegang peran penting dalam membawakan peran yang sulit dan dialognya
panjang. Tokoh utama suatu lakon disamping persyaratan fisik dan psikologis,
juga dituntut memiliki kecerdasan yang cukup tinggi, sehingga daya hafal dan
daya tanggap yang cukup cepat.
b. Casting to Type; pemilihan pemeran berdasarkan atas kecocokan fisik si
pemain. Tokoh tua dibawakan oleh orang tua, tokoh pedagang dibawakan oleh
orang yang ber jiwa dagang, dan sebagainya.
c. Anti Type Casting; pemilihan peran bertentangan dengan watak dan ciri fisik
yang dibawakan. Sering pula disebut edukational casting karena bermaksud
mendidik seseorang memerankan wataknya sendiri dan ciri fisiknya sendiri.
d. Casting to Emotional Temprament; adalah pemilihan pemeran berdasarkan
observasi kehidupan pribadi calon pemeran. Mereka yang mempunyai banyak
kecocokan dengan peran yang dibawakan dalam hal emosi dan
tempramentnya, akan terpilih akan terpilih membawakan tokoh itu.
Pengalaman masa lalu dalam hal emosi akan memudahkan pemeran tersebut
dalam menghayati dan menampilkan dirinya dengan sesuai tuntunan cerita.
Tempramen yang cocok juga akan membantu proses penghayatan diri peran
yang di bawakan.
e. Therapeutic Casting; adalah pemilihan pemeran dengan maksud untuk
penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologis dalam diri seseorang.
Biasanya watak dan temprament pemeran bertentangan dengan tokoh yang
dibawakan. Miasalnya, orang yang selalu ragu-ragu, harus berperan sebagai
sebagai orang yang tegas, capat memutuskan sesuatu. Seseorang yan g curang,
memerankan tokoh yang jujur atau penjahat berperan sebagai polisi. Jika
kelainan jiwa cukup serius, maka bimbingan khusus sutradara akan membantu
proses therapeutic itu.
Untuk dapat memilih pemeran dengan tepat, maka hendaknya pelatih drama
membuat daftar yang berisi inventarisasi watak pelaku yang harus dibawakan, baik
secara psikologis, fisiologis maupun sosiologis. Watak pelaku harus dirumuskan
secara jelas. Sebab hanya dengan begitu, dapat dipilih pemeran lakon dengan lebih
cepat. Dalam pementasan, aktor dan aktris harus ber-acting. Untuk teori acting akan
dibicarakan dalam bagian tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai