Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Imanuel Ginting

Kelas : XII IPA 3

5 Judul Kumpulan Cerpen

1) Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia - Karya Agus Noor


2) Sayu – Karya Korrie Layun Rampan
3) Panggilan Rasu - Karya Hamsad Rangkuti
4) Perempuan di Kamar Sebelah – Karya Chairil Gibran Ramadhan
5) Widyawati - Karya Arti Purbani

5 Judul Kumpulan Puisi

1) Aku Ini Binatang Jalang – Chairil Anwar


2) Mantra Orang Jawa – Sapardi Djoko Damono
3) Monolong Waktu – Fahrul Khakim
4) Nyanyian Jiwa – Fauzi Arrifin
5) Sebelum Laut Bertemu Langit – Eka Budianta
Derai Derai Cemara
(Chairil Anwar)
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan


Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan


Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah
Menganalisis Puisi
A. Analisi Isi
1. Tema
Tema puisi “ Derai-Derai Cemara “ adalah tentang perubahan yang terjadi didalam diri manusia
yang terpisah dari kehidupan masa lalu.
2. Amanat
Kehidupan hanyalah perjalanan yang keras untuk ditempuh dan setiap manusia akan mati
dengan tenang jika keinginannya tercapai.
3. Perasaan/Citraan
Perasaan yang terdapat dalam puisi ini adalah perasaan yang sedih. Citra yang digunakan dalam
puisi “ Derai-Derai Cemara “ adalah citra penglihatan dan gerak. Salah satu baris yang
menunjukan citra penglihatan adalah :
Cemara menderai sampai jauh
Karena cemara menderai itu sesuatu yang bisa dilihat.
Dan citra gerak adalah :
Dipukul angin yang terpendam
Dipukul merupakan suatu gerakan.
4. Nada dan Suasana
Suasana dalam puisi “ Derai-Derai Cemara “ adalah kesedihan dan kesepian. Dapat dilihat dari
beberapa baris dalam puisi tersebut seperti : Yang bukan dasar perhitungan kini, Hidup hanya
menunda kekalahan, Tambah terasing dari cinta sekolah rendah. Nada puisi ini adalah nada
rendah seperti iba ataupun merengek.

B. Analisis Bentuk
1. Diksi
Diksi yang digunakan dalam puisi ini sangat sederhana, sehingga pembaca mudah memahami
puisi ini, selain itu pembaca juga seolah-olah merasakan apa yang dialami oleh pengarang
2. Pengimajian
 Bait I
Diawal kalimat menceritakan tentang cemara. Cemara merupakan suatu jenis
pepohonan dengan daun yang kecil dan meruncing. Digambarkan dengan suasana sore
hari (hampir malam) dan beberapa dahan merapuh diterjang oleh angin malam.
Merupakan penggambaran diri manusia yang mulai merapuh, dan suasana yang hampir
malam menggambarkan tengtang kesadaran tentang perjalanan hidup yang pasti akan
selalu berakhir dan semua yang bernyawa pasti akan mati.
 Bait II
Menggambarkan kedewasaan tokoh aku, yang digambarkan dari kalimat sudah berapa
waktu aku bukan kanak lagi. Penggambaran tentang pandangan si tokoh aku yang
terjadi saat dia masih kanak dan pandangan itu tidak relevan lagi ketika dia telah
beranjak dewasa atau meninggalkan masa kanak-kanaknya.
 Bait III
Merupakan penggambaran si tokoh aku tentang sebuah keterasingan. Kata jauh
menggambarkan tentang cita-cita si tokoh aku yang cemerlang, akan tetapi pada
kenyataannya hidup selalu penuh penderitaan dan jauh dari apa yang diharapkan oleh si
tokoh aku. Kalimat Hidup hanya menunda-nunda kekalahan merupakan sebuah
penggambaran tentang keputusasaan tokoh, semacam kesimpulan yang diutarakan
dengan sikap mengendap, yang sepenuhnya menerima proses perubahan dalam diri
manusia yang memisahkannya dari masa lalunya.
3. Majas
Majas Personifikasi
 Dipukul angin yang terpendam ( Karena yang sifatnya bisa memukul adalah manusia.)
Majas Metafora
 Hidup hanya menunda kekalahan ( memiliki makna hidup bisa berarti sia-sia.)
Majas Alegori
Membandingkan kehidupan yang lalu dan sekarang. Seperti dalam larik Aku sekarang orangnya
bisa tahan Sudah berapa waktu bukan kanak lagi ( kehidupan sekarang ) Tapi dulu memang ada
suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini ( kehidupan dahulu )
4. Ritma atau Rima
a. Memiliki rima akhir a-b-a-b
Setiap huruf terakhir dari larik pertama akan terulang lagi padalarik ketiga dan berlaku sama
pada larik kedua dan keempat.
b. Memiliki rima dalam ( asonansi ) vokal a
Selalu terjadi pengulangan bunyi a pada bait 1.

Anda mungkin juga menyukai