Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KRITIK SASTRA PADA PUISI “PADA SUATU HARI NANTI”

KARYA: SAPARDI DJOKO DAMONO DENGAN PENDEKATAN


EKSPRESIF

Firdania Aliza

20381072121

Firdaniaaliza266@gmail.com

1. IDENTITAS

Judul: pada suatu hari nanti

Pengarang: sapardi djoko damono

Tahun: 1991

Penerbit:1957

2. Puisi

PADA SUATU HARI NANTI

Karya: sapardi djoko damono

Pada suatu hari nanti,

Jasadku tak akan ada lagi

Tapi dalam bait-bait sajak ini

Ku tak akan kurelakan sendiri.


Pada suatu hari nanti

Suaraku tak terdengar lagi

Tapi diantara larik-larik sajak ini

Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti

Impianku pun tak dikenal lagi

Namun disela- sela huruf sajak ini

Kau tak akan letih-letihnya ku cari”.

3. Analisis/pembahasan
Puisi “Suatu Hari Nanti” karya Sapardi Djoko Damon dengan

pendekatan ekspresif merepresentasikan isi puisi, kritik sosial pada setiap


bait puisi menunjukkan bahwa puisi ini memiliki makna yang begitu dalam

sehingga sangat terlihat banyak kritik sosial yang ada. pandangan dan
pengalaman pribadi tentang keberadaan pengarang juga memberikan

pengaruh yang besar, untuk mempelajari lebih dalam tentang masalah-


masalah dalam puisi itu. pendekatan ekspresif adalah pendekatan penelitian

sastra yang menitikberatkan pada kajian ekspresi perasaan atau


temperamen pengarang, dalam pendekatan ini evaluasi karya seni, cara-cara

mengungkapkan kehidupan pengarang. Karya sastra terbagi menjadi


beberapa bentuk, yaitu prosa, puisi, dan drama.

Penggunaan metode deskriptif kualitatif juga memudahkan peneliti


memahami data yang diperoleh, penggunaan teknik penelitian kepustakaan
juga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengumpulkan
informasi penting dari sudut pandang pekerjaan penelitian. Hasil dari

penelitian ini adalah sebuah kritik sosial dalam puisi “Suatu Hari Nanti” karya
Sapard Djoko Damon yang lebih menginformasikan kepada pembaca atau

masyarakat bahwa kematian akan datang kapan dan dimana kita berada, hal
itu menyadarkan atau menyadarkan masyarakat bahwa kematian pasti akan

datang. terjadi. mereka pasti setiap orang dan semuanya akan


meninggalkan dunia yang fana ini jadi lebih baik bersiap dengan

pendekatan ekspresif, dalam puisi ini penulis seperti memberi isyarat kepada
orang yang dicintainya, jika suatu saat dia pergi, tidak akan membuat

kekasihnya merasa sepi atau sepi karena penulis ingin mengatakan , bahwa
dia selalu ada di samping kekasihnya, dia selalu hadir dengan banyak hal

yang kemudian diingat oleh sang kekasih, dari sini kita tahu bahwa tujuan
dari puisi ini adalah untuk menggambarkan setelah kematian seseorang

yang ingin dia berikan. dan ya, apa yang ingin dia sampaikan.
4. Interpretasi/pembahasan
Puisi ini mengacu pada kesetiaan dimana kematian sebenarnya terjadi
"Sekali", yaitu kematian sahabat terdekat kita. “Apakah kalimat ini kadang
juga berkaitan dengan tempat dan tujuan? Apa yang telah kita lakukan
selama ini. Karena puisi “suatu hari” mengingatkan akan kematian.
Kematian adalah sahabat terdekat, Sapardi berusaha mengingatkan dan
meningkatkan gagasan dan makna kesetiaan. dalam puisi Selain itu,
Sapardi mencoba menekankan kalimat “Pada hari tertentu”, di mana baris
pertama baris pertama memiliki gagasan tentang akhir kematian dan baris
pertama baris kedua dan apa yang bisa menjadi baris pertamanya. ketiga
baris Itu sebabnya Sapardi menggunakan frasa "Suatu Hari" sebagai judul.
Dalam tiga bait dan 12 baris yang disajikan secara singkat, padat dan
jelas, Sapardi mencoba membuat puisi ini hanyut dalam suasana tenang
dan membenamkan pembaca dalam suasana yang membuat hati bergetar
dengan tema yang dihadirkannya, yaitu kematian. dan hidup yang kekal.
Pelajari bait pertama puisi "suatu hari". Pada baris kedua, “badanku tidak
ada lagi”, kata “badanku” mengacu pada kata konotatif atau kata kiasan
untuk kehidupan, diikuti dengan frasa “tidak ada lagi”, yang berarti sesuatu
yang tidak dapat diterjemahkan atau diulang. , yang jelas menunjukkan
kematian. Pada baris 3 dan, Sapardi mencoba menjelaskan bahwa dia tidak
akan membiarkan hidupnya berhenti hanya karena kematian “sendirian aku
tidak akan melepaskannya”, tetapi jauh dari itu, dia selalu ingin memiliki
sesuatu yang membuatnya abadi. Oleh karena itu, Sapardi menambahkan
kehidupannya pada setiap “bait puisi” yang dapat dimaknai sebagai sebuah
karya sastra. Baris pertama bait kedua mengulang dan menegaskan hal
yang sama kepada pembacanya, yaitu sesuatu yang akan datang,
menjelaskan tujuan hidup yang terdalam, bahwa hidup tidak berhenti pada
saat kematian. Pada baris kedua, "suara tidak terdengar lagi", kata "suara"
mengacu pada kehidupan dan tubuh di ayat pertama. Namun, kehidupan di
sini lebih mengacu pada kehidupan dalam bentuk ekspresi emosi, hati
nurani atau spiritual
5. Evaluasi/penutup
Puisi itu menggambarkan kesadaran bahwa kematian terjadi pada
semua orang. Karena itu, penyair mencoba mengingatkan bahwa sesuatu
akan terjadi di masa depan. Meskipun karakter "aku" dalam puisi itu tetap
ada setelah kematian, itu tidak meninggalkan karakter "kamu" sendirian.
Tokoh “aku” melanjutkan tokoh “kamu” lewat sastra yang ditinggalkannya.
Sapardi Djoko Damon lahir di Solo pada tanggal 20 Maret 1940. Sapardi
mulai aktif menulis puisi sejak tahun 1957, saat masih duduk di bangku
SMA. Beberapa buku puisinya adalah Blades, Aquarium, Paper Boat, Rain
Magic, June Rain dan Bells. Salah satu puisi Djoko Damon karya Sapard
adalah On One Day Later. Dimana puisi itu lahir pada tahun 1991. Puisi
romantis dengan kedalaman makna yang begitu indah.
A. Kelebihan :
Dalam puisi “Suatu Hari” karya Sapardi Djoko Damon, puisi tersebut
sangat bagus karena puisi tersebut memiliki makna kematian
seseorang ketika terjadi suatu hari. Puisi ini pasti akan menarik banyak
orang di sekitarnya atau orang luar.
B. Kelemahan :
Dalam puisi “Suatu Hari” karya Sapardi Djoko Damono terdapat
beberapa kata yang jarang kita jumpai, seperti bait 2, baris 3 terdapat
kata “arik larik” dan bait 3, kata “sela- sela ", yang umum untuk semua
sulit dipahami.
6. Bionarasi

Mendengarkan puisi sudah menjadi hobi sehari-hari firdania aliza


semenjak sekolah menengah atas. aliza sapaan akrabnya. Kemudian gadis
kelahiran 23 januari 2003 ini pernah mengikuti lomba puisi dan puisi musik
saat memasuki kelas 2 SMA. Setelah lulus dari sekolah menegah atas,
saya melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan ke salah satu kampus yang
ada di pamekasan yaitu di Institut Agama Islam Negri (IAIN) Madura.
Semenjak masuk di bangku kuliah saya mulai belajar banyak tentang
bagaimana cara menulis puisi yang baik dan benar, juga sedikit dapat
memahami apa yang terkandung dalam puisi. Moto hidup saya '' tidak ada
impian yang terlalu tinggi kecuali usaha yang kurang maksimal, teruslah
berusaha, berjuang karena hidup adalah pilihan.

7. Daftar pustaka
Pradopo, Rachmat Djoko, 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/19/10194391/sastrawan-
sapardi-djoko-damono-meninggal-dunia

Anda mungkin juga menyukai