Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aditya Imanuel Ginting

Kelas : XII IPA 3

Sinopsis Novel “ Azab dan Sengsara “ karya Merari Siregar

Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yg memiliki seorang anak laki-laki dan
seorang perempuan. Anaknya yg laki-laki bernama Sutan Baringin. Dia sangat dimanja oleh
ibunya. Segala kehendaknya selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya.
Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg angkuh, berperangai
jelek, serta suka berfoya-foya.

Sutan Baringin kemudian dikawinkan dengan Nuria, seorang perawan pilihan ibunya. Nuria,
perawan yang berhati mutiara itu, sebenarnya tidak mencintai Sutan Baringin. Namun karena
terpaksa dan menyenangi hati orang tua, maka dia pun dengan sabar selalu menemani Sutan
Baringin dengan setia sampai mereka punya anak, yang satu laki-laki dan satunya lagi
perempuan. Anak yang perempuan bernama Mariamin,

Mariamin termasuk perempuan yang berbudi luhur, taat terhadap agama maupun orang tua, budi
bahasanya halus, serta sopan santun. Setelah merangkak remaja, Mariamin jatuh cinta dengan
pemuda yang bernama Aminuddin. Namun percintaan mereka tidak kesampaian karena
dihalangi oleh ayah Aminuddin sendiri, dengan alasan Mariamin adalah orang miskin.
Sebenarnya Ibu Aminuddin setuju, tapi karena suaminya tidak setuju, maka terpaksa dia
mengalah pada suaminya.

Aminuddin sendiri kemudian kawin dengan perawan pilihan orang tuanya. Setelah menikah,
Aminuddin pergi ke Medan. Sedangkan Mariamin sendiri kemudian jatuh sakit karena cintanya
yang tidak kesampaian itu. Setahun sudah kehidupan tidak ada yang berubah. Ibu Mariamin yang
tidak tega melihat Mariamin akhirnya menikahkan putrinya dengan Kasibun, seorang lelaki yang
sebenarnya tidak diketahui asal-usulnya. Mariamin dengan terpaksa meneirma perjodohan itu.
Kasibun kemudian membawa Mariamin ke Medan. Mariamin baru mengetahui bahwa suaminya
itu mengidap penyakit berbahaya yang dapat menular apabila mereka berhubungan badan.
Dengan halus, disuruhnya suaminya berobat dan menolak untuk berhubungan badan terlebih
dulu. Karena hal itulah rumah tangga mereka penuh bertengkaran.

Suatu hari Aminuddin bertandang ke rumah Kasibun saat hanya ada Mariamin di rumah. Sekadar
menengok dan meminta maaf. Hal itu diketahui oleh Kasibun. Karena rasa cemburunya, ia
menyangka istrinya melakukan hal-hal lain bersama Aminuddin. Dan Kasibun tidak segan-segan
memukul Mariamin. Tidak bisa menahan sakit, suatu hari Mariamin pergi dari rumah dan ke
kantor polisi, melaporkan kelakuan Kasibun. Akhirnya ia cerai dan kembali kepada ibunya di
Sipirok. Penderitaan itu tidak berakhir. Membuat Mariamin akhirnya meninggal dunia.
Sinopsis Novel “

Anda mungkin juga menyukai