PERTANYAAN:
1) Jelaskan definisi prosa fiksi menurut pendapat ahli!
2) Jelaskan unsur-unsur yang membangun prosa fiksi!
3) Sebutkan lima pengarang prosa fiksi angkatan 1920 beserta sinopsi karyanya!
4) Sebutkan lima pengarang prosa fiksi angkatan 1933 beserta sinopsi karyanya!
5) Sebutkan lima pengarang prosa fiksi angkatan 1945-1966 beserta sinopsi karyanya!
6) Sebutkan lima pengarang prosa fiksi angkatan 1980-2000 beserta sinopsi karyanya!
7) Jelaskan empat pendekatan sastra menurut Abrams!
8) Jelaskan pokok-pokok pikiran sosiologi sastra menurut Renne Wellek dan Austin Warren!
9) Jelaskan pokok-pokok pikiran pendekatan antropologi sastra!
10) Jelaskan pokok-pokok pemikiran kritik sastra feminis!
11) Jelaskan pokok pikiran pendekatan psikoanalisis Sigman Freus dalam kajian prosa fiksi!
JAWABAN :
1) Prosa fiksi menurut para ahli :
Aminuddin (2002:66)
Prosa fiksi ialah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan
pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil
imajinasi pengarangnya, sehingga menjalin suatu cerita.
Sinopsis : Rasmani dan Masrul adalah dua orang sahabat karib. Persahabatan yang dimulai
sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar itu menimbulkan perasaan lain di
dalam diri Rasmani. Diam-diam ia mencintai pemuda yang begitu menyayangi
dan memanjakannya itu. Ketika Masrul harus pindah ke Painan untuk bekerja,
Rasmani dengan berat hati melepaskanya. Perasaan ini pun dirasakan oleh
Masrul. Surat pertama yang diterima Rasmani dari Masrul, setelah beberapa
hari mereka berpisah, membuatnya tak percaya. Guru yang mengajar di desanya
ini menduga akan mendapatkan berita yang menggembirakan, tetapi yang
terjadi justru sebaliknya. Dalam suratnya, Masrul mengatakan bahwa dia harus
menikah dengan Aminah, anak mamaknya, dua tahun setelah ia mendapatkan
banyak pengetahuan di Painan. Masrul melakukan itu karena terpaksa. Ia harus
menuruti keinginan kaum kerabatnya, terutama ibunya. Demi kebaikan Masrul,
Rasmani menerima sikap Masrul walaupun dengan menahan perasaannya yang
sakit. Diperantauan, Masrul bekerja sebagai juru tulis. Ia mendapat tawaran dari
Guru Kepala untuk menikahi anaknya yang bernama Muslina. Pada mulanya,
Masrul menolak karena ternyata hati kecilnya lebih tertarik pada Rasmani yang
telah lama dikenalnya. Selain itu, ia juga merasa tidak enak kepada Aminah dan
kaum kerabatnya apabila ia mengingkari janjinya. Akan tetapi, karena
kepintaran Guru Kepala dan istrinya itu mendesak Masrul, akhirnya Masrul
menerima tawaran itu. Keputusan Masrul untuk menikah dengan Muslina
membuat kaum kerabatnya kecewa dan marah besar. Perasaan Rasmani sendiri
begitu kacau. Bagaimana hati Rasmani ketika menerima surat Masrul yang
mengatakan beristri itu. Kehidupan rumah tangga Masrul dengan Muslina yang
sudah membuahkan seorang anak, ternyata tidak berjalan serasi. Keduanya
sering terjadi percekcokan. Hal itu disebabkan tidak dihargainya Masrul sebagai
seorang suami. Akibatnya, Masrul sering tidak pulang ke rumahnya. Ia
menghabiskan waktunya dengan bermabuk-mabukan. Keadaan yang semakin
memburuk dan tidak ada tanda-tanda terselamatkan, membuat Masrul berpikir
untuk menceraikan Muslina. Jawabanya pun tidak memuaskan hatinya sehingga
keputusan cerai mutlak dilakukan. Sementara itu, Rasmani yang sudah
berkeinginan untuk tidak menikah setelah pujaan hatinya menikah dengan
orang lain, bertambah hancur hatinya. Ia tidak bisa melawan rasa cintanya pada
Masrul walaupun berbagai usaha dilakukannya, termasuk mengizinkan Masrul
menikah dengan Muslina, keputusan yang sebenarnya bertentangan dengan hati
nurani. Hal ini ditambah lagi dengan pernyataan Masrul belakangan, yang
mengatakan bahwa selama ini hidupnya tidak beruntung dan sebetulnya ia
mencintai Rasmani. Api yang telah hampir padam itu, mulailah kembali
memperlihatkan cahayanya, menyala makin lama, makin besar. Kenyataan
yang tidak diduga oleh Rasmani dan keluarganya adalah ketika Masrul muncul
di kediamannya di Bukitinggi. Semua kejadian diceritakan oleh Masrul yang
membuat Rasmani begitu sedih dengan penderitaan kekasihnya itu. Beberapa
waktu kemudian, Masrul melamar Rasmani. Namun, sebelum mewujudkan
pernikahannya, ia meminta izin untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu karena
sebelumnya ia telah mengundurkan diri dari pekerjaannya di Painan. Masrul
ingin mencari pekerjaan di Medan, dengan harapan akan lebih cepat bekerja
dengan bantuan adik Engku Rasad, teman baiknya di Painan. Akan tetapi
sampai beberapa bulan lamanya, Masrul belum juga mendapatkan pekerjaan
dan berita keadaan dirinya tak pernah dikabarkan kepada Rasmani. Hal ini
membuat Rasmani berkecil hati dan menganggap Masrul tidak setia. Rasa putus
asa Rasmani bertambah setelah Masrul mengatakan bahwa Rasmani tidak usah
menunggunya kalau ada orang lain mencintainya, dalam suratnya yang datang
kemudian. Keputusan Masrul itu membuat Rasmani jatuh sakit. Rupanya sakit
Rasmani yang hampir sembuh dengan kedatangan Dalipah, kakaknya yang
selalu mendampinginya dalam kesedihan, kambuh lagi karena dikabarkan
bahwa Masrul berhasil mendapatkan pekerjaan dan membatalkan keputusan
yang dulu disampaikan kepada Rasmani melalui surat yang datang menyusul.
Surat yang membawa kabara baik itu rupanya lebih mengejutkan Rasmani dan
lebih merusakkan jantungnya yang telah luka itu, dari surat yang dahulu.
Rasmani akhirnya meninggal tanpa disaksikan Masrul yang datang terlambat.
8) Menurut Renne Wellek dan Austin Warren, sosiologi sastra dapat diklasifikasikan
masalah-masalahnya ke dalam tiga hal :
1. Sosiologi pengarang yang mempersoalakan status sosial, ideologi, sosial, dan hal
lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra
2. Sosiologi karya sastra mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, sehingga yang
menjadi pokok penelaah adalah hal yang tersirat dan tujuannya dalam karya sastra
3. Sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra.
9) Antropologi sastra merupakan salah satu teori atau kajian sastra yang menelaah
hubungan antara sastra dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana sastra itu
digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat.
10) Kritik sastra feminis adalah studi sastra yang mengarahkan fokus analisisnya pada
perempuan. Menurut Djananegara berpendapat bahwa kajian feminisme adalah salah
satu kajian sastra yang mendasarkan pada pandangan feminisme yang menginginkan
adanya keadilan dalam memandang eksistensi perempuan, adalah satu kritik sastra
11) Psikoanalisis dalam sastra memiliki empat pengertian : pertama adalah studi pesikologi
pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi; kedua adalah studi proses kretif; ketiga
adalah studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra; dan
keempat adalah mempelajari dampak sastra pada pembaca. Namun, yang digunakan
dalam psikoanalisis adalah yang ketiga kerena sangat berkaitan dalam bidang sastra.
Asal-usul dan penciptaan karya sastra dijadikan pegangan