Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vita Fitriana

NIM : 21110089
Prodi/Kelas : PBSI/1B
Mata Kuliah : Sejarah Sastra

Carilah sinopsis (ringkasan cerita) dari tiga roman atau novel di bawah ini.

1) "Azab dan Sengsara" karya Merari Siregar;

Sinopsis novel “Azab dan sengsara "

Novel Azab dan Sengsara berfokus pada sosok kehidupan wanita bernama Mariamin. Semenjak ayahnya
meninggal, kehidupan Mariamin menjadi tidak menentu. Satu per satu masalah menghampirinya hingga
menjadikannya merasa sengsara.

Hal lain yang membuat pilu selain kematian ayahnya adalah kehilangan pria yang dicintainya. Mariamin
telah lama menjalin asmara dengan Aminuddin. Bahkan, mereka sudah saling mengenal semenjak
duduk di bangku sekolah dasar.

Namun, nasib berkata lain. Kisah cinta mereka bubar lantaran Aminuddin menikahi wanita lain. Padahal,
antara Mariamin dan Aminuddin awalnya bersepakat untuk menikah.

Batin Mariamin makin sakit lagi tatkala dirinya menikah dengan Kasibun. Kasibun ternyata menyimpan
penyakit kelamin menular. Hal itu membuat Mariamin menolak bersetubuh dengan suaminya itu.

Gara-gara nafsu birahi yang tidak tersalurkan tersebut menjadikan mereka berdua cekcok. Kasibun yang
mulai gelap mata, mulai memukul dan menyiksa Mariamin.

2) "Siti Nurbaya" karya Marah Rusli

Sinopsis novel “Siti Nurbaya"

Novel ini menceritakan kisah Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri yang sudah saling dekat sejak dari sekolah
rakyat.

Siti Nurbaya diceritakan sebagai anak pedagang kaya Bagindo Sulaiman, dan Samsul Bahri adalah anak
Sutan Mahmud seorang Penghulu di Padang. Keduanya harus berpisah karena Samsul Bahri harus
melanjutkan sekolah dokter ke Jakarta.

Novel ini juga menghadirkan sosok Datuk Maringgih yang merupakan seorang kaya yang kikir di Padang.

Datuk Maringgih melakukan tipu muslihat kepada Bagindo Sulaiman (ayah Sitti Nurbaya) yang membuat
ia jatuh miskinDatuk Maringgih awalnya meminjamkan uang kepada Bagindo Sulaiman yang kemudian
uang itu tidak dapat dikembalikan oleh Bagindo Sulaiman.

Datuk Maringgih akhirnya mengadukan hal itu kepada Belanda agar Baginda Sulaiman dipenjarakan.

Dengan kepiawaiannya, Datuk Maringgih memberikan pilihan kepada Bagindo Sulaiman supaya tidak
dipenjara dengan syarat Sitti Nurbaya dapat diperistri oleh Datuk Maringgih.

Diceritakan bahwa Sitti Nurbaya rela menikah dengan Datuk Maringgih tanpa paksaan dari Baginda
Sulaiman.

Mendengar pernikahan tersebut, Samsul Bahri sangat kecewa. Bahkan, Samsul Bahri nekad bunuh diri.

Akan tetapi, rencana itu dapat digagalkan oleh seseorang. Disisi lain, Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri)
di Padang telah mendengar bahwa Samsul Bahri telah meninggal karena bunuh diri.
Dalam perjalanan hidupnya, akhirnya Samsul Bahri memutuskan untuk menjadi opsir Belanda Dalam
penugasannya, ia dikirim ke Padang untuk memadamkan suatu pemberontakan di sana. Di medan inilah
Samsul Bahri akhirnya bertemu dengan pemberontak yang dikepalai oleh Datuk Maringgih.

Dikisahkan Datuk Maringgih akhirnya menginggal dunia dalam pertempuran ini begitu pula dengan
Samsul Bahri yang meninggal setelah berada di rumah sakit.

Hal mencengangkan lainnya adalah bahwa Sitti Nurbaya telah lama meninggal dunia karena diracun oleh
Datuk Maringgih.

Sampai sekarang di Gunung Padang ada lima kuburan yang berjejer. Kuburan itu adalah kuburan
Bagindo Sulaiman, kuburan Sitti Nurbaya, kuburan Samsul Bahri, kuburan Sitti Maryam (ibu Samsul
Bahri), dan kuburan Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri).

3) "Belenggu" karya Armijn Pane

Sinopsis novel “Belenggu"

Novel Belenggu karya Armijn Pane menceritakan seorang dokter bernama Sukartono yang menikah
dengan seorang gadis cantik dan cerdas bernama Sumartini.

Awalnya, mereka tidak saling mencintai, namun karena memiliki kepentingan masing-masing, akhirnya
keduanya sepakat untuk menikah.

Sukartono (Tono) merasa bahwa Sumartini adalah orang yang cocok mendampinginya dengan melihat
kecantikan serta kecerdasan yang dimiliki oleh Sumartini. Sedangkan Sumartini menikahi Sukartono
dengan alasan ia ingin melupakan masa lalunya.

Namun apa dikata, rumah tangga mereka tidak harmonis. Hampir setiap hari mereka bertengkar.
Bahkan saling tak menyapa, alias diam tak berbicara, walau tinggal serumah.

Sukartono adalah seorang dokter yang sangat profesional. Ia bekerja dengan disiplin tanpa kenal lelah.
Bahkan, sifatnya yang dermawan juga sering membebaskan biaya untuk pasien yang tidak mampu.

Namun, pengabdian Sukartono pada pekerjaanya telah membuatnya menomorduakan keluarga.


Sumartini merasa diabaikan dan beranggapan bahwa suaminya lebih mencintai pekerjaan daripada
dirinya.

Jangankan untuk bermanja-manja, untuk komunikasi saja seakan tidak pernah ada waktu. Hari-hari
mereka sering dilalui dengan pertengkaran. Sumartini merasa tidak dianggap oleh Sukartono.

Hingga pada akhirnya, suatu hari Sukartono menerima telpon bahwa ada seorang pasien yang sedang
sakit keras. Ia diminta menemui pasienya di suatu hotel. Dengan sigapnya, Sukartono pun memenuhi
panggilan tersebut Namun, setibanya di hotel, Sumartini tak jadi marah karena perasaannya luluh oleh
kelembutan hati dan keramahan Rohaya.

Setelah pulang dari hotel tempat Rohayah menginap, Sumartini berintrospeksi diri. Ia merasa terlalu
kasar pada suaminya dan tidak bisa memberikan rasa kasih sayang seperti yang diinginkan suaminya.
Hingga akhirnya ia memantapkan hati untuk berpisah dengan Sukartono.

Mendengar keputusan itu, Sukartono langsung menolak. Namun, Sumartini tetap kukuh dengan
keputusannya hingga akhirnya Sukartono tak kuasa untuk mencegahnya Mereka pun bercerai

Sukartono gundah, ditambah lagi ketika mengetahui bahwa Rohaya telah pergi dan meninggalkan
sebuah surat yang menyatakan perasaanya pada Sukartono.

Hingga akhirnya, Sukartono memilih untuk mengabdikan diri pada sebuah panti asuhan. Di tempat
tersebut ia merasa tenang karena bisa membantu orang lain.
Nama : Febriana Ulfatin Khoiriyah
NIM : 21110089
Prodi/Kelas : PBSI/1B
Mata Kuliah : Sejarah Sastra

Carilah sinopsis (ringkasan cerita) dari tiga roman atau novel di bawah ini.

1) "Azab dan Sengsara" karya Merari Siregar;

Sinopsis novel “Azab dan sengsara "

Novel Azab dan Sengsara berfokus pada sosok kehidupan wanita bernama Mariamin. Semenjak ayahnya
meninggal, kehidupan Mariamin menjadi tidak menentu. Satu per satu masalah menghampirinya hingga
menjadikannya merasa sengsara.

Hal lain yang membuat pilu selain kematian ayahnya adalah kehilangan pria yang dicintainya. Mariamin
telah lama menjalin asmara dengan Aminuddin. Bahkan, mereka sudah saling mengenal semenjak
duduk di bangku sekolah dasar.

Namun, nasib berkata lain. Kisah cinta mereka bubar lantaran Aminuddin menikahi wanita lain. Padahal,
antara Mariamin dan Aminuddin awalnya bersepakat untuk menikah.

Batin Mariamin makin sakit lagi tatkala dirinya menikah dengan Kasibun. Kasibun ternyata menyimpan
penyakit kelamin menular. Hal itu membuat Mariamin menolak bersetubuh dengan suaminya itu.

Gara-gara nafsu birahi yang tidak tersalurkan tersebut menjadikan mereka berdua cekcok. Kasibun yang
mulai gelap mata, mulai memukul dan menyiksa Mariamin.

2) "Siti Nurbaya" karya Marah Rusli

Sinopsis novel “Siti Nurbaya"

Novel ini menceritakan kisah Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri yang sudah saling dekat sejak dari sekolah
rakyat.

Siti Nurbaya diceritakan sebagai anak pedagang kaya Bagindo Sulaiman, dan Samsul Bahri adalah anak
Sutan Mahmud seorang Penghulu di Padang. Keduanya harus berpisah karena Samsul Bahri harus
melanjutkan sekolah dokter ke Jakarta.

Novel ini juga menghadirkan sosok Datuk Maringgih yang merupakan seorang kaya yang kikir di Padang.

Datuk Maringgih melakukan tipu muslihat kepada Bagindo Sulaiman (ayah Sitti Nurbaya) yang membuat
ia jatuh miskinDatuk Maringgih awalnya meminjamkan uang kepada Bagindo Sulaiman yang kemudian
uang itu tidak dapat dikembalikan oleh Bagindo Sulaiman.

Datuk Maringgih akhirnya mengadukan hal itu kepada Belanda agar Baginda Sulaiman dipenjarakan.

Dengan kepiawaiannya, Datuk Maringgih memberikan pilihan kepada Bagindo Sulaiman supaya tidak
dipenjara dengan syarat Sitti Nurbaya dapat diperistri oleh Datuk Maringgih.

Diceritakan bahwa Sitti Nurbaya rela menikah dengan Datuk Maringgih tanpa paksaan dari Baginda
Sulaiman.

Mendengar pernikahan tersebut, Samsul Bahri sangat kecewa. Bahkan, Samsul Bahri nekad bunuh diri.

Akan tetapi, rencana itu dapat digagalkan oleh seseorang. Disisi lain, Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri)
di Padang telah mendengar bahwa Samsul Bahri telah meninggal karena bunuh diri.
Dalam perjalanan hidupnya, akhirnya Samsul Bahri memutuskan untuk menjadi opsir Belanda Dalam
penugasannya, ia dikirim ke Padang untuk memadamkan suatu pemberontakan di sana. Di medan inilah
Samsul Bahri akhirnya bertemu dengan pemberontak yang dikepalai oleh Datuk Maringgih.

Dikisahkan Datuk Maringgih akhirnya menginggal dunia dalam pertempuran ini begitu pula dengan
Samsul Bahri yang meninggal setelah berada di rumah sakit.

Hal mencengangkan lainnya adalah bahwa Sitti Nurbaya telah lama meninggal dunia karena diracun oleh
Datuk Maringgih.

Sampai sekarang di Gunung Padang ada lima kuburan yang berjejer. Kuburan itu adalah kuburan
Bagindo Sulaiman, kuburan Sitti Nurbaya, kuburan Samsul Bahri, kuburan Sitti Maryam (ibu Samsul
Bahri), dan kuburan Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri).

3) "Belenggu" karya Armijn Pane

Sinopsis novel “Belenggu"

Novel Belenggu karya Armijn Pane menceritakan seorang dokter bernama Sukartono yang menikah
dengan seorang gadis cantik dan cerdas bernama Sumartini.

Awalnya, mereka tidak saling mencintai, namun karena memiliki kepentingan masing-masing, akhirnya
keduanya sepakat untuk menikah.

Sukartono (Tono) merasa bahwa Sumartini adalah orang yang cocok mendampinginya dengan melihat
kecantikan serta kecerdasan yang dimiliki oleh Sumartini. Sedangkan Sumartini menikahi Sukartono
dengan alasan ia ingin melupakan masa lalunya.

Namun apa dikata, rumah tangga mereka tidak harmonis. Hampir setiap hari mereka bertengkar.
Bahkan saling tak menyapa, alias diam tak berbicara, walau tinggal serumah.

Sukartono adalah seorang dokter yang sangat profesional. Ia bekerja dengan disiplin tanpa kenal lelah.
Bahkan, sifatnya yang dermawan juga sering membebaskan biaya untuk pasien yang tidak mampu.

Namun, pengabdian Sukartono pada pekerjaanya telah membuatnya menomorduakan keluarga.


Sumartini merasa diabaikan dan beranggapan bahwa suaminya lebih mencintai pekerjaan daripada
dirinya.

Jangankan untuk bermanja-manja, untuk komunikasi saja seakan tidak pernah ada waktu. Hari-hari
mereka sering dilalui dengan pertengkaran. Sumartini merasa tidak dianggap oleh Sukartono.

Hingga pada akhirnya, suatu hari Sukartono menerima telpon bahwa ada seorang pasien yang sedang
sakit keras. Ia diminta menemui pasienya di suatu hotel. Dengan sigapnya, Sukartono pun memenuhi
panggilan tersebut Namun, setibanya di hotel, Sumartini tak jadi marah karena perasaannya luluh oleh
kelembutan hati dan keramahan Rohaya.

Setelah pulang dari hotel tempat Rohayah menginap, Sumartini berintrospeksi diri. Ia merasa terlalu
kasar pada suaminya dan tidak bisa memberikan rasa kasih sayang seperti yang diinginkan suaminya.
Hingga akhirnya ia memantapkan hati untuk berpisah dengan Sukartono.

Mendengar keputusan itu, Sukartono langsung menolak. Namun, Sumartini tetap kukuh dengan
keputusannya hingga akhirnya Sukartono tak kuasa untuk mencegahnya Mereka pun bercerai

Sukartono gundah, ditambah lagi ketika mengetahui bahwa Rohaya telah pergi dan meninggalkan
sebuah surat yang menyatakan perasaanya pada Sukartono.

Hingga akhirnya, Sukartono memilih untuk mengabdikan diri pada sebuah panti asuhan. Di tempat
tersebut ia merasa tenang karena bisa membantu orang lain.

Anda mungkin juga menyukai